OLEH :
MIRA TRISYA INDAHWATI (821416051)
MARINDA OKTAVIANI (821416088)
FUNGSI TROMBOSIT
• Trombosit berperan penting dalam mengontrol perdarahan. Apabila terjadi cedera vaskuler,
trombosit mengumpul pada tempat cedera tersebut. Fungsi utama trombosit adalah pembentuk
sumbatan mekanis selama respon haemostati normal terhadap luka vascular. Darah yang sudah
tersimpan lebih dari 24 jam tidak lagi mengandung trombosit yang masih berfungsi atau faktor
koagulan V dan VIII dalam jumlah. Tanpa trombosit, dapat terjadi kebocoran darah spontan
melalui pembuluh darah kecil. Reaksi trombosit berupa adhesi, sekresi, agregasi, dan fusi serta
aktivitas prokoagulannya sangat penting untuk fungsinya. (Brunner & Suddarth, 2002).
KELAINAN PADA FUNGSI TROMBOSIT
• Kelainan perdarahan dapat disebabkan oleh kekurangan trombosit ataupun faktor pembekuan dalam
sirkulasi darah. Fungsi trombosit dalam plasma darah dapat terganggu akibat insufisiensi sumsum tulang,
kerusakan limfa meningkat, atau abnormalitas trombosit beredar (Brunner & Suddarth, 2002).
• Trombositopenia didefinisikan sebagai kondisi terjadinya penurunan jumlah trombosit dari rentang normal
populasi sehat. Umumnya rentang trombosit normal adalah sekitar 150.000-400.000/µL. Mekanisme
terjadinya trombositopenia umumnya bisa disebabkan karena gangguan produksi trombosit di sumsum
tulang ataupun bisa juga disebabkan karena pemakaian trombosit yang berlebihan karena berbagai sebab
(Sysmex, 2013). Pasien dengan trombositopenia, jika hasil trombosit menurun sampai dibawah
20.000/mm3 maka gejala klinis yang akan muncul seperti : petekia, perdarahan hidung dan pendarahan
setelah pembedahan atau pencabutan gigi. Jika trombosit kurang dari 5000/ mm3, dapat terjadi perdarahan
system saraf pusat dan gastrointestinal yang fatal (Brunner & Suddarth, 2002).
• Sedangkan pada pasien dengan peningkatan jumlah trombosit dari nilai normal atau dikenal dengan istilah
trombositosis, memiliki gejala klinis seperti : anemi ringan, lekositosis, perdarahan (epistaksis, easy
bruising, petekie, spenonegali ringan pada 40% penderita, splenonegali moderate pada 20-50% penderita,
hepatomegali, limfadenopati, ulkus peptikum,varises gaster dan esofagus, Gout (Brunner & Suddarth,
2002).
ERITROSIT
Nilai normal pria : 4,4-5,6 x 106sel/mm3 SI unit : 4,4-5,6 x 1012sel/L
Wanita : 3,8-5,0 x 106sel/mm3 SI unit : 3,5-5,0 x 1012sel/L
• Eritrosit adalah sel yang bulat atau agak oval tampak seperti cakram bikonkaf dan tidak
berinti dengan ukuran 7-8 µm. Eritrosit dibenuk di sum-sum tulang (bone marrow).
• Eritrosit berjumlah paling banyak diantara sel-sel darah lainnya. Dalam satu mm darah,
trdapat kira-kira 4,5-6 juta eritrosit, itu darah berwarna merah.
• Parameter untuk mengukur keadaan eritrosit biasanya dlakukan dengan mengukur kadar
hemoglobin didalam darah dengan satuang gram perdesiliter.
• Fungsi utama sel darah merah adalah untuk mentransfer hemoglobin yang selanjutnya
membawa oksigen dari paru-paru ke jaringan.
• Masa hidup eritrosit adalah 120 hari, sel yang sudah tua didestruksi dan dibuang di system
retikuloendotelial (RES), terutama d spleen.
IMPLIKASI KLINIK
• Secara umum nilai Hb dan Hct digunakan untuk memantau derajat anemia, serta respon
terhadap terapi anemia.
• Jumlah sel darah merah menurun pada pasien anemia leukimia, penurunan fungsi ginjal,
talesmin, hemolisi dan lupus eritemotasus sistemik.
• Sel darah meningkat pada polisitemia vera, polistemia sekunder, diare/dehidrasi, olahraga
berat, luka bakar, orang yang tinggal didataran tinggi
HEMOGLOBIN
Nilai normal : pria = 13-18 g/dl SI unit : 8,1- 11,2 mmol/L
Wanita = 12-16 g/dl SI unit 7,4-9,9 mmol/L
• Hemoglobin adalah komponen yang berfungsi sebagai alat transportasi oksigen (O2) dan
karbon dioksida (CO2).
• Hemoglobin terdiri dari gabungan protoporfirin dengan besi dan bagian protein yang terdiri
atas 2 rantai alfa dan 2 rantai beta.
• Terdapat 300 molekul Hb dalam setiap sel darah merah.
• Berfungsi untuk mengikat oksigen, juga menyerap CO2 dan ion hydrogen untuk dilepaskan di
paru.
• Dampak kadar Hb yang rendah, sering pusing, mata berkunang-kunang, napas cepat atau sesak
napas, pucat, dan dapat menimbulkan dampak yang buruk bagi Kesehatan jika tidak ditangani.
• Penetepan anemia didasarkan pada nilai Hb yang berbeda secara individual karena berbagai
adaptasi tubuh ( misalnya ketinggian, penyakit paru-paru dan olahraga).
IMPLIKASI KLINIK
• Penurunan nilai Hb dapat terjadi pada anemia (terutama anemia kekurangan zat besi) sirosis,
hipertiroidisme, pendarahan, peningkatan asupan cairan dan kehamilan.
• Peningkatan nilai Hb dapat terjadi pada hemokonsentrasi (polisitemia, lika bakar), penyakit paru-
paru kronik, gagal jantung.
• Konsentrasi Hb dapat berfluktasi terhadap orang yang yang mengalami pendarahan dan luka bakar.
• Konsentarasi Hb dapat menilai keburakan anemia pada seseorang.
FAKTOR PENGGANGGU
• Orang yang tinggal di dataran tinggu mengalami peningkatan nilai Hb.
• Asaupan cairan yang berlebihan menyebabkan penurunan Hb.
• Umumnya nilai Hb pada bayi lebih tinggi.
• Ada banyak obat yang dapat menyebabkan penurunan Hb
• Olahrag ekstrim menyebabkan peningkatan Hb
LEUKOSIT
Nilai normal 3200-10.000/mm3 Siunit :3,2-10,0 x 10 9 /L
• Leukosit atau sel darah puti adalah sel yang bulat berinti dengan ukuran 9-20µm, jumlahnya
sekitar 4-11 ribu/nm³ darah.
• Tempat pembentukan di sumsum tulang belakang dan jaringan limfatik.
• Leukosit diangkut oleh darah ke berbagai jaringan tubuh tempat sel-sel tersebut melakukan
fungsi fisiologisnya.
• Leuokosit umumnya dibagi menjadi 2 yaitu granulosit, yang mempunyai khas dan agranulosit
yang tidak mempunyai granula khas. Granulosit terdiri dari neutrophil, eosinophil, dan
basophil. Agranulosit terdiri dari limfosit dan monosit.
• Meskipun leukosit merupakan sel darah, fungsinya lebih banyak dilakukan di dalam jaringan.
• Leukosit berperan penting dalam system perahanan tubuh. Fungsi utamanya adalah membunuh
pathogen dengan cara fagositosis. Fungsi lainnya adalah memproduksi antibody yang dapat
membunuh pathogen secara tidak langsung atau melepaskan zat untuk membu uh benda asing
JUMLAH LEUKOSIT
• Pada orang dewasa jumlah leukosit total adalah 4,0-11,0 x 109/L yang terbagi atas berikut.
Neutrofil = 2,5-7,5 x 109 /L
Eusinofil = 0,04-0,44x109/L
Basofil = 0-0x109/L
Limfosit 1,5-3,5 x109/L
Monosit = 0,2-0,8 x109/L