Anda di halaman 1dari 6

1.

Indikasi dan Kontraindikasi Bitewing Periapikal Oklusal


Indikasi:
a) Mendeteksi adanya karies interproksimal
b) Memonitor penjalaran karies
c) Menilai restorasi
d) Melihat keadaan periodontal

Kontraindikasi:
a) Untuk menentukan panjang akar
b) Pasien yang sulit membuka mulut

2. Pemeriksaan laboraturium sederhana


a) Darah rutin:
- Hb: Hemoglobin adalah suatu protein yang berada di dalam darah yang
berfungsi sebagai pengangkut oksigen
Nilai normal:
Hb rendah (<10 gram/dL)
Hb tinggi (>18 gram/dL)

Laki-laki: 13,5-18 g/dl


Wanita: 12 -16 g/dl
Neonatus: 10-17 g/dl
Anak: 9-15 g/dl

- Eritrosit: Eritrosit atau yang sering disebut dengan sel darah merah, adalah
bagian darah dengan komposisi terbanyak di dalam darah. Fungsi utamanya
adalah sebagai tempat metabolisme makanan untuk dapat menghasilkan energi
serta mengangkut O2 dan CO2. Beberapa pemeriksaan eritrosit:
1. MC (mean corpuscular), untuk menilai kadar eritrosit rata-rata dalam darah
2. MCV (mean corpuscular volume) untuk mengukur indeks volume eritrosit
dalam darah
3. MCH (mean corpuscular haemoglobin) untuk mengukur indeks warna
eritrosit dalam darah.
Nilai normal:
Laki-laki 4.5-6.2 juta sel/mm3
Wanita 4.0-5.5 juta sel/mm3
Bayi 3.8-6.1 juta sel/mm3
Anak 3.6-4.8 juta sel/mm3

- Leukosit: Leukosit adalah sel darah putih. Di dalam sel darah putih terkandung
unsur-unsur darah seperti basofil, eosinofil, neutrofil, limfosit, dan monosit.
Keadaan apabila leukosit meninggi disebut leukositosis, leukosit dalam jumlah
di bawah normal dinamakan leukopenia.
Nilai normal: 4500-10000 sel/mm3
1. Neonatus 9000-30000 sel/mm3
2. Bayi sampai balita rata-rata 5700-18000 sel/mm3
Cara hitung:
1. Manual
2. Otomatis

- Trombosit: Trombosit yang menurun menyebabkan terjadinya perdarahan


pada kulit sebagai salah satu zat pembeku darah. Penurunan trombosit disebut
trombositopenia, sedangkan peningkatan trombosit disebut trombositosis
Nilai normal:
1. Dewasa 150.000-400.000 sel/mm3
2. Anak 150.000-450.000 sel/mm3

- Laju endap darah (LED): Pemeriksaan ini ditujukan untuk melihat kecepatan
darah dalam membentuk endapan, dilakukan untuk menilai berapa kecepatan
eritrosit atau sel darah merah bisa mengendap dalam tabung pengukuran selama
1 jam. Berguna untuk mendeteksi adanya suatu peradangan atau perjalanan
suatu penyakit.
Nilai normal:
1. Dewasa pria <15 mm/jam pertama
2. Wanita <20 mm/jam pertama
3. Lansia pria <20 mm/jam pertama
4. Wanita <30-40 mm/jam pertama
5. Wanita hamil 18-70 mm/jam pertama
6. Anak <10 mm/jam pertama

Cara pemeriksaan:
1. Tabung Westergen
2. Tabung Wintrobe

b) Perdarahan
- Bleeding time: Waktu lamanya perdarahan atau waktu yang diperlukan untuk
berhentinya darah mengalir. Pemeriksaan ini mengukur hemostasis dan
koagulasi. Beberapa metode yang digunakan:
1. Metode Ivy: 3-7 menit
2. Metode Duke: 1-3 menit

- Clotting Time: amanya waktu yang diperlukan darah untuk membeku. Dalam
tes ini hasilya menjadi ukuran aktivitas faktor-faktor pembekuan darah,
terutama faktor-faktor yang membentuk tromboplastin dan faktor yang berasal
dari trombosit. Ada beberapa metode yang digunakan:
1. Metode tabung: Metode tabung menggunakan 4 tabung masing-masing
terisi 1 ml darah lengkap, kemudian tabung perlahan-lahan dimiringkan
setiap 30 detik supaya darah bersentuhan dengan dinding tabung sekaligus
melihat sudah terjadinya gumpalan padat
2. Metode slide: Cara ini menggunakan darah yang diteteskan pada object
glass yang kering dan bersih sebanyak 2 tetesan besar berdiameter 5 mm
secara terpisah dan setiap 30 detik darah diangkat menggunakan lidi dan
dicatat waktu saat terlihat adanya benang fibrin

- PT Aptt:
1. PT: Pemeriksaan PT digunakan untuk menilai kemampuan faktor koagulasi
jalur ekstrinsik dan jalur bersama, yaitu: faktor I (fibrinogen), faktor II
(prothrombin), faktor V (proakselerin), faktor VII (prokonvertin), dan faktor
X (faktor Stuart).
2. APTT: Masa tromboplastin parsial teraktivasi (activated partial
thromboplastin time, APTT) adalah uji laboratorium untuk menilai aktifitas
faktor koagulasi jalur intrinsik dan jalur bersama, yaitu faktor XII (faktor
Hagemen), pre-kalikrein, kininogen, faktor XI (plasma tromboplastin
antecendent, PTA), faktor IX (factor Christmas), faktor VIII
(antihemophilic factor, AHF), faktor X (faktor Stuart), faktor V
(proakselerin), faktor II (protrombin) dan faktor I (fibrinogen). Tes ini untuk
monitoring terapi heparin atau adanya circulating anticoagulant.

c) Fungsi Ginjal
- Ureum: hasil akhir metabolisme protein. Berasal dari asam amino yang telah
dipindah amonianya di dalam hati dan mencapai ginjal, dan diekskresikan rata-
rata 30 gram sehari. Kadar ureum darah yang normal adalah 20 mg – 40 mg
setiap 100 ccm darah, tetapi hal ini tergantung dari jumlah normal protein yang
di makan dan fungsi hati dalam pembentukan ureum.

- Kreatinin merupakan produk sisa dari perombakan kreatin fosfat yang terjadi
di otot. Kreatinin adalah zat racun dalam darah, terdapat pada seseorang yang
ginjalnya sudah tidak berfungsi dengan normal.
Nilai normal kreatinin: 0,5 – 1,5 mg/dl
Laki-laki 20-26 mg/kg BB
Wanita adl 14-22 mg/kg BB.

d) Diabetes melitus
- Tes gula darah sewaktu: Tes gula darah ini dapat dilakukan kapan saja tanpa
perlu berpuasa dan tanpa memerhatikan kapan terakhir Anda makan. Tes ini
dapat dilakukan untuk memantau kadar gula darah penderita diabetes, atau
untuk menilai tinggi-rendahnya kadar gula darah orang yang lemas atau
pingsan.

- Tes gula darah puasa: Ini merupakan tes gula darah yang mengharuskan Anda
untuk berpuasa (biasanya 8 jam) sebelum melakukan tes, agar hasilnya tidak
dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi. Tes gula darah puasa ini umumnya
digunakan sebagai tes pertama untuk mendiagnosa penyakit diabetes.
- Tes gula darah 2 jam setelah makan (post prandial: Sepuluh menit setelah
makan, kadar gula darah akan mulai mengalami kenaikan dan mencapai
puncaknya setelah 2 jam. Setelah 2-3 jam, gula darah akan turun kembali ke
kondisi normal. Tes gula darah post prandial dilakukan 2 jam setelah pasien
makan, dan biasanya dikerjakan setelah tes gula darah puasa. Tes ini dapat
menggambarkan kemampuan tubuh dalam mengontrol kadar gula dalam darah,
yang terkait dengan jumlah serta sensitivitas insulin di dalam tubuh.

- Tes hemoglobin A1c (HbA1c): Tes darah ini dilakukan untuk mengetahui
kadar rata-rata gula darah dalam 2-3 bulan terakhir. Tes ini mengukur
persentase gula darah yang melekat pada hemoglobin (Hb). Pemeriksaan
HbA1c dapat dilakukan untuk mendiagnosis diabetes, serta untuk mengetahui
terkontrol atau tidaknya kadar gula darah penderita diabetes. Jika kadar HbA1C
Anda lebih dari 6,5 persen dalam 2 kali pemeriksaan dengan waktu yang
berbeda, kemungkinan Anda menderita diabetes atau penyakit diabetes Anda
tidak terkontrol. Kadar antara 5,7-6,4 persen mengindikasikan prediabetes, dan
di bawah 5,7 persen dianggap normal

e) Fungsi Hati
- Albumin: substansi terbesar dari protein yang dihasilkan oleh hati.Fungsi
albumin adalah mengatur tekanan onkotik, mengangkut nutrisi, hormon, asam
lemak, dan zat sampah dari tubuh.Apabila terdapat gangguan fungsi sintesis sel
hati maka kadar albumin serum akan menurun (hipoalbumin) terutama apabila
terjadi lesi sel hati yang luas dan kronik. Nilai normal albumin serum dalam
darah adalah 3,4-5,4 g / dL. Sedangkan kisaran normal albumin urin adalah
sekitar 0 – 8 mg / dl.

- Globulin: unsur dari protein tubuh yang terdiri dari globulin alpha, beta, dan
gama. Globulin berfungsi sebagai pengangkut beberapa hormon, lipid, logam,
dan antibodi. Nilai normal: 06.0-8.4 gm/dL

- Pemeriksaan elektroforesis protein: uji untuk mengukur kadar protein 125


serum dengan cara memisahkan fraksifraksi protein menjadi 5 fraksi yang
berbeda, yaitu alpha 1, alpha 2, beta, dan gamma dalam bentuk kurva. Nilai
normal: 6.4–8.3 mg/dL

- SGOT: singkatan dari Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase atau disebut


juga dengan AST (aspartate aminotransferase). SGOT merupakan enzim yang
terdapat di dalam sel parenkim hati. Nilai normal: 3-45 µ/l (mikro per liter)

- SGPT: singkatan dari Serum Glutamic Pyruvate Transaminase atau disebut


juga dengan ALT (alanin aminotransferase). Sama seperti SGOT, SPGT adalah
salah satu enzim yang ada di dalam sel hati. Nilai normal: 0-35 µ/l (mikro per
liter)

Anda mungkin juga menyukai