Anda di halaman 1dari 4

TUGAS INDIVIDU ENDOKRIN

DOSEN PENGAMPU
Dr. apt. Tri Wijayanti, S.Farm., M.P.H

DISUSUN OLEH
Fajrin Nurul Izzah 24185414A

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA

TAHUN AKADEMIK 2020/2020


1. Dari kasus, berikan pembahasan terkait penyakit yang diderita pasien tsb?

RIWAYAT PENYAKIT TERDAHULU


1. Pasien merasakan lemas sejak dua minggu yang lalu dan membaik setelah istirahat
2. Nafsu makan menurun sejak dua bulan lalu
3. Pasien memiliki riwayat adanya benjolan di lehernya, benjolan tersebut sudah
muncul sejak sepuluh tahun yang lalu dan sejak duabulan yang lalu benjolan tersebut
mengecil.
4. adanya penurunan berat badan yang cukup drastis dalam dua bulan
terakhir, yaitu menurun dari 58 kg menjadi 34 kg
5. Buang air besar dikatakan meningkat,namunbuang air kecil masih normal.
6. Pasien memiliki riwayat hipertiroid sejak sepuluh tahun yang lalu.

PEMERIKSAAN JASMANI
- Tekanan darah : 120/75mmHg
- Nadi : 100x/menit
- Respirasi : 22x/menit
- Suhu : 36,80C
- VAS :0
- BMI : 13,28 kg/m2

PEMERIKSAAN FISIK
- mata : eksopthalmus
- Telinga :-
- Leher :
adanya benjolan pada leher kanan dan kiri, dengan ukuran 10 x 6 cm, konsistensi
kenyaL, terfiksir, tidak terdapat nyerti tekan, Positif (+) bruit
- Ekstremitas : hangat

PEMERIKSAAN PENUNJANG
- WBC : 5,35x10 3 /μ
- RBC : sedikit menurun sebesar 4,36.x10 6 /μL
- HGB : 12,30 g/dL
- HCT : 40,4 %
- Platelet : 179 103/μL
- SGOT : 27,00 U/L
- SGPT : 34.00 u/L
- BUN : 18.40 mg/dL
- Kreatinin : 18.40 mg/dL
- FT4 : >7,77 ng/dL
- TSH : <0,005µIU/mL.
- USG Tiroid : adanya pembesaran diffus dari kelenjar tiroid
sesuai dengan gambaran penyakit Grave’s

Faal tiroid hasil rujukan


FT4 >7,77 ng/dL 4,65-9,3 ug/dl

TSH <0,005µIU/mL 0,25-5uIU/mL

PENGKAJIAN

Pada pasien hipertiroid, T3 akan menstimulasi transkripsi miosin dan mengakibatkan


kontraksi otot miokard menguat. Selain itu juga ada reaksi antara hormon tiroid, katekolamin dan
sistem saraf simpatis yang akan mempengaruhi fungsi jantung dan juga perubahan
hemodinamika dan peningkatan curah jantung yang disebabkan peningkatan umum metabolisme.
Hormon tiroid meningkatkan jumlah dan afinitas reseptor adrenegik-β pada jantung dan dengan
demikian akan meningkatkan kepekaannya terhadap efek inotropik dan kronotropik katekolamin.
Karena bertambahnya reseptor adrenergik beta miokard, otot skelet, lemak dan limfosit, efek
pasca reseptor dan menurunnya reseptor adrenergik alfa miokard, maka sensitivitas terhadap
katekolamin amat tinggi pada hipertiroidisme dan kebalikannya pada hipotiroidisme.
Peningkatan denyut jantung bermanifestasi sebagai perasaan berdebar-debar pada pasien dengan
hipertiroid. Namun diketahui denyut nadi pasien adalah 10x/menit pemberian propranolol
Pada hipertiroid, Efek kalorigenik T4 dan T3 meningkatkan konsumsi O2 hampir pada
semua jaringan kecuali otak, testi, limpa dan hipofisis anterior. Beberapa efek kalorigenik
hormon tiroid disebabkan oleh metabolisme asam lemak yang dimobilisasi oleh hormon-hormon
ini. Bila masukan makanan tidak meningkat, protein endogen dan simpanan lemak akan
diuraikan sehingga berat badan menurun. Disarankan untuk melakukan pemeriksaan darah rutin,
cek T3, T4, TSH. Diperlukan peberian peningkat nafsu makan curcuma 3x1 tablet
hipertiroidisme didefinisikan sebagai kondisi berupa peningkatan kadar hormon tiroid
yang disintesis dan disekresikan oleh kelenjar tiroid melebihi normal. Penyakit Graves adalah
suatu penyakit autoimun yang biasanya ditandai oleh produksi autoantibodi yang memiliki kerja
mirip TSH pada kelenjar tiroid. Autoantibodi IgG ini, yang disebut immunooglobulin
perangsang tiroid (thyroid-stimulating immunoglobulin), meningkatkan pembentukan hormone
tiroid, tetapi tidak mengalami umpan balik negatif dari kadar hormon tirid yang tinggi.
Pada hipertiroidisme, kosentrasi TSH plasma menurun, karena ada sesuatu yang
menyerupai TSH, Biasanya bahan – bahan ini adalah antibodi immunoglobulin yang disebut TSI
(Thyroid Stimulating Immunoglobulin), yang berikatan dengan reseptor membran yang sama
dengan reseptor yang mengikat TSH. Bahan – bahan tersebut merangsang aktivasi cAMP dalam
sel, dengan hasil akhirnya adalah hipertiroidisme. Karena itu pada pasien hipertiroidisme
kosentrasi TSH menurun, sedangkan konsentrasi TSI meningkat. Bahan ini mempunyai efek
perangsangan yang panjang pada kelenjar tiroid, yakni selama 12 jam, berbeda dengan efek TSH
yang hanya berlangsung satu jam. Tingginya sekresi hormon tiroid yang disebabkan oleh TSI
selanjutnya juga menekan pembentukan TSH oleh kelenjar hipofisis anterior. Kelenjar tiroid
dipaksa mensekresikan hormon hingga diluar batas, sehingga sel-sel sekretori kelenjar tiroid
membesar, akibatnya terjadi peningkatan laju metabolisme tubuh yang diatas normal. Disarankan
untuk cek darah rutin, T3, T4, TSH, USG Leher, EKG secara rutin. Pengobatan diberikan PTU
4x100mg dan Propanolol 4x10mg. Banyak makan dan minum dan Batasi aktivitas

2. Apakah pengobatan yang diberikan sudah sesuai/belum. Sebutkan alasannya


Menurut pendapat saya, obat yang diberikan telah sesuai dengan keluhan dan sakit
pasien. Pasien mengalami hipertirodisme yang ditandai dengan penurunan berat badan, mata
membengkak dan penurunan kadar TSH. Sebelumnya pasien mendapatkan terapi obat yang
sama. Pengobatan untuk hipertiroidisme adalah dengan menggunakan obat anti-tiroid,
radioiodine dan/atau pembedahan. Kadar TSH berguna untuk mendiagnosis hipertiroidisme,
namun tidak dapat menentukan tingkat keparahannya. Oleh sebab itu, pengukuran kadar T3
dan T4 bebas sangatlah diperlukan untuk menilai efektivitas dari terapi.
Pada pemberian PTU 3x200 mg/hari pada dosis awal di rekomendasikan karena
bertujuan untuk membatasi hormone tiroid yang berlebihan dengan cara menekan produksi
atau merusak jaringan tiroid. Namun PTU 100mg bekerja 6-8jam dan sebaiknya diberikan
dalam 12 minggu setelah dosis dapat dikurangi secara bertahap dan tidak boleh langsung
dihentikan.
Untuk mengurangi gejala tiroksitosis yang mirip dengan gejala perangsangan simpatik
dan gejala hipertirodisme seperti jantung berdebar dapat diberikan propranolol dengan
dengan dosis 20-40 mg setiap 6 jam. Dosis yang diberikan pun telah sesuai yakni 2x20 mg.

3. Bagaimana terapi supportif yang dapat diberikan untuk pasien tersebut?


- terlepas dari ada atau tidaknya OG dan keparahannya, harus dimotivasi untuk berhenti
merokok. Informasi yang jelas tentang bahaya merokok, yaitu risiko penyakit mata yang
parah, efek buruk OG pada aktivitas sehari-hari dan kualitas hidup, serta merokok akan
mengurangi efektivitas pengobatan
- Bila sudah terdapat gejala dan tanda kelainan mata pada semua tingkatan, diberikan
terapi suportif mata dan tindakan lain sesuai tingkat aktivitas dan keparahanny

Anda mungkin juga menyukai