Anda di halaman 1dari 14

PEMERIKSAAN

FISIK
01
TEKANAN DARAH
(TENSI)
Tekanan darah merujuk pada tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri darah ketika darah dipompa oleh
jantung keseluruh angota tubuh manusia. Saat paling baik untuk mengukur tekanan darah adalah saat anda istirahat
dan dalam keadaan duduk atau berbaring.

Tekanan darah dibuat dengan mengambil 2 ukuran dan biasanya di ukur seperti berikut – 120/80 mmHg.

 Nomor atas (120) menunjukkan tekanan keatas pembuluh ateri akibat denyutan jantung ,dan disebut tekanan
systole.

 Nomor bawah (80) menunjukan tekanan saat jantung beristirahat diantara pemompaan , dan disebut tekanan
diastole .

1. Hipertensi
Hipertensi terjadi ketika tekanan darah terlalu tinggi, yaitu di angka 140/90 mmHg atau lebih. Kondisi ini tidak
selalu menunjukkan gejala yang jelas, sehingga penderita hipertensi sering kali tidak menyadari ia memiliki
tekanan darah di atas normal.
2. Hipotensi
Hipotensi atau tekanan darah rendah adalah kondisi saat tekanan darah berada di angka 90/60 mmHg atau di
bawahnya. Kondisi ini dapat dirasakan sebagai kepala terasa melayang atau berputar.
1. Tekanan Darah Bayi
Tekanan darah normal pada BBL adalah 60/40 mmHg, kemudian meningkat secara perlahan menjadi 65-90 mmHg
(sistolik) dan 45–65 mmHg (diastolik) hingga usianya 6 bulan. Tekanan darah bayi bisa mencapai 80–100 mmHg (sistolik)
dan 55–65 mmHg (diastolik) ketika berada di usia 6–12 bulan. Sedangkan pada usia 1–2 tahun, tekanan darah normalnya
sekitar 85–113 mmHg (sistolik) dan 37–69 mmHg (diastolik).
2. Tekanan Darah Anak-Anak
Ketika berusia 3 tahun, tekanan darahnya berkisar di angka 91–120 mmHg (sistolik) dan 46–80 mmHg (diastolik).
Sementara itu, ketika mereka menginjak usia 6–12 tahun, tekanan darahnya bisa semakin tinggi hingga 96–131 mmHg
(sistolik) dan 55–62 mmHg (diastolik).
3. Tekanan Darah Remaja
Normalnya tekanan darah pada usia remaja (13–18 tahun) adalah sekitar 112-128 mmHg (sistolik) dan 62–80 mmHg
(diastolik).
4. Tekanan Darah Orang Dewasa
Tekanan darah normal pada orang dewasa adalah sekitar 90–120 mmHg untuk tekanan darah sistolik dan 60–80 mmHg
untuk tekanan darah diastolik.
5. Tekanan Darah Lansia
Secara umum, tekanan darah normal lansia sama dengan orang dewasa, yakni 90–120 mmHg (sistolik) dan 60–80 mmHg
(diastolik). Akan tetapi, angka tersebut bisa saja berubah-ubah karena dipengaruhi oleh faktor fisiologis organ-organ tubuh
seiring pertambahan usia.
MACAM MACAM TENSIMETER

TENSI AIR RAKSA


TENSI MANUAL TENSI DIGITAL
Tensimeter ini sebenernya sudah jarang Tensimeter ini lebih modern
dipakai karna masih menggunakan Tensimeter ini lebih aman karena tidak lagi
dan akurat langsung
air raksa yang berbahaya jika sampai menggunakan raksa udara tetapi
menunjukkan hasil dalam
alat pecah dan air raksa terkena kulit menggunakan putaran berangka
bentuk angka
atau saluran pernapasan. Tensimeter sebagai pengganti nya. Tensimeter ini
ini memerlukan stetoskop untuk menggunakan stetoskop
mendengarkan munculnya sistolik
dan diastolik
CARA MENGGUNAKAN TENSIMETER

1. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau gunakan hand sanitizer dengan benar
2. Atur posisi orang yang akan diukur tekanan darahnya agar tubuhnya rileks, bisa dengan duduk dengan posisi yang
nyaman dan bersandar
3. Letakkan lengan yang akan diukur dengan posisi terlentang di meja, bisa lengan kanan atau kiri. Singsingkan lengan
pakaian yang akan diukur
4. Pasang manset pada lengan sekitar tiga centimeter di atas lipatan lengan, jangan terlalu ketat maupun longgar
5. Pasang earphone stetoskop ke telinga, selipkan cakram stetoskop di bagian manset yang sudah terpasang di lengan
6. Pompa balon udara manset sampai denyut nadi arteri radialis tidak teraba ( Biasanya sampai 160 atau 140 jika
normal)
7. Baru kempiskan balon udara manset secara perlahan dan berkesinambungan dengan cara memutar sekrup pada pompa
udara berlawanan dengan arah jarum jam
8. Saat udara keluar dari manset, dengarkan baik-baik detak jantung pertama yang terdengar dari stetoskop dan
perhatikan angka di alat tensi manual. Angka ini menunjukkan tekanan sistolik
9. Lalu, lanjutkan untuk mengempiskan manset. Dengarkan lagi detak jantung yang berhenti di beberapa titik dan
perhatikan angka di alat tensi manual. Angka ini menunjukkan tekanan diastolik
10. Catat hasil mengukur tekanan darah sistolik dan diastolik dengan alat tensi manual tersebut, misalkan 120/80 mmHg
11. Beresi alat tensi, baru bersihkan lagi tangan setelah mengukur tekanan darah
02
NADI
Denyut nadi adalah denyutan arteri dari gelombang darah yang mengalir melalui pembuluh darah sebagai akibat dari
denyutan jantung. Dalam kedokteran, denyut nadi mewakili pemeriksaan pembuluh nadi dengan ditekan menggunakan
ujung jari. Denyut nadi dapat diperiksa di tempat pembuluh nadi berdekatan dengan tulang, seperti leher, di bawah siku, di
dekat pergelangan tangan, paha, dan kaki. Denyut nadi (atau detak pembunuh nadi per menit) setara dengan ukuran denyut
jantung . Denyut nadi umumnya diukur menggunakan tiga jari.

Pemeriksaan denyut nadi dapat melalui:

• Arteri Radialis (pada pergelangan tangan lateral)


• Arteri Brachialis (pada lengan atas medial)
• Arteri Karotis (pada leher)
• Arteri Temporalis (pada tulang pelipis)
• Arteri Femoralis (pada lipatan paha)
• Arteri Poplitea (pada lipatan lutut)
• Arteri Dorsalis Pedis (pada punggung kaki)
03
RESPIRASI /
PERNAPASAN
Frekuensi napas diukur dengan menghitung jumlah napas yang dihirup dan diembuskan
seseorang per menitnya dalam keadaan istirahat. frekuensi pernapasan normal pada setiap
orang bisa berbeda-beda, terdapat rentang frekuensi pernapasan yang sudah ditetapkan
untuk masing-masing kelompok usia. Sedangkan, frekuensi pernapasan normal adalah
sebagai berikut :

bayi baru lahir sampai usia 1 tahun : 30–60 napas per menit.
Usia 1–3 tahun : 24–40 napas per menit.
Usia 3–6 tahun : 22–34 napas per menit
Usia 6–12 tahun : 18–30 napas per menit.
Usia 12–18 tahun : 12–16 napas per menit.
Usia 19–59 tahun : 12–20 napas per menit.
Untuk dewasa >25 atau < 12 dianggap abnormal

Di sisi lain, frekuensi pernapasan normal pada lansia (usia 60 tahun ke atas) cenderung lebih
cepat daripada orang dewasa, yaitu 28 napas per menit.
04
SUHU
Suhu tubuh adalah ukuran dari kemampuan tubuh dalam menghasilkan dan menyingkirkan hawa panas.
Suhu tubuh bisa dipengaruhi oleh berbagai hal, misalnya suhu lingkungan. Tinggi atau rendahnya suhu
tubuh seseorang juga bisa mencerminkan kondisi kesehatannya. Suhu tubuh normal seseorang bisa
berubah-ubah tergantung aktivitas yang dilakukan dan kondisi tubuhnya. Meski begitu, suhu tubuh
normal umumnya berada di antara 36,5–37,5oC.

Suhu tubuh yang terlalu rendah disebut hipotermia. Kondisi ini berbahaya karena dapat mengganggu
kelancaran aliran darah, pernapasan, dan kinerja organ vital tubuh seperti otak dan jantung. Hipotermia
yang tidak segera ditangani bahkan bisa menyebabkan kematian.Seseorang dikatakan mengalami
hipotermia jika suhu tubuhnya berada di bawah 35 oC.
Kebalikan dari hipotermia, hipertermia adalah kondisi ketika suhu tubuh lebih dari 40 oC. Hipertermia
terjadi ketika tubuh gagal mengatur suhu, sehingga suhu tubuh terus meningkat. Jika suhu tubuh
melebihi angka 41,1oC, kondisi ini disebut hiperpireksia.
Hipertermia berbeda dengan demam. Demam adalah peningkatan suhu yang sepenuhnya terkendali oleh
sistem pengaturan suhu tubuh, sedangkan hipertermia adalah meningkatnya suhu tubuh di luar kendali
sistem tersebut.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai