Disusun Oleh:
Nim:
(PO71200220016)
JURUSAN KEPERAWATAN
Pemeriksaan tanda vital merupakan suatu cara untuk mendeteksi adanya perubahan
sistem tubuh. Tanda vital meliputi suhu tubuh, denyut nadi, frekuensi pernapasan, dan
tekanan darah. Tanda vital mempunyai nilai sangat penting pada fungsi tubuh. Adanya
perubahan tanda vital, misalnya suhu tubuh dapat menunjukkan keadaan metabolisme dalam
tubuh, denyutnadi dapat menunjukkan perubahan pada sistem kardiovaskular, frekuensi
pernapasan dapat menunjukkan fungsi pernapasan, dan tekanan darahdapat menilai
kemampuan sistem kardiovaskuler, yang dapat dikaitkan dengan denyut nadi. Semua tanda
vital tersebut saling berhubungan dansaling mempengaruhi.
Perubahan tanda vital dapat terjadi bila tubuh dalam kondisi aktifitas berat atau dalam
keadaan sakit dan perubahan tersebut merupakan indikator adanya gangguan sistem tubuh.
Pemeriksaan tanda vital yang dilaksanakan oleh perawat digunakan untuk memantau
perkembangan pasien. Tindakan ini bukan hanya merupakan kegiatan rutin pada klien, tetapi
merupakan tindakan pengawasan terhadap perubahan atau gangguan sistem tubuh.
B. Landasan Teori
a. Suhu
Suhu/suhu adalah suatu ukuran derajat panas dengan menggunakan alat yang disebut
termometer dan suhu yang dihasilkan tergantung dari aktivitas yang dilakukan, cuaca,
metabolisme tambahan karena pengaruh hormon, konsumsi cairan maupun jenis kelamin.
Suhu tubuh normal yaitu antara 36,5 sampai dengan 37,5 derajat celcius. Metode pengukuran
suhu tubuh antara lain dengan cara oral atau melalui mulut (disarankan pada bayi/anak),
melalui rectal atau anus, melalui ketiak/axilla, melalui kulit di dahi, dan tidak melalui telinga.
Usia
Olahraga
Kadar hormone
Stress
Lingkungan
Irama sirkadian
b. Nadi
Nadi adalah aliran darah yang menonjol dan dapat diraba di berbagai tempat pada tubuh.
Nadi merupakan indikator status sirkulasi.
Pengukuran denyut nadi dilakukan untuk mengetahui jumlah detak jantung, ritme jantung
dan kekuatan detak jantung per menit. Nilai denyut nadi normal pada dewasa yaitu kisaran
60-100 x/menit, sementara pada bayi Bayi umur 0 - 5 bulan (90 - 150 bpm) Bayi umur 6 - 12
bulan (80 - 140 bpm) Balita umur 1 - 3 tahun (80 - 130 bpm) Balita umur 3 - 4 tahun (80 -
120 bpm) dan anak-anak Anak umur 6 - 10 tahun (70 - 110 bpm) Anak umur 11 - 14 tahun
(60 - 105 bpm) Remaja umur 15 tahun ke atas (60 - 100 bpm). Namun, denyut nadi dapat
lebih rendah maupun tinggi dari nilai normal tergantung dari kondisi tubuh yang habis
berolahraga, kondisi emosi ataupun psikologis yang tidak stabil, sedang cedera dan sakit.
Pulse rate (jumlah denyutan perifer yang dirasakan selama 1 menit) dihitung dengan menekan
arteri parifer dengan menggunakan ujung jari.
Tachyeardia : nadi >60 x\mnt jantung overwork oksigenasi sel tidak adequat
Palpiasi : perasaan berdebar-debar, sering menyertai tachyardi
Bradycardia : denyut nadi >60 x\mnt jadi lebih sedikit dibandingkan tachycardia
denyut nadi sangat fluktuatif dan meningkat dengan: exercise, illness,injury
Arteri Radialis. Terletak di sepanjang tulang radialis. Sering dipakai secara rutin dan
lebih mudah teraba di area pergelangan tangan dan searah dengan ibu jari.
Arteri Brachialis. Terletak di medial lipatan siku tangan bagian dalam. Digunakan
menggunakan stetoskop untuk mengukur tekanan darah.
Arteri Karotis. Termasuk salah satu arteri besar yang terletak pada leher di lobus
telinga
Karakter nadi:
Frekuensi
Irama
Kekuatan
Kesamaan
c. Pernapasan\ Resprasi
Metode ini bertujuan untuk menilai adanya kesulitan atau tidak dalam pernapasan. Laju
pernafasan normal untuk orang dewasa yaitu 12-20 x/menit, sementara pada bayi dan anak-
anak lebih tinggi dari nilai normal dewasa, yaitu Batita (1-3 tahun): 24-40 napas per menit.
Anak usia prasekolah (3-6 tahun): 22-34 napas per menit. Anak usia sekolah (6-12 tahun):
18-30 napas per menit. Remaja (12-18 tahun): 12-16 napas per menit. Adapun faktor-faktor
yang mempengaruhi laju pernafasan, yaitu usia, peningkatan suhu tubuh,
beraktivitas/olahraga, posisi tubuh dan jenis kelamin.
1. Faktor fisiologis
Menurunnya kemampuan meningkatkan O2 seperti anemia
Menurunnya konsentrasi O2 yang diinspirasi seperti obstruksi saluran pernafasan
bagian atas
Hivopelemia sehingga tekanan darah menurun yang mengakibatkan terganggunya O2
Kondisi yang mempegaruhi pergerakan dinding dada seperti pada kehamilan,
obesitas, penyakit, kronis, seperti TBC paru.
2. Faktor prilaku
Nutrisi
Exercise : akan meningkatkan kebutuhan oksigen
Merokok: nikotin menyebabkan fase kontruksi pembuluh darah parifer dan koroner
Kecemasan
3. Faktor lingkungan
Tempat kerja
Suhu lingkungan
Olahraga
Stress
Peningkatan suhu lingkungan
Penurunan konsentrasi oksigen pada darah yang tinggi
1. Ritme pernapasan
Eupnea: irama normal
Kusmaul: cepat dan dalam
Hiperventilasi: pernapasan dalam, kecepatan normal
Biot’s: cepat dan dalam, berhenti tiba-tiba , kedalaman sama (kerusakan saraf)
Retraksi interkosta: kemungkinan retraksi pada obstruksi jalan napas
Orthopnea: sesak pada waktu posisi berbaring
Suara batuk: produktif\tidak
2. Palpasi
Nyeri dada tekan: kemungkinan fraktur iga
Kesimetrisan ekspansi dada
3. Suara tambahan
Ronchi (ronchi kering)
Suara yang tidak terputus, akibat adanya getaran dalam lumen saluran pernafasan
karena penyempitan: ada sekret kental\lengket
Rales (ronchi basah)
Suara yang terputus, akibat aliran udara melewati cairan dan terdengar pada saat
inspirasi
Wheezes-wheezing
Suara terdengar akibat obstruksi jalan napas, terjadi penyempitan sehingga ekspirasi
dan inspirasi terganggu, sangat jelas terdengar saat ekspirasi
d. Tekanan Darah
Merupakan tekanan yang di alami darah pada pembuluh darah arteri ketika darah di
pompa oleh jantung ke seluruh tubuh. Pengukuran tekanan darah dapat dilakukan dengan
menggunakan tensimeter dan stetoskop melalui nilai sistolik dan diastolik. Tekanan sistolik
merupakan tekanan darah arteri pada saat jantung berkontraksi dan memompa darah ke
seluruh tubuh. Sedangkan tekanan diastolik adalah tekanan darah arteri yang menunjukkan
saat jantung beristirahat untuk mengisi darah dari seluruh tubuh.
Tekanan darah normal pada dewasa yaitu 120/80 mmHg. Angka 120 menunjukkan angka
sistolik sedangkan angka 80 merupakan angka diastolik. Sementara pada bayi dan anak-anak
tekanan darah normal lebih rendah dari nilai dewasa. Tekanan darah normal dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu aktivitas fisik, pola makan dan usia.
a. Hipertensi
Hipertensi merupakan tekanan darah tinggi yaitu tekanan diastolik mencapai 140 mmHg atau
lebih, terapi tekanan diastolik kurang dari 90 mmHg dan tekanan diastolik masih dalam
kisaran normal. Hipertensi sering di temui pada lansia, hampir setiap orang mengalami
kenaikan tekanan darah. Tekanan diastolik terus meningkat sampai usia 80 kemudian
berkurang perlahan bahkan menurun drastis. Hipertensi bisa di sebabkan oleh berbagai
masalah kebutuhan nutrisi, seperti penyebab adanya obesitas serta asupan kalsium, natrium
dan gaya hidup.
1. Aktivitas istirahat
Gejala : kelemahan, letih nafas pendek, gaya hidup
Tanda : frekuensi jantung meningkat, perubahan irama jantung takipnea
2. Sirkulasi
Gejala : riwayat hipertensi, arteri korosis penyakit jantung koroner\katup dan
penyakit cerebral vaskuler
Kenaikan tekanan darah(pengukuran serial dan kenaikan tekanan darah)
diperlukan untuk menegakkan diagnosis