Anda di halaman 1dari 28

Pemeriksaan

Laboratorium pada
Berbagai Kasus
Pemeriksaan Lab pada
Anemia
Anemia

Keadaan yang ditandai dengan menurunny kadar


Hemoglobin(Hb) dibawah nilai normal (nilai
rrujukan).

Biasanya diikuti penurunan Hematokrit (Ht)


Nilai Normal HB menurut WHO

Bayi baru lahir : 16.5 + 3,0 g/dl


Anak Pra sekolah : 11.0 g/dl
Anak sekolah : 12,0 g/dl
Wanita hamil : 11,0 g/dl
Wanita dewasa : 12 -14 g/dl
Pria dewasa : 13,0 – 16,0 g/dl
Pemeriksaan Laboratorium untuk Anemia

Kadar Hb, Ht, NER, Leukosit, Trombosit, RDW, LED


Gambaran darah tepi
Hitung retikulosit
Kadar besi serum, daya ikat besi total(TIBC), saturasi
transferin
BMP (morfologi, cadangan, besi)
Analisa Feses, darah samar (tinja, urine)
Pemeriksaan kimia klinik : asam folat, Vit B12, LDH,
bilirubin
Tumor marker
Pemeriksaan faal hemostasis
Anemia sideroblastik

Patogenesis: ggn pembentukan protoporfirin,


timbunan besi dlm mitokondriaeritrosie
Etiologi : kongenital
Lab : GDT, Leukosit dan trombosit, BMp, Saturasi
transferin, besi serum dan feritin serum
Anemia defisiensi besi

Patogenesis : berkurangnya cadangan besi tubuh


Etiologi : kebutuha meningkat, intake kurang,
kehilangan besi dari tubuh
Lab : GDT, Pengukuran cadangan besi tubuh,
BMP. Pemeriksaan mencari etiologi ( analisa
makanan, CEA, PT, APTT, analisa tinja, Hb urine,
hemosiderinuria)
Thalasemia

Patogenesis: mutasi DNA, ggn rantai polipeptida


globin
Lab : GDT, BMP, Analisa Hb, analisa DNA
Anemia Penyakit Kronis

Definisi : anemia krn penyakit kronis, radang,


trauma, penyakit kegananasan,
Patogenesis : penglepasan sitokin dlm sirkulasi,
penurunan ketahan eritrosit, respon sumsum thd
eritropoetin terganggu, ggn metabolisme besi
Lab : besi serum, TIBC, Hemosiderin susmsum
tulang.
Anemia Hemolitik

Definisi : destruksi eritrosit yang berlebihan atau


pemendekan umur eritrosit
Etiologi : kelainan bawaan, ekstrisit ( kelainan
autoimun, obat-obatan, racun ular, malaria, dll
Lab : BMP, GDT, Coomb test, aktifitas enzim
G6PD, tes fragilitas osmotik)
Anemia Megaloblastik

Etiologi : defisiensi asam folat, def Vit B12, obat


(sitostatika, difenilhidanttoin), kongenital
Lab : GDT, BMP, Kimia klinik (LDH serum, Kadar
bilirubun ), pemeriksaan khusus etiologi ( kadar vit
B12, kadar asam folat, analisa makanan, analisa
tinja, tes faal hati)
Pemeriksaan Lab pada Koagulasi dan
Hemostasis
Bleeding Time (BT)

 menilai kemampuan darah untuk membeku setelah


adanya luka atau trauma, dimana trombosit
berinteraksi dengan dinding pembuluh darah untuk
membentuk bekuan.
 Prinsip pemeriksaannya adalah mengukur lamanya
waktu perdarahan setelah insisi standart pada lengan
bawah atau cuping telinga
 BT memanjang pada gangguan fungsi trombosit atau
jumlah trombosit dibawah 100.000/ mm3
Pemanjangan BT menunjukkan adanya
defek hemostasis, termasuk didalamnya trombositopenia
(biasanya dibawah 100.000/ mm3)
gangguan fungsi trombosit heriditer, defek vaskuler kegagalan
vasokonstriksi)
Von Willebrand's disease
disseminated intravascular coagulation (DIC)
defek fungsi trombosit (Bernard-Soulier disease dan
Glanzmann’s thrombasthenia)
obat-obatan (aspirin/ ASA, inhibitor siklooksigenase, warfarin,
heparin, nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAID), beta-
blockers, alkohol, antibiotika) dan hipofibrinogenemia.
Activated Clotting Time (ACT)

pemeriksaan waktu pembekuan untuk


monitoring terapi antikoagulasi (heparin)
digunakan terutama pada kateterisasi
jantung dan bedah jantung terbuka.
diukur dalam satuan detik.
 Makin tinggi hasil ACT maka makin tinggi
derajat inhibisi pembekuan darah
keadaan yang dapat mempengaruhi hasil ACT adalah :

Tidak dilakukannya pemanasan alat hingga 37º C


 Hipotermia
Bahan kateter jantung dan clearing heparin flush
Hemodilusi
Jumlah dan fungsi trombosit
Trombosit yang teraktivasi selama operasi biasanya
menjadi disfungsional
Pemberian Protamine sulfate
Keadaan tertentu misalnya antibodi lupus dan
defisiensi faktor pembekuan darah
Masa Protrombin Plasma (PT)

digunakan untuk menilai kemampuan faktor koagulasi


jalur ekstrinsik dan jalur bersama, yaitu :
 faktor I (fibrinogen)
 faktor II (prothrombin)
 faktor V (proakselerin)
 faktor VII (prokonvertin)
 faktor X (faktor Stuart)
Perubahan faktor V dan VII akan memperpanjang PT
selama 2 detik atau 10% dari nilai normal.
PT diukur dalam detik.
Masa tromboplastin parsial teraktivasi (activated partial
thromboplastin time, APTT)

uji laboratorium untuk menilai aktifitas faktor


koagulasi jalur intrinsik dan jalur bersama, yaitu:
 faktor XII (faktor Hagemen)
 pre-kalikrein, kininogen
 faktor XI (plasma tromboplastin antecendent, PTA)
 faktor IX (factor Christmas)
 faktor VIII (antihemophilic factor, AHF)
 faktor X (faktor Stuart), faktor V (proakselerin)
 faktor II (protrombin)
 faktor I (fibrinogen)
Lanjutan….

jika kadarnya lebih dari 7 detik dari nilai normal,


maka hasil pemeriksaan itu dianggap abnormal.
Nilai normal uji APTT adalah 20 – 35 detik,
bervariasi untuk tiap laboratorium tergantung pada
peralatan dan reagen yang digunakan
Faktor yang dapat mempengaruhi hasil APTT adalah

 Bekuan pada sampel darah


 Sampel darah hemolisis atau berbusa akibat
dikocok-kocok
 Pengambilan sampel darah pada jalur intravena
D- Dimer
produk degradasi cross linked yang merupakan hasil akhir
dari pemecahan bekuan fibrin oleh plasmin dalam sistem
fibrinolitik
digunakan untuk membantu melakukan diagnosis penyakit
dan kondisi yang menyebabkan hiperkoagulabilitas (suatu
kecenderungan darah untuk membeku melebihi ukuran
normal)
Paling sering ditemukan pada trombosis vena dalam (DVT)
Pemeriksaan D-Dimer menggunakan metode latex
agglutination yang dimodifikasi atau menggunakan
automated coagulation analyzer (Coagulometer Sysmex CA-
500) untuk mengukur D-Dimer secara kuantitatif
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan

Hasil negatif palsu pada terapi antikoagulan


Hasil positif palsu pada usia tua, Rheumatoid factor,
trigliserid tinggi, lipemia, bilirubin, hemolisis sampel
darah
Thrombin time

diperoleh dengan menambahkan reagen thrombin


ke plasma sitrate, mengukur waktu sejak
ditambahkannya thrombin sampai terbentuknya
bekuan darah pada suhu 37 °C
digunakan untuk mengetahui jumlah dan kualitas
fibrinogen dan konversi fibrinogen (soluble protein)
menjadi fibrin (insoluble protein).
digunakan mendiagnosis gangguan perdarahan,
mengetahui efektivitas terapi fibrinolitik
Lanj…..

Thrombin time memanjang pada kasus :


Afibrinogenemia
hipofibrinogenemia (kadar fibrinogen kurang dari
100 mg/ mL)
Dysfibrinogenemia
sirosis hepati
karsinoma hepatoseluler
bayi baru lahir (terdapat inhibitor thrombin)
multiple myeloma
Next….

Bila TT memanjang, pemeriksaan diulang dnegan


menggunakan campuran plasma penderita dengan
plasma kontrol (perbandingan 1:1) untuk
mengetahui ada tidaknya inhibitor.
Nilai normal tergantung dari kadar thrombin yang
dipakai, umumnya kurang dari 22 detik, tergantung
dari metode yang digunakan.
Platelet aggregation test
(Test agregasi trombosit)

 digunakan untuk mengevaluasi kemampuan trombosit


untuk membentuk agregat atau clump dan mengawali
terbentuknya bekuan darah.
 Gangguan fungsi trombosit didapat disebabkan
oleh penyakit kronis seperti gagal ginjal (uremia),
myeloproliferative disorders (MPDS), leukemia
akut.
 Gangguan fungsi trombosit yang bersifat
sementara dijumpai pada konsumsi obat aspirin
dan NSAID, setelah operasi bypass jantung
(CABG) yang berkepanjangan.
Indikasi pemeriksaan
• Membantu diagnosis gangguan fungsi trombosit
baik kongenital
• Dugaan peningkatan agregasi trombosit (DM,
hiperlipidemia)
•Monitoring terapi anti-trombosit
•Deteksi faktor resiko trombosis arteri (PJK,
stroke)
•Deteksi resistensi aspirin
• Monitoring fungsi trombosit selama operasi
CABG
• Skrining pasien preoperasi beresiko perdarahan
selama prosedur invasif
Persiapan

• Darah diambil dalam keadaan puasa 8


•Sampel darah tidak hemolisis
• Sampel darah disimpan dalam penampung plastic
atau gelas berlapis silikon bertutup pada suhu kamar
• Dikerjakan dalam waktu tiga jam setelah
pengambilan darah karena respons PRP (trombosit
rich plasma) akan menurun dalam tiga jam.
•Jumlah trombosit dalam PRP lebih dari 100.000/ UL

Anda mungkin juga menyukai