KOMPONEN DARAH
PROTEIN DARAH
LEUKOSIT
ENZIM
HORMON TROMBOSIT
SISA METABOLISME
Fungsi Darah
• Sebagai alat pengangkutan
• Sebagai benteng pertahanan tubuh dari infeksi
berbagai kuman penyakit
• Sebagai penjaga stabilitas suhu tubuh
• Berbagai pengatur keseimbangan asam dan
basa untuk menghindari kerusakan jaringan
tubuh
Eritrosit
Sel Darah Merah (Eritrosit)
• Merupakan bagian utama dari sel darah
• Jumlah pada pria dewasa 5 juta sel/cc
darah atau setiap 1 mm3 darah pria >> 5
juta
• Jumlah pada wanita + 4 juta sel/cc
darah atau setiap 1 mm3 darah wanita
>> 4 juta
Ciri-ciri Sel Darah Merah
Bentuk bikonkaf
Tidak berinti
Tidak dapat bergerak
bebas
Tidak dapat menembus
dinding kapiler
Umur 120 hari dalam 1x
siklus hidup
Pembentukan Sel Darah Merah
• Pada embrio dan bayi, eritrosit
dibentuk oleh hati dan
limpa.
• Setelah masa bayi, eritrosit
dibentuk di dalam
sumsum merah
tulang
• Sel pembentuk darah merah
disebut Eritroblast
Fungsi Hemoglobin (Hb)
• Mengangkut oksigen, Hb yang mengikat oksigen (HbO2)
disebut oksihemoglobin.
• Hb mempunyai daya ikat yang tinggi terhadap oksigen.
Persamaan reaksi kimia:
2Hb2 + 4O2 → 4HbO2
• Mengangkut karbondioksida (CO2). Hb yang mengangkut CO2
disebut karbominohemoglobin.
• Menjaga keseimbangan aasam dan basa. Hb2 dan HbO2 adalah
senyawa yang mudah mengikat alkali
Pembentukkan & pematangan
sel darah merah
• Proeritroblast (hemasitoblast) (20 j)
eritroblast basophilik (20 j) Hb mulai
dibentuk eritroblast polikromatophilik
(25 j) eritroblast ortokromatophilik =
normoblast (30 j) Hb selesai dibentuk
retikulosit (sdm muda) (72 j) sel
darah merah (120 hari) telah
menjalankan tugas sepanjang 700 mil
Hemoglobin (Hb)
• Satuan: % Hb atau g/dL
• Secara genetis Hb mempunyai 146
pasangan basa nomer 6 glutamin (glu)
Hb normal
• Hb yang tidak normal sickle cell
hemoglobine nomer 6 valine (val)
• Hb pria 15,4 g/dL ; Hb wanita 13,8 g/dL
• Tanpa melihat jenis kelamin 14,6 g/dL
Leukosit
SEL DARAH PUTIH
• sel/dL
• (LEUKOSIT) jumlah 5000 – 10000 Berdasarkan
• Berdasarkan ada/tidak adanya granul/partikel
banyaknya inti
• Granulosit: NEUTROPHIL, EOSINOPHIL atau (ASIDOPHIL),
• Polinukleus/Polimorphi:
BASOPHIL • NEUTROPHIL, EOSINOPHIL
• Agranulosit: (ASIDOPHIL), BASOPHIL,
LIMPHOSIT, MONOSIT MONOSIT
• Mononukleus/monomorphi:
LIMPHOSIT
GRANULOSIT
• Besarnya lbh krg 10 -12 mikron & bergranul
• NEUTROPHIL: inti tdd lebih dr 2 3,4 atau 5, granul kecil
& halus jumlah 62 %
• EOSINOPHIL atau ASIDOPHIL: inti 2 (dua) granul besar
& kasar jumlah 8 %
• BASOPHIL: inti tidak jelas apakah 2 (dua) atau lbh, tetapi
granulnya dapat di buktikan kombinasi antara kecil &
halus serta besar & kasar jumlah 0,5 – 1 %
AGRANULOSIT
Leukositosis
• Jika jumlah leukositosis lebih besar 200.000/mm3 disebut
Leukimia (kanker darah)
Leukositosis dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
• Leukositosis fisiologis
Bila naiknya leukosit disebabkan kegiatan jasmani
terlalu berlebihan karena nyeri
yang
disebabkan tekanan jiwa.
• Leukositosis patogis
disebut Monosit
Sistem kerja makrofag
Sifat-sifat sel darah putih
a. amoeboid dapat merubah
bentuk
b. fagositosit dapat memakan
terutama bakteri, virus, parasit
lainnya
c. Diapedesis dapat keluar masuk
jaringan dan pembuluh darah
Trombosit
Keping Darah (Trombosit)
• Jumlah sel pada orang dewasa + 200.000 –
300.000 trombosit pada setiap 1 mm3 darah
• Merupakan partikel yang menyerupai sel, dengan
ukuran lebih kecil daripada eritrosit atau leukosit
• Sebagai bagian mekanisme perlindungan darah
untuk menghentikan perdarahan.
• Trombosit berkumpul pada daerah yang
mengalami perdarahan dan mengalami
pengaktifan.
Ciri-ciri keping darah
• Ukurannya lebih kecil
daripada eritrosit atau
leukosit
• Bila tersentuh benda yang
permukaannya kasar
mudah pecah
• Selnya tidak memiliki inti
• Bentuknya tidak teratur
Fungsi Keping Darah (Trombosit)
• Trombosit berperan besar dalam proses pembekuan
darah.
• Trobomosit akan masuk ke dalam plasma darah dan
mengubah protrombin menjadi trombin.
• Protrombin adalah senyawa protein yang larut dalam
darah yang mengandung globulin.
• Plasma darah terdapat enzim trombokinase.
• Trombin yang terbentuk akan mengubah fibrinogen
menjadi benang fibrin (terbentuknya benang fibrin
menyebabkan luka tertutup dan darah tidak keluar lagi).
PROSES PEMBEKUAN DARAH
Skema proses pembekuan darah
Trombosit Trombosikinase
ion Ca2+
Protrombin Trombin
Vitamin K
Fibrinogen Fibrin
Penyebabnya:
Kekurangan satu atau beberapa bahan yang diperlukan
untuk pematangan eritrosit
Penyebab dapat dibedakan dalam 2 bentuk:
Mikrositik hipokromik terjadi akibat kekurangan
besi, pirodoksin/tembaga
Makrositik normokromik (megaloblastik) terjadi
akibat kekurangan asam folat dan vitamin B 12
> ANEMIA DEFISIENSI BESI
Kebutuhan besi untuk rata-rata 5 mg/ hari
Akan bertambah jika TERdapat infeksi sampai 10 mg/hari
Anemia difisiensi besi dapat terjadi pada anak dengan MEP
(malnutrisi Energi Protein)
Anak dengan sindrom malabsorpsi
Sumber zat besi: hati, daging, telur dan sayuran yg
mengandung klorofil (sayuran hijau)
Tampak lemas,
GAMBARAN KLINIK
GAMBARAN KLINIK
Pucat
Lekas letih
Berdebar-debar
Lemah
Jantung terdapat bising sistolik
pusing
Hepar dan limpa tidak membesa
Etiologi
Intake berkurang
Gangguan absorbsi
Obat antagonis
Penatalaksanaan
Pemberian makanan yg adekuat
Pada anak dng defisiensi besi diberikan sulfas ferosus 3 x 10 mg/kg
BB
Transfusi darah diberikan hanya bila kadar HB < dr 5 gr/ dl disertai
keadaan umum buruk, misalnya gagal jantung, bronkopneumonia
Obat cacing diberikan hanya bila anak cacingan
Antibiotik bila perlu (terdapat infeksi)
Pengobatan dengan pasien dengan defisiensi asam folat 3 x 5 mg/
hari dan pada bayi 3 x 2.5 mg/ hari
> ANEMIA HEMOLITIK
• “Adalah anemi yg disebabkan karena terjadi
penghancuran sel darah merah dalam
pembuluh darah shg umur eritrosit pendek, umur
eritrosit 100 -120 hari”
• Penyebab Hemolisis dapat karena:
1. Konginital
Faktor eritrosit sendiri
Gangguan enzim
Hemoglobinopatia
2.Didapat
> ANEMIA APLASTIK
“Diakibatkan oleh karena rusaknya
sumsum tulang”
Gangguan berkurangnya sel darah sebagai
akibat terhentinya pembentukan sel hemopoetik
dalam sumsum tulang.
Aplasia dapat terjadi hanya satu, dua atau ketiga
sistem hemopoetik.
Dapat ditemukan pada anak umur lebih 6 tahun
PENYEBAB ANEMIA APLASTIK
FAKTOR KONGENITAL
Strabismus, anomali jari, kelainan ginjal dsb
FAKTOR DIDAPAT
Bahan kimia, benzen, insektida
Obat kloramphenikol, obat sitotastika
Radiasi sinar rontgen, radioaktif
Faktor individu alergi terhadap obat, bahan kimia
Infeksi, keganasan, gangguan endokrin
GAMBARAN KLINIK
Terlihat pucat
Anokreksia
Lemah
Sesak napas
ANEMIA HIPOPLASTIK
“Anemia terutama disebabkan oleh
aplasia sistem eritropoetik,
sedangklan sistem granulopoetik dan
trombopoetik tidak atau hanya sedikit
terganggu”
Klasifikasi
1. Idiopatik, biasanya konginental
2. Didapat, yang terbagi atas jenis akut (krisis
aplastik), sub akut dan menahun
> ANEMIA HIPOPLASTIK KONGENITAL
GAMBARAN KLINIK
1. Anemia timbul pada masa bayi , umur 1 bulan
sampai 1 tahun
2. Dapat disertai kelainan kongenital seperti ginjal
polikistik
3. Sumsum tulang terdapat aplasia sistem eritropoetik
dan hanya ditentukan beberapa proeritroblas
PENATALAKSANAAN
a) Transfusi darah (packed redcel)
b) Kortikosteroid
c) Prognosis akan lebih baik bila
diberi kortikosteroid secara
rumatan
ANEMIA HIPOPLASTIK DIDAPAT
( ERITOBLASTOPENIA )
Biasanya karena infeksi berat
Penyakit autoimun
Alergi
MEP
Sindrom hemolitik
Penyakit ginjal
Kekurangan eritropoetin
GAMBARAN KLINIK
Pucat mendadak
Pada darah tepi didapatkan retikolositopenia
Pada krisis aplastik tidak didapatkan
Retikolosit sama sekali
Gambaran sumsum tulang selain menunjukan
aplasia sistem eritropoetik pada jenis akut
terlihat adanya sel pro eritroblas raksasa dan
sel retikulum raksasa
PENATALAKSANAAN
a. Pengobatan ditujukan pada penyakit
primernya
b. Bila perlu transfusi darah
c. Kortikosteriid diberikan pada
eritroblastopenia
Leukimia
Definisi
65
LEUKEMIA
LEUKEMIA LIMFOBLASTIK
LIMFOBLASTIKAKUT
AKUT
((LLA
LLA//ALL
ALL))
“Proleferasi Patologik” sel
Limfoblast (calon
Limfosit) di sumsum tulang,
berakibat terdesaknya sistim
hemopoetik lainnya
66
DIKENAL ADANYA :
• Leukemia aleukemik : Leukosit < 10.000
• Leukemia subleukemik : 10 – 25.000
• Leukemia leukemik : Leukosit > 25.000
• Hiperleukositosis : Leukosit > 50.000
67
KLASIFIKASI
KLASIFIKASI
BERDASARKAN :
• Morfologi & sitokimia
(menurut FAB ( french, America,
British) dibagi dalam L1, L2, L3
• Imunologik
(B Cell ALL, T Cell ALL )
• Sitogenetik 68
ETIOLOGI
ETIOLOGI
• BELUM JELAS
• Diduga :
• Virus (virus onkogenik)
• Faktor eksogen seperti : sinar x, sinar
radioaktif, hormon, bahan kimia (benzol,
arsen, preparat sulfat), infeksi (virus ,
bakteri)
• Faktor endogen : ras, sindr down>,
herediter (kakak beradik / kembar identik)
69
MANIFESTASI
MANIFESTASI KLINIK
KLINIK
• Terdesaknya sistim eritropoetik,
granulopoetik dan trombopoetik
oleh sel leukemia
• Infiltrasi sel-sel leukemia ke
organ non hemapoetik
70
MANIFESTASI
MANIFESTASI KLINIK
KLINIK
• Pucat (mendadak)
• Panas
• Nyeri tulang / sendi
• Biru-biru pada badan, hidung
berdarah
• Bengkak dileher, perut
71
PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN FISIK
FISIK
• Anemis
• Petekie, purpura, ekimosis
• Epitaksis, perdarahan gusi, melena
• Pembesaran kel limfe (leher, inguinal)
• Hepatosplenomegali
• CNS: pusing, muntah, kesadaran menurun
72
LABORATORIUM
LABORATORIUM
• Akibat terdesaknya sist. Hemopoetik normal
di SS tulang
• Anemia
• Trombositopenia
• Granulositopenia
• KHAS :Terdapatnya sel leukemia
(limfoblast) pada pemeriksaan darah tepi
• BMP :Dominan limfoblast
terdesaknya sis eritropoetik,
granulopoetik & trombopoetik
73
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS
• Keluhan
• Pemeriksaan fisik
• Ditemukannya limfoblast pada sediaan
darah tepi
• Limfoblast dominan pada pemeriksaan
sumsum tulang
• Bila menyerang SSP, sel leukemia
dalam Liquor 74
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
• Suportif
• Isolasi
• Makanan adekuat
• Mengatasi infeksi
• Transfusi komopnen darah
• Pengobatan Khusus
• Sitostatika
• Radioterapi
• Transplantasi SST
75
Keberhasilan
Keberhasilan Terapi
Terapi
• Keadaan umum membaik, gejala
klinik menghilang
• Tidak ditemukan “blast” pada
pemeriksaan darah tepi
• “Blast” di sumsum tulang < 5%
76
REGIMEN
REGIMEN PENGOBATAN
PENGOBATAN
• Induksi
• Konsolidasi (+ radiasi )
• Maintenance
• Re induksi
• Sitostatik yg digunakan :
Vincristin, Adriamicin, Metotreksat, LA
sparaginase, Deksametason, 6
mercaptopurin, dll
77
FAKTOR
FAKTOR PROGNOSIS
PROGNOSIS
• Umur
• Jumlah leukosit
• Morfologi sel ( L1, L2, L3 )
• Kadar Hb, Trombosit