Anda di halaman 1dari 6

PENGUKURAN TANDA-TANDA VITAL

Pengukuran tanda-tanda vital memberikan informasi yang berharga terutama mengenai status
kesehatn pasien secara umum. Tanda-tanda vital meliputi :
(i) Denyut nadi (Heart Rate)
(ii) Kecepatan pernafasan/respirasi (Respiratory Rate)
(iii) Tekanan darah (Blood Pressure )
(iv) Temperatur/suhu tubuh,
Pengukuran ini harus dibandingkan dengan rentang normal sesuai usia pasien dan hasil
pengukuran sebelumnya, jika ada.

1. Denyut Nadi (Heart Rate)


Jantung bekerja memompa darah ke sirkulasi tubuh (dari ventrikel kiri) dan ke paru
(dari ventrikel kanan). Melalui ventrikel kiri, darah disemburkan melalui aorta dan kemudian
diteruskan ke arteri di seluruh tubuh. Sebagai akibatnya, timbullah suatu gelombang tekanan
yang bergerak cepat pada arteri dan dapat dirasakan sebagai denyut nadi. Denyut nadi ini dapat
diraba/palpasi untuk menilai kecepatan jantung, ritme dan fungsinya. Karena mudah diakses,
nadi pada radial tangan adalah metode yang paling banyak digunakan untuk mengukur kecepatan
jantung; dipalpasi melalui arteri tangan (radial) pada pergelangan tangan anterior. Dengan
menghitungfrekuensi denyut nadi, dapat diketahui frekuensi denyut jantung dalam 1 menit.
Prosedur pemeriksaan nadi/arteri radialis :

Penderita dapat dalam posisi duduk atau berbaring. Lengan


dalam posisi bebas dan rileks.
Periksalah denyut arteri radialis di pergelangan tangan dengan
cara meletakkan jari telunjuk dan jari tengah atau 3 jari (jari
telunjuk, tengah dan manis) di atas arteri radialis dan sedikit
ditekan sampai teraba pulsasi yang kuat.
Penilaian nadi/arteri meliputi: frekuensi (jumlah) per menit,
irama (teratur atau tidaknya), pengisian, dan dibandingkan antara arteri radialis kanan
dan kiri .
Bila iramanya teratur dan frekuensi nadinya terlihat normal dapat dilakukan hitungan selama
15 detik kemudian dikalikan 4, tetapi bila iramanya tidak teratur atau denyut nadinya terlalu
lemah, terlalu pelan atau terlalu cepat, dihitung sampai 60 detik.
Apabila iramanya tidak teratur (irregular) harus dikonfirmasi dengan pemeriksaan auskultasi
jantung (cardiac auscultation) pada apeks jantung.

Pemeriksaan nadi/arteri karotis


Perabaan nadi dapat memberikan gambaran tentang aktivitas pompa jantung maupun
keadaan pembuluh itu sendiri. Kadang-kadang nadi lebih jelas jika diraba pada pembuluh
yang lebih besar, misalnya arteri karotis.

Pemeriksaan nadi/arteri ekstremitas lainnya


Pemeriksaan nadi/arteri brachialis : Pada lipatan siku
Pemeriksaan nadi/arteri femoralis : Pada lipatan paha
Pemeriksaan nadi/arteri dorsalis pedis : Pada punggung kak

Hasil pemeriksaan nadi/arteri :


Jumlah denyut nadi yang normal berdasarkan usia seseorang adalah:
Bayi baru lahir :140 kali per menit
Umur di bawah umur 1 bulan :110 kali per menit
Umur 1 6 bulan :130 kali per menit
Umur 6 12 bulan :115 kali per menit
Umur 1 2 tahun :110 kali per menit
Umur 2 6 tahun :105 kali per menit
Umur 6 10 tahun :95 kali per menit
Umur 10 14 tahun :85 kali per menit
Umur 14 18 tahun :82 kali per menit
Umur di atas 18 tahun :60 100 kali per menit
Usia Lanjut : 60 -70 kali per menit

Jika jumlah denyut nadi di bawah kondisi normal, maka disebut pradicardi.
Jika jumlah denyut nadi di atas kondisi normal, maka disebut tachicardi.
Tujuan mengetahui jumlah denyut nadi seseorang adalah:
* Untuk mengetahui kerja jantung
* Untuk menentukan diagnose
* Untuk segera mengetahui adanya kelainan-kelainan pada seseorang
Selain kecepatan denyut nadi, ritme denyut nadi juga harus dievaluasi. Normalnya,
ritme nadi adalah tetap dan rata. Jika ritme tidak teratur, disebut aritmia. Jika terdeteksi
aritmia ini, suara jantung dapat diauskulatsi dengan stetoskop untuk dapat lebih akurat
menilai.

2. Kecepatan Pernafasan (Respiratory Rate/RR)


Bernafas adalah suatu tindakan involunter (tidak disadari), diatur oleh batang otak dan
dilakukan dengan bantuan otot-otot pernafasan, Saat inspirasi, diafragma dan otot-otot
interkostalis berkontraksi, memperluas kavum thoraks dan mengembangkan paru-paru. Dinding
dada akan bergerak ke atas, ke depan dan ke lateral, sedangkan diafragma terdorong ke bawah.
Saat inspirasi berhenti, paru-paru kembali mengempis, diafragma naik secara pasif dan dinding
dada kembali ke posisi semula. Menghitung pernafasan yaitu menghitung jumlah pernafasan
dalam satu menit. Nilai pemeriksaan pernafasan merupakan salah satu indicator untuk
mengetahui fungsi system pernafasan yang terdiri dari mempertahankan pertukaran oksigen dan
karbondioksida dalam paru dan pengaturan asam-basa.
Kecepatan pernapasan pada wanita lebih tinggi daripada pria. Kalau bernafas secara
normal maka ekspirasi akan menyusul inspirasi, dan kemudian ada istirahat sebentar. Inspirasi-
ekspirasi-istirahat. Pada bayi yang sakit urutan ini ada kalanya terbalik dan urutannya menjadi :
inspirasi-istirahat-ekspirasi. Hal ini disebut pernapasan terbalik.
Inspeksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kecepatan pernafasan pasien. Karena
kebanyakan orang tidak menyadari pernafasannya dan mendadak menjadi waspada terhadap
pernafasannya dapat mengubah pola pernafasan normalnya, maka jangan memberitahu pasien
ketika mengukur kecepatan pernafasannya. Kecepatan pernafasan normal bervariasi tergantung
usia
Untuk mengukur kecepatan pernafasan:
Jaga agar posisi pasien tetap selama melakukan pengukuran kecepatan pernafasan.
Amati dada atau abdomen pasien selama respirasi
Hitung jumlah pernafasan (inhalasi dan ekshalasi dihitung sebagai satu pernafasan)
dalam 30 detik, dan jika ritme teratur, kalikan dua jumlah tadi.
Jika ritme tidak teratur, hitung jumlah nafas dalam 1 menit.
Catat nilai sebagai respirasi per menit (rpm).

Frekuensi Pernafasan Normal Seseorang :


Bayi Baru Lahir : 40-60 x/menit
1-11 bulan : 30 x/menit
2 tahun : 25 x/menit
4-12 tahun : 19-23 x/menit
14-18 th : 16-18 x/menit
Wanita Dewasa : 18-20 x/menit
Laki-laki Dewasa : 16-18 x/menit
Orang tua 50 th : 14-16 x/menit
Orang tua 70 th : 12-14 x/menit

3. Tekanan Darah (Blood Pressure)


Tekanan darah adalah kekuatan darah ketika mendorong dinding arteri. Tekanan darah
tergantung pada luaran kardiak, volume darah yang diejeksi oleh ventrikel permenit, dan
tahanan pembuluh darah perifer. Kecepatan jantung, kontraktilitas dan volume darah total,
yang tergantung pada kadar natrium, mempengaruhi luaran jantung (cardiac output).
Viskositas darah arteri dan elastisistas dinding mempengaruhi tahanan pembuluh darh
vaskular.
Tekanan darah mempunyai dua komponen: sitolik dan diastolik. Tekanan darah sistolik
menggambarkan tekanan maksimum pada arteri ketika kontraksi ventrikel kiri (atau sistol),
dan diatur oleh volume stroke (atau volume darah yang dipompa keluar pada setiap denyut
janutng). Tekanan darah diastolik adalah tekanan saat istirahat yaitu tekanan dari darah antar
kontraksi ventrikel.
Tujuan obyektif utama mengidentifikasi, memberikan terapi dan memantau tekanan
darah pasien adalah untuk menurunkan resiko penyakit kardiovaskuler serta angka kesakitan
dan kematian yang terkait. Oleh karena itu, pengukuran tekanan darah yang akurat sangat
penting, karena pengukuran ini menjadi dasar keputusan klinis yang vital, misalnya untuk
menyesuaikan terapi antihipertensi untuk pasien.
Pengukuran tekanan darah dianggap tak langsung, kaena tekanan dalam pembuluh darah
secara tidak langsung diukur dengan melihat tekanan dalam pengikat lengan. Ketika udara
dipompakan ke dalam pengikat lengan, tekanan dalam pengikat lengan tersebut akan
meningkat. Ketika tekanan dalam pengikat lengan tadi melebihi tekanan arteri brakhial
pasien, arteri akan tertekan dan aliran darah akan berkurang dan akhirnya berhenti.
Bersamaan dengan mengeluarkan udara dari pengikat lengan, kantong akan mengempis dan
tekanan pada pengikat lengan berkurang. Ketika tekanan dalam pengikat lengan sama
dengan tekanan arteri, darah akan mulai mengalir kembali.

Untuk hasil pengukuran yang paling akurat, 2 atau lebih pembacaan, tiap pembacaan
terpisah 2 menit, dicari nilai rata-ratanya. Jika 2 pembacaan pertama berbeda lebih dari 5
mmHg harus dilakukan pembacaan ulang (pengukuran tekanan darah diulang lagi) dan
kemudian dirata-rata.

Jumlah tekanan darah yang normal berdasarkan usia seseorang adalah:


Bayi usia di bawah 1 bulan : 85/15 mmHg
Usia 1 6 bulan : 90/60 mmHg
Usia 6 12 bulan : 96/65 mmHg
Usia 1 4 tahun : 99/65 mmHg
Usia 4 6 tahun : 160/60 mmHg
Usia 6 8 tahun : 185/60 mmHg
Usia 8 10 tahun : 110/60 mmHg
Usia 10 12 tahun : 115/60 mmHg
Usia 12 14 tahun : 118/60 mmHg
Usia 14 16 tahun : 120/65 mmHg
Usia 16 tahun ke atas : 130/75 mmHg
Usia lanjut : 130-139/85-89 mmHg
Seseorang dikategorikan hypertensi berdasarkan tekanan darahnya adalah:
* Hypertensi rendah : 140 159/ 90-99 mmHg
* Hypertensi sedang : 160 169/100-109 mmHg
* Hypertensi berat : 180 209/110-119 mmHg
Seseorang dikatakan hypotensi jika tekanan darahnya lebih kecil dari 110/70 mmHg

Anda mungkin juga menyukai