Anda di halaman 1dari 29

By: Ardiana Batubara,SST,MKeb

Pemeriksaan Tanda-tanda Vital

1. Pemeriksaan tanda vital merupakan suatu cara


untuk mendeteksi adanya perubahan sistem tubuh.
2. Tanda vital meliputi :
a. Suhu tubu
b, Denyut nadi,
c. Pernafasan
d. Tekanan darah
3. Pemeriksaan tanda vital yg dilaksanakan oleh bidan
digunakan untuk memantau perkembangan pasien.
Jenis-jenis pengukuran Tanda vital
1. Mengukur Suhu tubuh
Suhu tubuh normal seseorang bervariasi
tergan pada
Jenis kelamin
 Aktivitas
Makanan
 Pada wanita ada siklus menstruasi.
2. Suhu tubuh normal dapat berkisar
antara 36,5 oC - 37,2 oC
Metode Pengukuran Vital Signs
Suhu tubuh Seseorang dapat dilakukan
melalui salah satu cara berikut:
 Melalui Mulut.
Suhu dapat diambil melalui mulut baik
menggunakan termometer kaca klasik, atau
termometer digital yang lebih modern untuk
mengukur suhu tubuh.
 Melalui Dubur.
Suhu diukur pada dubur menggunakan
termometer kaca / digital
Pemeriksaan Suhu Tubuh
 Pengertian :
 Adalah suatu cara pemeriksaan yang
dilakukan untuk mengetahui suhu tubuh.
Suhu tubuh merupakan indikator untuk
menilai keseimbangan antara pembentukan
dan pengeluaran panas. Rentang suhu
tubuh dapat diukur dengan menggunakan
termometer melalui oral, rektal, maupun
axila.
 Tujuan:
Pengukuran suhu tubuh dilakukan untuk
mengetahui suhu tubuh.
 Persiapan Alat :
1.Termometer
2.Tiga buah botol
3.Botol pertama berisi larutan sabun
4.Botol kedua berisi larutan
desinfektan
5.Botol ketiga berisi larutan air bersih
6.Bengkok, Kertas/tissue, Vaselin/jelly
7.Buku catatan suhu, Sarung tangan
Prosedur Pelaksanaan :
1. Pemeriksaan Suhu Oral
 Jelaskan prosedur pada klien.
 Cuci tangan
 Gunakan sarung tangan
 Atur posisi pasien.
 Tentukan letak bawah lidah.
 Turunkan suhu termometer dibawah 34 o C – 35 o C
 Letakkan termometer di bawah lidah sejajar dengan gusi.
 Anjurkan mulut dikatupkan selama 3 menit.
 Angkat termaometer dan baca hasilnya.
 Catat hasil.
 Bersihkan termometer dengan kertas tisu.
 Cuci dengan air sabun, desinfektan dan bilas dengan air
bersih, dan keringkan.
 Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
Pemeriksaan Suhu Rektal
 Jelaskan prosedur pada klien.
 Cuci tangan
 Gunakan sarung tangan
 Atur posisi pasien.
 Tentukan termometer dan atur pada nilai nol lalu
oleskan vaselin jelly
 Letakkan telapak tangan pada pada sisi glutea pasien
dan masukkan termometer ke dalam rektal jangan
sampai berubah tempatnya dan ukur suhu.
 Setelah 3-5 menit angkat termaometer dan baca
hasilnya.
 Catat hasil.
 Bersihkan termometer dengan kertas tisu.
 Cuci dengan air sabun, desinfektan dan bilas dengan air
bersih, dan keringkan.
 Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
Pemeriksaan Suhu Aksila
 Jelaskan prosedur pada klien.
 Cuci tangan
 Gunakan sarung tangan
 Atur posisi pasien.
 Tentukan letak aksila dan bersihkan daerah aksila dengan
menggunakan tisu.
 Letkkan termometer pada daerah aksila dan lengan pasien
fleksi diatas dada.
 Setelah 3-10 menit angkat termaometer dan baca hasilnya.
 Catat hasil.
 Bersihkan termometer dengan kertas tisu.
 Cuci dengan air sabun, desinfektan dan bilas dengan air
bersih, dan keringkan.
 Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
Perhatian :
Mengukur suhu tubuh pada anak-anak
tidak dianjurkan dilakukan melalui oral,
karena beresiko terjadinya kecelakaan
seperti pecahnya termometer karena
digigit oleh anak akibat kurangnya
kesadaran anak-anak saat dilakukan
pengukuran suhu tubuh. terutama
pada termometer kaca yang mengandung
merkuri, merkuri merupakan zat beracun
yang menimbulkan ancaman bagi
kesehatan manusia Karena risiko pecah
2. Pengukuran Denyut nadi
Denyut nadi adalah pengukuran
denyut jantung, atau berapa kali
jantung berdetak per menit dalam
mendorong darah melalui arteri ke
seluruh tubuh.
Mengukur denyut nadi tidak hanya
berguna untuk mengukur detak
jantung saja, tetapi juga dapat
menunjukkan Irama jantung
dan Kekuatan.
Denyut Nadi Normal Untuk Orang Dewasa
Sehat Berkisar: 60-100 denyut per menit.
Denyut nadi dapat meningkat dengan:
Olahraga, penyakit, cedera, dan emosi.
Denyut nadi yang biasa dilakukan pada:
arteri radialis pada pergelangan tangan,
pada siku ( arteri brakialis ), di leher
terhadap arteri karotis, di belakang lutut
( arteri poplitea ), atau di kaki dorsalis
pedis atau arteri tibialis posterior .
Denyut nadi biasanya diukur dengan
menggunakan stetoskop atau secara
langsung menggunakan jari dengan
menekan nadi penderita selama 60 detik
(atau selama 15 detik dan kemudian
kalikan dg empat untuk menghitung
denyut per menit).
Pemeriksaan Denyut Nadi
Pengertian :
Adalah suatu cara pemeriksaan yang dilakukan untuk
mengetahui denyut nadi. Denyut nadi merupakan
indikator untuk menilai sistem kardiovaskuler.
Tujuan :
Mengetahui denyut nadi (irama, frekuensi, dan
kekuatan).
Menilai kemampuan fungsi kardiovaskuler.
Persiapan Alat:
 Arloji (jam) atau stop-watch.
 Buku catatan nadi.
 Pena
Prosedur Pelaksanaan :
 Jelaskan prosedur pada klien.
 Cuci tangan
 Atur posisi pasien.
 Letakkan kedua tangan penderita telentang disisi
tubuh.
 Tentukan letak arteri (denyut nadi yang akan
dihitung)
 Periksa denyut nadi (arteri) dengan menggunakan
ujung jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis.
Tentukan frekuensi permenit, keteraturan irama dan
kekuatan denyutan.
 Catat hasil.
 Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
Pemeriksaan Pernafasan
Pengertian :
Adalah suatu cara pemeriksaan yang dilakukan untuk
mengetahui fungsi sistem pernafasan. Pemeriksaan
pernafasan mencakup irama pernafasan, pola
pernafasan dan hal hal yang berhubungan dengan
pernafasan seperti adanya kelainan dalam pernafasan
atau adanya penyulit dalam pernafasan.
Tujuan
Mengetahui frekuensi, irama, dan kedalaman
pernafasan.Menilai kemampuan fungsi pernafasan
Alat dan bahan
 Arloji /stop-watch
Tingkat Respirasi adalah jumlah pernapasan
seseorang per menit. Biasanya diukur ketika
seseorang beristirahat dengan menghitung
berapa kali dada meningkat selama satu
menit. pernafasan dapat meningkat karena
demam atau karena penyakit dan kondisi
medis lainnya. Ketika memeriksa pernapasan
penting juga diperhatikan apakah seseorang
memiliki kesulitan bernapas. Pernafasan
normal untuk orang dewasa sehat antara 12-
20 kali per menit.
Prosedur Pelaksanaan
 Menjelaskan prosedur pada klien
 Cuci tangan
 Atur posisi pasien dengan berbaring
 Alihkan perhatian pasien dengan menatap
ke atas
 Hitung frekuensi pernafasan
 Dan catat hasil
Pemeriksaan Tekanan Darah
 Pengertian :
Adalah suatu cara pemeriksaan yang dilakukan untuk
mengetahui tekanan darah. Nilai tekanan darah
merupakan indicator untuk menilai system
kardiovaskuler bersamaan dengan pemeriksaan nadi.
 Tujuan Untuk:
1. Menilai system kardiovaskuler.
 Persiapan Alat
 Sfigmanometer air raksa atau jarum
 Stetoskop
 Tekanan darah diukur dengan alat pengukur
tekanan darah yang disebut dengan
Tensimeter dan stetoskop, tekanan darah
merupakan kekuatan darah mendorong
dinding arteri. Setiap kali jantung berdetak
memompa darah melalui arteri ke seluruh
tubuh. Tekanan darah normal seseorang
dipengaruhi oleh usia, dan aktivitas fisik
yang dilakukan. karena itu pemeriksaan
tekanan darah dilakukan ketika beristirahat
paling tidak sekitar 15 menit setelah
melakukan suatu aktifvitas fisik.
 Tekanan darah normal yaitu 120/80
MmHg.
 Ukuran tekanan darah dibagi menjadi dua
yaitu sistolik dan Diastolik. Sistolik
mengacu pada tekanan dalam arteri saat
jantung berkontraksi dan memompa darah
ke seluruh tubuh. sedangkan diastolik,
mengacu pada tekanan di dalam arteri saat
jantung beristirahat dan mengisi dengan
darah. Pada bayi tekanan darah lebih
rendah daripada orang dewasa.
Prosedur Pelaksanaan
 Jelaskan prosedur pada pasien
 Cuci tangan
 Atur posisi pasien dengan tidur terlentang
 Atur tangan dengan posisi supinasi
 Keataskan lengan baju
 Pasang manset pada lengan atas, 3 cm
diatas fossa cubitti dan jangan pada lengan yang
terpasang infuse.
 Memasang manset jangan terlalu ketat maupun
longgar tetapi yang pas melekat pada lengan.
8. Pasang stetokop di bawah manset pas diatas arteri
brakialis untuk memudahkan auskultasi (atau
boleh di luar manset)
9. Tentukkan denyut nadi radialis
10. Pompakan balon manset sampai nadi radialis tidak
teraba dan pompakan lagi kira-kira 20 mmHg
setelah nadi tidak teraba.
11. Pasang stetoskop pada telinga sambil memegang
nadi radialis turunkan udara dalam manset sampai
terdengar bunyi dup pertama dan pertama kali
denyut nadi teraba ingat-ingat angka pada
tensimeter, itu adalah tekanan sisitolik,
kemudian turunkan lagi sampai bunyi tidak
terdengar pertama kali itu adalah tekanan diastolic.
Catat hasil pengukuran dan beritahukan
kepada pasien, missal : sistolik 150 mmHg
dan diastolic 100 mmHg atau ditulis TD:
150/100 mmHg.
 Faktor” yang dapat mempengaruhi tekanan darah :
1. Umur, Tekanan darah akan meningkat dengan
bertanbahnya umur.
2. Waktu Pengukuran, bila pagi hari tekanan darah
agak menurun, sedangkan siang dan sore hari sedikit
meningkat
3. Latihan dan aktivitas, tekanan darah meningkat
selama latihan dan aktivitas
4. Emosi dan nyeri, emosi tinggi dan rasa nyeri yang
tinggi dapat meningkatkan tekanan darah, juga bila
kandung kemih penuh atau pasien kedinginan,
merokok dapat meningkatkan tekanan darah.
Nilai Normal Pemeriksaan Tanda Vital
(Vital Sign)
1. Tekanan Darah
 Bayi : 70-90/50 mmHg
 Anak : 80-100/60 mmHg
 Remaja : 90-110/66 mmHg
 Dewasa muda : 110-125/60-70 mmHg
 Dewasa tua : 130-150/80-90 mmHg

 Catatan :
 Hipotensi : Kurang dari 90/60 mmHg
 Normal : 90-120/60-80 mmHg
 Pre Hipertensi : 120-140/80-90 mmHg
 Hipertensi Stadium 1 : 140-160/90-100 mmHg
 Hipertensi Stadium 2 : Lebih dari 160/100 mmHg
2. Suhu Tubuh
 Normal : 36,6oC - 37,2 oC
 Sub Febris : 37 oC - 38 oC
 Febris : 38 oC - 40 oC
 Hiperpireksis : 40 oC - 42 oC
 Hipotermi : Kurang dari 36 oC
 Hipertermi : Lebih dari 40 oC

Catatan :
 Oral : 0,2 oC – 0,5 oC lebih rendah dari suhu rektal
 Axilla : 0,5 oC lebih rendah dari suhu oral
3. Pernafasan.
 Bayi : 30-40 x/mnt
 Anak : 20-30 x/mnt
 Dewasa : 16-20 x/mnt
 Lansia : 14-16 x/mnt

Catatan :
 Dispnea : Pernapasan yang sulit
 Tadipnea : Pernapasan lebih dari normal ( lebih dari
20 x/menit)
 Bradipnea : Pernapasan kurang dari normal ( kurang
dari 20 x/menit)
 Apnea : Pernapasan terhenti
 Ipnea : Pernapasan normal
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai