Anda di halaman 1dari 9

STUDI KASUS TUGAS FARMASI KLINIS

Dosen Pengajar: Dr. apt. Diana Laila Ramatillah, M.Farm.

Disusun Oleh :

Kelompok 3
Apoteker B
Wahyu Setianingsih 2243700017
Muhammad Iqbal R 2243700018
Lisna Rabiatul Adawiah 2243700020
Wiwit Novitasari 2243700024
Muhammad N. Allade 2243700026
Viona Zalsabila 2243700027

FAKULTAS FARMASI

PROFESI APOTEKER

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA

2022
STUDI KASUS STROKE ISKEMIK & HEMORRAGIK

Seorang pasien pria berusia 68 tahun dengan tinggi badan 160 cm dan berat badan 66 kg di rawat
di rumah sakit karena keluhan sakit kepala hebat dan wajah terasa kaku

Riwayat penyakit sebelumnya: Hipertensi sejak 10 tahun lalu dan


hiperkolesterolemia/dyslipidemia sejak 10 tahun yang lalu.
Riwayat Penyakit Sekarang: Adanya keluhan sakit kepala hebat dan wajah terasa kaku

Riwayat Penyakit keluarga: Ayah meninggal karena stroke, Ibu meninggal karena komplikasi
jantung

Obat yang sedang digunakan; Captopril 12,5 mg 2 kali sehari, Amlodipin 5 mg 1 kali sehari,
simvastatin 20 mg 1 kali sehari

Pemeriksaan Vital Sign


Tekanan Darah : 170/100 mmHg
T (suhu) : 37 C
Nadi : 85/menit
Pernafasan : 22/menit

Pemeriksaan Laboratorium
Leukosit : 8.000/mm3
HB : 11 mg/dl
K+ : 4,6 meq/L
Na+ : 140 meq/L
LDL : 150 mg/dl
Total Kolesterol : 250 mg/dl
TG : 170 mg/dl
HDL : 55 mg/dl

Pemeriksaan tanda Hasil pemeriksaan Nilai normal Keterangan


vital
Tekanan darah 170/100 mmHg Usia>60 thn normal HT Stage 2
dengan komplikasi <
140/90 mmHg
Nadi 85 kali/menit 60 - 100 kali / menit Normal
Pernapasan 22 kali / menit Geriatri normal: 14 - Tinggi
16 kali / menit
Suhu [°C] 370C 36 - 37,5 °C Normal

Pemeriksaan lab Hasil Nilai normal Keterangan


pemeriksaan
Leukosit 8.000/mm3 3200 – 10.000/mm3 Normal
HB 11 mg/dl 12 -16 mg/dl Rendah
Na serum 140 mEq/L 135 - 144 mEq/L Normal
Kalium (K) 4,6 mEq/L 3,6 - 4,8 mEq/L Normal
LDL 150 mg/dl Nilai normal : < 100 Tinggi
mg/dl
Total Kolesterol 250 mg/dl <200 mg/dl Tinggi
TG 170 mg/dl Pria : 40 - 160 mg/Dl Tinggi
Wanita : 35 - 135
mg/dL
VLDL 34 mg/dl <30 mg/dl Tinggi
HDL 55 g/dl >60 mg/dl Border line-Rendah
BMI 25,78 kg/ m2 18-22,9 kg/ m2 Obesitas Derajat 1
(25-29,9)
KemenKes
PERHITUNGAN:

VLDL = TG/ 5

= 170/5

= 34 mg/dl

BMI = BB (KG)/ Tinggi badan (m2)

= 66 kg / 1,62

= 66kg/ 2,56

= 25,78 kg/ m2

Pertanyaan

1. Dilhat dari keadaan pasien dan nilai lab pasien, apakah perlu penggantian/
pemberhentian obat/penambahan obat yang ada? Jelaskan!
Pengobatan yang dijalani:
 Captopril 12,5 mg 2 kali sehari,
 Amlodipin 5 mg 1 kali sehari,
 Simvastatin 20 mg 1 kali sehari
- First line hypertensi digunakan golongan: ACE Inhibitor dan Diuretik. Pada kasus
ini: Diberikan Captopril 12,5 mg 2 x
- Interaksi:
Amlodipin + Simvastatin: Severe: Amlodipin meningkatkan kadar simvastatin dan risiko
terjadinya Rhabdomiolisis.
Obat yang dihentikan adalah Amlodipin karena:
 tatalaksana Hypertensi dengan stroke adalah ACE /Diuretik.
 Interaksi Amlodipin dan Simvastatin Severe.
Obat yang ditambahkan:
Aspirin dilakukan loading dose karena kepala pusing dan wajah kalu, di IGD tangani
dengan pemebrian loading dose Aspirin 325 mg per oral. Lanjut 75-100 mg / hari dalam
rentang 24-48 jam setelah gejala stroke.
Interaksi obat:
Captopril + Aspirin: Minor: Pemberian tidak dalam waktu bersamaan: Aspirin diberikan
siang, Captopril pagi dan malam sebelum makan
2. Jika dokter meresepkan aspilet? Apa saja perhatian khusus untuk obat tersebut?
Aspilet: Aspirin 80 mg, perhatiannya:
 Aspirin bersifat asam, diberikan setelah makan
 Aspirin bisa mengakibatkan bleeding, monitor untuk pendarahan
 Interval monitoring perdarahan setiap hari
3. Apa yang akan terjadi jika pasien di bawa kerumah sakit 5 jam dari keluhan
pertama dirasakan?
Golden period 4,5-5 jam untuk menangani kedaruratan pasien stroke.
Menurut KemKes: Pasien harus sampai di hospital kurang dari 2 jam. Tindakan yang
dilakuakn oleh dokter termasuk pemeriksaan : CT Scan , Lab , Obat-Obatan maksimal
2,5 jam. Total 4,5 jam. Jika tidak ditangani: bisa terjadi penggumpalan darah pada otak
yang mengakibatkan kematian daya otak. Hal ini dapat menyebabkan kelumpuhan
permanen, serta bisa mengarah ke stroke hemoragik, yang dapat mengakibatkan
kematian.
4. Kapan trombolisis sebaiknya diberikan untuk pasien jenis ini?
Trombolisis: Diberikan pada saat kejadian akut , pasien tidak bisa oral, jadi dihancurkan
dulu penggumpalan darah di otak , dilakukan alteplase secara IV.
Kriteria pasien diberikan trombolitik:
 Onset pertama: Diberikan berdasarkan onset waktu dari gejala stroke (onset gejala kurang
dari 3 jam, semenjak muncul gejala iskemik akut)
 Onset kedua: Onset gejala 3-4,5 jam.
Beberapa penelitian yang ada menunjukkan bahwa rentang waktu terbaik dalam
pemberian trombolitik terhadap perbaikan fungsional otak dan juga angka kematian
adalah kurang dari 3 jam dan rentang 3-4,5 jam.
Pada pasien yang menggunakan obat ini, hindari penggunaan antikoagulan dan
antiplatelet pada 24 jam pertama setelah terapi, untuk menghindari risko perdarahan.
5. Apa bedanya antiplatelet, antitrombus/trombolitik dan fibrinolitik?jelaskan
Antiplatelet: anti plak, mencegah terjadinya agregasi / penggumpalan darah

Contoh: Asprin, Clopidogrel, Dipiridamol, Ticlopidin

Antitrombus: memecah si thrombus atau gumpalan darah dengan mengaktifasi

plasminogen yang terikat pada fibrin

Contoh: antikoagulan: warfarin, enoksafarin, heparin, fondaparinux

Fibrinolitik: yang mendegradasi fibrin dalam thrombus

Contoh: altepakse, streptokinase, urokinase, reteplase

6 bulan kemudian pasien di atas d bawa ke rumah sakit dengan kondisi tidak sadarkan
diri. Dengan TD 90/60 mmHg. Dokter langsung memberikan infus RL dan juga mannitol.

6. Apa yang terjadi? Jelaskan patofisiologinya?

 Pasien mengalami stroke hemoragik dimana disebabkan karena pecahnya pembuluh


darah yang mengakibatkan gangguan aliran darah pada suatu area di otak.
 Perjalanan stroke hemoragik diawali dengan adanya hipertensi.
 Jika tekanan darah meningkat dengan signifikan maka pembuluh arteri akan robek yang
mengakibatkan perdarahan pada jaringan otak. Lalu, membentuk suatu massa dimana
jaringan otak terdesak, bergeser, atau tertekan (displacement of brain tissue) sehingga
fungsi otak terganggu.
 Semakin besar hemoragi yg terjadi makan semakin besar displacement jaringan otak
yang terjadi.
 Pasien dengan stroke hemoragik sebagian besar mengalami ketidaksadaran lalu pada
akhirnya meninggal.
 Stroke hemoragik menyebabkan tekanan darah tinggi. Pengobatan diberikan Manitol
yang berfungsi untuk menurunkan tekanan darah.
 Pada kasus ini, pasien juga mengalami peningkatan intrakranial dengan ditandai adanya
penurunan GCS (Glasgow Coma Scale). Peningkatan tekanan intrakranial yang sering
terjadi pada pasien stroke hemoragik diakibatkan karena adanya udema serebral.
7. Obat apa saja yang harus diberikan pada pasien diatas?
Obat yang diberikan pada pasien diatas : tetap diberikan infus Manitol dan Vitamin K
untuk mencegah terjadinya perdarahan. Monitoring secara ketat.
8. Dalam kondisi diatas apakah obat antihipertensi injeksi diperlukan!
Dalam situasi di atas injeksi antihipertensi tidak diperlukan , karena dalam kondisi
tersebutyang perlu dilakukan adalah pembedahan untuk menurunkan tekanan intra
kranial pasien.
9. Dari nilai lab diatas manakah yang tidak normal?

Pemeriksaan tanda Hasil pemeriksaan Nilai normal Keterangan


vital
Tekanan darah 170/100 mmHg Usia>60 thn normal HT Stage 2
dengan komplikasi <
140/90 mmHg
Pernapasan 22 kali / menit Geriatri normal: 14 - Tinggi
16 kali / menit

HB 11 mg/dl 12 -16 mg/dl Rendah


LDL 150 mg/dl Nilai normal : < 100 Tinggi
mg/dl
Total Kolesterol 250 mg/dl <200 mg/dl Tinggi
TG 170 mg/dl Pria : 40 - 160 mg/Dl Tinggi
Wanita : 35 - 135 mg/dL
VLDL 34 mg/dl <30 mg/dl Tinggi
HDL 55 g/dl >60 mg/dl Border line-Rendah
BMI 25,78 kg/ m2 18-22,9 kg/ m2 Obesitas Derajat 1
(25-29,9) KemKes
6 bulan kemudian pasien di atas d bawa ke rumah sakit dengan kondisi tidak sadarkan diri.
Dengan TD 90/60 mmHg – Rendah /Hipotensi (normal <140 / 90 mmHg)

10. Jelaskan konseling yang harus diberikan pada pasien jika kondisinya sudah normal
dan diperbolehkan pulang!

Konseling jika kondisi sudah normal dan diperbolehkan pulang:

Untuk Obat-obatan:

 Aspirin dikonsumsi sesudah makan, disarankan diminum apda sore hari, karena ada
interaksi dengan Capropril

-Selama pemakaian aspirin dipantau jika terjadi pendarahan: eg: Hb tetap rendah, pasien
pucat, bab cek jika berwaran hitam / ada darah.

 Captopril dikonsumsi sebelum makan / perut kosong atau 2 jam setelah makan. Jika
diminum bersamaand negan makan, maka absorpsi obat akan dihambat, Captopril tidak
maksimal.
 Penggunaan Captopril pada pagi dan malam hari untuk mencegah interaksi dengan
Aspirin.
 Jika terjadi efek samping batuk kering, disarankan terlebih dahulu minum air putih yang
banyak. Jika tidak reda, kembali ke dokter untuk diberikan terapi obat hipertensi
golongan yang lain.
 Simvastatin: diberikan pada malam hari, karena kadar kolesterol pada saat tubuh tidak
beraktifitas akan mebuat kerja Simvastatin lebih efektif.

Anda mungkin juga menyukai