Anda di halaman 1dari 11

Pengukuran Laboratorium

Sangat penting untuk memeriksa Kadar Kolesterol Darah dalam tubuh.

Tujuannya untuk mengetahui status kesehatan dalam tubuh dan mendeteksi secara

dini sebelum terjadinya gejala-gejala atau keluhan Kolesterol Tinggi

(Hiperkolesterol).

Dengan melakukan pemeriksaan Laboratorium, dapat diketahui kadar LDL (Low

Densisty Lipoprotein) dan HDL (Hight Densisty Lipoprotein) dalam tubuh.

Selain itu, Kadar Trigliserida juga menjadi perhatian penting untuk diperiksa.

Pada dasarnya Kadar HDL harus lebih tinggi dibanding LDL untuk mencegah

munculnya timbunan Plak Lemak kolesterol Jahat LDL.

Guna menilai apakah kadar kolesterol seseorang tinggi atau rendah, semuanya

mengacu pada pedoman umum yang telah digunakan diseluruh dunia yakni

pedoman dari NCEP ATP III (National cholesterol Education Program, Adult Panel

Treatment III), dimana telah ditetapkan bahwa :

Untuk mengetahui kadar kolesterol yang Normal, Rendah, atau Tinggi, acuannya

mengunakan Pedoman yang Umum digunakan diseluruh dunia, yaitu NCEP ATP III

(National cholesterol Education Program, Adult Treatment Panel III).

Yang ditetapkan :
1. Total kolesterol :

Diakatakan Normal jika kurang dari 200 mg/dl

Diakatakan Perbatasan Tinggi jika antara 200 sampai 239 mg/dl

Dikatakan Tinggi apabila lebih dari 240 mg/dl

2. Kadar LDL (Kolesterol Jahat)

Dikatakan Optimal jika kurang dari 100 mg/dl

Dikatakan Mendekati Optimal jika antara 100 sampai 129 mg/dl


Dikatakan Perbatasan Tinggi apabila antara 130 sampai 159 mg/dl

Dikatakan Tinggi apabila antara 160 sampai 189 mg/dl

Dikatakan Sangat tinggi apabila lebih dari 190 mg/d

3. Kadar HDL (Kolesterol Baik) :

Dikatakan Rendah Apabila kurang dari 40 mg/dl

Dikatakan Tinggi (Lebih Baik) apabila 60 mg/dl atau lebih

4. Kadar Trigliserida :

Dikatakan Normal jika kurang dari 150 mg/dl

Dikatakan Perbatasan Tinggi jika antara150 sampai 199 mg/dl

Dikatakan Tinggi jika antara 200 sampai 499 mg/dl

Dikatakan Sangat Tinggi jika lebih dari 499 mg/dl

Kadar Kolesterol yang tinggi dapat mengakibatkan Penyakit Jantung Koroner dan

Stroke dan juga memiliki resiko 2x lebih berbahaya dari Hipertensi atau Tekanan

Darah Tinggi, Diabetes Melitus, maupun Obesitas.

Sumber Gambar : www.ahlikolesterol.com

Inilah mengapa banyak sekali saran untuk memperbaiki pola makan dan melakukan

Diet Rendah Lemak, Berolahraga, Menjaga Berat Badan, maupun Berhenti

Merokok.

Gangguan yang dialami oleh orang yang mengalami kolesterol tinggi memang

kadang tidak terlihat, namun resikonya sangat berbahaya.


Ratio Kolesterol/HDL

Penelitian telah menunjukan, pada kasus penderita Jantung Koroner, Kadar LDL

dalam darah diusahakan harus berada dibawah 70 mg/dl.

Hal ini agar pembentukan gumpalan atau plak lemak dalam lapisan pembuluh darah

dapat diperlambat atau bahkan dihentikan.

Jika terjadi peningkatan Kadar LDL dari kadar yang ditentukan, inilah faktor yang

menyebabkan resiko utama Jantung Koroner mauun Stroke.

Dan sangat jelas untuk mencegahnya adalah dengan menurunkan kadar LDL dalam

darah.

Para peneliti juga telah menentukan Ratio Kolesterol/HDL seperti tabel dibawah :

Arti Ratio Kolesterol/HDL diatas adalah sbb,

Jika kadar total Kolesterol adalah 240, dengan HDL 60, maka dapat dihitung

Rationya 240/60 = 4. Dengan demikian, Ratio mendapat Penyakit Jantung

Atherosclerotik adalah Sama dengan Rata-rata Masyarakat pada umumnya.

Persiapan Sebelum Melakukan Pemeriksaan Kadar Kolesterol dalam Darah :

Biasanya sebelum melakukan pemeriksaan Kadar Kolesterol Darah, Pasien diminta

untuk :

1. Mengonsumsi makanan rendah lemak paling tidak 2 minggu sebelumnya


2. Ketika hari penganbilan sampel darah, pasien diwajibkan puasa (tidak makan)

selama 12-14 jam, namun tetap diperbolehkan untuk minum air putih semaunya.

Hasil yang didapat pada pemeriksaan Kadar Kolesterol dalam darah bisa Meningkat,

Menurun, atau normal sesuai nilai acuan dari laboratorium.

Sesuai yang dijelaskan diatas, Penyakit Atherosklerosis akan lebih tepat diprediksi

dengan hasil penilaian Profil Lipid yaitu HDL, LDL, dan Trigliserida.

Pengukuran Menggunakan Alat

Saat ini pengukuran kadar kolesterol dapat dilakukan dirumah menggunakan alat

yang ditusuk ke jari.

Pada umumnya, tes menggunakan alat ini hanya dapat mengecek Kadar Kolesterol

Total didalam darah saja. Namun ada juga alat tes yang sudah dilengkapi
kemampuan untuk mengukur kadar kolesterol LDL dan HDL.

Bagaimana cara menggunakannya?

Untuk melakukan tes, Anda hanya cukup menusukan jarum khusus ke jari, lalu

meneteskan setetes darah ke selembar kertas yang sudah mengandung bahan

kimia pada bagian atasnya.

Kemudian setetes darah tadi dimasukan ke dalam alat hingga hasilnya muncul.

Untuk akurasi pengunan alat ukur ini sekitar 95 % atau bahkan mendekati hasil

pemeriksaan kolesterol darah di laboratorium.


Perlu diingat kembali, hasil pengukuran menggunakan alat ini adalah Kolesterol

Total.

Jika hasilnya menunjukan 200 mg/dl atau lebih, maka perlu diwaspadai tentang

bahaya penyakit jantung atau stroke yang dapat disebabkan oleh Kolesterol Tinggi.

Ada baiknya juga untuk mencapai akurasi, dilakukan pemeriksaan kadar LDL dan

HDL dalam darah.

Namun demikian, walaupun hasilnya menunjukan angka dibawah 200 mg/dl tidak

berarti juga bebas terhadap gangguan kolesterol.

Jika kadar kolesterolnya menunjukan angka 100 mg/dl, ada juga kemungkina untuk

mengalami resiko penyakit tertentu.

Tetap juga diperlukan Tes Profil Lipid lengkap kadar LDL, HDL, dan Trigliserida di

laboratorium dan sebelumnya harus menjalankan puasa antara 12-14 jam.

Dokter biasanya akan memberi saran untuk melakukan tes dengan rutin di

laboratorium untuk setiap 5 tahun.

Namun bagi penderita yang sebelumnya memiliki kadar kolesterol yang tinggi

ataupun memiliki resiko penyakit Kardiovakular biasanya disarankan lebih sering.

Untuk pengukuran kadar kolesterol menggunakan alat ini sebenarnya sudah cukup

efektif untuk sekedar memberikan gambaran kadar kolesterol dalam darah yang

dimiliki.

Sekali lagi, untuk akurasi, akan lebih baik jika dilakukan pemeriksaan darah di

laboratorium.

kolesterol total dapat diketahui dengan pemeriksaan serum darah. proses yang akan
dilakukan oleh pasien yang akan memeriksakan darahnya telah dijelaskan
sebelumnya di pemeriksaan kolesterol . Dan dalam postingan ini akan di bahas
mengenai prosedur pengambilan darah dan metode pemeriksaannya dilaboratorium.
Pemeriksaan darah

Cara Pengambilan Darah

Pengambilan darah vena dilakukan dengan metode tabung vakum, langkah-


langkahnya sebagai berikut :

1. Pasang tourniquet pada lengan 7,5-10 cm di atas lipat siku atau bagian yang
akan dilakukan tusukan vena (venipuncture), palpasi vena atau pilih vena yang
besar dan tidak mudah bergerak (utamakan bagian tengah) & tidak boleh pada
proksimal tempat infuse, jaringan parut, hematoma atau limfostasis)
2. Lepaskan tourniquet untuk sementara & bersihkan area vena yang akan
ditusuk dengan kapas alkohol 70% dengan gerakan memutar dari tengah ke tepi,
biarkan selama 30 detik u/ pengeringan alkohol
3. Pasang kembali tourniquet
4. Tusukkan jarum ke vena yang telah didesinfeksi dengan posisi lubang jarum
menghadap ke atas dengan sudut 12-30 o
5. Segera lepaskan tourniquet setelah darah mengalir, biarkan pasien membuka
genggaman tangannya
6. Isi tabung hingga batas yang ditetapkan
7. Lepaskan tabung dari jarum
8. Lepaskan jarum dari tepat tusukan vena, segera tekan dengan kapas selama
3-5 menit
9. Plester bagian venipuncture & lepas setelah 15 menit
10. Lepaskan jarum dari holdernya & buang ke dalam wadah limbah jarum
setelah itu, dilakukan pemeriksaan di laboratorium

Pemeriksaan Kolesterol

Alat : Cobas C501


Cholesterol ester terpecah oleh cholesterol esterase menjadi cholesterol bebas &
asam lemak. Cholesterol oxidase mengkatalisis oxidasi cholesterol menjadi cholest-
4-en-3-one & hydrogen peroxidase. Dengan hadirnya peroxidase, hydrogen
peroxidase membentuk efek oxidative ganda dari phenol & 4-aminophenazone
membentuk warna merah quinone imine.

Intens pembentukan warna sebanding dengan konsentrasi cholesterol. Kenaikan


yang terjadi diukur pada absorbansi, 700/505 nm

METODE : Enzymatic Colorimetri

Pemeriksaan Kolesterol LDL

ALAT : Cobas C501

METODE : Homogeneous enzymatic kolorimetri

Pemeriksaan Kolesterol HDL

ALAT : Cobas C501

METODE : Homogeneous enzymatic kolorimetri

Pemeriksaan Trigliserida
ALAT : Cobas C501

METODE : Homogeneous enzymatic kolorimetri

eskipun pemeriksaan sendiri dengan alat yang dijual bebas di apotek lebih praktis,
namun, tidak sedikit terjadi ketidakcocokan hasil dengan pemeriksaan yang
dilakukan di laboratorium kesehatan.

Hal ini sering membingungkan pasien. Biasanya, hal tersebut terjadi karena bisa
saja pasien tidak melakukan puasa terlebih dahulu sebelumnya. Pemeriksaan
kolesterol di laboratorium menghasilkan hasil pemeriksaan yang lebih spesifik dan
akurat karena pemeriksaan yang dilakukan terhadap kadar trigliserida, LDL, dan
HDL dilakukan secara terpisah dan juga bersamaan dalam bentuk total kolesterol.

Sedangkan pada alat periksa praktis, hanya menyajikan hasil akhir berupa total
kolesterol. Padahal total kolesterol biasanya terdiri atas 2 faktor penting yaitu LDL
dan HDL yang memiliki fungsi serta pengaruh yang berbeda pada tubuh. Oleh
karena itu, banyak dokter menyarankan pasien untuk memeriksakan kolesterolnya di
laboratorium kesehatan.

Bagaimana Proses Pemeriksaan Kolesterol?


Sebelum melakukan pemeriksaan kolesterol, pasien biasanya dianjurkan untuk
puasa sepanjang malam, kurang lebih 9-12 jam. Tujuannya, agar tidak terjadi
kesalahan pengukuran akibat adanya pengaruh dari lemak yang baru dikonsumsi.

Selain itu, 24 jam sebelum melalukan pemeriksaan kolesterol sebaiknya pasien juga
tidak melakukan aktivitas berat karena kelelahan yang amat sangat dapat
berpengaruh pada hasil pemeriksaan. Pada saat pemeriksaan, darah akan diambil
untuk kemudian diukur kadar kolesterolnya.

Hasil pemeriksaan akan menyajikan informasi akurat mengenai kadar kolesterol


dalam tubuh seseorang. Hasil pemeriksaan tersebut akan dibandingkan dengan
tabel klasifikasi kadar kolesterol standar dalam dunia kedokteran sehingga kadar
kolesterol seseorang dapat dianalisis berdasarkan tabel tersebut.

Hasil pemeriksaan tersebut akan menjadi salah satu dasar diagnosis bagi dokter
selain wawancara yang dilakukan terhadap pasien mengenai riwayat kolesterol
tinggi pada keluarga atau mengenai penyakit-penyakit lain yang pernah diderita
pasien.

Bagaimana Mengetahui Hasil Pemeriksaan Kolesterol?


Kolesterol diukur dalam satuan miligram per desiliter darah yang biasa disingkat
mg/dL atau milimol per liter darah yang disingkat mmol/L. Di dalam hasil
pemeriksaan yang diberikan laboratorium atau rumah sakit, biasanya akan disajikan
informasi mengenai 4 komponen lemak utama dalam darah yakni total kolesterol,
HDL kolesterol, LDL kolesterol, dan trigliserida. Mari kita lihat masing-masing.

Total Kolesterol
Total kolesterol menunjukkan jumlah antara HDL kolesterol, LDL kolesterol, dan
trigliserida. Jika kadar total kolesterol melebihi 240 mg/dL (6,21 mmol/L), pasien
harus waspada terhadap resiko penyakit jantung.

Dalam melihat hasil pemeriksaan kolesterol, nilai dari masing-masing jenis kolesterol
perlu diperhatikan karena kadar kolesterol yang tinggi tidak otomatis menandakan
adanya bahaya kolesterol karena bisa saja yang tinggi adalah HDL kolesterol
(kolesterol baik) yang justru bermanfaat bagi kesehatan.

HDL Kolesterol
Kadar HDL menunjukkan seberapa besar kolesterol baik yang terdapat dalam darah
karena HDL berperan dalam tubuh untuk membawa kolesterol dalam darah menuju
hati untuk diproses lebih lanjut guna menghindari terjadinya penumpukan kolesterol
pada saluran darah.

Kolesterol HDL

.< 40 mg/dL (1,04 mmol/L) Rendah

>60 mg/dL (1,56 mmol/L) Tinggi

Semakin tinggi kadar HDL dalam darah maka akan semakin baik. Jika sebaliknya,
maka patut diwaspadai adanya resiko penyakit jantung.

LDL Kolesterol
Kadar LDL menunjukkan berapa banyak kolesterol yang kurang baik yang terdapat
dalam darah. Bila jumlahnya ditemukan berlebih dalam darah, maka akan
menumpuk pada saluran pembuluh darah dan dapat membahayakan tubuh.

Kolesterol LDL
<100 mg/dL (2,6 mmol/L) Optimal

100-129 mg/dL (2,6-3,34 mmol/L) Mendekati optimal

130-159 mg/dL (3,34-4,13 mmol/L) Batas normal tertinggi

160-189 mg/dL (4,14-4,90 mmol/L) Tinggi

> 190 mg/dL (4,91 mmol/L) Sangat tinggi

Semakin tinggi kadar kolesterol LDL dalam tubuh seseorang maka akan semakin
tinggi pula resiko yang dimiliki seseorang terkena penyakit jantung. Bila seseorang
memiliki penyakit jantung dan kolesterol, sebaiknya kolesterol LDL selalu dijaga
dalam batas 100 mg/dL.

Trigliserida
Kadar trigliserida dalam darah juga dapat menggambarkan resiko seseorang
terhadap penyakit jantung.

Trigliserida

< 150 mg/dL (1,69 mmol/L) Normal

150-199 mg/dL (1,69-2,25 mmol/L) Batas normal tertinggi

200-499 mg/dL (2,26-2,65 mmol/L) Tinggi

>500 mg/dL (5,64 mmol/L) Sangat tinggi

Meskipun kadar kolesterol berlebih tidak baik bagi kesehatan, kadar kolesterol yang
rendah ternyata tidak selalu berarti baik bagi tubuh. Kadar kolesterol yang rendah
dapat menjadi salah satu petunjuk adanya kelainan dalam tubuh seperti adanya
gangguan kekurangan energi yang berat, radang hati, infeksi hati, gangguan fungsi
ginjal.
Karena itu, jika laporan hasil pemeriksaan telah diterima, sebaiknya pasien segera
mendiskusikan hasil pemeriksaan tersebut dengan dokter agar dokter dapat
mengevaluasi dan juga memberikan terapi serta pengobatan yang tepat dalam
menangani masalah kolesterol tersebut.

Anda mungkin juga menyukai