Anda di halaman 1dari 47

Interpretasi data

klinik
LUCIA VITA INANDHA. D, M.SC.,APT.
Apakah Interpretasi Data Klinik ?

Suatu kegiatan medis untuk membaca dan


mengartikan hasil pemeriksaan klinis
Mengapa Apoteker harus bisa
mengintepretasi data klinik ?
1. Turut serta dalam PTO
2. Memastikan obat yang diterima aman
untuk pasien
3. Sebagai alat berkomunikasi dengan
dokter
4. Memantau efektifitas penggunaan obat
5. Pelayanan kefarmasian yang
komprehensif
UU no 36 tahun 2009
tentang Kesehatan

Pelayanan kefarmasian
merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan dan
merupakan wujud praktik
kefarmasian
Apa saja data klinik itu ?
Apa saja yang termasuk tanda
vital (Vital sign) ?
1. Aterial pulse ( menghitung nadi )
2. Respirasi
3. Tekanan Darah
4. Suhu
5. Tinggi dan berat badan
parameter Angka normal

Aterial Pulse 60-100 kali/menit


Respiratory(RR) 12-18 x/menit
 Lebih dari 20 x/menit = takipneu
(sesak nafas)
 Kurang dari 10x /menit =
bradypneau (

Tekanan darah (TD) sistole< 120 mmHg, diastole < 80


mmHg (pasoen di ICU dibwh 60)
Suhu Badan Mouth : 35,3-36,8
Axilla: 36.3-36,8 (ketiak)
Rectal : 36,3-37,8 (biasa untuk bayi)
37,8< fever
Berat badan Berdasar BMI
Berat Badan (Body mass index)
klasifikasi BMI

underweight < 18,5


normal 18,5 – 24,9
overweight 25 – 29,9
obesitas > 30
Sangat obesitas > 40

BMI = weighth in kg / (height in meter)2


Bagaimana cara melakukan
pemeriksaan medis (oleh dokter)
Physical assessment (cara
dokter memeriksa pasien)
INSPECTION, PALPATION, PERCUSSION, AUSCULTATION
Inspeksi : pemeriksaan pasien menggunakan panca
indera (pengamatan)
Palpasi : pemeriksaan pasien menggunakan teknik
perabaan
Perkusi : pemeriksaan pasien menggunakan cara
memukul ringan pada bagian tertentu tubuh
Auskultasi : pemeriksaan dengan mendengarkan
suara-suara tubuh
Jenis pemeriksaan fisik
HEENT ( Head, Eyes, Ears, Nose, Throat
(tenggorokan))
Head = mikrosevali (batok keala tdk
berkembang baik/kecil)
= hidrosevali (kepala bsr berisi
cairan)
= bekas trauma, dll
Eyes = visual examination
= conjuctiva ( pucat atau tidak)
Ear = test pendengaran
Nose = apakah bisamencium bau dengan
Beberapa cara kusus pemeriksaan
fisik

Biopsi : Tindakan mengambil spesimen dari pasien


untuk menentukan diagnosa
Ecocardiography : pemeriksaan penampakan kondisi
dalam jantung, bagaimana sekat jantunnya,
ketebalan dinding, dll (sering disebut USG jantung)
Electrocardiography : pemeriksaan untuk mendeteksi
ritme/irama denyut jantung (EKG)
Endoscopy : pemeriksaan rongga saluran
pencernaan menggunakan peralatan
(selang yang dimasukkan ke dalam saluran
cerna)
Radiography : pemeriksaan bagian organ
dalam pasien
Ultrasonography : deteksi organ dalam
pasien dengan gelombang sonor dalam
frekuensi tertentu.
 MRI (Magnetik Resonance Imaging) : memeriksa
dan mendeteksi kelainan organ di dalam tubuh
dengan menggunakan medan magnet dan
gelombang frekuensi radio tanpa radiasi sinar X
atau bahan radioaktif.
 CT Scan adalah suatu prosedur yang digunakan
untuk mendapatkan gambaran dari berbagai
sudut kecil dari tulang tengkorak dan otak.
Berat badan pasien yang dapat dilakukan
pemeriksaan CT Scan adalah klien dengan
berat badan dibawah 145 kg
endoscopy
ECG dan EKG
rontgen
MRI dan CT-scan
spirometri
Mengukur kapasitas / volume paru
Menilai perubahan / faal paru

FVC = Forced Volume Capacity


Jumlah udara yang dapat
dihitung selama
Pernafasan dipaksakan
FEV = Forced Expiratory Volume in
one second
Jumlah udara yang dapat
dikeluarkan dalam waktu 1 detik
FEV1 / FVC pada orang sehat = 75-80 %

Gangguan restriksi : Vital Capacity (VC) < 80% nilai


prediksi, dan FVC < 80% nilai prediksi

Gangguan obstruksi : FEV1 < 80% nilai prediksi dan


FEV1/FVC < 75% nilai prediksi

Gangguan restriksi dan obstruksi : FVC < 80% nilai


prediksi FEV1/FVC < 75% nilai prediksi.
Pemeriksaan laboratorium

1. Menilai kesesuaian terapi


2. Menilai efektivitas terapi :
3. Mendeteksi dan mencegah reaksi
obat yang tidak dikehendaki
4. Menilai kepatuhan obat
Pemeriksaan Hematologi

1. Leukosit
2. Eritrosit
3. Hemoglobin
4. Hematokrit
5. Trombosit
Cardivascular system
Test Laboratorium yang mendukung :
1. Cardiac enzymes : enzim yang dikeluarkan oleh
jantung saat terjadi kerusakan otot jantung
2. Creatinine kinase : Enzim berkonsentrasi tinggi
dalam jantung dan otot rangka, konsentrasi
rendah pada jaringan otak, berupa senyawa
nitrogen yang terfosforisasi dan menjadi
katalisastor dalam transfer posfat ke ADP
(energy) Kadarnya meningkat dalam serum 6
jam setelah infark dan mencapai puncak dalam
16-24 jam, kembali normal setelah 72 jam.
Nilai normal pemeriksaan enzim
jantung
CK/ CPK (Kreatinin Fosfokinase)
Nilai normal :
Dewasa pria : 5-35 Ug/ml atau 30-180 IU/L
Wanita : 5-25 Ug/ml atau 25-150 IU/L
Anak laki-laki : 0-70 IU/L
Anak wanita : 0-50 IU/L
Bayi baru lahir : 65-580 IU/
1.Peningkatan 5 kali atau lebih atau lebih
dari nilai normal menandakan adanya
Infark jantung :
2. Peningkatan ringan/sedang (2-4 kali nilai
normal)
Kerja berat
Trauma
Tindakan bedah
Injeksi I.M (pasien TBC)
Miopati alkoholika
Infark miokard/iskemik berat
Infark paru/edema paru
 CKMB (Creatinkinase label M dan B)
Jenis enzim yang terdapat banyak pada
jaringan terutama otot, miokardium, dan
otak. Terdapat 3 jenis isoenzim kreatinase
dan diberi label M (muskulus) dan B
(Brain), yaitu :
Isoenzim BB : banyak terdapat di otak
Isoenzim MM : banyak terdapat pada
otot skeletal
Isoenzim MB : banyak terdapat pada
miokardium
Nilai normal kurang dari 10 U/L
Nilai > 10-13 U/L atau > 5% total CK
menunjukkan adanya peningkatan aktivitas
produksi enzim.
klinis
• Peningkatan kadar CPK :AMI, penyakit otot rangka,
cedera cerebrovaskuler.
Peningkatan iso enzim CPK-MM : distrofi otot, trauma
hebat, paska operasi, latihan berlebihan, injeksi I.M,
hipokalemia dan hipotiroidisme.
Peningkatan CPK-MB : AMI, angina pectoris, operasi
jantung, iskemik jantung, miokarditis, hipokalemia,
dan defibrilasi jantun.
Peningkatan CPK-BB : cedera cerebrovaskuler,
pendarahan sub arachnoid, kanker otak, cedera otak
akut,syndrome reye, embolisme pulmonal dan kejang.
Obat-obat yang meningkatkan nilai CPK :
deksametason, furosemid, aspirin dosis tinggi,
ampicillin, karbenicillin dan klofibrat.
LDH (laktat dehidrogenase)


Merupakan enzim yang melepas
hydrogen dari suatu zat dan menjadi
katalisator proses konversi laktat menjadi
piruvat. Tersebar luas pada jaringan
terutama ginjal, rangka, hati dan
miokardium.
 Peningkatan LDH menandakan adanya
kerusakan jaringan. LDH akan meningkat
sampai puncak 24-48 jam setelah infark
dan tetap abnormal 1-3 minggu
kemudian.
Nilai normal : 80-240 U/L
troponin

 Troponin
Merupakan kompleks protein otot globuler
dari pita yang menghambat kontraksi
dengan memblokade interaksi aktin dan
myosin.
 Peningkatan troponin menjadi pertanda
positif adanya cedera sel miokardium dan
potensi terjadinya angina.
Nilai normal < 0,16 Ug/L
Renal diagnostic test

1. Kreatinin urine (Clcr)


nilai normal : laki-laki 1-2 gram/24 jam
perempuan : 0,8-1,8/24 jam
Creatinin production decreases with
advanced age, as muscle mass diminishes
2. Natrium/ kalium rasio
Nilai normal : 0,9 – 3,88
3. Urine sodium(Na)
nilai normal : 27-287 mEq/L/24 jam
27-287 mmol/24 jam
Nilai sodium digunakan untuk menilai
keseimbangan cairan dan kemampuan kerja
ginjal
4.Urine chlorida (Cl)
Nilai normal : 110-250 mEq/L/24 jam
Jumlah klorida menunjukkan bahwa
masukan ion Na maupun K cukup dalam
tubuh
5. Urine potasium
Nilai normal : 26-123 mEq/L/24 jam
Sangat tergantung pada pola diet, namun
penurunan kadar potasium menunjukkan
adanya acute renal failure
Gastrointestinal / hepatic
diagnostic test
1. Serum amilase
Nilai normal : 20-100 U/L
Amilase adalah enzim yang diproduksi oleh
kelenjar saliva, dan pankreas, berfungsi
merubah tepung menjadi gula apabila
terdapat inflamasi pada pankreas atau
kelenjar saliva, jumlah amilase akan
meningkat.
2. AlaninAminotransferase (ALT) = SGPT
Nilai normal : 0-35 U/L
Enzim ALT dihasilkan oleh hepar, jantung, otot,
dan ginjal.
Peningkatan level terjadi pada kerusakan
hepatoseluler, sirosis, sumbatan bilier, dan
hepatitis.
Obat-obatan juga bisa meningkatkan level
3.Alanin Fosfatase
Enzim yang berada pada tulang, liver dan
plasenta
Peningkatan menunjukkan adanya sumbatan
bilier
Tanda klinis pada peningkatan level :
- Jaundice
- Lesi pada liver
- Sirosis
- Metastase pada tulang
- hipertiroid
Angka normal :
Dewasa = 35-130 U/L (laki-laki/ perempuan)
Anak-anak usia 0-16 tahun = 75-450 U/L
(laki-laki)
Anak-anak usia 0-16 tahun = 75-425 U/L
(perempuan)
Group discussion
BELAJAR DALAM KELOMPOK

KELOMPOK 1

Darah Rutin
1. WBC
2. WBC differential : Neutrofil, eosinofil,, basofil,
monosit,limfosit,platelet,
3. Hematokrit, hemoglobin, RBC, MCH, MCV
4. Protombin time, INR
 Kelompok 2 (elektrolit)
 1. Sodium
 2. potasium
 3.klorida
 4. CO2
 5. glukosa
 6. BUN
Kelompok 3

1. Kreatinin
2. Kalsium
3. Phospor
4. Asam urat
5. Magnesium
6. Kolesterol
7. Total serum protein
8. Aterial blood gases
Kelompok 4
Gastrointestinal test dan endokrin test
1. Amilase
2. Lipase
3. ALT
4. AST
5. Bilirubin
6. Gamaglutamyl transferase
7. TSH
8. T3
9. T4

Anda mungkin juga menyukai