Anda di halaman 1dari 18

Konsep dan asuhan keperawatan

pemeriksaan TTV

Dosen Pengampu:
Hepta Nur Anugrahini, S.Kep.,Ns.,
M.Kep
Oleh:
Nama: Rara Jaladibrani
Nim: P27820722040
Kelas: Regular A
Konsep Teori
Tekanan darah (TD), nadi, suhu/temperature dan respiration rate (RR) adalah pengkajian dasar pasien,
yang diambil dan didokumentasikan dari waktu ke waktu yang menunjukkan perjalanan kondisi
pasien. TD, nadi, suhu dan RR disebut dengan tanda vital (vital sign) atau cardinal symptoms karena
pemeriksaan ini merupakan indikator yang diperlukan untuk mempertahankan kehidupan.

Tanda-tanda vital harus diukur dan dan dicatat secara akurat sebagai dokumentasi keperawatan. Hasil
pemeriksaan
tanda-tanda vital pada pasien dapat membantu perawat dalam membuat diagnosa dan perubahan
respon pasien.
01
Tekanan darah
You can enter a subtitle here in case
you need it
Tekanan darah
Tekanan darah merupakan kekuatan pemompaan darah yang dilakukan oleh jantung untuk
mengalirkan darah di dalam arteri (pembuluh darah) hingga ke seluruh tubuh. Pengukuran tekanan
darah dilakukan dengan menggunakan tensimeter dan stetoskop.

Tekanan darah dibagi menjadi dua bagian, yaitu sistolik dan diastolik. Tekanan sistolik merupakan
bagian atas yang menunjukkan tekanan darah di dalam arteri pada saat jantung berkontraksi untuk
memompa darah ke seluruh bagian tubuh. Sedangkan tekanan diastolik menunjukkan tekanan darah di
dalam arteri pada saat jantung beristirahat untuk mengisi darah dari seluruh bagian tubuh.

Tekanan darah normal untuk orang dewasa adalah 120/80 mmHg. Sementara pada bayi dan anak-anak,
tekanan darah normal lebih rendah daripada dewasa.
02
denyut Nadi
You can enter a subtitle here in case
you need it
NADI
Nadi.
Frekuensi denyut nadi dihitung dalam 1 menit, normalnya 60-100 x/menit
Takikardi jika > 100 x/menit dan Bradikardi jika < 60 x/menit
Lokasi pemeriksaan denyut nadi diantaranya :
a. Arteri radialis
b. Arteri ulnaris
c. Arteri brachialis
d. Arteri karotis
e. Arteri temporalis superfisial
NADI
f. Arteri maksiliaris eksterna
g. Arteri femoralis
h. Arteri dorsalis pedis
I. Arteri tibialis posterior
Denyut nadi seseorang dapat meningkat akibat beberapa faktor, seperti
olahraga, emosi, kondisi sakit, atau mengalami cedera. Sama seperti
pengukuran tekanan darah, pengukuran denyut nadi juga sebaiknya
dilakukan setelah seseorang beristirahat terlebih dahulu
Faktor yang mempengaruhi denyut nadi
A. Usia
Frekuensi nadi secara bertahap akan menentap memenuhi kebutuhan oksigen selama
pertumbuhan.
B. Jenis kelamin
Denyut nadi yang tepat dicapai pada kerja maksimum pada Wanita lebih tinggi dari para
pria. Pada laki-laki muda dengan kerja 50% maksimal rata-rata nadi kerja mencapai 128
denyut per menit, pada Wanita 138 denyut per menit.
C. Ukuran tubuh
Ukuran tubuh yang penting adalah berat badan untuk ukuran tubuh seseorang.
D. Kehamilan
Frekuensi jantung meningkat secara progresif selama masa kehamilan dan mencapai
maksimal sampai masa aterm yang frekuensinya berkisar 20% diatas keadaan sebesar
hamil.
03
SUHU
You can enter a subtitle here in case
you need it
SUHU TUBUH
Lokasi pemeriksaan suhu tubuh : mulut
Suhu tubuh merupakan ukuran panas
(oral) tidak boleh dilakukan pada
badan seseorang. Pengukuran suhu tubuh
anak/bayi, anus (rectal) tidak boleh
dilakukan dengan menggunakan alat
dilakukan pada klien dengan diare,
ukur suhu yang disebut dengan
ketiak (aksila), telinga
thermometer.
(timpani/aural/otic) dan dahi (arteri
temporalis).
• Hipotermia (<35° C)
• Normal (35-37° C)
• Pireksia/febris (37-41,1° C)
• Hipertermia (>41,1° C)
Lanjutan

Suhu tubuh normal untuk orang dewasa adalah 36,5- 37,5 derajat
Celsius. Suhu tubuh seseorang bisa berubah-ubah, biasanya dipengaruhi
oleh aktivitas, makanan, konsumsi cairan, cuaca, dan jenis kelamin,
terutama wanita pada saat mengalami masa subur.
Lokasi pengukuran suhu dan perbedaan hasil temperatur

Suhu aksila Suhu Rektal Suhu Timpanik

Lebih rendah 10 C dari suhu Lebih tinggi 0,4-0,50 Lebih tinggi 0,80 C dari suhu
oral. C dari suhu oral. oral.
04
Laju pernapasan
Respiration Rate (RR).
Saat mengukur tanda-tanda vital, dokter/perawat akan mengukur intensitas
bernafas dalam satuan waktu/menit, yaitu intensitas dada naik saat inspirasi
(mengambil nafas) ataupun ekspirasi (menghembuskan nafas). Metode ini
bertujuan untuk menilai ada kesulitan atau tidak dalam bernafas. Laju
pernafasan normal untuk orang dewasa yaitu 12-20 x/menit, sementara pada
bayi dan anak-anak lebih tinggi dari nilai normal dewasa. Adapun faktor yang
mempengaruhi laju pernafasan, yaitu usia, peningkatan suhu tubuh,
beraktivitas/olahraga, posisi tubuh dan jenis kelamin.
Respiration Rate (RR)
Yang dinilai pada pemeriksaan pernafasan adalah : tipe pernafasan, frekuensi, kedalaman
dan suara nafas.
Respirasi normal disebut eupnea (laki-laki : 12 – 20 x/menit), perempuan : 16-20 x/menit)
RR > 24 x/menit : Takipnea.
RR < 10 x/menit : Bradipnea.
Thanks!
Do you have any questions?
addyouremail@freepik.com +91 620 421 838
yourwebsite.com

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, and includes icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik

Please, keep this slide for the attribution


Referensi
https://www.academia.edu/27267802/Materi_TTV
https://s1keperawatan.umm.ac.id/files/file/PEMERI
KSAAN%20TTV%20DAN%20KEPALA%20LEHE
R.pdf
https://rsupindad.com/mengenali-tanda-tanda-vital-
ttv/

Anda mungkin juga menyukai