Tujuan distress psikososial yang dialami oleh pasien dan keluarga Kualitas hidup 1. Fisik dipengaruhi 2. Psikologis oleh : 3. Distress spiritual 4. Emosional 5. sosial Pengkajian Holistik • Pengkajian secara komprehensif dan multidimensional • Multidimensional, mengenal kontribusi berbagai dimensi terhadap ekspresi gejala dan keluhan yang dialami pasien sehingga intervensi menjadi lebih tepat dan maksimal Instrumen Pengkajian Status Fungsional • Status fungsional predictor independen terhadap kemampuan pasien untuk bertahan hidup. • Instrumen tentang prognosis pasien yaitu : 1. Instrumen The Karnfosky Performance Scale (KPS) 2. Instrumen The Eastern Cooperative Oncology Group (ECOP), pengkajian fungsi fisik pasien kanker • Instrument the Edmonton Functional Assessment Tool, • Instrument the Edmonton Functional Assessment Tool, Untuk menilai status fungsional dan mengevaluasi factor-factor lain yang berkontribusi. • The instrumental Activity Daily Living, menilai kemampuan aktifitas sehari-hari Pengkajian Fungsi Fisik 1. Pengkajian nyeri 2. Pengkajian Dispnea 3. Pengkajian Fatik 4. Pengkajian Delirium 1. Pengkajian nyeri, riwayat nyeri pasien paliatif. Metode SOCRATES (Simon dalam Hughes, 2012) S : site of pain, daerah mana nyeri dirasakan? Apakah ada nyeri otot atau sendi O : onset, kapan terjadi, bagaimana nyeri terjadi, kondisi yang memicu, apakah nyeri berubah dalam kurun waktu selama kejadian. C : character, tipe dan pola nyeri (terus menerus atau hilang timbul) R : radiation, adakah penyebaran nyeri A : associated features, apakah nyeri disertai gejala lain (mual) T : timing/pattern, nyeri semakin parah pada waktu tertentu, nyeri terjadi saat melakukan aktifitas (bergerak) E : exacerbating and relieving factors, factor nyeri semakin memburuk atau nyeri menjadi berkurang S : severity, apakah derajat nyeri berubah selama kurun waktu kejadian Instrumen pengkajian nyeri menggunakan skala rating : 1. The Numerical Rating Scale (NRS) 2. The Visual Analog Scale (VAS) 3. The Verbal Rating Score 4. Body Chart. Instrument Kelompok Khusus Assesment of Discomfort in Dementia (ADD) Demensia Behavioural Pain Scale (BPS) Intensive care, dewasa yang tidak sadar Cheklist of Nonverbal Pain Indicators (CNPI) Demensia Critical Care Pain Observation Tool (CPOT) Intensive care, dewasa yang tidak sadar Doloplus 2 Demensia, perawatan paliatif Nursing Asistant-Administered instrument to Assess Pain Demensia in Demented Indiviuals (NOPPAIN) Pain Assessment Scale for Seniors with Limited Ability to Demensia Communicate (PACSLAC) Pain Assesesment in Advanced Dementia (PAINAD) Demensia 2. Pengkajian Dispnea Visual analog scale (VAS) Numerical rating scale (NRS), 0 = tidak dyspnea, 10 = sangat berat (Kamal, Maguire, Wheeler, Currow & Arbernethy, 2011) Modified Borg Scale (intensitas dyspnea) The Medical Research Council Dyspnea Scale dan Baseline Dispnea Index (BDI) untuk menilai status fungsional dyspnea. Pengkajian Dispnea The Memorial Symptom Assessment Scale dan Edmonton Symptom Assessment Scale (ESAS). The Cancer Dyspnea Scale, Tanaka, instrument pengukuran dyspnea khusus pasien kanker, 12 item. The Respiratory Distress Observation Scale (RDOS) 3. Pengkajian Fatik Kriteria untuk menetapkan diagnosis fatik yang berhubungan dengan kanker : Gejala fatik yang dirasakan hampir setiap hari dalam kurun waktu 2 minggu terakhir Menyatakan akan adanya kelemahan yang bersifat umum atau tungkai terasa berat. Kemampuan berkosentrasi ataupun perhatian semakin berkurang Menurunnya motivasi atau keinginan untuk melakukan kegiatan rutin Insomnia atau hypersomnia. Pasien merasa tidak segar saat terbangun dari tidur Mengalami kesulitas untuk mengatasi kondisi ketidakaktifan Ditandai dengan reaktif emosional yang mengakibatkan pasien merasa fatik seperti kesedihan, frustasi, dan iritabilitas. Mengalami kesulitan untuk menyelesaikan aktifitas rutin rumah tangga. Mengalami masalah terkait memroti jangka pendek. Merasakan ketidaknyaman dalam beberapa jam setelah melakukan latihan fisik atau aktifitas. Instrumen Pengkajian Fatik : The Multidimensional Assessemen of Fatigue The symptom distress scale The fatigue scale The fatigue observation checklist Visual analog scale untuk fatigue Faktor yang mempengaruhi fatik : Faktor personal : usia, status perkawinan, status menopause, income dan jaminan kesehatan. Faktor psikologis : status mental dan emosional (depresi, ketakutan, kecemasan, distress) Faktor yang berhubungan dengan perawatan : jumlah dan kedekatan atau keterikatan dengan para pendamping, penjaga orang sakit, perhatian perawat Faktor yang berhubungan dengan penyakit : stadium penyakit, penyakit penyerta, anemia, nyeri, dyspnea, kontinensia, pola tidur dan hal yang menghambat tidur, perubahan status nutrisi, Faktor yang mempengaruhi fatik : Faktor yang berhubungan dengan pengobatan : berbagai efek yang berhubungan dengan pengobatan seperti : pembedahan, kemoterapi, radiasi (reaksi kulit). Polifarmasi, perubahan sensasi pengecapan dna perubahan fisiologis yang bersifat permanen. 4. Pengkajian Delirium Gambaran klinis delirium : Adanya perubahan tingkat kesadaran dan kewaspadaan Adanya perubahan tingkat perhatian Secara klinis kejadiannya dapat berlangsung secara cepat dan berfluktuasi, dan timbulnya gejala yang tiba-tiba dan tidak dapat diperkirakan Disorientasi Perubahan kognitif : gangguan memori Terjadi peningkatan atau penurunan aktifitas motoric Gambaran klinis delirium : Terjadi perubahan siklus tidur dan terjaga Gejala terkait mood seperti depresi dan mood yang labil Gangguan persepsi seperti halusinasi, ilusi Proses fikir yang tidak terstruktur dan terorganisir dengan baik Berbicara tidak koheren Kemungkinan ditemukan gejala terkait gangguan saraf (tremor) Inouye, diagnosis delirium harus didasarkan pada monitoring pasien ditempat tidur yang dilakukan secara cermat dan teliti mengacu pada 4 gambaran umum delirium yaitu : kejadian yang sifatnya akut dan berfluktuatif, menurunnya perhatian, proses pikir yang tidak terorganisir, dan perubahan tingkat kesadaran (Close & Long, 2012) Instrumen skrining (untuk mengidentifikasi adanya kondisi lain seperti demensia) : 1. The NEECAM Confusion Scale, memonitor kondisi akut pada lansia. 2. The Nursing Delirium Screening Scale 3. The Confusion Assessment Method (CAM), instrument untuk mengidentifikasi delirium secara cepat Pengkajian Psikologis Pengkajian kecemasan dan depresi Instrument The Hospital Anxiety and Depression Scale (HADS), untuk mengukur tingkat distress psikologis pasie Pengkajian Spiritual 1. Metode FICA, oleh Puchalski (1998 dalam matzo & Sherman, 2010) : F: Faith, keyakinan I : Influence, pengaruh keyakinan terhadap keputusan pengobatan C: Community, komunitas atau kelompok yang memiliki karakteristik yang sama A: Addressing spiritual concerns, cara mengatasi isu-isu spiritual yang dialami pasien 2. Metode SPIRIT, oleh Highfield (2000 dalam matzo & Sherman, 2010) : S : spiritual belief system, sistem kepercayaan spiritual P : personal spirituality, spiritualitas individu I : integration with a spiritual community, integrasi dengan komunitas spiritual R : ritualised practices and restrictions, ritual yang dijalankan dan pantangan yang diyakini I : implication for medical care, dampak terhadap perawatan dan pengobatan. T : terminal events planning, perencanaan tentang kejadian yang akan terjadi pada masa menjelang akhir kehidupan Pengkajian Budaya Latar belakang nilai dan kepercayaan yang dianut, kebutuhan harapan dan impiannya. Pengetahuan mengenai budaya dalam kelompok Tempat kelahiran pasien Pengalaman migrasi pasien Identitas budaya atau etnis pasien Mengidentifikasi pembuat keputusan Menelusuri bahasa utama dan bahasa kedua yang digunakan pasien Gambaran pola komunikasi Kaji tentang nilai dan upaya untuk menggunakan terapi komplementer Pengkajian Prognosis Prediksi mengenai sesuatu yang akan terjadi sebagai hasil proses pengobatan atau intervensi mengenai perkembangan penyakit seseorang yang didasarkan pada pengetahuan kedokteran ( Chai, Meier, Morris & Goldhirsch, 2014) Pasien dan keluarga mengambil keputusan pengobatan dan perawatan didasarkan pada persepsi mereka mengenai prognosis penyakit pasien. Prognosis dapat membantu mengembangkan rencana perawatan Informasi prognosis pasien dapat memberikan gambaran pada pasien mengenai kemungkinan yang akan terjadi. Terimakasih Wassalamu’alaikum, WR. WB