Sadiman
Pengukuran tanda vital
- Alat-alat disiapkan
- Pasien diberitahu
- Miringkan (posisi Sim)
- Turunkan pakaian pasen sampai
bokong
- Termometer dioles vaselin, masukan
melalui anus sebatas reservoir air raksa
- Tunggu 3 menit
- Keluarkan, lap dan baca serta catat
Pengukuran nadi
Nadi adalah aliran darah yang menonjol dan dapat
diraba di berbagai tempat pada tubuh.
Nadi merupakan indikator status sirkulasi
Sirkulasi adalah perputaran darah keseluruh
tubuh, dimana sel-sel menerima makanan (nutrien)
dan membuang sampah sisa metabolisme.
Supaya sel berfungsi normal, harus ada aliran darah
yang kontinu ke sel-sel yang membutuhkan.
Menghitung denyut nadi
Pengkajian nadi dapat dikaji di setiap
arteri.
Namun yang paling mudah diraba adalah
di arteri radialis dan karotid .
1 0 . P e d is d o r s a l
Lokasi nadi
Temporal menkaji nadi pada anak
Karotid digunakan pada saat syok, dimana ditempat
lain tidak teraba
Apikal untuk mengauskultasi nadi/denyut jantung
Brankial untuk mengkaji sirkulasi ke lengan
bawah/mengauskultasi tekanan darah
Radial untuk mengkaji karakter nadi perifer
Ulnar untuk mengkaji sirkulasi ke tangan
Femoral mengkaji sirkulasi ke tungkai
Poplitea mengkaji sirkulasi ke tungkai bagian bawah
Tibial posterior mengkaji sirkulasi ke kaki
Pedis dorsal mengkaji sirkulasi ke kaki
Tujuan
Untuk mengetahui pekerjaan jantung
Membantu menentukan diagnosa
Menetukan langkah perawatan dan
pengobatan
Faktor yang mempengaruhi
frekuensi nadi
Latihan Fisik
Suhu
Emosi
Obat-obatan
Hemoragi
Perubahan postur
Gangguan paru
Cara kerja
Persiapan alat-alat : jam tangan dengan penunjuk detik
atau pols teller atau stop watch
Persiapan pasien/klien : diberitahu dan supaya relax
Pelaksanaan : -. Waktu pengukuran bersamaan dengan
pengukuran suhu
Posisi pasien tiduran atau duduk
Menghitung nadi dengan jari telunjuk dan jari tengah
diatas arteri
Tekanan pada arteri jangan terlalu kuat
Lama menghitung ½ menit hasil dikalikan 2
Pada anak-anak dihitung dalam satu menit.
Perhatian !
Pada waktu menghitung denyut nadi
perhatikan -.
Volumenya,
-. Rythmenya teratur atau tidak,
-. Keras atau lemahnya tekanan,
-. frekuensi/jumlah permenit
Jangan menghitung nadi bila tangan baru
memegang es.
Setelah selesai jangan lupa cuci tangan
Selalu berkomunikasi dengan pasen/klien
Denyut nadi normal
Usia Frekuensi
Bayi baru lahir 35 – 40
Bayi ( 6 bulan ) 30 – 50
Todler (2 Tahun) 26 - 32
Anak-anak 20 - 30
Remaja 16 - 19
Dewasa 12 - 20
Gangguan Pola Pernafasan
Bradipnea Teratur tapi lambat
Pengertian : Mengukur
desakan darah pada dinding
arteri
Tujuan
Untuk mengetahui pekerjaan
jantung
Untuk menentukan diagnosa
Untuk membantu penetapan
terapi
Siapa yang di ukur
Setiap pasien baru masuk rawat
Pasien dengan penyakit
jantung/ginjal/hepar, ibu hamil dll
Pasien gawat, hipertensi dan penyakit
berat
lainnya
Cara pengukuran
Persiapan alat : Tensimeter, stetoscop dan
buku catatan
Persiapan pasien/klien : Pasien/klien
diberitahu
Pelaksanaan:
Lengan baju dibuka atau digulung keatas
Manset dari tensimeter dipasang pada
lengan atas dengan pipa karetnya berada
disisi luar lengan. Membalutnya jangan
terlalu kuat atau terlalu longgar
Lanjutan
Denyut nadi brankialis diraba, stetoscop
ditekankan didaerah tersebut
Skrup Balon ditutup, pengunci air raksa
dibuka.
Balon dipompa sampai denyut arteri tidak
terdengan lagi dan air raksa dalam pipa naik.
Skrup balon dibuka sehingga air raksa turun
perlahan-lahan. Sambil melihat turun air
raksa, dengarkan denyutan pertama
Lanjutan
Skala permukaan air raksa pada waktu
terdengar denyutan pertama disebut
tekanan Systole, misalnya 120 mmHg
Dengarkan terus sampai terdengar
denyutan terakhir. Skla permukaan air
raksa pada waktu denyutan terakhir
disebut tekanan Dyastole, misalnya 80
mmHg
Hasil tensi dicatat : 120/80 mmHg
Beritahu hasil pengukuran pada
klien/pasien
Perhatian
Tensimeter harus dalam keadaan baik
Letak tensimeter harus datar, tabung air
raksa tegak lurus
Memasang manset harus tepat diatas arteri
bankialis dan jangan terlalu kencan atau
terlalu kendor
Menekankan stetoscop jangan terlalu keras
Sebelum menutup tensimeter masukan
dulu air raksa kedalam reservoarnya, tutup
krannya.
Konsep Inti
Tanda vital termasuk pemeriksaan fisik terhadap
suhu, nadi, tekanan darah, pernafasan dan saturasi
oksigen
Tanda vital diukur sebagai bagian dari pemeriksaan
fisik atau sebagai tinjauan kondisi klien
Pengetahuan terhada faktor yang mempengaruhi
tanda vital membantu petugas/perawat menentukan
dan mengevaluasi nilai abnormal
Tanda vital memberkan dasar mengevaluasi respon
intervensi pengobatan/keperawatan
Perubahan dalam satu tanda vital dapat
mempengaruhi karakteristik dari tanda vital yang lain.
Terima kasih