Anda di halaman 1dari 20

Prosedur Pemeriksaan Vital Sign

OLEH KELOMPOK 6
1. RATNA SARIDEWI
2. NAMRIANA
3. NUR HIKMAH
4. NUR AFNI
5. ITA WULANSARI
6. WIDIASTUTI
Pengertian
Pemeriksaan vital sign atau TTV (tanda-tanda vital) adalah suatu prosedur
mendasar bagi tim tenaga Kesehatan maupun layanan kesehatan yang bertujuan
untuk mendeteksi adanya suatu kelainan, gangguan, perubahan fungsi organ tubuh
dan masalah medis lainnya agar dapat membantu dokter menentukan suatu
diagnosa. Terdapat empat komponen tanda-tanda vital utama yang harus rutin
dipantau oleh tim tenaga Kesehatan, meliputi Tekanan Darah/Tensi Darah, Denyut
Nadi, Laju Pernapasan dan Suhu Tubuh. Pemeriksaan tanda-tanda vital dilakukan
saat pasien datang ke fasilitas Kesehatan untuk mendapatkan perawatan medis.
Selain itu, tanda-tanda vital juga dapat dilakukan di rumah, di lokasi darurat medis
maupun di tempat lain. Apabila pasien dicurigai sedang menderita kondisi medis
yang serius, maka pemantauan ttv akan terus diulang dan dilakukan evaluasi secara
kontinyu sampai hasil ttv kembali normal.
Jenis – Jenis Pemeriksaan Tanda – Tanda Vital
1. Tekanan Darah

Merupakan tekanan yang di alami darah pada pembuluh darah arteri


ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh tubuh. Pengukuran tekanan
darah dapat dilakukan dengan menggunakan tensimeter dan stetoskop melalui
nilai sistolik dan diastolik. Tekanan sistolik merupakan tekanan darah arteri pada
saat jantung berkontraksi dan memompa darah ke seluruh tubuh. Sedangkan
tekanan diastolik adalah tekanan darah arteri menunjukkan saat jantung
beristirahat untuk mengisi darah dari seluruh tubuh. Tekanan darah normal pada
dewasa yaitu 120/80 mmHg. Angka 120 menunjukan angka sistolik sedangkan
angka 80 merupakan angka diastolik. Sementara pada bayi dan anak-anak
tekanan darah normal lebih rendah dari nilai dewasa. Tekanan darah normal di
pengaruhi oleh beberapa factor yaitu aktivitas fisik, diet dan usia. Maka untuk
dapat hasil yang tepat, sebelum pengukuran sebaiknya beristirahatlah sekitar 15
menit dari aktivitas agar tubuh menjadi relax
Batasan normal tekanan darah

Umur Tekanan sistolik/diatolik (mmHg)

1 bulan 86/54
6 bulan 90/60
1 tahun 96/65
2 tahun 99/65
4 tahun 99/65
6 tahun 100/60
8 tahun 105/60
10 tahun 110/60
12 tahun 115/60
14 tahun 118/60
16 tahun 120/65

Alat yang digunakan


• Tensi meter
• Stetoskop
• Buku catatan
Prosedur Pelaksanaan
a) Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan
b) Mendekatkan alat kesamping klien
c) Mencuci tangan dan memakai sarung tangan
d) Mengatur posisi klien
e) Membuka pakaian yang menutupi lengan atas
f) Membalutkan kantong tensi meter pada lengan atas kira – kira 3 cm di atas fosa cubiti, dengan tinta karet di sebelah
luar lengan, balutkan tapi jangan terlalu kencang.
g) Memakai stetoskop
h) Meraba detik arteri brakialis dengan ujung tengah dan jari telunjuk. Pastikan tidak diperkenankan menggenggamkan
tangan atau menempelkan tangannya.
i) Meletakkan piringan stetoskop diatas arteri brakialis.
j) Mengunci skrup balon karet
k) Memompakan udara kedalam kantong dengan cara memijat balon berulang – ulang, air raksa didalam pipa naik,
dipompa terus sampai denyut arteri tidak terdengar lagi
l) Membuka sekrup balon dengan menurunkan tekanan dengan perlahan – lahan
m) Mendengar denyut dengan teliti dan memperhatikan sampai angka berapa pada skala mulai terdengar
denyut pertama dan mencatat sebagai tekanan sistole.
n) Meneruskan membuka skrup tadi perlahan – lahan sampai suara nadi terdengar lambat dan menghilang,
dicatat sebagai tekanan diastole.
o) Membuka kantong karet, digulung dengan rapi.
p) Mengunci tensi meter ke arah
q) Merapikan pasien
r) Membereskan alat
s) Mencuci tangan
t) Mendokumentasikan
2.PERNAFASAN

Pernafasan atau respirasi adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung O2 (oksigen) ke
dalam tubuh, serta menghembuskan udara yang banyak mengandung CO2 (karbon dioksida) sebagai sisa
dari oksidasi keluar tubuh. Penghisapan ini disebut inspirasi dan menghembuskan disebut ekspirasi. Secara
normal orang dewasa bernafas kira – kira 16 – 20 x/menit, sementara bayi dan anak kecil lebih cepat
daripada orang dewasa.

 Tujuan menghitung pernafasan :

1) Mengetahui keadaan umum pasien

2) Mengikuti perkembangan penyakit

3) Membantu menentukan diagnose


Batasan Normal Pernafasan
Usia Frekuensi (x/menit)

Bayi 30 – 60
Balita 24 - 40
Pra sekolah 22 - 34
Sekolah 18 - 30
Remaja 12 - 16
Dewasa 12 -20
Lansia 15 - 25

Menghitung pernafasan

1) Alat yang digunakan

a.Jam tangan/arloji

b. Buku catatan
Prosedur Pelaksanaan
a. menjelaskan tindakan yang akan dilakukan

b. membawa alat kesamping klien

c. mencuci tangan

d. hitunglah naik turunnya dada klien (pernafasan) sambil memegang arteri radialis dan
menekukkan ke dada klien seperti pura – pura menghitung denyut nadi (mengupayakan agar
pasien tidak merasa di observasi).

e. jika irama respirasi teratur hitung selama 30 detik dan kalikan hasilnya dengan dua. Jika irama
respirasi tidak teratur hitung selama 1 menit penuh

f. membereskan alat

g. mencuci tangan

h. mencatat hasil
3. NADI

 Nadi adalah gerakan atau aliran darah pada pembuluh darah arteri yang dihasilkan oleh kontraksi dari
ventrikel kiri jantung. Pengukuran denyut nadi dilakukan untuk mengetahui jumlah detak jantung, ritme
jantung dan kekuatan detak jantung per menit. Nilai denyut nadi normal pada dewasa yaitu kisaran 60-
100 x/menit, sementara pada bayi dan anak-anak lebih tinggi dari dewasa. Namun, denyut nadi dapat
lebih rendah maupun tinggi dari nilai normal tergantung dari kondisi tubuh yang habis berolahraga,
kondisi emosi ataupun psikologis yang tidak stabil, sedang cedera dan sakit. Pengukuran denyut nadi
dapat dilakukan pada :

• Arteri Radialis. Terletak di sepanjang tulang radialis. Sering dipakai secara rutin dan lebih mudah
teraba di area pergelangan tangan dan searah dengan ibu jari.

• Arteri Brachialis. Terletak di medial lipatan siku tangan bagian dalam. Digunakan menggunakan
stetoskop untuk mengukur tekanan darah.

• Arteri Karotis. Termasuk salah satu arteri besar yang terletak pada leher di lobus telinga.
 Batasan Normal Nadi
Usia Denyut nadi (x/permenit)

Balita 120-160

Anak 90 – 140

Pra sekolah 80 – 110

Sekolah 75 – 100

Remaja 60 – 90

Dewasa 60­-100

 Pemeriksaan nadi

Alat yang digunakan

a) Alat penghitung denyut nadi

b) Jam tangan / arloji

c) Buku catatan
Prosedur Pelaksanaan
a) Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan
b) Mempersiapkan alat yang dibutuhkan
c) Membawa alat kedekat pasien
d) Mengatur posisi pasien
e) Meraba / menghitung denyut nadi pada tempat-tempat denyut nadi( temporalis, karotis, apikal,
brakialis, radialis, femoralis, poplitea, tibialis posterior, dorsalis pedis), sesuai keadaan umum pasien
f) Menghitung dengan ujung jari kedua, ketiga, empat dan tekan dengan lembut
g) Mengetahui atau melaksanakan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menghitung denyut jantung
h) Jika denyut teratur hitung selama 30 detik dan kalikan hasilnya dengan 2. Apabila denyut tidak
teratur dan pada paien yang baru dilakukan pemeriksaan hitung selama 1 menit penuh.
i) Mencuci tangan
j) Mencatat hasil.
4. SUHU

Pemeriksaan suhu merupakan salah satu pemeriksaan yang digunakan untuk menilai kondisi
metabolisme dalam tubuh , dimana tubuh menghasilkan panas secara kimiawi melalui
metabolisme darah.

Temperature/suhu adalah suatu ukuran derajat panas dengan menggunakan alat yang
disebut thermometer dan suhu yang dihasilkan tergantung dari aktivitas yang dilakukan,
cuaca, metabolisme tambahan karena pengaruh hormon, konsumsi cairan maupun jenis
kelamin. Temperature tubuh normal yaitu antara 36,5 sampai dengan 37,2 derajat celcius.

 Metode mengukur suhu tubuh antara lain dengan cara oral atau melalui mulut (tidak
dianjurkan pada bayi/anak), melalui rectal atau anus, melalui ketiak/axilla, melalui kulit di
dahi, dan melalui telinga.
Batasan normal pemeriksaan suhu
Usia Suhu (Derajat Celcius)

3 bulan 37,5

1 tahun 37,7

3 tahun 37,2

5 tahun 37,0

7 tahun 36,8

9 tahun 36,7

13 tahun 36,6

Pemeriksaan suhu

1) Alat yang digunakan :

a) Thermometer Oral/ Aksila/Rektal

b) Alat tulis

c) Buku catatan

Prosedur Pelaksanaan Mengukur suhu melalui Mulut

a) Mencuci tangan
b) Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan
c) Mengatur posisi pasien (duduk/tidur)
d) Thermometer diperiksa apakah air raksa sudah turun jika belum ayun – ayun dengan hati – hati sampai
air raksa penuh pada titik angka terendah (dibawah 35˚c).
e) Anjurkan pasien untuk membuka mulut, letakkan reservoin thermometer dibawah lidah kemudian
anjurkan pasien untuk menutup mulut.
f) Tunggu 10 menit, keluarkan thermometer dan keringkan dengan silstep 1 kali dengan tekanan yang
mantab dari atas ke reservoin dengan putaran.
g) Baca hasilnya dengan meletakkan thermometer horizontal setinggi mata putar – putar diantaranya jari
sampai batas air raksa jelas.
h) Catat hasil di buku catatan

Prosedur Pelaksanaan Mengukur suhu melalui Aksila/ ketiak
a) Mencuci tangan
b) Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan
c) Mengatur posisi pasien (duduk/tidur)
d) Thermometer diperiksa apakah air raksa sudah turun jika belum ayun – ayun dengan hati – hati sampai air raksa penuh pada
titik angka terendah (dibawah 35˚c).
e) menempatkan thermometer ke tengah ketiak, turunkan lengan dan silangkan lengan di bawah klien.
f) Biarkan thermometer di tempat tersebut
- Termomter air raksa 5 – 10 menit
- Thermometer digital sampai sinyal terdengar
g) Keluarkan thermometer dengan hati – hati
h) Lap thermometer memakai tisu dengan gerakan memutar dari arah atas ke reservoir, buang tisu di
bengkok.
i) Baca air raksa atau digitalnya
j) Membantu klien merapikan bajunya
k) Menurunkan tingkat air raksa atau mengembalikan thermometer digital ke skala awal
l) Mengembalikan thermometer pada tempatnya dan Mencatat hasil

Prosedur Pelaksanaan Mengukur suhu melalui Rektal

a) Menjelaskan pada klien tentang tindakan yang akan dilakukan


b) Mendekatkan alat ke samping klien
c) Mencuci tangan dan memakai sarung tangan
d) Memasang tirai
e) Membuka pakaian bawah
f) Mengatur posisis klien
g) Dewasa : SIM atau miring dan kaki sebelah atas tekuk ke arah perut
h) Bayi atau anak : tengkurap atau terlentang
i) Melumasi ujung thermometer dengan Vaseline
j) Membuka anus dengan menaikkan bokong atas dengan tangan kiri (untuk orang dewasa)
k) Minta klien menarik nafas dalam dan memasukkan thermometer secara perlahan ke dalam anus sekitar
3,5 cm pada orang dewasa. Dan pada bayi 1,2 – 2,5 cm

l) Pegang thermometer di tempatnya selama 2 – 3 menit (orang dewasa) dan 5 menit (untuk orang laki – laki)
m) Keluarkan thermometer dengan hati – hati
n) Lap thermometer memakai tisu dengan gerakan memutar dan buang tisu ke bengkok
o) Baca air raksa dan digitalnya
p) Merapikan pasien
q) Membersihkan thermometer air raksa
r) Menurunakn tingkat air raksa atau mengembalikan thermometer digital ke skala awal.
s) Mengembalikan thermometer pada tempatnya.
t) Melepas sarung tangan
u) Mencuci tangan
v) Mencatat hasil
THANKS,
DO YOU HAVE ANY
QUESTIONS ?

Anda mungkin juga menyukai