Anda di halaman 1dari 56

TUTORIAL SKENARIO 2

BLOK HEMATOLOGI, ENDOKRIN & SISTEM LIMFATIK


Fitra Ananta Takwa

201410330311157

Kelompok tutorial 10

SKENARIO
Dok... Anak saya minta dicircumsisi
Tuan X membawa putra tunggalnya Y yang berusia 10
tahun ke dokter. Y minta dilakukan circumsisi karena
semua teman-teman sekolahnya sebagian besar sudah
menjalani. Tuan X agak khawatir karena anak
tetangganya yang dicircumsisi mengalami perdarahan
dan dibawa ke Rumah sakit. Dokter merencanakan
pemeriksaan skrining faal hemostasis terlebih dahulu
yaitu dengan pemeriksaan: Darah lengkap, bleeding
time, Clotting time, activated partial thromboplastin time
(APTT), dan Plasma Prothrombin time (PPT)

I. KEYWORD
-Circumsisi
-Skrining Faal Hemostasis
-Darah lengkap
-Bleeding time
-Clotting time
-activated partial thromboplastin time (APTT)
-Plasma Prothrombin time (PPT)

II. KLARIFIKASI ISTILAH


Circumsisi: pengangkatan sebagian atau seluruh kulup
(prepusium) penis dengan tujuan tertentu (Ruby, 2012)
Faal Hemostasis: suatu fungsi tubuh yang bertujuan
untuk mempertahankan keenceran darah sehingga
darah tetap mengalir dalam pembuluh darah dan
menutup kerusakan pada dinding pembuluh darah
sehingga mengurangi kehilangan darah pada saat
terjadinya kerusakan pembuluh darah (Sarumpaet,
2011)
Pemeriksaan darah lengkap: suatu jenis pemeriksaan
penyaring untuk menunjang diagnosa suatu penyakit
dan atau untuk melihat bagaimana respon tubuh

II. KLARIFIKASI ISTILAH


Bleeding time: Pengukuran waktu yang diperlukan
untuk menghentikan perdarahan setelah dilukai
pembuluh darah kecil yang superfisial (Zelly, 2012)
Clotting time: Pengujian Pembekuan darah secara
keseluruhan (Zelly, 2012)
Activated Partial Thromboplastin Time: Pengujian jalur
intrinsik dan bersama dalam jenjang pembekuan darah
(Zelly, 2012)
Plasma Prothrombin Time: Pengujian jalur ekstrinsik dan
bersama dalam jenjang pembekuan darah (Zelly, 2012)

III. RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana mekanisme faal hemostasis?
2. Apa saja faktor yang dapat menimbulkan perdarahan
hebat?
3. Apa fungsi skrining darah lengkap dan faal hemostasis
sebelum sirkumsisi?

IV. HIPOTHESIS
1. Bagaimana mekanisme faal hemostasis?
Trombosit berperan dalam hemostasis, penghentian
perdarahan dari pembuluh yang cedera. Tiga tahap
utama dalam hemostasis adalah (1) spasme vaskular,
(2) pembentukan sumbat trombosit, dan (3)
pembentukan bekuan (Guyton, 2007)

IV. HIPOTHESIS
2. Apa saja faktor yang dapat menimbulkan perdarahan
hebat?
Defisiensi Vitamin K: diperlukan untuk pembentukan
lima faktor pembekuan yang penting di hati, yaitu
protrombin, faktor VII, Faktor IX, faktor X, dan protein C.
Hemofilia: kebanyakan pada pria faktor genetik. 85%
kasus karena defisiensi faktor VIII, 15% kasus karena
defisiensi faktor IX.
Trombositopenia: trombosit dalam darah yang beredar
dalam darah jumlahnya sedikit sekali
(Guyton, 2007)

IV. HIPOTHESIS
3. Apa fungsi skrining darah lengkap dan faal hemostasis sebelum
sirkumsisi?
Darah lengkap melihat apakah kadar trombosit dalam rentang normal
Faal hemostasis menilai fungsi trombosit, pembuluh darah, serta
komponen koagulasi dalam hemostasis
Perdarahan merupakan komplikasi yang sering terjadi dalam sirkumsisi
(Doddy, 2012). Dengan melakukan skrining DL dan Faal hemostasis bisa
membantu untuk mengetahui seberapa besar resiko perdarahan akan
terjadi. Perdarahan ringan dapat diatasi dengan penekanan, sedangkan
perdarahan berat seringkali memerlukan hemostasis dengan penjahitan

V. PETA KONSEP
SIRKUMSISI

Screening:
1. Darah lengkap
2.
Faal
Hemostasis
3

Komplikasi:
Perdarahan

Faktor:
1.Defisiensi vit. K
2. Hemofilia
3.
Trommbositopeni
a

tergangguny
a

Fungsi
Homeostasis

1. Spasme vaskular
2. Pembentukan
sumbat
trombosit
3.
Pembentukan
bekuan

LO 1
FISIOLOGI DARAH

PENDAHULUAN
SISTEM KARDIOVASKULAR
Darah
Jantung
Pembuluh darah

BLOOD FUNCTION
The transportation of dissolved gases, nutrients, hormones,
and metabolic wastes.
The regulation of the pH and ion composition of interstitial
fluids.
The restriction of fluid losses at injury sites.
Defense against toxins and pathogens.
The stabilization of body temperature.

KOMPOSISI DARAH
Plasma
Formed element
1. Sel Darah Merah (eritrosit)
2. Sel Darah Putih (leukosit)
3. Platelet
Plasma + Sel Darah : Whole Blood

WHOLE BLOOD
Darah arteri maupun vena
Memiliki karakteristik yang sama
1. Temperatur rata2 380 C
2. Viskositas lima kali lebih besar dari
3. PH alkali, 7.35 7.45
Volume : 5-6 L (pria)., 4-5 (wanita)

viskositas air.

PLASMA
Plasma memiliki komposisi yang mirip dengan cairan
interstitial, karena adanya fluid exchanged melalui
dinding kapiler.
Perbedaan yg mendasar antara keduanya:
1. Konsentrasi protein terlarut dalam plasma lebih
tinggi.
2. Level pertukaran gas respirasi pada plasma lebih
tinggi.

Plasma
Plasma Protein t.a :
Protein Utama :
1. Albumin
2. Globulin
3. Fibrinogen
Protein Lainnya :
Hormon Peptida (PRL, TSH, FSH, LH)

FORMED ELEMENTS

HEMATOPOEISIS
Tahap perkembangan 8 minggu I : Embryonic yolk sac
Tahap perkembangan bulan 2-5 :
Hati dan Limpa
Setelah 5 bulan perkembangan :
Bone Marrow (sumsum tulang)
Dewasa : Sumsum tulang

SEL DARAH MERAH


Mengandung Haemoglobin
Jumlah sel/ml :
4.5-6.3 juta/ml (pria dewasa)
4.2-5.5 juta/ml (wanita dewasa)
Hematokrit, persentase jumlah sel dalam darah (N :
40%-45%)

Struktur Sel Darah Merah

SEL DARAH PUTIH


Dibagi menjadi :
1. Granulosit
a. Neutrofil
b. Eosinofil
c. Basofil
2. Agranulosit
a. Monosit
b. Limfosit

Sel Darah Putih

Karakteristik Sirkulasi
1. Gerak amoeboid
2. Dapat bermigrasi keluar dari pembuluh
darah
3. Dipengaruhi oleh stimulus kimia spesifik
(positif kemotaksis)
4. Neutrophils, eosinophils, dan monocytes
memiliki peran fagositosis

PLATELET
Platelet disebut juga trombosit
Berada dalam sirkulasi 9-12 hari
N : 350.000/l
1/3 berada di limpa
Fungsi :
1. Transport zat-zat kimia penting dalam proses
pembekuan darah.
2. Perlindungan sementara dari kebocoran
pembuluh darah
3. Kontraksi aktif setelah terbentuknya bekuan
darah.

HEMOSTASIS
Terdiri dari 3 fase :
1. Fase Vaskular (vascular phase)
2. Fase Platelet (platelet phase)
3. Fase Pembekuan (coagulation phase)

LO 2
PEMERIKSAAN DARAH LENGKAP

PEMERIKSAAN DARAH LENGKAP


Fungsi :
pemeriksaan penyaring untuk membantu diagnosa,
pencerminan reaksi tubuh terhadap suatu penyakit
petunjuk kemajuan penderita anemia atau infeksi.

PEMERIKSAAN DARAH LENGKAP


Patologi Klinik RSUD Dr Sutomo/
Fakultas Kedokteran Unair tdd
kadar hemoglobin atau Hb (g/ dl),
laju endap darah atau LED (/ jam),
jumlah sel darah putih (x 10 g/ dl),
hitung jenis SDP dan evaluasi
hapusan darah.

PEMERIKSAAN KADAR
HAEMOGLOBIN
Fungsi :
salah satu parameter penentu kriteria anemia
monitoring hasil pengobatan anemia.
Kadar hemoglobin tergantung :
Jenis kelamin
Umur
Geografi

METODE PEMERIKSAAN KADAR HAEMOGLOBIN


1. METODE SAHLI
PRINSIP: Hemoglobin diubah menjadi asam hematin oleh larutan HCl 0,1 N.
Kemudian perubahan warna yang terjadi dibandingkan dengan warna batang
standar secara visual
2. METODE CYANMETHEMOGLOBIN
PRINSIP: hemoglobin dioksidasi oleh kalium-ferrisianida menjadi
methemoglobin, kemudian diubah menjadi cyanmethemoglobin oleh
kaliumsianida. Absorbansi larutan diukur pada gelombang 540 nm. Kadar
hemoglobin ditentukan dari perbandingan absorbansi larutan dengan
absorbansi standar.

KADAR NORMAL HEMOGLOBIN


Dalam menentukan normal atau tidaknya kadar
hemoglobin seseorang kita harus memperhatikan faktor
umur, walaupun hal ini berbeda-beda di tiap laboratorium
klinik, yaitu :
Bayi baru lahir : 17-22 gram/dl
Umur 1 minggu : 15-20 gram/dl
Umur 1 bulan : 11-15 gram/dl
Anak anak : 11-13 gram/dl
Lelaki dewasa : 14-18 gram/dl
Perempuan dewasa : 12-16 gram/dl
Lelaki tua : 12.4-14.9 gram/dl
Perempuan tua : 11.7-13.8 gram/dl

PERUBAHAN KADAR HEMOGLOBIN


Kadar hemoglobin dalam darah yang rendah dikenal
dengan istilah anemia. Ada banyak penyebab anemia
diantaranya yang paling sering adalah perdarahan,
kurang gizi, gangguan sumsum tulang, pengobatan
kemoterapi dan penyakit sistemik (kanker, lupus,dll).
Sedangkan kadar hemoglobin yang tinggi dapat
dijumpai pada orang yang tinggal di daerah dataran
tinggi. Beberapa penyakit seperti radang paru paru,
tumor, preeklampsi, hemokonsentrasi, dll.

HEMATOKRIT
PRINSIP: Hematokrit adalah prosentase pengendapan eritrosit
setelah darah dengan antikoagulan ditaruh dalam tabung tertentu
dan diputar dengan kecepatan dan waktu yang tertentu
HARGA NORMAL: pria 40-48%; perempuan 37-43%

HEMATOKRIT
Kadar normal tergantung :
Umur
jenis kelamin
tinggi atau rendahnya daerah.
Penurunan hematokrit pada keadaan :
Jumlah sel darah menurun (anemia)
Mikrositosis
Dilusi : hidrasi (infuse cairan)

Hematokrit
Meningkat :
Peningkatan jumlah sel darah merah : Polisitemia vera & absolut
Volume darah menurun : Dehidrasi, Difusi cairan
Makrositosis
Difusi cairan

LAJU ENDAP DARAH (LED)


LED : kecepatan pengendapan SDM setelah SDM
memisahkan diri dengan plasma (mm/ jam).
Pengendapan SDM melalui 3 fase yaitu :
Pembentukan rouleaux
Fase pengendapan cepat
Fase pengendapan lambat

Harga normal LED


Cara/ teknik

Laki laki

Wanita

Westergen

0 15 mm/ jam 0 20 mm/ jam

Wintrobe

0 10 mm/ jam 0 20 mm/ jam

Culter

0 8 mm/ jam

0 10 mm/ jam

Landau

0 5 mm/ jam

0 8 mm/ jam

Teknik
Westergen
(laboratorium 2 13 mm/ jam 2 12 mm/ jam
patologi klinik FK Unair)

3 faktor yang mempengaruhi


LED

sel darah merah : bentuk, ukuran, Hb, aglutinasi


komposisi plasma : kadar 1 globulin, 2 globulin, fibrinogen
dan kolesterol
mekanis dan termis
LED meningkat :
tabung yang miring 3 derajat : kesalahan sampai 30 %.
Tabung LED yang panjang.
Suhu lebih tinggi.
LED menurun :
Diameter lebih kecil
Darah tidak segera diperiksa lebih dari 2 jam
Suhu < 20 derajat
Tabung kurang bersih
Antikoagulan >>
Sebagian darah membeku.
Darah simpan lebih sferis.

LED
Ada 2 cara :
Cara makro : Westergen, Wintrobe, Culter.
Cara mikro : Landau, Helliger Vollmer, Cresta.
LED meningkat pada :
demam rematik, arthritis rheumatoid, trombosis
koronair, pneumonia, nefritis, nefrosis, kanker, multiple
myeloma, keracunan metal, sifilis, tuberculosis, anemia,
leukemia, menstruasi, dan kehamilan setelah 3 bulan.

HITUNG SEL DARAH PUTIH (SEL LEUKOSIT)

Jumlah normal : antara 4 10 / dl


laboratorium patologi klinik FK Unair yaitu:

Laki laki : 4,7 10,3 / l

Perempuan
: 4,3 11,3 / l

Jenis sel darah putih adalah :

Netrofil
: 2,5 7,5 / l

Limfosit : 1,5 3,5 / l

Monosit : 0,2 0,8 / l

Eosinofil : 0,4 0,44/ l

Basofil
: 0,15 0,10 / l
*Satuan dikalikan 10 pangkat 9

Hitung SDP
Sel darah putih :

CGP + MGP = TBGP

Variasi jumlah sel darah putih :


Jumlah SDP dalam peredaran darah
Jumlah yang keluar dari peredaran darah
Distribusinya
Kombinasi 1 3
Cara pemeriksaan hitung SDP :
Mikroskopis : manual dengan kamar hitung disebut hemositometer.
Automatik : metode elektronik.

Hitung SDP
Faktor yang mempengaruhi keluarnya SDP ke PD, al:
Bakteri/ organisme
Endotoksin
Besarnya pori pori dinding sinusoid
Tingkat masturasi sel
Faktor yang mempengaruhi keseimbangan SDP di PD tepi:
Latihan fisik dan ephineprin. CGP meningkat sampai 50%, sedangkan TBGP
tetap.
Endotoksin. TBGP meningkat
Kortikosteroid. TBGP meningkat

Keadaan Yang Mengakibatkan Jumlah SDP Abnormal


Lekositosis

Lekopenia

Jumlah sel darah putih lebih dari normal

Jumlah sel darah putih kurang dari normal

Appendisitis

Measles

Pneumonia

Influenza

Leukemia

Brucellosis

Tonsilitis

Aggranulositosis

Meningitis

Hepatitis infeksiosa

Abses

Lupus erythematosus

Demam rematik

Demam paratifus

Diphteri

Radiasi

Cacar air

Dengue

Uremia

Rheumatoid arthtritis

Kehamilan
Menstruasi

HITUNG JENIS SEL DARAH PUTIH


Sel

Lahir (%)

4 tahun (%)

6 tahun (%)

Dewasa (%)

Eosinofil

13

13

13

13

Basofil

01

01

01

01

Netrofil stab

01

01

01

01

Netrofil
segmen

37 57

25 45

45 50

50 65

Limfosit

25 35

40 60

40 45

25 40

Monosit

48

48

48

4 10

Hitung Jenis SDP


Penyimpangan prosentase jenis SDP
Peningkatan prosentase :
Eosinofil
: alergi, infestasi cacing
Basofil : leukimia mieolositik kronis, polisitemia vera
Neutrofil
: apendisitis, pneumonia, tonsilitis, meningitis, abses
Limfosit : morbili, mononucleosus infeksiosa, influensa, leukimia limfositik
Monosit : tuberkulosis, demam tifoid, SBE, leukemia monositik
Sel plasma: measles, cacar air, multiple mieloma, serum sickness
Sel darah putih abnormal > : limfosit pada mononucleosis infeksiosa
Sel darah putih muda >
Orang dewasa : mieloblas, premielosit, mielosit pada akut mieloblastik leukemia,
kronik mielositik leukemia.
Anak anak
: limfoblast pada akut limfoblastik leukemia

Sistem Penggolongan Hitung Jenis Sel


Darah Putih
Pembagian : sel neutrofil yang belum matang.
Sel immature meningkat = shift to the left.
Penurunan jumlah sel darah putih = degenerative shift to the
left, mis: tifus abnominalis
Peningkatan jumlah sel darah putih = regenerative shift to the
left, mis : pneumonia
Shift to the right = peningkatan neutrofil segmen, mis : anemia
pernisiosa.
Normal rata rata jumlah lobus 166 242 (Wintrobe, 1931).
Meningkat : kekurangan vitamin B12, asam folat, dan
hipersegmentasi herediter.

HAPUSAN DARAH TEPI


Cara dengan cover glass atau obyek glass (cara slide).
Pengecatannya : Wright, Giemsa, Jenner, May Gruwald, dan May Gruwald
Giemsa.
Cara evaluasi hapusan darah tepi dan kaitannya dengan penyakit yaitu :
Sel darah putih
Menaksir jumlah sel darah putih (obyektif 10 X). Normal berkisar 20
50/ lp
Hitung jenis
Mempelajari morfologi yang abnormal
Sel darah merah
Ukuran
Bentuk
Kadar hemoglobin relatif :
Pembentukan rouleaux : multiple myeloma, makroglobulinemia
Trombosit
Menaksir jumlah trombosit dengan obyektif 100 x dengan minyak emersi.
Normal berkisar antara 4 9/ lp.

LO 3
PEMERIKSAAN FAAL HEMOSTASIS

BLEEDING TIME (BT)


Mengukur waktu yang diperlukan untuk menghentikan
perdarahan setelah dilukai pembuluh darah kecil yang superfisial
Nilai normal: 1 6 menit
Abnormal pada:
Kelainan vaskuler
Trombositopenia
Gangguan fungsi trombosit

Hitung Trombosit
Nilai normal : 150.000 400.000/ul
Cara hitung:
Manual
Menggunakan kamar hitung
Larutan Rees Ecker atau Amonium Oksalat

Automatik
Menggunakan hematology analyzer
Prinsip: impedansi

Sediaan hapus darah tepi


Untuk konfirmasi jumlah trombosit
Melihat morfologi trombosit

Menilai Faktor Pembekuan:


PPT:
Menguji jalur ekstrinsik dan bersama
Nilai normal: 11 15 detik
APTT:
Menguji jalur intrinsik dan bersama
Nilai normal: 20 40 detik
TT:
Menguji jalur bersama
Nilai normal: 16 20 detik

Menilai Faktor Pembekuan (cont):


Retraksi Bekuan
Menilai fibrinogen dan fungsi retraksi trombosit
Penilaian :
Volume serum: 40 60%
Konsistensi: kenyal dan tidak rapuh

Clotting Time (CT)


Menguji pembekuan secara keseluruhan
Nilai normal :
Cara Lee and White: 9 15 menit
Cara kaca objek: 2 6 menit

Anda mungkin juga menyukai