Anda di halaman 1dari 54

PENUNJANG DI BIDANG

PENYAKIT DALAM
Preceptor: dr. Iswandi Darwis, M.Sc., Sp.PD

1. Denny Andika Kurniawan 2018012121


2. Panggih Daru Panuluh 2018012072
3. Zeni Okta Wiyanti 2018012094
4. Wilda Ainia Silmi Kaffah 2018012096

KEPANITRAAN KLINIK BAGIAN PENYAKIT DALAM


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. H. ABDUL MOELOEK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
OUTLINE
1. Pemeriksaan Laboratorium pada Penyakit Dalam

2. EKG

3. Imaging
Pemeriksaan Laboratorium
pada Penyakit Dalam
Pemeriksaan Laboratorium
► Untuk menilai kesesuaian terapi obat
► Untuk monitoring efek terapik
► Untuk monitoring reaksi obat yang tidak diinginkan (ROTD)
► Untuk menilai toksisitas obat
► Untuk monitoring kepatuhan minum obat
HEMATOLOGI
1. Hematokrit (Hct)
► Hematokrit menunjukan presentase sel darah merah terhadap volume darah total.
► Nilai Normal:
► Pria: 40%-50%
► Wanita: 35%-45%
Penurunan:
► Anemia
► Sirosis
► Blood Loss
► Hipertiroid
Peningkatan:
► Dehidrasi
► Polisitemia
► Syok
► Kehamilan
2 . Hemoglobin (Hb)
► Hemoglobin merupakan kompponen yang berfungsi sebagai alat
transportasi oksigen (O2) dan karbon dioksida (CO2).
▸ Pada penentuan status anemia, jumlah total hemoglobin lebih penting
daripada jumlah eritrosit.
▸ Nilai Normal:
►Pria: 13-18 g/dL
►Wanita: 12-16 g/dL
Penurunan:
► Anemia
► Sirosis
► Perdarahan
► Kehamilan
Peningkatan
► Masyarakat dataran tinggi
► Konsumsi Obat (Metildopa dan Gentamisin)
► Olahraga Ekstrim
► 3. Eritrosit

▸ Eritrosit berfungsi untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh


dan mengangkut CO2 dari jaringan tubuh ke paru-paru oleh Hb.
▸ Eritrosit yang berbentuk cakram bikonkaf memiliki area permukaan luas sehingga
jumlah oksigen yang tekikat dengan Hb dapat lebih banyak.
▸ Nilai Normal:
► Pria: 4,4 – 5,6 x 106 sel/mm3
► Wanita:3,8 – 5,0 x 106 sel/mm3
Penurunan:
► Anemia
► Leukemia
► Penurunan fungsi ginjal
► Thalasemia
Peningkatan:
► Diare/Dehidrasi
► Olahraga Berat
► Luka Bakar
► Mean Corpuscular Volume (MCV)
Indeks untuk menentukan ukuran sel darah merah
N : 80 – 100 (fL)
► Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH)
Indeks berat Hb rata-rata di dalam sel darah merah sehingga menentukan kuantitas
warna sel darah merah.
N: 28– 34 pg/ sel
► Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration (MCHC)
Mengukur konsentrasi Hb rata-rata dalam sel darah merah; semakin kecil sel, semakin
tinggi konsentrasinya.
N : 32 – 36 g/dL
4. Leukosit

► Fungsi utama leukosit adalah melawan infeksi, melindungi tubuh


dengan memfagosit organisme asing dan memproduksi atau
mengangkut/mendistribusikan antibodi.
► Ada dua tipe utama sel darah putih:
► Granulosit: neutrofil, eosinofil dan basofil
► Agranulosit: limfosit dan monosit
▸ Nilai Normal:
► Nilai normal : 3200 – 10.000/mm3

Jenis leukosit
5. Trombosit

► Trombosit adalah elemen terkecil dalam pembuluh darah. Trombosit diaktivasi


setelah kontak dengan permukaan dinding endotelia.
► Trombosit terbentuk dalam sumsum tulang. Masa hidup trombosit sekitar 7,5
hari. Sebesar 2/3 dari seluruh trombosit terdapat disirkulasi dan 1/3 nya
terdapat di limfa.
► Nilai Normal:
► Nilai normal : 170 – 380. 103/mm3
6. Laju endap darah

► LED atau juga biasa disebut Erithrocyte Sedimentation Rate (ESR) adalah ukuran
kecepatan endap eritrosit, menggambarkan komposisi plasma serta
perbandingan eritrosit dan plasma.
► LED dipengaruhi oleh berat sel darah dan luas permukaan sel serta gravitasi
bumi.
► Nilai Normal:
► Pria <15mm/1 jam
► Wanita <20mm/1 jam
7. D dimer

► Menilai salah satu produk degradasi fibrin.


► Terdiri dari berbagai ukuran fibrin terkait silang (cross-linked)
► Nilai normal: Negatif atau < 0,5 mcg /mL
► Peningkatan palsu: pada kondisi titer reumatoid faktor yang tinggi,
adanya tumor marker (penanda) CA-125, terapi estrogen dan kehamilan
normal.
NATRIUM

► Natrium merupakan kation yang banyak terdapat di dalam cairan


ekstraseluler.
► Berperan dalam memelihara tekanan osmotik, keseimbangan asam-basa
dan membantu rangkaian transmisi impuls saraf.
► Konsentrasi serum natrium diatur oleh ginjal, sistem saraf pusat (SSP) dan
sistem endokrin.
► Nilai normal : 135 – 144 mEq/L
KALIUM

► Kalium merupakan kation utama yang terdapat di dalam cairan


intraseluler, (bersama bikarbonat) berfungsi sebagai buffer utama.
► Konsentrasi kalium dalam serum berkolerasi langsung dengan kondisi
fisiologi pada konduksi saraf, fungsi otot, keseimbangan asam-basa
dan kontraksi otot jantung.
► Nilai normal:
► 0 - 17 tahun : 3,6 - 5,2 mEq/L
► ≥ 18 tahun : 3,6 – 4,8 mEq/L
KLORIDA

► Anion klorida terutama terdapat di dalam cairan ekstraseluler.


► Klorida berperan penting dalam memelihara keseimbangan asam basa tubuh
dan cairan melalui pengaturan tekanan osmotis.
► Nilai normal: 97 - 106 mEq/L
KALSIUM

► Kation kalsium terlibat dalam kontraksi otot, fungsi jantung,


transmisi impuls saraf dan pembekuan darah.
► Sejumlah 50% dari kalsium dalam darah terdapat dalam bentuk ion
bebas dan sisanya terikat dengan protein.
► Nilai normal :
► Nilai normal : 8,8 – 10,4 mg/dL
ASAM URAT

► Asam urat terbentuk dari penguraian asam nukleat.


► Konsentrasi asam urat dalam serum meningkat bila terdapat
kelebihan produksi atau destruksi sel (contoh: psoriasis, leukemia)
atau ketidakmampuan mengekskresi asam urat melalui ginjal.
► Nilai normal :
► Pria ; ≥ 15tahun:3,6-8,5mg/dL
► Wanita;> 18 tahun: 2,3 – 6,6 mg/dL
ANALISI GAS DARAH

► SaO2
N: 95-99% O2
Saturasi oksigen digunakan untuk mengevaluasi kadar oksigenasi hemoglobin
dan kecukupan oksigen pada jaringan
► PaO2
N: 75-100 mmHg
Nilai ini menunjukkan kemampuan paru-paru dalam menyediakan oksigen bagi
darah.
► PaCO2
N: 35-45 mmHg
PaCO2 dapat digunakan untuk menentukan efektifitas ventilasi alveolar dan
keadaan asam-basa dalam darah.

N: 21-28 mEq/L
Sistem buffer bikarbonat terdiri atas asam karbonat (H2CO3) dan bikarbonat
(HCO3).
URINALISIS
► Sedimen urine
► Creatinine clearance
Kreatinin serum dan klirens kreatinin memberikan gambaran
filtrasi glomerulus.
Nilai normal :
► Pria : 1 - 2 g/24 jam
► Wanita : 0,8 - 1,8 g/24 jam

► Creatinin
Nilai normal : 0,6 – 1,3 mg/dL
Kreatinin berguna untuk mendiagnosa fungsi ginjal karena
nilainya mendekati glomerular filtration rate (GFR).
AMILASE

► Amilase adalah enzim yang mengubah amilum menjadi gula, dihasilkan oleh
kelenjar saliva, pankreas, hati dan tuba falopi.
► Banyak amilase memasuki sirkulasi darah saat terjadi peradangan pankreas
atau kelenjar saliva.
► Nilai normal : 20 – 123 U/L
LIPASE

► Lipase mengubah asam lemak menjadi gliserol.


► Sumber utama adalah pankreas, lipase dalam pembuluh darah
menyebabkan kerusakan pankreas
► Nilai normal : 10 – 140 U/L
GLUKOSA

► Glukosa dibentuk dari hasil penguraian karbohidrat dan perubahan


glikogen dalam hati.
► Pemeriksaan glukosa darah adalah prosedur skrining yang menunjukan
ketidakmampuan sel pankreas memproduksi insulin,
ketidakmampuan usus halus mengabsorpsi glukosa,
ketidakmampuan sel mempergunakan glukosa secara efisien, atau
ketidakmampuan hati mengumpulkan dan memecahkan glikogen.
► Nilai normal :
► ≥ 7 tahun : 70 - 100 mg/dL
► 12 bulan - 6 tahun: 60-100 mg/dL
ALBUMIN

► Albumin di sintesa oleh hati dan mempertahankan keseimbangan distribusi


air dalam tubuh (tekanan onkotik koloid).
► Albumin membantu transport beberapa komponen darah, seperti: ion,
bilirubin, hormon, enzim, obat.
► Nilai normal : 3,5 – 5,0 g%
ALT

► Konsentrasi enzim ALT yang tinggi terdapat pada hati.


► ALT juga terdapat pada jantung, otot dan ginjal.
► ALT berguna untuk diagnosa penyakit hati dan memantau lamanya
pengobatan penyakit hepatik, sirosis postneurotik dan efek hepatotoksik
obat.
► Nilai normal : 5-35 U/L
AST

► Nilai normal : 5 – 35 U/L


► AST adalah enzim yang memiliki aktivitas metabolisme yang tinggi,
ditemukan di jantung, hati, otot rangka, ginjal, otak, limfa, pankreas dan
paru-paru.
► Penyakit yang menyebabkan perubahan, kerusakan atau kematian sel pada
jaringan tersebut akan mengakibatkan terlepasnya enzim ini ke sirkulasi.
GGT

► Enzim ini merupakan marker (penanda) spesifik untuk fungsi hati


dan kerusakan kolestatis dibandingkan ALP.
► GGT adalah enzim yang diproduksi di saluran empedu sehingga
meningkat nilainya pada gangguan empedu
► Monitoring GGT berguna untuk mendeteksi pecandu alkohol akut
atau kronik, obstruksi jaundice, kolangitis dan kolesistitis.
► Nilai normal :
►Laki-laki ≤94 U/L
►Perempuan ≤70 U/L
ALKALIN FOSFATASE

► Nilai normal : 30 - 130 U/L


► Enzim ini berasal terutama dari tulang, hati dan plasenta. Konsentrasi tinggi
dapat ditemukan dalam kanakuli bilier, ginjal dan usus halus.
► Pelepasan enzim ini seperti juga indeks penyakit tulang, terkait dengan
produksi sel tulang dan deposisi kalsium pada tulang.
► Pada penyakit hati kadar alkalin fosfatase darah akan meningkat karena
ekskresinya terganggu akibat obstruksi saluran bilier.
BILIRUBIN

► Nilai normal : Total ≤ 1,4 mg/dL


► Peningkatan bilirubin terjadi jika terdapat pemecahan sel darah merah
berlebihan atau jika hati tidak dapat mensekresikan bilirubin yang
dihasilkan.
► Peningkatan kadar bilirubin terkonjugasi lebih sering terjadi akibat
peningkatan pemecahan eritrosit, sedangkan peningkatan bilirubin tidak
terkonjugasi lebih cenderung akibat disfungsi atau gangguan fungsi hati.
PROFIL LIPID
EKG
PENGERTIAN
► Elektrokardiografi adalah ilmu yg mempelajari aktivitas listrik jantung.
► Elektrokardigram ( EKG ) adalah suatu grafik yg menggambarkan rekaman listrik jantung.

FUNGSI EKG
EKG mempunyai fungsi diagnostik diantaranya :
⮚ Aritmia jantung
⮚ Hipertrofi atrium dan ventrikel
⮚ Iskemik dan infark miokard
⮚ Efek obat-obatan seperti ( digitalis, anti aritmia dll )
⮚ Gangguan keseimbangan elektrolit khususnya kalium
⮚ Penilaian fungsi pacu jantung
Anatomi Jantung
Sifat-Sifat Listrik Sel Otot Jantung

1. Sel otot jantung : susunan ion berbeda, kadar K +


intrasel 30 kali K+
ekstra sel
2. Permeabilitas membran sel ion K+ >ion Na+
3. Polarisasi : Membran sel otot jantung saat istirahat
Depolarisasi : perubahan permeabilitas membran bila ada stimulus, dan
akan timbul Potensial aksi disertai kontraksi
..sifat-sifat listrik sel otot jantung..

Bila depolarisasi selesai, potensial membran kembali normal disebut


Repolarisasi disertai Relaksasi

4. stimulasi-kontraksi-konduksi-relaksasi akan diteruskan dari satu sel otot


jantung kesekitarnya, penerusan ini disebut Konduksi
“Pacemaker” Jantung

SA NODE : 60 - 100 x/m

AV NODE : 40 – 60 x/m

PURKINYE : 20 – 40 x/m
Elektrokardiografi
adalah rekaman potensial listrik
otot jantung yang berkontraksi
dari atrium dan ventrikel
Gaya listrik dalam rekaman EKG selama:
• Depolarisasi atrium 🡪 gel P
• Depolarisasi ventrikel 🡪 gel QRS
• Repolarisasi ventrikel 🡪 gel T

38
Sandapan-sandapan pada EKG

❑ Sandapan Prekordial :
V1,V2,V3,V4,V5, dan V6

❑ Sandapan Ekstremitas :
I, II, III, aVR, aVL, aVF
Elektroda Prekordial pada EKG
V1 : garis parasternal kanan, pada
interkostal IV
V2 : garis parasternal kiri, pada
interkostal IV
V3 : titik tengah antara V2 dan V4
V4 : garis klavikula tengah, pada
interkostal V
V5 : garis aksila depan, sama tinggi
dengan V4
V6 : garis aksila tengah, sama tinggi
dengan V4 dan V5.
Ada elektroda prekordial kanan :
🡪 V3R, V4R, V5R dan V6R,
berseberangan dengan V3, V4, V5 dan
V6
Elektroda-elektroda Ekstremitas

42
Sandapan-sandapan pada EKG

►Sandapan Standar Ekstremitas (bipolar)


► I : Potensial Lki – Potensial Lka
► II : Potensial Lka – Potensial Tki
► III : Potensial Tki – Potensial Lki

►Sandapan Ekstremitas Unipolar :


► aVR : Potensial Lka
► aVL : Potensial Lki
► aVF : Potensial Tungkai
Pemeriksaan Imaging (Pencitraan)
Pemeriksaan Imaging (Pencitraan)
●Pemeriksaan radiologi adalah cara-cara pemeriksaan yang
menghasilkan gambar bagian dalam tubuh manusia untuk tujuan
diagnostik yang dinamakan pencitraan diagnostik.

●Radiologi merupakan ilmu kedokteran yang digunakan untuk


melihat bagian tubuh manusia yang menggunakan pancaran atau
radiasi gelombang elektromagnetik maupun gelombang
mekanik.
Jenis Jenis Pemeriksaan Imaging

Radiografi dan Computed Ultrasound atau


Fluoroskopi Tomography Sonography

Magnetic Resonance
Angiografi
Imaging
Radiografi dan Fluoroskopi
● Pemeriksaan sinar-X klasik adalah metode
radiologi tertua. Pemeriksaan sinar X klasik
digunakan untuk memeriksa paru-paru dan
tulang.

● Selama pemeriksaan, sinar-X akan menembus


tubuh. Jaringan tubuh seperti tulang dan organ
tubuh akan melemahkan sinar - X dengan berbagai
tingkat perlemahan yang berbeda, sinar yang
mampu melewati tubuh sepenuhnya akan mengenai
sebuah film yang sensitif terhadap cahaya,
membentuk pola paparan.
Radiografi dan Fluoroskopi
Computed Tomography
● Tomografi komputer (computed tomography atau CT) bekerja
dengan sinar-X, tetapi memberikan gambar yang tidak tumpang
tindih yang disebut tomografi.

● Selama pemeriksaan, tubuh dipindai dalam bagian-bagian


individu sementara pasien bergerak di atas meja melalui gantry.
Sebuah tabung sinar-X, yang terletak di dalam cincin berbentuk
donat, diarahkan menuju pusat cincin, di mana pasien berbaring.

● Seberkas sinar-X berbentuk kipas dengan ketebalan 1 – 10 mm


12 melewati pasien menuju detektor irisan berganda pada sisi
yang berlawanan, memungkinkan gambar dalam bentuk volume
dibuat.
Computed Tomography
Ultrasound atau Sonography
Sonografi paling cocok untuk pencitraan terus
menerus atau pemantauan, karena ini adalah
teknik yang sama sekali bebas risiko
diagnostik dibandingkan dengan radiografi,
yang menggunakan radiasi berbahaya.

Sonografi telah menjadi prosedur pemantauan


kehamilan.

USG mengkonversi pulsa elektrik ke gelombang suara, yang ditransmisikan dari


transduser atau probe ke tubuh. Tergantung pada berbagai jenis jaringan tubuh,
gelombang suara diserap dan dipantulkan secara berbeda.
Magnetic Resonance Imaging
● MRI adalah pilihan metode pencitraan
saat diperlukan diferensiasi jaringan
lunak ditambah dengan resolusi spasial
tinggi dan kemampuan pencitraan
fungsional.

● MRI menggunakan medan magnet yang


kuat yang terbentuk dalam cincin
menyebabkan perubahan orientasi
proton hidrogen dalam tubuh.

● Jaringan yang berbeda menghasilkan sinyal yang berbeda, yang direkam oleh
peralatan dan diubah menjadi gambar dengan komputer
Magnetic Resonance Imaging
Angiografi

Angiografi adalah pemeriksaan sinar-X khusus yang


memungkinkan untuk memvisualisasikan pembuluh
darah.

Metode ini memudahkan diagnosis stenosis


(penyempitan) dan trombosis (penyumbatan) dan
bahkan penyembuhan kondisi

Angiografi menggunakan media kontras untuk memvisualisasikan pembuluh


darah. Media kontras diberikan melalui kateter yang ditempatkan sedekat
mungkin dengan pembuluh darah yang akan divisualisasikan.

Anda mungkin juga menyukai