Anda di halaman 1dari 9

I.

Fungsi pemeriksaan laboratorium Darah Lengkap


Cek darah lengkap adalah sekelompok tes yang dilakukan untuk memeriksa
setiap sel yang dilakukan untuk memeriksa setiap sel yang mengalir dalam
darah , meliputi sel darah merah, sel darh putih, dan trombosit(platelet)
a. Sel darah merah
Sel darah merah (eritrosit) di produksi di sumsum tulang dan dilepaskan
kealiran darah ketika sudah matang. Sel darah merah mengandung
haemoglobin, protein, yang mengangkut oksigen keseluruh tubuh. Sel
darah merah biasanya memiliki ukuran dan bentuk yang beragam.
Penampilan tersebet di pengaruhi oleh berbagai kondisi, seperti vitamin
b12, dan defesiensi folat, difesiensi besi
Hal yang di periksa saat memeriksa sel darah merah adalah sebagai berikut:
 Pemeriksaan jumlah sel darah
 Mengukur jumlah haemoglobin
 Mengukur hematokrit
 Indeks sel darah merah yang mencakup informasi soal penampilan
sel darah merahseperti:
 MCV (mean corpuscular volume)
Yaitu ukuran rata-rata haemoglobin dalam darah
 MCH (mean corpuscular hemoglobin)
Yaitu jumlah rata-rata haemoglobin dalam darah
 MCHC (mean corpuscular haemoglobin concentration)
Yaitu konsentrasi rata-rata haemoglobin dalam eritrosit
 RDW (red cell distribution width)
Yaitu berbagai macam ukuran sel darah merah
 Tes darah lengkap juga mencakup perhitungan jumlah retikulosit
yaitu presentase sel darah merah muda yang baru muncul dalam
sampel darah.
b. Sel darah putih
Sel darah putih (leukosit) adalah sel yang terdapat pada darah, system
limfatik dan banyak jaringan. Leukosit merupakan bagian penting dari
system pertahanan tubuh.
Terdapat lima jenis sel darah putih yang mempunyai fungsi berbeda , yaitu
Neutrofil, limfosit, basophil,eosinophil, dan monosit
Beberapa komponen yang di cek darah lengkap terkait leukosit adalah
sebagai berikut:
 Jumlah sel darah putih keseluruhan .
 Perhitungan berbagai macam jenis sel darah putih(leukosit) seperti
neutrophil, limfosit, monosit, eosinophil, dan basophil. Namun ini
juga dapat dilakukan sebagai tes lanjutan untuk mencaripenyebab
leukosit terlalu tinggi atau rendah.

c. Trombosit
Trombosit adalah fragmen sel kecil yang mengalir dalam darah dan
memiliki peran penting dalam pembekuan darah normal. Ketika cedera dan
perdarahan terjadi, trombosit membantu menghentikan perdarahan dengan
menempel ke lokasi cedera dan menggumpal untuk untuk membentuk
sumbatan sementara.
Tes trombosit dalam pemeriksaan darah lengkap mencakup :
 Jumlah trombosit dalam sampel darah
 Volume rata rata trombosit yang mencangkup ukuran rata rata
trombosit
 Distribusi trombosit yang mencerminkan bagaimana trombosit
dalam ukuran
1. Berikut adalah hasil pemeriksaan darah lengkap yang normal pada orang
dewasa
 Sel darah merah :laki-laki 4,7-6,1 juta per microliter, dan perempuan
4,2-5,4 juta per microliter
 Haemoglobin : laki-laki 14-17 gram/dl. Perempuan 12-16 gram /dl
 Hematokrit : laki-laki 38,3%-48,6%. Perempuan 35,5%-44,9%
 Sel darah putih: 3.400-9.600 sel/microliter darah
 Trombosit : laki-laki 135.000-317.000/microliter. Perempuan 157.000-
371.000/ microliter
2. Hasil pemeriksaan darah lengkap diatas atau dibawah angka normal
dapat menandakan masalah kesehatan sebagai berikut
a. Hasil pemeriksaan eritrosit,haemoglobin, dan hematokrit
Jika hasil ketiga tes itu lebih rendah dari normal ada tanda tanda anemia
Sementara jika hasil ketiga tes tersebutlebih tinggi dari normal, ada tanda
tanda penyakit jantung
b. Hasil pemeriksaan sel darah putih
Jumlah sela darah putih yang rendah (leukopeni) dapat disebabkan oleh
kondisi medis seperti penyakit auto imun yang menghancurkan sel darah
puti masalah sumsum tulang atau kanker
Obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan kondisi seperti ini
Sementara jika jumlah sel darah putih lebih tinggi dari nilai normal ada
tanda tanda mungkin ada peradangan atau mengalami infeksi
Selain itu hasil pemeriksaan trsebut dapat menandakan bahwa memiliki
gangguan sistem kekebalan tubuh atau penyakit sumsum tulang
c. Trombosit
Jumlah trombosit lebih rendah dari normal (trombositopeni) kemungkinan
terjadi demam berdarah, anemia apastik, leukemia dan itp. atau lebih tinggi
dari normal (trombositosis) sering kali merupakan tanda dari kondisi medis
penyebabnya mungkin terdapat kanker darah, myelodysplastic syndrome
biasanya memerlukan pemeriksaan lebih lanjut
II. Funsi hati
Tes atau uji fungsi hati adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk melihat
kondisi dan fungsi hati secara keseluruhan. Pemeriksaan ini dilakukan dengan
melihat kadar enzim hati, protein, hingga zat lainnya yang diproduksi oleh
organ hati. Secara lengkap, berikut ini komponen yang akan diperiksa saat
melakukan uji fungsi hati

  Kadar albumin, yakni protein yang diproduksi oleh hati


 Kadar protein total dalam darah
  Kadar bilirubin, yaitu zat buangan yang dihasilkan oleh hati.
 Enzim yang dihasilkan oleh hati.
 Nilai pemeriksaan laborat normal pada FAAl HATI
 SGPT : Pria < 40 iu/L, Wanita <31 iu/LWanita
 SGOT : Pria< 37 iu/L, Wanita < 31 iu/L
 ALP : 98 -279 iu/L
 Total protein : 6,6 -8,3 g/dl
 Albumin : 3,5-5,0 g/dl
 Globulin : 2,3-3,2 g/dl
 Bilirubin : <1,0 mg/dl
 Nilai pemeriksaan faal hati dibawah atau diatas angka normal
 Hasil pemeriksaan sgot,sgpt, bilirubin
Jika hasil pemeriksaan tersebut tinggi dari normal ada tanda-tanda
penyakit seperti Hepatitis B, Hepatitis C, Sirosis, Penyakit Celiac,
Irritable Bowel Syndrome
 Hasil pemeriksaan Alp
Peningkatan kadar Alp bisa disebabkan oleh, Sirosis, Tumor Hati
primer atau metastasis, dll. Jika hasil tes Alp tinggi bisa menjadi
pertanda adanya gangguan fungsi hati, penyumbatan saluran
empedu, atau penyakit tulang
 Hasil pemeriksaan Total Protein, Alb, Globulin
Hasil pemeriksaan tersebut tinggi, bisa menjadi gejala awal infeksi
kronis atau peradangan (seperti HV/AIDS atau virus hepatitis).
Selain itu juga menjadi tanda awal gangguan sumsum tulang.
III. Renal fungsi tes
Pemeriksaan Fungsi ginjal adalah adalah prosedur untuk mengetahui seberapa
baik organ ginjal bekerja. Pemeriksaan ginjal bertujuan untuk mendeteksi
gangguan pada organ tersebut. Ginjal memiliki beragam peran penting bagi
tubuh, salah satunya adalah menyaring dan membuang zat sisa metabolisme
dari dalam darah
 Nilai normal pemeriksaan Laboratorium Urea/Bun, Creatinin, Uric Acid
 Urea/Bun : 10-100 mg/dl
 Creatinin : Prria 0,7-1,4/ Wanita 0,6-1,1 mg/dl
 Asam Urat : Pria 3,4-7,0/ Wanita 2,4-5,7 mg/dl
 Hasil pemeriksaan Renal Fungsi tes dibawah atau di atas angka normal
 Hasil pemeriksaan Asam Urat
Hasil pemeriksaan asam urat tinggi jika tidak segera di atasi dapat
menyebabkan komplikasi kesehatan seperti, Tophi(Kristal padat di
bawah kulit yang membentuk bulatan kecil menonjol dan terdapat
cairan/ Benjolan), Kerusakan sendi, Batu Ginjal, Penyakit Ginjal,
Penyakit jantung coroner,dll.
 Hasil Pemeriksaan Ure/Bun, Creatinin
Hasil test test tinggi juga dapat di pengaruhi oleh penderita
Diabetes, Hipertensi, Penyakit Gagal Jantung dan obat-obatan
yang mempengaruhi ginjal. Jika tidak segera di tangani dapat
menyebabkan Glomrulonrfritis, Infeksi Ginjal, Penyakit Kandung
Kemih, Perdangan Ginjal dan Rabdomiolisis
IV. Profil Lipid
Pemeriksaan Profil Lipid dalah panel tes darah yang digunakan untuk
menemukan kelainan pada lipid, seperti kolesterol dan trigliserida.
Hasil tes ini dapat mengidentifikasi penyakit genetik tertentu dan
dapat menentukan perkiraan risiko penyakit kardiovaskular, bentuk
pankreatitis tertentu, dan penyakit lainnya.menentukan perkiraan risiko
penyakit kardiovaskular, bentuk pankreatitis tertentu, dan penyakit
lainnya.
 Nilai normal pemeriksaan Laboratorium Cholestrol, Trigliserida
 Cholestrol : < 200 mg/dl
 Trigliserida : < 200 mg/dl
 HDL : 40-60 mg/dl
 LDL : Pria <172 / Wanita <167
 Hasil pemeriksaan Renal Fungsi tes dibawah atau di atas angka normal
 Hasil pemeriksaan Cholestrol, Trigliserida
Hasil pemeriksaan tes di atas normal jika tidak segera di atasi
dapat menyebabkan Penyakit Jantung Koroner, Stroke, Penyakit
Arteri Perifr (PAP), Diabetes Tipe 2 dan Tekana darah tinggi
(Hipertensi).
 Pemeriksaan LDL,HDL
Sementara itu, ada dua jenis lipoprotein yang utama yaitu:
Low-density Lipoprotein (LDL) :
LDL punya fungsi membawa kolesterol ke seluruh tubuh melalui
pembuluh darah arteri. LDL ini yang dikenal dengan kolesterol
jahat, apabila terlalu banyak bisa menempel pada dinding arteri
lalu menumpuk menjadi plak.
High-density Lipoprotein (HDL)
HDL berperan dalam mengembalikan kolesterol berlebih ke hati,
lalu dikeluarkan dari tubuh. HDL inilah si kolesterol baik.
V. Glukosa Darah
gula darah adalah istilah yang mengacu kepada tingkat glukosa di
dalam darah. Konsentrasi gula darah, atau tingkat glukosa serum,
diatur dengan ketat di dalam tubuh. Glukosa yang dialirkan melalui
darah adalah sumber utama energi untuk sel-sel tubuh.
 Nilai normal pemeriksaan Laboratorium Cholestrol, Trigliserida
 Gula Darah Puasa : 60-100 mg/dl
 Gula Darah 2 Jpp : < 140 mg/dl
 Gula Darah Acak : < 200 mg/dl
 Hasil pemeriksaan Glukosa dibawah atau di atas angka normal
 Hasil Gula Darah tinggi
Kadar gula darah tinggi jga dapat dipicu oleh Stres, Infeksi, Atau
mengonsumsi obat-obatan tertentu. jika tidak segera di tanggani
akan menimbulkan Ketoasidosi Diabetik atau Sindrom
Hipergliema Hiperosmolar yang dapat berakibat fatal.
 Hasil Gula Darah Rendah
Resiko gula darah rendah dapat menyebabkan kurangnya
koordinasi, kedinginan, dan berkeringat. Efek lain yang mungkin
terjadi seperti penglihatan kabur, sakit kepala, dan kebingungan

VI. WIDAL
Tes Widal adalah prosedur uji serologi untuk
mendeteksi bakteri Salmonella enterica yang mengakibatkan
penyakit Thipoid. Uji ini akan memperlihatkan
reaksi antibodi Salmonella terhadap antigen O-somatik dan H-flagellar
di dalam darah.
 Nilai normal pemeriksaan Laboratorium Widal
Pemeriksaan widal dinyatakan positif jika titer aglutinin O minimal 1/320
(Titer widal biasanya angka kelipatan : 1/32, 1/64, 1/160, 1/320, 1/640)
atau jika terdapat kenaikan titer hingga 4 kali lipat pada pemeriksaan
ulang dengan interval 5-7 hari.

VII. Urin Lengkap


Tes urine atau urinalisis adalah prosedur untuk memeriksa kondisi
visual, kimiawi, dan mikroskopik urine. Pemeriksaan ini dilakukan
untuk beragam tujuan, mulai dari mendeteksi penyakit atau kondisi
hingga memantau efektivitas pengobatan.
 Nilai normal pemeriksaan Laboratorium Urin Lengkap
Leu : Negatif
Nit : Negatif
Uro : Negatif
Pro : Negatif
Ph : 5,0
Blo : Negatif
Sg : 1,003 -1,030
Ket : Negatif
Bil : Negatif
Glu : Negatif
Eri : 0-2 /lp
Leko : 0-2 /lp
Epitel : 0-2 /lp

 Hasil pemeriksaan Urin Lengkap


Fungsi pemeriksaan Test Urin
o Memantau kondisi kesehatan pasien secara rutin, terutama penderita
diabetes, penyakit ginjal, dan hipertensi
o Mendiagnosis gangguan kesehatan pada orang yang mengalami gejala
atau tanda suatu penyakit, seperti nyeri perut atau buang air kecil
berdarah
o Memantau perkembangan penyakit pada orang yang telah didiagnosis
menderita suatu penyakit, misalnya memantau tingkat keparahan
diabetes
o Memantau efektivitas suatu pengobatan atau terapi
o Mendeteksi kehamilan

Beberapa jenis sel yang dapat diamati melalui analisis mikroskopik adalah:

 Sel darah merah (eritrosit)


Adanya sel darah merah pada urine merupakan kondisi yang tidak normal
dan perlu diketahui pasti penyebabnya. Hal ini dapat menjadi pertanda
suatu penyakit, seperti penyakit batu ginjal, infeksi ginjal, atau kanker
kandung kemih.
 Sel darah putih (leukosit)
Sel darah putih umumnya terkandung di dalam urine dalam jumlah yang
sangat sedikit. Jika terjadi peningkatan jumlah sel darah putih dalam urine,
hal tersebut dapat menjadi pertanda adanya infeksi atau peradangan di
saluran kemih.
 Sel epitel
Sel epitel pada kondisi normal juga dapat ditemukan dalam urine dengan
kadar yang rendah. Jika terjadi infeksi atau peradangan pada saluran
kemih, maka akan terjadi peningkatan jumlah sel epitel dalam urine.
 Mikroba
Urine yang sehat akan selalu berada dalam kondisi steril dan tidak
mengandung mikroba di dalamnya. Ditemukannya mikroba dalam urine
menunjukkan adanya infeksi. Mikroba yang dapat menyebabkan infeksi
adalah bakteri, jamur, dan parasit.

Anda mungkin juga menyukai