Anda di halaman 1dari 6

1. Memahami dan menjelaskan general medical check up 1.1.

Definisi Adalah suatu tindakan untuk mengetahui sedini mungkin kendala-kendala kesehatan tubuh. Dengan begitu kita dapat segera mengambil keputusan untuk melakukan pencengahan terhadap kendala kesehatan dari hasil Medical Check Up, namun ada juga untuk keperluan lain seperti untuk melengkapi data pada saat melamar pekerjaan, mendaftar menjadi calon pns, dll. Sumber: http://forum.republika.co.id/showthread.php?100006-Pemeriksaan-Dini-upayaPreventif-atasi-Problem-Kesehatan 1.2.Tujuan Mencegah berkembangnya penyakit Melakukan pengobatan segera Mencegah/menunda komplikasi Memperpanjang usia produktif Meningkatkan kualitas hidup Memperpanjang usia harapan hidup Menghemat biaya pengobatan Sumber: http://blog.uin-malang.ac.id/setia/2011/04/24/general-medical-checkup-gmc/ 1.3.Tahap-tahap prosedur Anamnesa: I. Keluhan saat ini yang mengganggu II. Riwayat penyakit sekarang. Menanyakan mulai kapan gejala penyakit diderita, bagaimana intensitasnya, kapan timbul gejala itu adakah penjalaran, adakah gejala tambahan, dll III. Riwayat penyakit dahulu. IV. Riwayat penyakit keluarga V. Riwayat pekerjaan apakah bekerja dikantor/lapangan VI. Riwayat merokok, minum alkohol dan olahraga dalam seminggu berapa kali. VII. Adakah perubahan berat dahan dalam 1 tahun Pemeriksaan Fisik I. Melihat keadaan pasien (inspeksi) II. Meraba bagian tubuh pasien (palpasi) III. Mengetuk tubuh pasien (perkusi) IV. Mendengar suara di dalam tubuh pasien (auskultasi) dengan menggunakan stetoskop. V. Menggunakan alat bantu Pemeriksaan Penunjang Setelah pemeriksaan fisik, dilakukan pemeriksaan darah lengkap, urine lengkap, rontgen thorax, rekam jantung (EKG)/Treatmill test. Kadang juga dilakukan pemeriksaan USG. Untuk pemeriksaan USG terbagi menjadi USG abdomen untuk melihat keadaan organ di dalam perut dan USG payudara atau mamografi untuk melihat jaringan payudara wanita Sumber: http://www.mitrakeluarga.com/bekasibarat/seputar-medical-check-up/ 1.4.Jenis-jenis GMC 1) Uji Kesehatan Dasar a. Pemeriksaan fisik oleh dokter umum. b. Thorak toto PA.

c. Laboratorium, termasuk pemeriksaan untuk; I. Darah rutin (HB, Leukosit, jenis leukosit, LED). II. Urin rutin (PH, BJ, proteim glukosa, warna, dll) III. Tinja 2) Uji kesehatan dibawah 35 tahun a. Spesialis penyakit dalam. b. Spesialis kebidanan & kandungan c. EKG d. Rontgen. e. Laboratorium, termasuk; I. Darah rutin. II. Urin III. SGOT IV. SGPT V. Fungsi ginjal VI. Analisa lemak VII. Gula darah puasa VIII. Hepatitis B IX. Makanan 3) Uji kesehatan khusus ginjal a. Dokter spesialis penyakit dalam. b. USG (ultrasonography) c. BNO-IVP d. Laboratorium; I. Darah lengkap II. Urin III. Fungsi ginjal IV. Gula darah puasa dan 2 jam PP V. Makanan Sumber: http://www.mitrakeluarga.com/bekasibarat/seputar-medical-check-up/ 1.5.Keuntungan dan kerugian GMC Keuntungan: Mengetahui penyakit secara dini dan dapat mengatasi dengan cepat Mencegah penyakit yang telah terdeteksi tidak berlanjut Meningkatkan kualitas hidup Mencegah berkembangnya penyakit Memperpanjang usia produktif Menghemat biaya pengobatan Mencegah atau menunda komplikasi penyakit Melakukan pengobatan segera terhadap hasil temuan yang tidak normal pada pemeriksaan tersebut Apabila dilakukan secara rutin dapat mengetahui kondisi kesehatan saat ini lebih baik atau buruk daripada sebelumnya Kerugian: Membutuhkan biaya yang besar Sumber: http://www.dokterku-online.com/index.php/article/26-pentingnya-medicalcheckup 1.6.Landasan hukum GMC

Peraturan Mentri Kerja No. Pes-01/Men/1998 Tentang penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan bagi tenaga kerja dengan manfaat lebih baik dari paket jaminan pemeliharaan kesehatan dasar jaminan sosial tenaga kerja. Bab II Pasal 5 berbunyi pelayan kesehatan kerja sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 dan pasal 3 meliputi: pemeriksaan kesehatan, kepada tenaga kerja yang meliputi pemeriksaan sebelum kerja, pemeriksaan berkala dan pemeriksaan khusus. Pelaksanaan dari pemeriksaan kesehatan pegawai juga memiliki landasan hukum yang mengatur yaitu sesuai dengan UU Kesehatan No.23/1992, Pasal 23 ayat 2; kesehatan kerja meliputi pelayanan kesehatan kerja, pencegahan penyakit akibat kerja dan syarat kesehatan kerja. Sumber: 2. Memahami dan menjelaskan profil lipid darah 2.1.Definisi dan fungsi lipid darah Profil lipid adalah gambaran lipid- lipid didalam darah. Profil lipid biasanya memeriksa kadar kolesterol total, trigliserida,HDL dan LDL di dalam darah (Biology online dictionary, 2011) Sumber: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27371/4/Chapter%20II.pdf 2.2.Metabolisme dan gangguan metabolisme Dislipidemia adalah kondisi kadar lemak abnormal dalam darah. Dislipidemia merupakan faktor risiko utama terjadinya aterosklerosis (proses pembentukan plak pada lapisan endotel akibat penimbunan lemak). Aterosklerosis sendiri dapat merusak jantung, otak dan mengganggu sirkulasi darah di arteri perifer. Penyakit Jantung Koroner (PJK) Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyebab utama kematian pada pertengahan (40-50 tahun) maupun lanjut usia (lansia). Kadar kolesterol dalam darah merupakan faktor risiko utama Penyakit Jantung Koroner (PJK). Beberapa penelitian pada pasien dengan Penyakit Jantung Koroner (PJK) menunjukkan penurunan kadar kolesterol dengan menghambat enzim HMG Co-A reductase dapat menurunkan risiko kejadian dan kematian Penyakit Jantung Koroner (PJK). Beberapa penelitian lain menunjukkan bahwa penurunan kadar LDL yang drastis dapat menurunkan risiko progresi terjadinya PJK pada pasien yang pernah terkena PJK dan pasien yang belum terkena PJK. Stroke Stroke merupakan suatu istilah yang menggambarkan kejadian klinis akibat penyumbatan atau perdarahan di salah satu pembuluh darah arteri yang memperdarahi sistem saraf pusat, sehingga terjadi kematian jaringan otak. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kolesterol LDL yang tinggi, kolestrerol HDL yang rendah dan trigliserida yang tinggi merupakan faktor risiko penting terjadinya Thrombo-embolic stroke. Sumber: 2.3.Kadar lipid dalam darah Kolesterol LDL (Kolesterol jahat) I. Optimal: <100mg/dl II. Diatas optimal: 100-129 mg/dl III. Menghawatirkan/batas tinggi: 130-159 mg/dl IV. Buruk/tinggi: 160-189 mg/dl V. Sangat buruk/sangat tinggi: 190 mg/dl Kolesterol HDL (Kolesterol baik) I. Buruk/rendah: 40mg/dl II. Menghawatirkan: 41-59mg/dl III. Diharapkan/tinggi: 60 mg/dl

Kolesterol I. Sehat/normal: kadar kolesterol <200 mg/dl II. Menghawatirkan/batas tinggi: 200-239 mg/dl III. Buruk/tinggi: 240 mg/dl Kadar trigliserida I. Sehat/normal: <150 mg/dl II. Ambang tinggi: 150-199 mg/dl III. Buruk/tinggi: 200-499 mg/dl IV. Sangat buruk/sangat tinggi: 500 mg/dl Sumber: http://kadarkolesterolnormal.com/kadar-kolesterol-normal-dalam-darah/ 2.4.Hubungan olahraga dengan kesehatan Olahraga dengan kesehatan merupakan dua hal yang saling berkaitan. Banyak sekali manfaat dari olahraga untuk tubuh kita. Bisa dilihat perbedaan baik secara fisik maupun non fisik dari orang yang gemar melakukan olahraga dengan orang yang jarang bahkan tak pernah berolahraga. Manfaat Olahraga: 1. Olahraga dapat menunjang peningkatan daya tahan tubuh. Karena olahraga yang rutin dapat meningkatkan beberapa hormon yang penting dalam tubuh seperti serotonin, endorphin, dan adrenalin yang fungsinya untuk meningkatkan daya tahan tubuh manusia. 2. Olahraga bisa menjaga dan meningkatkan kemampuan daya pikir, karena kemampuan daya pikir sangat dipengaruhi oleh lancer tidaknya darah mengalir keotak dan sirkulasi dalam tubuh. Olahraga dapat memacu sirkulasi darah ke otak dan mengaktifkan hormone-hormon dalam tubuh kita, sehingga proses atau daya pikir juga akan lancar. 3. Dapat menghilangkan stress. Olahraga yang rutin bisa menghindarkan atau mengurangi rasa stress atau kesulitan hidup. 4. Bisa membentuk tubuh yang ideal. 5. Memperlambat proses penuaan Sumber: http://www.anneahira.com/hubungan-olahraga-dengan-kesehatan.htm 2.5.Transpor lipid dalam darah Lipid darah diangkut dengan 2 cara: (1) jalur eksogen dan (2) jalur endogen. Jalur eksogen yang berperan adalah kilomikron dan jalur endogen yang berperan adalah VLDL, IDL dan HDL (Mayer P.A dll, 2003; Han P.L dkk,2003). Jalur Eksogen Trigliserida dan kolesterol yang berasal dari makanan dicerna dan diserap dalam usus halus bagian proksimal kemudia diformulasi dan dikemas menjadi kilomikron oleh sel-sel di usu endothelium. Kolimoikron ini kemudian memasuki sistem limfatik dan berjalan ke seluruh tubuh sampai mereka dipecah oleh enzim lipoprotein lipase di dalam kapiler menjadi sisa-sisa kilomikron (chylomicron remnants) yang berukuran lebih kecil mengandung sedikit asam lemak, tetapi memiliki apolipoprotein B-48 dan E. Sisa-sisa ini kemudian dibersihkan dari sirkulasi oleh protein reseptor LDL yang ditemukan di liver. Jalur Endogen Trigliserida dan kolesterol yang disintesis di hati, di sekresikan ke dalam aliran darah sebagai VLDL. Partikel-partikel VLDL ini mengandung trigliserida lima kali lebih banyak dari kolesterol, dan juga mengandung apolipoprotein B-100, E, dan CII. Protein B dan E berhubungan dengan reseptor permukaan sel LDL atau B-E, sedangkan apolipoprotein C-II berdungsi sebagai kofaktor untuk enzim lipoprotein lipase. Setelah disekresi ke dalam aliran darah, molekul trigliserida dihidrolisis dari partikel VLDL oleh lipoprotein lipase, yang terletak di dinding kapiler. Pada pelepasannya, asam lemak bebas digunakan untuk produksi energi terutama oleh

hantung dan otot rangka, atau disimpan dalam sel adiposa. Meskipun begitu, proses lipolisis ini mengurangi kandungan trigliserida dan ukuran partikel VLDL, mempersiapkannya untuk salah satu dari dua kondisi metabolik, yaitu bersihan melalui reseptor remnan hati, atau pelepasan lebih lanjut dari trigliserida menghasilkan pembentukan partikel IDL. Partikel IDL tinggi kadungan trigliserida, dan berisi hampir semua kolesterol yang awalnya terkandung dalam partikel VLDL. Lipolisis terus berlanjut melalui lipoprotein lipase dan lipase hati, menghasilkan partikel LDL yang berukuran lebih kecil dan kaya kolesterol. Pada keadaan ini, apolipoprotein E dan C telah dibuang, yang tinggal hanya apolipoprotein B-100 pada partikel LDL. Partikel IDL adalah produk antara VLDL dan LDL dan karena itu memiliki masa hidup yang pendek. Kandungan kolesterol dan trigliseridanya tidak berdampak signifikan pada pengukuran kolesterol. Setengah dari partike-partikel IDL dibersihkan dari sirkulasi oleh reseptor LDL sedangkan separuh lainnya dikonversikan untuk partikel LDL Low density Lipoprotein (LDL) adalah aterogenik primerm dan semakin kecil ukuran partikel LDL, semakin ia mampu menembus ke dalam jaringan subendothelial, di mana ia berperan terhadap perkembangan ateroskelerosis. Kolesterol LDL berlebih yang beredar akan menyebabkan pengendapan kolesterol diluar sel, menyebabkan pembentukan plak aterogenik dalam endotel vaskular, berpotensi menyebabkan penyakit arteri koroner. Lipoprotein mayor ketiga yang terlibat dalam jalur endogen adalah HDL. High Density Lipoprotein (HDL) memiliki ukuran yang lebih kecil dan kandungan kolesterol yang lebih sedikit dibandingkan LDL. HDL berasal dari hati dan usus sewaktu terjadi hidrolisis kolimikron dibawah pengaruh enzim Lecithin Cholesterol Acyl Transferasi (LCAT). Kemudian kolesterol ester yang berada pada partikel HDL mengalami perpindahakan ke VLDL dan IDL, begitu juga trigliserida yang terdapat pada partikel VLDL dan IDL dipindahkan ke partikel HDL melalui enzim Cholesterol Ester Trasfer Protein (CETP). Sehingga dengan demikian terjadi kebalikan arah transport kolesterol dari perifer menuju ke hati untuk dikatabolisasi (reverse cholesterol transport). (Mayes P.A dkk, 2003; Han P.K dkk, 2003) Sumber: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27371/4/Chapter%20II.pdf 3. Memahami dan menjelaskan makanan yang halal dan toyyibah 3.1.Definisi Kata halal menurut bahasa berarti lepas atau tidak terikat. Sesuatu yang halal adalah yang terlepas dari bahaya duniawi dan ukhrawi. Halalnya suatu makanan terkait dengan hukum yang bersifat nonmateri. Ada dua penyebab makanan yang dimakan dinyatakan halal yaitu halal karena zat nya dan halal karena memperolahnya : 1. Makanan Halal karena Zat nya Makanan halal karena zatnya adalah makanan yang secara materi halal, baik, bermanfaat bagi kesehatan, tidak menimbulkan penyakit serta tidak kotor dan tidak menjijikan. Contohnya : nasi, lauk-pauk, sayur-mayur, buah-buahan dan lain sebagainya. 2. Makanan Halal karena Memperolehnya Makanan yang dilihat dari zat nya halal, hukumnya menjadi haram apabila cara memperolehnya diharamkan oleh Allah. Adapun setiap makanan halal yang diperoleh dengan cara yang dihalalkan Allah SWT. Hukumnya halal. Seperti makanan yang dibeli dengan hasil bekerja atau berdagang. Sementara thayyib dari segi bahasa (etimologis) berarti lezat, baik, paling utama dan menenteramkan. Kata thayyib menurut sebagian pakar tafsir berarti

makanan yang tidak kotor dari segi zatnya dan tidak rusak (kadaluarsa) atau dicampuri oleh benda-benda haram, sehingga thayyib berkaitan erat dengan hukum yang bersifat materi. 3.2.Syarat Produk halal menurut LPPOM MUI adalah produk yang memenuhi syarat kehalalan sesuai syariat Islam baik produksi (penyembelihan, pengangkutan, penyimpanan, pengolahan, penyajian) dan bahan (bahan baku, bahan penolong, bahan tambahan), secara rinci yaitu: 1) Tidak mengandung babi dan bahan yang berasal dari babi. 2) Tidak mengandung bahan-bahan yang diharamkan: bahan yang berasal dari organ manusia, darah, kotoran-kotoran, dsb. 3) Semua hewan yang berasal dari hewan halal yang disembelih menurut tata cara syariat islam. 3.3.Dalil Hadis "Tidak ada bejana yang lebih buruk yang diisi oleh manusia melainkan perutnya sendiri. Cukuplah seseorang itu mengonsumsi beberapa kerat makanan yang dapat menegakkan tulang punggungnya. Jika terpaksa, maka ia bisa mengisi sepertiga perutnya dengan makanan, sepertiga lagi dengan minuman, dan sepertiga sisanya untuk nafas."(HR.Ahmad dan Tirmidzi). Al-Quran

Dan makanlah makanan yang halal lagi baik (thayib) dari apa yang telah dirizkikan kepadamu dan bertaqwalah kepada Allah dan kamu beriman kepada-Nya. (QS.al-Maidah : 88) Memakan yang halal dan thayib merupakan perintah dari Allah yang harus dilaksanakan oleh setiap manusia yang beriman. Bahkan perintah ini disejajarkan dengan bertaqwa kepada Allah, sebagai sebuah perintah yang sangat tegas dan jelas. Perintah ini juga ditegaskan dalam ayat yang lain, seperti yang terdapat pada Surat Al Baqarah : 168

Anda mungkin juga menyukai