Anda di halaman 1dari 14

HEMATOLOGI-1 DIV

TLM MODUL 1

Materi :
I. Pengantar teori hematologi
I.a. Definisi dan fungsi
I.b. Komponen darah
I.c. Jenis specimen darah untuk pemeriksaan darah rutin
I.d. Pengambilan spesimen darah rutin

II. Pengantar praktikum hematologi

II.a. Tujuan dan fungsi pemeriksaan hematologi

II.b. Jenis pemeriksaan hematologi

II.c. Ruang lingkup proses pra-analitik, analitik dan paska analitik

III. Pemeriksaan kadar hemoglobin (Hb)


III.a. Metode pemeriksaan Hb
III.b. Prinsip dan cara kerja
III.c. penetapan faktor Hb, kurva Hb.

I. Pengantar teori hematologi


I.a. Definisi dan fungsi
Hematologi adalah ilmu yang mempelajari (1) darah dan gangguan pada darah. Dengan ilmu
hematologi, dokter dapat mendiagnosis dan mengobati berbagai kelainan darah, seperti
anemia, gangguan pembekuan darah, hemofilia, dan leukemia.

Darah merupakan salah satu jaringan tubuh yang bersifat cair, beredar dalam suatu sistem
tertutup yang disebut dengan pembuluh darah dan menjalankan fungsi transport berbagai
bahan serta fungsi homeostasis.
Pada fungsi transport, komponen apa saja yang ditransportasikan melalui darah? (2)
Oksigen, karbondioksida, protein, hormon, sisa metabolisme, zar makanan dll.

Hema-I D4 TLM- 2021


Apa yang dimaksud darah menjalankan fungsi homeostasisnya? (3)

Homeostasis adalah proses dan mekanisme otomatis yang dilakukan makhluk


hidup untuk mempertahankan kondisi konstan agar tubuhnya dapat berfungsi dengan
normal, meskipun terjadi perubahan pada lingkungan di dalam atau di luar tubuh.

Hema-I D4 TLM- 2021


Darah mempunyai sifat viskositas 4,5 kali viskositas air. Sifat darah lainnya adalah
cenderung basa dengan pH 7,3 s/d 7,4. Volume darah sekitar 8% dari berat badan seseorang
dan dipengaruhi oleh jenis kelamin. Volume darah pada pria dewasa normal adalah 5 liter,
sedangkan pada perempuan dewasa normal adalah 4,5 liter.

I.b. Komponen darah


Darah yang beredar di dalam tubuh, jika dilakukan pengambilan dan pemisahan komponen
darah melalui teknik sentrifugasi, maka darah akan terbagi menjadi beberapa bagian volume,
yaitu plasma dan sel darah.
Jelaskan komponen plasma darah dan fungsinya (4)

Plasma darah adalah bagian terbesar dari darah itu sendiri, yaitu 55% dari seluruh
volume darah. Plasma darah sendiri terdiri dari 92% air, sementara 8% lainnya terdiri
dari bahan-bahan penting seperti protein, glukosa, imunoglobulin, dan juga elektrolit.

Plasma darah memiliki banyak fungsi penting dalam tubuh, di antaranya adalah:

1. Mengangkut limbah

Plasma darah bertugas membantu sel tubuh membuang limbah-limbah hasil metabolisme.
Setelah itu, limbah ini akan dibawa plasma darah ke area tubuh lainnya, seperti ginjal atau hati,
untuk dibuang.

2. Menjaga keseimbangan cairan tubuh

Plasma darah mengandung banyak protein, namun yang paling penting adalah albumin dan
fibrinogen. Nah, albumin dalam darah memiliki peranan yang cukup penting dalam menjaga
keseimbangan cairan tubuh. Protein ini bertugas mempertahankan agar cairan dalam
pembuluh darah tidak merembes ke jaringan.

3. Membantu proses pembekuan darah

Selain fibrinogen, plasma darah juga mengandung berbagai faktor pembekuan darah.
Fibrinogen dan faktor-faktor ini berperan dalam proses pembekuan darah. Jika kadar mereka
dalam plasma darah rendah, darah akan sulit berhenti mengalir saat terjadi pendarahan. Ini
bisa menyebabkan tubuh kehilangan banyak darah.
4. Menjaga suhu tubuh

Plasma darah juga berperan dalam menjaga suhu tubuh dengan cara menyerap atau
melepaskan panas sesuai dengan kebutuhan tubuh.

5. Membantu melawan infeksi

Imunoglobulin yang terkandung pada plasma darah berperan dalam sistem kekebalan tubuh.
Kehadirannya mampu membantu tubuh melawan infeksi yang disebabkan bakteri dan virus.

6. Menjaga keseimbangan asam dan basa

Kalium, magnesium, kalsium, natrium, dan bikarbonat merupakan kandungan elektrolit yang
terdapat pada plasma darah. Elektrolit-elektrolit ini berperan dalam menjaga keseimbangan
asam dan basa dalam tubuh. Tidak hanya itu, mereka juga berperan dalam mengatur fungsi
saraf dan otot.

Plasma Darah dan Kesehatan Tubuh

Beberapa kondisi kesehatan mungkin menyebabkan seseorang membutuhkan donor atau


transfusi plasma darah. Untuk itu, seseorang yang sehat dapat mendonorkan plasma
darahnya melalui donor darah.

Jelaskan komponen sel darah dan fungsinya (5)

Eritrosit atau sel darah merah, untuk mengangkut oksigen dan karbondioksida ketika
terjadi pertukaran gas dalam tubuh.
Leukosit atau sel darah putih, sebagai antibodi agar tubuh tidak mudah terserang
penyakit.
Plasma darah untuk mengedarkan sari makanan.
Trombosit atau keping darah untuk membantu pembekuan darah.

I.c Jenis specimen darah untuk pemeriksaan darah rutin


Parameter darah rutin bervariasi pada tiap laboratorium klinik, umumnya parameter berupa:
pengukuran kadar hemoglobin (Hb), hitung lekosit, hitung eritrosit, hitung trombosit,
hematokrit (Ht), LED, dan hitung jenis lekosit. Spesimen darah yang digunakan pada
pemeriksaan darah rutin adalah darah EDTA, yaitu darah vena yang ditambahkan
antikoagulan EDTA.
Berapa konsentrasi antikoagulan EDTA yang digunakan? (6)

Antikoagulan EDTA yang biasa dipakai di laboratorium adalah Na2EDTA (Dinatrium


Ethylenediamine Tetra Acetic Acid) dalam bentuk larutan 10%.
Berapa perbandingan darah dengan antikoagulan EDTA untuk pemeriksaan darah rutin? (7)

Bagaimana prinsip kerja EDTA sebagai antikoagulan? (8)

0,1 ml untuk 1 ml darah

Penggunaan darah kapiler untuk pemeriksaan darah rutin juga dapat dilakukan pada beberapa
kondisi tertentu. Sebutkan pada kondisi apa saja darah kapiler digunakan? (9)

Apakah ada persiapan pasien khusus untuk pemeriksaan darah rutin? (10)
Persiapan pasien tergantung dari jenis pemeriksaan yang akan dilakukan. Berikut
ini, kami sampaikan beberapa persiapan pemeriksaan yang umum dianjurkan :

1. Pasien harus puasa minimal selama 10 jam sebelum pengambilan darah,


kecuali untuk pemeriksaan glukosa puasa minimal 8 jam. Untuk pemeriksaan
trigliserida, sebaiknya pasien puasa selama 12 jam.

2. Selama puasa, pasien tidak diperbolehkan makan dan minum, kecuali air putih.

3. Hindari merokok, makan permen karet, minum kopi dan teh (tanpa gula),
alkohol, addictive drugs (seperti amphetamine, morphine, heroin, cannabis)
karena akan mempengaruhi hasil pemeriksaan.

4. Jangan berpuasa lebih dari 14 jam.

5. Jangan melakukan aktivitas berat seperti berolahraga sebelum pengambilan


darah.

6. Pengambilan darah sebaiknya dilakukan pagi hari, antara pukul 07.00 - 09.00.
Hal ini karena pagi hari merupakan keadaan basal tubuh dimana pada umumnya
belum melakukan banyak aktivitas.

1.d. Pengambilan spesimen darah rutin


Pengambilan spesimen darah rutin berupa darah vena dilakukan pada jenis vena (11)………….

Saat ini, pengambilan darah vena dilakukan menggunakan jarum yang terhubung pada tabung
vakum yang disebut dengan metode closed system, namun pengambilan darah vena juga
masih ada yang menggunakan metode open system menggunakan spuit. Ada beberapa
keunggulan penggunaan metode closed system dibandingkan open system.
Jelaskan keunggulan metode closed system dibandingkan open system pada pengambilan
darah vena (12)……
Closed system tidak gampang terkontaminasi

Jelaskan prosedur pengambilan darah EDTA


Darah vena (13)
Cara Kerja:
1. Di Siapkan Alat dan Bahan yang akan digunakan.
2. Dipipet larutan Drabkin sebanyak 5 mk kemudian dimasukkan kedalam tabung
reaksi.
3. Dipipet darah vena/kapiler Sebanyak 20 ml
4. Kelebihan darah yang melekat pada bagian luar pipet dihapus dengan kain kasa
kering/kertas tissue
5. Darah dalam pipet dimasukkan kedalam tabung reaksi yang berisi larutan
Drabkin.
6. Pipet dibilas beberapa kali dengan larutan Drabkin tersebut.
7. Campur larutan ini dengan cara menggoyang tabung perlahan-lahan hingga
larutan homogen dan dibiarkan selama 3 menit.
8. Baca dengan spektrofotometer pada gelombang 546 nm, sebagai blanko
digunakan larutan Drabkin.
9. Kadar Hb ditentukan dengan perbandingan absorban sampel dengan absorban
standar

Darah kapiler (14)

Pada kondisi tertentu, kadangkala sampel darah harus dirujuk ke laboratorium klinik lainnya.
Jika sampel darah EDTA hendak dirujuk, bagaimana cara pengemasan darah EDTA? (15)

II. Pengantar praktikum hematologi

II.a. Tujuan dan fungsi pemeriksaan hematologi


Pemeriksaan hematologi merupakan pemeriksaan yang rutin dilakukan. Pemeriksaan ini juga
merupakan pemeriksaan yang banyak diminta klinisi untuk pemeriksaan awal yaitu skrining
kondisi pasien. Tujuan dan fungsi lainnya dari pemeriksaan di bidang hematologi adalah,
sebagai diagnosis suatu kondisi ataupun penyakit, terapi dan pengobatan dan melihat
perjalanan suatu penyakit.

II.b. Jenis pemeriksaan hematologi


Pemeriksaan hematologi terdiri atas pemeriksaan darah rutin/lengkap dan hemostasis.
Pemeriksaan darah rutin merupakan pemeriksaan sel darah, jenis pemeriksaannya adalah
kadar hemoglobin, hitung lekosit, eritrosit, dan trombosit, hematokrit, indeks eritrosit, LED,
dan hitung jenis lekosit. Adapun pemeriksaan spesifik pada sel darah adalah pemeriksaan
retikulosit, morfologi darah tepi, sel LE.
Pemeriksaan hemostasis merupakan jenis pemeriksaan yang digunakan untuk melihat adanya
kelainan pembekuan darah. Jenis pemeriksaan ini melihat fungsi dari sistem pembekuan
darah pada jalur intrinsik maupun ekstrinsik. Pemeriksaan hemostasis rutin dilakukan pada
pasien pra-operasi.
II.c. Ruang lingkup proses pra-analitik, analitik dan paska analitik
16. Sebutkan dan jelaskan ruang lingkup pra analitik yang dapat mempengaruhi hasil
pemeriksaan darah rutin
tahap pra analitik meliputi persiapan pasien, pengambilan specimen, pengiriman
specimen dan penyimpanan spesimen

17. Sebutkan dan jelaskan ruang lingkup analitik yang dapat mempengaruhi hasil
pemeriksaan darah rutin
tahap analitik meliputi persiapan reagen atau media, pipetasi reagen dan sampel,
inkubasi, pemeriksaan serta pembacaan hasil

18. Sebutkan dan jelaskan ruang lingkup paska analitik yang dapat mempengaruhi hasil
pemeriksaan darah rutin
III. PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN (Hb)
Mahasiswa diminta untuk melihat dan mendiskusikan video pemebelajaran pemeriksaan
Hb dan pembuatan kurva tera. Setelah itu, mahasiswa diminta untuk menjawab point
pertanyaan berikut ini.

Metode : Sianmethemoglobin
III.a. Prinsip pemeriksaan : (19)
Metode sianmethemoglobin adalah metode referensi untuk estimasi hemoglobin,
semua jenis hemoglobin dapat diukur kecuali sulfhemoglobin faktor kesalahan ± 2%.

Prinsip dari pemeriksaan sianmethemoglobin adalah heme (ferro) dioksidasi oleh


kalium ferrisianida menjadi (ferri) methemoglobin kemudian methemoglobin
bereaksi dengan ion sianida membentuk sianmethemoglobin yang berwarna coklat,
absorban diukur dengan kolorimeter atau spektrofotometer pada λ 540 nm. Jumlah
sel leukosit yang tinggi dapat menyebabkan kekeruhan dan mengganggu pembacaan
spektrofotometer

III.b. Prosedur kerja pemeriksaan Hb: (20)

Untuk memeriksa kadar hemoglobin, dokter akan mengambil sampel darah Anda.
Berikut penjelasannya:

1. Bagian yang akan disuntik akan dibersihkan dengan antiseptik.

2. Pertama-tama, lengan atas Anda akan diikat oleh perban elastis agar aliran darah
di lengan dapat terkumpul.

3. Darah kemudian akan diambil dengan cara menyuntikkan jarum ke pembuluh


darah.

4. Darah yang diambil dimasukkan ke dalam tabung, lalu perban elastis akan dilepas
untuk mengembalikan aliran darah seperti semula dan membuat darah tetap
mengalir ke dalam tabung.

5. Ketika jumlah darah yang diambil dirasa sudah cukup, suntikkan akan dilepas dan
bagian yang disuntik akan ditutup dengan perban.

6. Sampel darah yang diambil kemudian akan dikirim ke laboratorium untuk


diperiksa. 
21. Nilai normal :

Nilai normal kadar hemoglobin di dalam tubuh seseorang ditentukan berdasarkan jenis kelamin
dan usianya. Kadar hemoglobin normal pada wanita dewasa berkisar antara 12–15 g/dL,
sedangkan kadar hemoglobin pada pria dewasa berkisar antara 13–17 g/dL.
III.c. Pembuatan kurva tera
Salah satu persiapan dalam pemeriksaan Hb adalah membuat kurva tera dengan
menganalisis kadar Hb dari larutan standart yang telah diketahui kadarnya.
22. Fungsi pembuatan kurva tera adalah ……………….

23. Pemeriksaan kadar Hb dari larutan standart dilakukan pada saat tahapan …….

Perhitungan kurva tera Hb


Kerjakanlah perhitungan kurva tera Hb dengan mengikuti petunjuk yang telah diberikan
Diketahui : Konsentrasi larutan standar Hb : 82,3 mg/dL
Langkah 1: Konversi satuan konsentrasi larutan satandar Hb tersebut menjadi g/dL yang
dikalikan dengan pengenceran pemeriksaan Hb.
Berdasarkan SOP, sebanyak 5 mL reagen cyanmeth ditambah 20 µL darah, maka
pengencerannya adalah............kali.

Langkah 2: Larutan standar Hb (HiCN) dimasukkan ke empat tabung reaksi yang


ditambahkan dengan larutan Drabkin. Hasil absorbansi setiap pengenceran larutan
standart adalah sebagai berikut.

No Kadar Kons.Larutan Larutan standar Larutan Drabkin Absorban


tabung % standar (g/dL) HiCN (mL) (mL) HiCN
1 0 0 0 2,0 0,002
2 25 …… 0,5 1,5 0,135
3 50 10,33 1,0 1,0 0,260
4 75 ……. 1,5 0,5 0,420
5 100 20,66 2 0 0,560
Jumlah …….. …….
Langkah 3. Dari hasil pengukuran total absorbansi dan penghitungan total konsentrasi
larutan standar, maka dilakukan penghitungan faktor yang mengacu pada rumus
berikut.

Faktor (F) = Ʃ konsentrasi larutan standar (g/dL)=


Ʃ Absorban HiCN

24. Berapa nilai faktor Hb yang didapat?

Hasil absorbansi dan konsentrasi larutan standar Hb dihubungkan melalui sumbu X dan
Y sehingga didapat suatu garis lurus. Kurva ini disebut dengan kurva tera. Kurva tera
yang didapat mutlak harus membentuk garis lurus.

absorban

Konsentrasi lrt. standar

DAFTAR PUSTAKA
Gandasoebrata, R. (1999). Penuntun laboratorium klinik. Jakarta: Dian Rakyat.
Ruth E, M., & Cathee M, T. (2012). Phlebotomy essentials. Baltimore: Lippincott Wiliams &
Wilkins.
Sadikin, M. (2001). Biokimia darah. Jakarta : Widya Medika.
Yayuningsih, D. (2020). Hematologi TLM. (E. A. maharani, Ed.) Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai