Anda di halaman 1dari 41

HEPATOMA

Oleh:
dr. Dwi Juanita Putri

Pembimbing:
Dr. Kaprawi, SpPD
PENDAHULUAN
 Hepatoma atau karsinoma hepatoselular adalah tumor
ganas pada hati yang berasal dari sel parenkim.

 Ditemukan pada 85% kasus keganasan pada hati.

 Laki-laki >> perempuan

 Biasanya timbul pada pasien dengan sirosis.

 Secara epidemiologis, >> pada daerah prevalensi tinggi


hepatitis virus.
 Selain infeksi hepatitis virus, adanya kelompok jamur
aflatoksin, obesitas, diabetes mellitus, alkohol dan
penyakit hati metabolik lain diakui sebagai faktor resiko
terjadinya proses patologi pada sel hepar yang
menyebabkan terbentuknya hepatoma.

 Ketiadaan ataupun ketidakmampuan penerapan terapi


kuratif → morbiditas dan mortalitas yang tinggi.
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien

 Nama : Rushan Badarudin


 Umur : 53 tahun
 Pekerjaan : Petani
 Pendidikan : SMP
 Agama : Islam
 Alamat : Pagar Agung, Lahat
 Tanggal masuk RS : 2 Juni 2018, 10.27 WIB
Anamnesa : Autoanamnesis, 2 Juni 2018

 Keluhan Utama : Nyeri perut kanan atas

 Riwayat Penyakit Sekarang


± 1 bulan yang lalu os mulai mengeluh nyeri perut kanan
atas hilang timbul, perut terasa kembung, mual (+), muntah (-),
nafsu makan menurun (+), penurunan BB (+) ditandai baju yang
makin longgar. Demam (-), lemas (+). Bengkak pada tungkai
tidak ada. BAK sekitar 3 hingga 4 kali per hari,tidak nyeri,
warna kekuningan, tidak berpasir, dan tidak banyak berbusa. Os
BAB 1 kali per hari, warna kekuningan atau kecoklatan. BAB
hitam (-), BAB darah (-). Os belum berobat.
± 1 minggu yang lalu nyeri perut kanan atas
bertambah berat dan terus menerus sehingga os sulit
beraktivitas, perut terasa kembung, mual (+), muntah (-),
nafsu makan menurun (+), BB dirasakan semakin
menurun. Demam (-), lemas (+). Bengkak pada tungkai
(+/+). BAK sekitar 3 hingga 4 kali per hari,tidak nyeri,
warna kekuningan, tidak berpasir, dan tidak banyak
berbusa. Os BAB 1 kali per hari, warna kekuningan atau
kecoklatan. BAB hitam (-), BAB darah (-). Lalu os berobat
ke IGD RSUD Lahat dan dirawat.
 Riwayat Penyakit Dahulu
 Riwayat penyakit kencing manis disangkal
 Riwayat penyakit jantung disangkal
 Riwayat penyakit tekanan darah tinggi disangkal
 Riwayat penyakit hepatitis disangkal
 Riwayat penyakit alergi terhadap makanan dan obat
disangkal
 Riwayat mengkonsumsi obat-obatan disangkal
 Riwayat Penyakit Dalam Keluarga
 Riwayat penyakit kencing manis disangkal
 Riwayat penyakit tekanan darah tinggi pada keluarga
disangkal
 Riwayat penyakit jantung disangkal

 Riwayat Habitualis
 Pasien memiliki kebiasaan mengkonsumsi minuman
beralkohol sejak usia 20 tahun, ± 4x dalam seminggu.
 Riwayat minum jamu-jamuan jangka panjang
disangkal.
Pemeriksaan Fisik (02-06-2018)

 Keadaan umum : Tampak lemah


 Kesadaran : Compos mentis
 Tanda – tanda Vital
 Tekanan darah : 130/90 mmHg
 Nadi : 86 kali/menit, kuat
 Pernafasan : 22 kali/menit
 Suhu : 36,5 oC
 Berat badan : 50 kg
 Tinggi badan : 165 cm
 BMI : 19,5 (normal)
Pemeriksaan Spesifik

 Kepala
 Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (+/+),
pupil isokor, refleks cahaya (+/+)
 Hidung : Bentuk normal, simetris, deviasi septum (-),
penciuman baik, sekret (-)
 Telinga : Bentuk normal, simetris, nyeri tekan tragus
(-/-), liang lapang (+/+), serumen (-/-)
 Mulut : Bibir sianosis (-), pucat (-), lidah tremor (-),
lidah kotor (-), stomatitis (-), uvula di tengah, arcus
faring simetris, faring hiperemis (-), tonsil T1-T1,
tenang, tonsil hiperemis (-)

 Leher : JVP 5-2 cmH2O, pembesaran KGB (-),


pembesaran tiroid(-).
 Thorax
 Jantung
 Inspeksi : Tidak tampak pulsasi ictus cordis
 Palpasi : Pulsasi ictus cordis dalam batas normal
 Perkusi : Redup, batas jantung dalam batas normal
 Auskultasi : Bunyi jantung I/II reguler, gallop (-),
murmur (-)

 Paru-paru
 Inspeksi : Simetris kiri = kanan dalam keadaan
statis, pergerakan kiri = kanan dalam keadaan dinamis
 Palpasi : Fremitus kiri=kanan
 Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
 Auskultasi : esikuler(+) normal, wheezing (-/-), rhonki
(-/-)
 Abdomen
 Inspeksi : Caput medusa (+) spider
nevi (+)
 Auskultasi: Bising usus (+) normal
 Perkusi : Shifting dullness (+)
 Palpasi : Nyeri tekan region kanan
atas (+) hepar teraba 3 jari di bawah
arcus costae, konsistensi keras, batas
ireguler.

 Ekstermitas : Akral hangat, edema pretibia


(+/+)
Pemeriksaan Penunjang

• Pemeriksaan Laboratorium

Darah Rutin 02-06-2018


Hemoglobin 11.1 g/dL
Hematokrit 32.3 %
Leukosit 28.200 / L
RBC 4.140.000/ L
Trombosit 269.000 / L
MCV 78.0 fl
MCH 26.9 pg
MCHC 34,5 g/dL
Kimia Darah 02-06-2018
Glukosa Sewaktu 110 mg/dl
Ureum 58 mg/dl
Kreatinin 1.3 mg/dl
Kalium 4.6 mEg/l
Natrium 124 mEg/l
Bilirubin total 5.1 mg/dl
Bilirubin direk 2.1 mg/dl
Bilirubin indirek 3.0 mg/dl
SGOT 97 U/L
SGPT 48 U/L
Protein total 6.6 g/dl
Albumin 2.6 g/dl
Globulin 4 g/dl
Imunoserologi 02-06-2018
HbsAg (-)

Urin rutin 04-06-2018


Glukosa (-)
Protein (-)
Bilirubin ++
Urobilinogen (-)
pH 6.0
Specify grafity 1.030
Blood (-)
Keton (-)
Turbidity Jernih
Warna Kuning
Pemeriksaan USG abdomen (05-06-2018)
Hasil:
 Hepatomegali dengan multiple nodul hipoechoic yang
tersebar di parenkim hepar mengarah ke gambaran
hepatocellular carcinoma.
 Sludge di gallbladder
 Asites
 Tak tampak kelainan pada pankreas, lien, kedua ginjal,
vesica urinaria, dan prostat
 Tak tampak limfadenopati paraorta
Diagnosa Kerja
Hepatoma

Penatalaksanaan
 IVFD D5% gtt xx/m (makro)
 Inj. Ceftriaxone 2x1 gram (iv)
 Inj. Ketorolac 3x30 mg (iv)
 Inj. Ranitidin 2x50 mg (iv)
 Inj. Furosemid 1x40 mg (iv)
 Spironolakton 1x25 mg
 Curcuma 3x1 tab
 Ulsidex 3x 1 tab
 Antasida 3x1 tab
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI DAN FUNGSI HEPAR
 Hepar merupakan organ terbesar dalam rongga abdomen,
terletak di bagian superior dalam rongga abdomen.

 Pada orang dewasa, memiliki berat 2% dari berat badan.

 Hepar dibagi menjadi 4 lobus, yaitu lobus dextra, lobus


caudatus, lobus sinistra, dan lobus quadratus.

 Memiliki jaringan ikat tipis yang disebut kapsula glisson,


dan ditutupi oleh peritoneum.
• Hepar menerima darah dari arteri
dan vena.
• Arteri hepatik merupakan cabang
dari aorta abdominal dan mensuplai
Vaskularisasi darah kaya O2.
• Vena porta hepatika menerima darah
deoksigenasi dari vena mesentrika
superior dan inferior & vena
sflenikus.

• Pada bagian parenkim, persarafan


dikelola oleh N. Hepatikus yang
berasal dari plexus hepatikus.
Persarafan
• Pada bagian permukaan mendapatkan
persarafan dari N. Intercostalis
inferior.
FUNGSI HEPAR

 Pembentukan dan ekskresi empedu:


 Garam empedu penting untuk pencernaan dan absorbs lemak
serta vitamin larut lemak dalam usus.
 Bilirubin (pigmen empedu utama) merupakan hasil akhir
metabolism pemecahan eritrosit yang sudah tua, proses
konjugasi berlangsung dalam hati dan diekskresi kedalam
empedu .

 Metabolisme karbohidrat, metabolisme protein, serta


sintesis protein.
 Karbohidrat disimpan dalam hati dalam bentuk glikogen.
Protein serum yang disentesis oleh hati adalah albumin serta
globulin alfa dan beta (gamma globulin tidak)
 Pembentukan urea, penyimpanan protein (asam amino),
metabolism lemak, ketogenesis, sintesis kolesterol,dan
penimbunan lemak.
 Penimbunan vitamin dan mineral.
 Vitamin larut lemak A D E K, disimpan dalam hepar
juga vitamin B12 tembaga dan besi
 Metabolisme steroid
 Hepar menginaktifkan dan menyekresi aldosteron
glukokortikoid, ekstrogen, progresteron dan testoteron.

 Detoksifikasi
 hepar bertanggung jawab atas biotransformasi zat-zat
berbahaya (obat) menjadi zat-zat yang tidak berbahaya yang
kemudian diekskresi oleh ginjal.

 Gudang darah dan filtrasi.


 Sinusoid hepar merupakan depot darah yang mengalir
kembali dari vena cava, kerja fagositik sel kuffer membuang
bakteri dan debris dari darah.
HEPATOMA

• Tumor ganas hati primer yang berasal dari


hepatosit
Definisi • Dari seluruh tumor ganas hati yang pernah
didiagnosis, 85% merupakan HCC; 10% CC; dan 5%
adalah jenis lainnya

• Kanker ini meliputi 5,6 % dari seluruh kasus


kanker pada manusia
Epidemiologi • Laki-laki >> Wanita= 3:1
• Tingkat kematian hepatoma sangat tinggi, urutan
kedua setelah kanker pankreas.

• Virus hepatitis B (HBV), Virus hepatitis C (HCV),


Etiologi Sirosis hati, aflatoksin, obesitas, diabetes mellitus,
alkohol
GAMBARAN KLINIS
 Hepatoma Sub Klinis :
 pasien yang tanpa gejala dan tanda fisik hepatoma
yang jelas

 Hepatoma Fase Klinis:


 Nyeri abdomen kanan atas
 Perut membesar disebabkan karena asites.
 Anoreksia
 Penurunan berat badan secara tiba-tiba.
 Demam
 Ikterus
 Perdarahan saluran cerna, diare, nyeri bahu belakang
kanan, edema kedua tungkai bawah, kulit gatal dan
lainnya
PATOFISIOLOGI

 Dapat terjadi melalui peningkatan perputaran


(turnover) sel hati yang diinduksi oleh cedera
(injury) dan regenerasi kronik dalam bentuk
inflamasi dan kerusakan oksidatif DNA.

 Hal ini dapat menimbulkan perubahan genetik


seperti perubahan kromosom, aktivasi oksigen
sellular atau inaktivasi gen suppressor tumor,
yang mungkin bersama dengan kurang baiknya
penanganan DNA mismatch, aktivasi
telomerase, serta induksi faktor-faktor
pertumbuhan dan angiogenik
DIAGNOSIS
 Alpha Fetoprotein (AFP)
 USG Abdomen
 CT Scan
 Biopsi Hati
PENATALAKSANAAN

• Reseksi Hepatik
Terapi • Transplantasi Hati
Operatif • Terapi Operatif non
Reseksi

• Radiofrequency Ablatio
Terapi (RFA)
• Injeksi alkohol absolut
Lokal intratumor perkutan
• Hepatoma stadium sedang dan
Kemoembolisasi lanjut
arteri hepatik • Untuk tumor yang sangar besar
perkutan

• Hepatoma relatif kurang peka


terhadap kemoterapi, efektivitas
Kemoterapi kemoterapi sistemik kurang baik.

• Digunakan secara bersama


metode terapi lain seperti
Radioterapi ligasi
kemoterapi
arteri hepatik,
transarteri
hepatik, dll
PROGNOSIS

 Tumor kecil (diameter < 3 cm) berhubungan dengan


kelangsungan hidup satu tahun 90.7%, 2 tahun 55% dan 3
tahun 12.8%.

 Metastasis paru dan peningkatan bilirubin serum


mempengaruhi kelangsungan hidup.
ANALISA KASUS
Pemeriksaan
Anamnesis Pemeriksaan Fisik Penunjang
• Laki-laki, 53 tahun • Mata : • Darah Rutin :
sklera ikterik (+/+) Leukositosis
• Abdomen
• Nyeri perut kanan
atas, mual, nafsu • Inspeksi : • Kimia Darah :
makan menurun, Caput medusa (+) Bilirubin ↑, SGOT
BB menurun, badan spider nevi (+) dan SGPT ↑,
lemas, bengkak • Perkusi Natrium↓,
pada kedua : Shifting Albumin↓,
tungkai. dullness (+)
• Palpasi : • Urin Rutin :
• Minum alkohol Nyeri tekan Bilirubin ++
sejak usia 20 tahun, region kanan atas
± sebanyak 4 kali (+) hepar teraba 3 • USG : Gambran
dalam seminggu. jari di bawah Hepatoma
arcus costae,
konsistensi keras,
batas ireguler.
• Ekstremitas :
Edema pretibia
(+/+)
Pemeriksaan
Fisik

Pemeriksaan
Anamnesis
Penunjang

Hepatoma

Terapi Kuratif
Terapi
dan Terapi
Simptomatik
Target
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai