Anda di halaman 1dari 3

Bagaimana Pemeriksaan Kolesterol Itu?

 Published in Penyakit Kolesterol


 Read 51410 times
 font size decrease font size increase font size
 Email

Tweet

Pemeriksaan kolesterol dapat dilakukan dengan 2 cara yakni melalui pemeriksaan darah di
laboratorium oleh tenaga medis atau pemeriksaan sendiri dengan alat pemeriksa kolesterol yang
mudah didapatkan di apotek atau toko perlengkapan alat kesehatan.

Meskipun pemeriksaan sendiri dengan alat yang dijual bebas di apotek lebih praktis, namun,
tidak sedikit terjadi ketidakcocokan hasil dengan pemeriksaan yang dilakukan di laboratorium
kesehatan.

Hal ini sering membingungkan pasien. Biasanya, hal tersebut terjadi karena bisa saja pasien tidak
melakukan puasa terlebih dahulu sebelumnya. Pemeriksaan kolesterol di laboratorium
menghasilkan hasil pemeriksaan yang lebih spesifik dan akurat karena pemeriksaan yang
dilakukan terhadap kadar trigliserida, LDL, dan HDL dilakukan secara terpisah dan juga
bersamaan dalam bentuk total kolesterol.

Sedangkan pada alat periksa praktis, hanya menyajikan hasil akhir berupa total kolesterol.
Padahal total kolesterol biasanya terdiri atas 2 faktor penting yaitu LDL dan HDL yang memiliki
fungsi serta pengaruh yang berbeda pada tubuh. Oleh karena itu, banyak dokter menyarankan
pasien untuk memeriksakan kolesterolnya di laboratorium kesehatan.

Bagaimana Proses Pemeriksaan Kolesterol?


Sebelum melakukan pemeriksaan kolesterol, pasien biasanya dianjurkan untuk puasa sepanjang
malam, kurang lebih 9-12 jam. Tujuannya, agar tidak terjadi kesalahan pengukuran akibat
adanya pengaruh dari lemak yang baru dikonsumsi.

Selain itu, 24 jam sebelum melalukan pemeriksaan kolesterol sebaiknya pasien juga tidak
melakukan aktivitas berat karena kelelahan yang amat sangat dapat berpengaruh pada hasil
pemeriksaan. Pada saat pemeriksaan, darah akan diambil untuk kemudian diukur kadar
kolesterolnya.

Hasil pemeriksaan akan menyajikan informasi akurat mengenai kadar kolesterol dalam tubuh
seseorang. Hasil pemeriksaan tersebut akan dibandingkan dengan tabel klasifikasi kadar
kolesterol standar dalam dunia kedokteran sehingga kadar kolesterol seseorang dapat dianalisis
berdasarkan tabel tersebut.
Hasil pemeriksaan tersebut akan menjadi salah satu dasar diagnosis bagi dokter selain
wawancara yang dilakukan terhadap pasien mengenai riwayat kolesterol tinggi pada keluarga
atau mengenai penyakit-penyakit lain yang pernah diderita pasien.

Bagaimana Mengetahui Hasil Pemeriksaan Kolesterol?


Kolesterol diukur dalam satuan miligram per desiliter darah yang biasa disingkat mg/dL atau
milimol per liter darah yang disingkat mmol/L. Di dalam hasil pemeriksaan yang diberikan
laboratorium atau rumah sakit, biasanya akan disajikan informasi mengenai 4 komponen lemak
utama dalam darah yakni total kolesterol, HDL kolesterol, LDL kolesterol, dan trigliserida. Mari
kita lihat masing-masing.

Total Kolesterol

Total kolesterol menunjukkan jumlah antara HDL kolesterol, LDL kolesterol, dan trigliserida.
Jika kadar total kolesterol melebihi 240 mg/dL (6,21 mmol/L), pasien harus waspada terhadap
resiko penyakit jantung.

Dalam melihat hasil pemeriksaan kolesterol, nilai dari masing-masing jenis kolesterol perlu
diperhatikan karena kadar kolesterol yang tinggi tidak otomatis menandakan adanya bahaya
kolesterol karena bisa saja yang tinggi adalah HDL kolesterol (kolesterol baik) yang justru
bermanfaat bagi kesehatan.

HDL Kolesterol

Kadar HDL menunjukkan seberapa besar kolesterol baik yang terdapat dalam darah karena HDL
berperan dalam tubuh untuk membawa kolesterol dalam darah menuju hati untuk diproses lebih lanjut
guna menghindari terjadinya penumpukan kolesterol pada saluran darah.

Kolesterol HDL
.< 40 mg/dL (1,04 mmol/L) Rendah
>60 mg/dL (1,56 mmol/L) Tinggi

Semakin tinggi kadar HDL dalam darah maka akan semakin baik. Jika sebaliknya, maka patut
diwaspadai adanya resiko penyakit jantung.

LDL Kolesterol

Kadar LDL menunjukkan berapa banyak kolesterol yang kurang baik yang terdapat dalam darah. Bila
jumlahnya ditemukan berlebih dalam darah, maka akan menumpuk pada saluran pembuluh darah dan
dapat membahayakan tubuh.

Kolesterol LDL
<100 mg/dL (2,6 mmol/L) Optimal
100-129 mg/dL (2,6-3,34 mmol/L) Mendekati optimal
130-159 mg/dL (3,34-4,13 mmol/L) Batas normal tertinggi
160-189 mg/dL (4,14-4,90 mmol/L) Tinggi
> 190 mg/dL (4,91 mmol/L) Sangat tinggi

Semakin tinggi kadar kolesterol LDL dalam tubuh seseorang maka akan semakin tinggi pula
resiko yang dimiliki seseorang terkena penyakit jantung. Bila seseorang memiliki penyakit
jantung dan kolesterol, sebaiknya kolesterol LDL selalu dijaga dalam batas 100 mg/dL.

Trigliserida

Kadar trigliserida dalam darah juga dapat menggambarkan resiko seseorang terhadap penyakit jantung.

Trigliserida
< 150 mg/dL (1,69 mmol/L) Normal
150-199 mg/dL (1,69-2,25 mmol/L) Batas normal tertinggi
200-499 mg/dL (2,26-2,65 mmol/L) Tinggi
>500 mg/dL (5,64 mmol/L) Sangat tinggi

Meskipun kadar kolesterol berlebih tidak baik bagi kesehatan, kadar kolesterol yang rendah
ternyata tidak selalu berarti baik bagi tubuh. Kadar kolesterol yang rendah dapat menjadi salah
satu petunjuk adanya kelainan dalam tubuh seperti adanya gangguan kekurangan energi yang
berat, radang hati, infeksi hati, gangguan fungsi ginjal.

Karena itu, jika laporan hasil pemeriksaan telah diterima, sebaiknya pasien segera
mendiskusikan hasil pemeriksaan tersebut dengan dokter agar dokter dapat mengevaluasi dan
juga memberikan terapi serta pengobatan yang tepat dalam menangani masalah kolesterol
tersebut.

https://www.deherba.com/bagaimana-pemeriksaan-kolesterol-itu.html diakses tgl 7 sept 2016 jam


11.05

Anda mungkin juga menyukai