Anda di halaman 1dari 51

INTERPRETASI

DATA KLINIK
Dr. apt. L. Vita Inandha.D, M.Sc
Apa definisi Interpretasi Data
Klinik ?
Membaca, memberikan kesan, atau pendapat tentang hasil pemeriksaan klinik :

 Data laboratorium ( hematologi, elektrolit, gas darah, faal ginjal, gastrointestinal,


fungsi hepar, kardio, imunologi, dll)
 Data pemeriksaan dokter
 Tanda-tanda Vital
 Prosedur-prosedur pemeriksaan yang disebutkan dalam rekam medis
 dll
Mengapa farmasis membaca dan
menginterpretasikan data klinik ?
 Untuk mengambil keputusan klinik pada proses terapi mulai dari
pemilihan obat, penggunaan obat hingga pemantauan efektivitas
dan keamanan, apoteker memerlukan hasil pemeriksaan
laboratorium. Hasil pemeriksaan tersebut dibutuhkan sebagai
pertimbangan penggunaan obat, penentuan dosis, hingga
pemantauan keamanan obat, misalnya pada pertimbangan
penggunaan dan penentuan dosis aminoglikosida yang bersifat
nefrotoksik diperlukan data kadar aminoglikosida dalam darah dan
serum kreatinin yang menggambarkan fungsi ginjal.
Mengapa Apoteker perlu bisa
membaca data klinik ?
1. Turut serta dalam pemantauan terapi obat
2. Memastikan obat yang diterima aman untuk pasien
3. Sebagai alat berkomunikasi dengan dokter
4. Memantau efektifitas penggunaan obat
5. Pelayanan kefarmasian yang komprehensif
Apa saja yang termasuk data
klinik ?
 Hasil pemeriksaan dokter
 Hasil laboratorium
 Hasil pemeriksaan / uji diagnostik
 Tanda Vital
Tanda Vital
Fungsi dasar yang diperiksa :
1. Arterial pulse ( menghitung nadi )
2. Respirasi (jumlah pernafasan setiap menit
3. Suhu (T)
4. Tekanan darah (bukan tanda vital namun diperiksa setiap
saat untuk monitoring)
+
5. Tinggi dan berat badan
parameter Angka normal

Arterial Pulse 60-100 kali/menit


Respiratory(RR) 12-18 x/menit
 Lebih dari 20 x/menit = takipneu
 Kurang dari 10x /menit = bradypneau

Tekanan darah (TD) sistole < 120 mmHg, diastole < 80


mmHg (JNC VII)
Suhu Badan Mouth : 35,3-36,8
Axilla: 36.3-36,8
Rectal : 36,3-37,8
37,8< fever
Berat badan Berdasar BMI

 https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/vital-signs-body-
temperature-pulse-rate-respiration-rate-blood-pressure
Perbedaan interpretasi TD
JNC 7 dan 8
JNC VIII

JNC VII
Rumus IMT
Parameter Pemeriksaan
Glukosa Darah
 Penyakit Terkait : Diabetes Mellitus
 https://
pbperkeni.or.id/wp-content/uploads/2021/11/22-10-21-Website-Pedoman-Pengelolaan
-dan-Pencegahan-DMT2-Ebook.pdf
 Diabetes Mellitus merupakan penyakit metabolik ditandai
dengan hiperglikemia, penyebabnya bisa karena kelainan
dan gangguan sekresi insulin.
 Parameter laboratorium apa yang dapat digunakan untuk
membaca gejala diabetes, dan outcome pengobatan pada
pasien DM ?
Parameter pemeriksaan Ginjal
Penyakit Ginjal Akut
Penyakit Ginjal Kronik (PGK)
 https://kdigo.org/wp-content/uploads/2017/02/KDIGO_2012_CKD_GL.pdf
Menghitung GFR
 Rumus cocrof and gault
 Kalkulator :

https://www.mdcalc.com/creatinine-
clearance-cockcroft-gault-equation
Website :

 https://www.ajkd.org/
 https://www.ajkd.org/content/kdoqiguidelines
Renal diagnostic test
1.Kreatinin urine (Clcr)
nilai normal : laki-laki 1-2 gram/24 jam
perempuan 0,8-1,8/24 jam
Creatinin production decreases with advanced
age, as muscle mass diminishes
2. Natrium/ kalium rasio
Nilai normal : 0,9 – 3,88
3. Urine sodium(Na)
nilai normal : 27-287 mEq/L/24 jam
27-287 mmol/24 jam
Nilai sodium digunakan untuk menilai
keseimbangan cairan dan kemampuan kerja ginjal
4.Urine chlorida (Cl)
Nilai normal : 110-250 mEq/L/24 jam
Jumlah klorida menunjukkan bahwa
masukan ion Na maupun K cukup dalam
tubuh
5. Urine potasium (K)
Nilai normal : 26-123 mEq/L/24 jam
Sangat tergantung pada pola diet, namun
penurunan kadar potasium bisa
menunjukkan adanya acute renal failure
Parameter fungsi hepar
1. Albumin
Albumin merupakan substansi terbesar dari protein yang dihasilkan oleh hati.Fungsi
albumin adalah mengatur tekanan onkotik, mengangkut nutrisi, hormon, asam lemak, dan
zat sampah dari tubuh.Apabila terdapat gangguan fungsi sintesis sel hati maka kadar
albumin serum akan menurun (hipoalbumin)
kadar normal albumin sebanyak 3,8 – 5,1 gr/dl.
Pada bayi sebanyak 4,4 – 5,4 gr/dl, bayi baru lahir 2,9 – 5,4 gr/dl
2. Globulin
Globulin merupakan unsur dari protein tubuh yang terdiri dari globulin alpha, beta, dan
gama. Globulin berfungsi sebagai pengangkut beberapa hormon, lipid, logam, dan
antibodi. Pada sirosis, sel hati mengalami kerusakan arsitektur hati, penimbunan jaringan
ikat, dan terdapat nodul pada jaringan hati, dapat dijumpai rasio albumin : globulin terbalik
Kadar normal = 2,8-3,2 g/dl meningkat pada gangguan hepar)
3. Protombin Time (PT)
Pemeriksaan PT yang termasuk pemeriksaan hemostasis masuk ke
dalam pemeriksaan fungsi sintesis hati karena hampir semua faktor
koagulasi disintesis di hati kecuali faktor VII.
Pada kerusakan hati berat maka sintesis faktor koagulasi oleh hati
berkurang sehingga PT akan memanjang.

Waktu normal = 10-13 detik


4. Ekskresi bilirubin
Bilirubin berasal dari pemecahan heme akibat penghancuran sel
darah merah oleh sel retikuloendotel. Akumulasi bilirubin
berlebihan di kulit, sklera, dan membran mukosa menyebabkan
warna kuning yang disebut ikterus. Kadar bilirubin lebih dari 3
mg/dL biasanya baru dapat menyebabkan ikterus.
5. Enzim transaminase
meliputi enzim alanine transaminase (ALT) atau serum glutamate piruvattransferase
(SGPT) dan aspartate transaminase (AST) atau serum glutamate oxaloacetate
transferase (SGOT).
Enzim ALT/SGPT terdapat pada sel hati, jantung, otot dan ginjal. Jumlah terbesar
ditemukan pada sel hati yang terletak di sitoplasma sel hati
Nilai normal = 0-35 U/L
Cardivascular system
Test Laboratorium yang mendukung :
1.Cardiac enzymes : enzim yang dikeluarkan oleh
jantung saat terjadi kerusakan otot jantung
2.Creatinine kinase : Enzim berkonsentrasi tinggi
dalam jantung dan otot rangka, konsentrasi
rendah pada jaringan otak, berupa senyawa
nitrogen yang terfosforisasi dan menjadi
katalisastor dalam transfer posfat ke ADP (energy)
Kadarnya meningkat dalam serum 6 jam setelah
infark dan mencapai puncak dalam 16-24 jam,
kembali normal setelah 72 jam.
Nilai normal pemeriksaan
enzim jantung
CK/ CPK (Kreatinin Fosfokinase)
Nilai normal :
Dewasa pria : 5-35 Ug/ml atau 30-180 IU/L
Wanita : 5-25 Ug/ml atau 25-150 IU/L
Anak laki-laki : 0-70 IU/L
Anak wanita : 0-50 IU/L
Bayi baru lahir : 65-580 IU/
1.Peningkatan 5 kali atau lebih atau lebih
dari nilai normal menandakan adanya Infark
jantung :
2. Peningkatan ringan/sedang (2-4 kali nilai
normal)
Kerja berat
Trauma
Tindakan bedah
Injeksi I.M
Miopati alkoholika
Infark miokard/iskemik berat
Infark paru/edema paru
 CKMB (Creatinkinase label M dan B)
Jenis enzim yang terdapat banyak pada
jaringan terutama otot, miokardium, dan otak.
Terdapat 3 jenis isoenzim kreatinase dan
diberi label M (muskulus) dan B (Brain), yaitu :
Isoenzim BB : banyak terdapat di otak
Isoenzim MM : banyak terdapat pada otot
skeletal
Isoenzim MB : banyak terdapat pada
miokardium
Nilai normal kurang dari 10 U/L
Nilai > 10-13 U/L atau > 5% total CK menunjukkan
adanya peningkatan aktivitas produksi enzim.
klinis
• Peningkatan kadar CPK :AMI, penyakit otot rangka, cedera
cerebrovaskuler.
Peningkatan iso enzim CPK-MM : distrofi otot, trauma hebat, paska
operasi, latihan berlebihan, injeksi I.M, hipokalemia dan
hipotiroidisme.
Peningkatan CPK-MB : AMI, angina pectoris, operasi jantung,
iskemik jantung, miokarditis, hipokalemia, dan defibrilasi jantun.
Peningkatan CPK-BB : cedera cerebrovaskuler, pendarahan sub
arachnoid, kanker otak, cedera otak akut,syndrome reye,
embolismObat-obat yang meningkatkan nilai CPK : deksametason,
furosemid, aspirin dosis tinggi, ampicillin, karbenicillin dan
klofibrat.
• e pulmonal dan kejang.
LDH (laktat dehidrogenase)

Merupakan enzim yang melepas hydrogen dari
suatu zat dan menjadi katalisator proses konversi
laktat menjadi piruvat. Tersebar luas pada
jaringan terutama ginjal, rangka, hati dan
miokardium.
 Peningkatan LDH menandakan adanya kerusakan
jaringan. LDH akan meningkat sampai puncak 24-
48 jam setelah infark dan tetap abnormal 1-3
minggu kemudian.
Nilai normal : 80-240 U/L
troponin
 Troponin
Merupakan kompleks protein otot globuler dari pita
yang menghambat kontraksi dengan memblokade
interaksi aktin dan myosin.
 Peningkatan troponin menjadi pertanda positif
adanya cedera sel miokardium dan potensi
terjadinya angina.
Nilai normal < 0,16 Ug/L
Mengenal beberapa istilah
prosedur pemeriksaan medis
Physical assessment
INSPECTION, PALPATION, PERCUSSION,
AUSCULTATION
Inspeksi : pemeriksaan pasien menggunakan panca
indera (pengamatan)
Palpasi : pemeriksaan pasien menggunakan teknik
perabaan
Perkusi : pemeriksaan pasien menggunakan cara
memukul ringan pada bagian tertentu tubuh
Auskultasi : pemeriksaan dengan mendengarkan
suara-suara tubuh
Jenis pemeriksaan fisik
HEENT ( Head, Eyes, Ears, Nose, Throat)
Head = mikrosevali
= hidrosevali
= bekas trauma, dll
Eyes = visual examination
= conjuctiva ( pucat atau tidak)
Ear = test pendengaran
Nose = apakah bisamencium bau dengan
baik
Throat = kemerahan, putih, atau normal
Beberapa cara kusus
pemeriksaan fisik
Biopsi : Tindakan mengambil spesimen dari pasien
untuk menentukan diagnosa
Ecocardiography : pemeriksaan penampakan kondisi
dalam jantung, bagaimana sekat jantunnya, ketebalan
dinding, dll (sering disebut USG jantung)
Electrocardiography : pemeriksaan untuk mendeteksi
ritme/irama denyut jantung (EKG)
Endoscopy : pemeriksaan rongga saluran
pencernaan menggunakan peralatan (selang yang
dimasukkan ke dalam saluran cerna)
Radiography : pemeriksaan bagian organ dalam
pasien
Ultrasonography : deteksi organ dalam pasien
dengan gelombang sonor dalam frekuensi
tertentu.
 MRI (Magnetik Resonance Imaging) : memeriksa
dan mendeteksi kelainan organ di dalam tubuh
dengan menggunakan medan magnet dan
gelombang frekuensi radio tanpa radiasi sinar X
atau bahan radioaktif.
 CT Scan adalah suatu prosedur yang digunakan
untuk mendapatkan gambaran dari berbagai sudut
kecil dari tulang tengkorak dan otak. Berat badan
pasien yang dapat dilakukan pemeriksaan CT
Scan adalah klien dengan berat badan dibawah
145 kg
endoscopy
ECG dan EKG
rontgen
MRI dan CT-scan
spirometri Mengukur kapasitas / volume paru
Menilai perubahan / faal paru

FVC = Forced Volume Capacity


Jumlah udara yang dapat dihitung
selama
Pernafasan dipaksakan
FEV1 = Forced Expiratory Volume
in one second
Jumlah udara yang dapat
dikeluarkan dalam waktu 1 detik
Sekian … Terimakasih

Sesi 2 adalah mempelajari interpretasi data klinik


hematologi dan kasus-kasus lainnya. Silahkan
membaca modul interpretasi data klinik

Anda mungkin juga menyukai