201410330311157
Kelompok tutorial 10
SKENARIO
Dok... Anak saya minta dicircumsisi
Tuan X membawa putra tunggalnya Y yang berusia 10
tahun ke dokter. Y minta dilakukan circumsisi karena
semua teman-teman sekolahnya sebagian besar sudah
menjalani. Tuan X agak khawatir karena anak
tetangganya yang dicircumsisi mengalami perdarahan
dan dibawa ke Rumah sakit. Dokter merencanakan
pemeriksaan skrining faal hemostasis terlebih dahulu
yaitu dengan pemeriksaan: Darah lengkap, bleeding
time, Clotting time, activated partial thromboplastin time
(APTT), dan Plasma Prothrombin time (PPT)
I. KEYWORD
-Circumsisi
-Skrining Faal Hemostasis
-Darah lengkap
-Bleeding time
-Clotting time
-activated partial thromboplastin time (APTT)
-Plasma Prothrombin time (PPT)
IV. HIPOTHESIS
1. Bagaimana mekanisme faal hemostasis?
Trombosit berperan dalam hemostasis, penghentian
perdarahan dari pembuluh yang cedera. Tiga tahap
utama dalam hemostasis adalah (1) spasme vaskular,
(2) pembentukan sumbat trombosit, dan (3)
pembentukan bekuan (Guyton, 2007)
IV. HIPOTHESIS
2. Apa saja faktor yang dapat menimbulkan perdarahan
hebat?
Defisiensi Vitamin K: diperlukan untuk pembentukan
lima faktor pembekuan yang penting di hati, yaitu
protrombin, faktor VII, Faktor IX, faktor X, dan protein C.
Hemofilia: kebanyakan pada pria faktor genetik. 85%
kasus karena defisiensi faktor VIII, 15% kasus karena
defisiensi faktor IX.
Trombositopenia: trombosit dalam darah yang beredar
dalam darah jumlahnya sedikit sekali
(Guyton, 2007)
IV. HIPOTHESIS
3. Apa fungsi skrining darah lengkap dan faal hemostasis sebelum
sirkumsisi?
Darah lengkap melihat apakah kadar trombosit dalam rentang normal
Faal hemostasis menilai fungsi trombosit, pembuluh darah, serta
komponen koagulasi dalam hemostasis
Perdarahan merupakan komplikasi yang sering terjadi dalam sirkumsisi
(Doddy, 2012). Dengan melakukan skrining DL dan Faal hemostasis bisa
membantu untuk mengetahui seberapa besar resiko perdarahan akan
terjadi. Perdarahan ringan dapat diatasi dengan penekanan, sedangkan
perdarahan berat seringkali memerlukan hemostasis dengan penjahitan
V. PETA KONSEP
SIRKUMSISI
Screening:
1. Darah lengkap
2.
Faal
Hemostasis
3
Komplikasi:
Perdarahan
Faktor:
1.Defisiensi vit. K
2. Hemofilia
3.
Trommbositopeni
a
tergangguny
a
Fungsi
Homeostasis
1. Spasme vaskular
2. Pembentukan
sumbat
trombosit
3.
Pembentukan
bekuan
LO 1
FISIOLOGI DARAH
PENDAHULUAN
SISTEM KARDIOVASKULAR
Darah
Jantung
Pembuluh darah
BLOOD FUNCTION
The transportation of dissolved gases, nutrients, hormones,
and metabolic wastes.
The regulation of the pH and ion composition of interstitial
fluids.
The restriction of fluid losses at injury sites.
Defense against toxins and pathogens.
The stabilization of body temperature.
KOMPOSISI DARAH
Plasma
Formed element
1. Sel Darah Merah (eritrosit)
2. Sel Darah Putih (leukosit)
3. Platelet
Plasma + Sel Darah : Whole Blood
WHOLE BLOOD
Darah arteri maupun vena
Memiliki karakteristik yang sama
1. Temperatur rata2 380 C
2. Viskositas lima kali lebih besar dari
3. PH alkali, 7.35 7.45
Volume : 5-6 L (pria)., 4-5 (wanita)
viskositas air.
PLASMA
Plasma memiliki komposisi yang mirip dengan cairan
interstitial, karena adanya fluid exchanged melalui
dinding kapiler.
Perbedaan yg mendasar antara keduanya:
1. Konsentrasi protein terlarut dalam plasma lebih
tinggi.
2. Level pertukaran gas respirasi pada plasma lebih
tinggi.
Plasma
Plasma Protein t.a :
Protein Utama :
1. Albumin
2. Globulin
3. Fibrinogen
Protein Lainnya :
Hormon Peptida (PRL, TSH, FSH, LH)
FORMED ELEMENTS
HEMATOPOEISIS
Tahap perkembangan 8 minggu I : Embryonic yolk sac
Tahap perkembangan bulan 2-5 :
Hati dan Limpa
Setelah 5 bulan perkembangan :
Bone Marrow (sumsum tulang)
Dewasa : Sumsum tulang
Karakteristik Sirkulasi
1. Gerak amoeboid
2. Dapat bermigrasi keluar dari pembuluh
darah
3. Dipengaruhi oleh stimulus kimia spesifik
(positif kemotaksis)
4. Neutrophils, eosinophils, dan monocytes
memiliki peran fagositosis
PLATELET
Platelet disebut juga trombosit
Berada dalam sirkulasi 9-12 hari
N : 350.000/l
1/3 berada di limpa
Fungsi :
1. Transport zat-zat kimia penting dalam proses
pembekuan darah.
2. Perlindungan sementara dari kebocoran
pembuluh darah
3. Kontraksi aktif setelah terbentuknya bekuan
darah.
HEMOSTASIS
Terdiri dari 3 fase :
1. Fase Vaskular (vascular phase)
2. Fase Platelet (platelet phase)
3. Fase Pembekuan (coagulation phase)
LO 2
PEMERIKSAAN DARAH LENGKAP
PEMERIKSAAN KADAR
HAEMOGLOBIN
Fungsi :
salah satu parameter penentu kriteria anemia
monitoring hasil pengobatan anemia.
Kadar hemoglobin tergantung :
Jenis kelamin
Umur
Geografi
HEMATOKRIT
PRINSIP: Hematokrit adalah prosentase pengendapan eritrosit
setelah darah dengan antikoagulan ditaruh dalam tabung tertentu
dan diputar dengan kecepatan dan waktu yang tertentu
HARGA NORMAL: pria 40-48%; perempuan 37-43%
HEMATOKRIT
Kadar normal tergantung :
Umur
jenis kelamin
tinggi atau rendahnya daerah.
Penurunan hematokrit pada keadaan :
Jumlah sel darah menurun (anemia)
Mikrositosis
Dilusi : hidrasi (infuse cairan)
Hematokrit
Meningkat :
Peningkatan jumlah sel darah merah : Polisitemia vera & absolut
Volume darah menurun : Dehidrasi, Difusi cairan
Makrositosis
Difusi cairan
Laki laki
Wanita
Westergen
Wintrobe
Culter
0 8 mm/ jam
0 10 mm/ jam
Landau
0 5 mm/ jam
0 8 mm/ jam
Teknik
Westergen
(laboratorium 2 13 mm/ jam 2 12 mm/ jam
patologi klinik FK Unair)
LED
Ada 2 cara :
Cara makro : Westergen, Wintrobe, Culter.
Cara mikro : Landau, Helliger Vollmer, Cresta.
LED meningkat pada :
demam rematik, arthritis rheumatoid, trombosis
koronair, pneumonia, nefritis, nefrosis, kanker, multiple
myeloma, keracunan metal, sifilis, tuberculosis, anemia,
leukemia, menstruasi, dan kehamilan setelah 3 bulan.
Perempuan
: 4,3 11,3 / l
Netrofil
: 2,5 7,5 / l
Basofil
: 0,15 0,10 / l
*Satuan dikalikan 10 pangkat 9
Hitung SDP
Sel darah putih :
Hitung SDP
Faktor yang mempengaruhi keluarnya SDP ke PD, al:
Bakteri/ organisme
Endotoksin
Besarnya pori pori dinding sinusoid
Tingkat masturasi sel
Faktor yang mempengaruhi keseimbangan SDP di PD tepi:
Latihan fisik dan ephineprin. CGP meningkat sampai 50%, sedangkan TBGP
tetap.
Endotoksin. TBGP meningkat
Kortikosteroid. TBGP meningkat
Lekopenia
Appendisitis
Measles
Pneumonia
Influenza
Leukemia
Brucellosis
Tonsilitis
Aggranulositosis
Meningitis
Hepatitis infeksiosa
Abses
Lupus erythematosus
Demam rematik
Demam paratifus
Diphteri
Radiasi
Cacar air
Dengue
Uremia
Rheumatoid arthtritis
Kehamilan
Menstruasi
Lahir (%)
4 tahun (%)
6 tahun (%)
Dewasa (%)
Eosinofil
13
13
13
13
Basofil
01
01
01
01
Netrofil stab
01
01
01
01
Netrofil
segmen
37 57
25 45
45 50
50 65
Limfosit
25 35
40 60
40 45
25 40
Monosit
48
48
48
4 10
LO 3
PEMERIKSAAN FAAL HEMOSTASIS
Hitung Trombosit
Nilai normal : 150.000 400.000/ul
Cara hitung:
Manual
Menggunakan kamar hitung
Larutan Rees Ecker atau Amonium Oksalat
Automatik
Menggunakan hematology analyzer
Prinsip: impedansi