Bagian 2
Memahami Profil dan Tes Lain
1.
1
Pahami yang dimaksud dengan profil lipid (lemak darah). Profil lipid adalah tes
darah lebih spesifik yang berguna dalam menentukan potensi risiko Anda mengidap
penyakit kardiovaskuler seperti aterosklerosis, serangan jantung, dan stroke. [5] Para
dokter meninjau hasil dari profil lipid terlebih dahulu sebelum menentukan bila
seseorang memerlukan pengobatan penurun kolesterol. Profil lipid secara umum
meliput kolesterol total (termasuk semua lipoprotein yang ada dalam darah), kolesterol
lipoprotein dengan kepadatan tinggi, HDL (kolesterol "baik"), kolesterol liproprotein
dengan kepadatan rendah, LDL (kolesterol "jahat"), dan trigliserida, yaitu lemak yang
biasa disimpan dalam sel lemak. Pada dasarnya, Anda ingin kolesterol total Anda
kurang dari 200 mg/dL dan perbandingan kadar HDL terhadap LDL yang baik untuk
mengurangi risiko penyakit kardiovaskuler.
HDL mengeluarkan kolesterol berlebih dari darah dan mengangkutnya ke hati untuk
pendauran ulang. Kadar yang diharapkan adalah di atas 50 mg/dL (idealnya di atas 60
mg/dL).[6] Kadar HDL adalah satu-satunya yang semestinya Anda inginkan bernilai
tinggi dalam tes darah jenis ini.
LDL mengendapkan kolesterol berlebih dalam pembuluh darah sebagai respons atas
terjadinya luka atau cedera. Hal ini dapat memicu aterosklerosis (penyumbatan
pembuluh darah). Kadar yang diharapkan adalah di bawah 130 mg/dL (idealnya di
bawah 100 mg/dL).
2
Kenalilah hal yang dapat diketahui dari tes gula darah. Tes gula darah mengukur
jumlah glukosa yang beredar dalam darah Anda, biasanya setelah berpuasa selama
sekurangnya 8 jam.[7] Tes ini biasanya dibutuhkan apabila ada dugaan diabetes (tipe 1
atau 2, atau gestasional). Diabetes terjadi ketika pankreas tidak cukup menghasilkan
hormon insulin (yang menangkap glukosa dari darah) dan/atau sel tubuh tidak
memperkenankan insulin mengendapkan glukosa secara biasa. Dengan demikian,
pengidap diabetes secara kronis memiliki kadar gula darah tinggi (hiperglisemia), yaitu
di atas 125 mg/dL.[8]
Orang-orang yang memiliki risiko serius mengiddap diabetes (kerap dikelompokkan
sebagai "pradiabetik") umumnya memiliki tekanan darah pada rentang antara 100-125
mg/DL.
Penyebab lain kadar glukosa yang tinggi meliput: stres tinggi, penyakit ginjal kronis,
hipertiroid, dan radang atau kanker pankreas.
Gula darah rendah (di bawah 70 mg/dL) dikenal sebagai hipoglisemia dan merupakan
gejala khas dari pengobatan insulin yang berlebih, alkoholisme dan kegagalan organ
(hati, ginjal, jantung).
3
Pelajari yang dimaksud dengan CMP. Panel metabolik komprehensif
(Comprehensive Metabolic Panel/CMP) mengukur berbagai macam zat penyusun lain
dalam darah, seperti elektrolit (unsur bermuatan listrik, umumnya garam), mineral lain,
protein, protein, kreatinin, enzim hati, dan glukosa. [9] Tes ini diinstruksikan tidak hanya
untuk menentukan kesehatan seseorang secara menyeluruh, namun juga untuk
memeriksa keadaan ginjal, hati, pankreas, kadar elektrolit (dibutuhkan untuk
penghantaran saraf normal dan kontraksi otot) dan keseimbangan asam/basanya.
Biasanya permohonan tes CMP dilakukan secara bersamaan dengan tes HDL sebagai
bagian dari pengujian darah untuk sebuah pemeriksaan medis atau pemeriksaan fisik
tahunan.
Natrium adalah salah satu elektrolit yang dibutuhkan untuk mengatur kadar cairan
dalam tubuh dan menjaga saraf dan otot agar berfungsi dengan benar. Namun, kadar
natrium terlalu tinggi dapat menimbulkan hipertensi (tekanan darah tinggi) dan
meningkatkan risiko serangan jantung. Batas normalnya berada dalam rentang 136-144
mEq/L. Kadar elektrolit lain juga dapat diperhatikan. Kalium seharusnya berada dalam
rentang 3,7 – 5,2 mEq/L sementara klorida dalam rentang 96 – 106 mmol/L
Enzim hati (ALT and AST) dapat meningkat dalam darah akibat luka atau radang pada
hati — sering kali akibat konsumsi berlebih alkohol dan/atau obat-obatan (dengan/tanpa
resep dokter, atau bahkan terlarang), atau infeksi seperti hepatitis. Bilirubin, albumin,
dan protein total juga dapat diperhatikan.
Jika kadar nitrogen urea darah (blood urea nitrogen/BUN) dan kreatinin terlalu tinggi,
hal ini merupakan indikasi permasalahan ginjal. BUN semestinya berkisar di antara 7-
29 mg/dL sementara kreatinin semestinya berkisar di antara 0,8-1,4 mg/dL.
Unsur lain yang diuji dalam CMP adalah albumin, klorida, kalium, kalsium, protein total,
dan bilirubin. Apabila terdapat unsur yang berjumlah terlalu tinggi atau rendah, hal ini
bisa menjadi indikasi suatu penyakit.
Tips
Jangan lupa bahwa terdapat banyak faktor yang dapat menimbulkan variasi dalam hasil
pemeriksaan darah Anda (usia lanjut, jenis kelamin, tingkat stres, ketinggian/iklim
tempat tinggal), jadi jangan langsung menarik kesimpulan sendiri sebelum Anda
berkesempatan berdiskusi dengan dokter Anda.
Anda dapat mempelajari semua besaran pengukurannya bila Anda mau, namun hal ini
tidak perlu karena yang lebih utama adalah membandingkan nilai yang Anda peroleh
terhadap batas normal yang tercantum.