NIM : P1337420120022
Kelas : 1A2
KEPERAWATAN DASAR
Nilai tekanan darah normal anak berbeda dengan tekanan darah normal pada orang
dewasa. Tekanan darah normal anak penting untuk selalu dijaga agar tetap stabil. Hal ini
karena tekanan darah anak yang terlalu tinggi atau rendah dapat menyebabkan gangguan
kesehatan pada anak.
Tekanan darah umumnya memiliki batas normal yang berbeda, tergantung usia, tinggi
badan, berat badan, dan jenis kelamin. Dengan demikian, anak-anak pun juga memiliki batas
tekanan darah normal tersendiri.
Sama halnya dengan orang dewasa, tekanan darah pada anak-anak juga dipengaruhi oleh
berbagai faktor, seperti faktor keturunan atau genetik, aktivitas sehari-hari, hingga penyakit
tertentu.
Setiap anak memiliki nilai rentang tekanan darah normal yang berbeda-beda, tergantung usia,
berat badan, dan tinggi badannya. Berikut ini adalah nilai tekanan darah normal pada anak
berdasarkan usia yang perlu Anda ketahui:
1. Anak berusia 1–3 tahun memiliki tekanan darah sistolik normal antara 80–90 mmHg
dan tekanan diastolik normal antara 50–70 mmHg.
2. Anak berusia 3–6 tahun memiliki tekanan darah sistolik normal antara 95–110 mmHg
dan dan tekanan diastolik normal antara 55–70 mmHg.
3. Anak berusia 7–12 tahun memiliki tekanan darah sistolik normal antara 95–110
mmHg dan tekanan darah diastolik normal antara 55–70 mmHg.
4. Anak berusia 13 tahun ke atas memiliki tekanan darah sistolik normal antara 100–120
mmHg dan tekanan darah diastolik normal 60–80 mmHg.
Tekanan darah anak yang melebihi batas normal tersebut dikatakan sebagai tekanan darah
tinggi atau hipertensi. Sebaliknya, tekanan darah anak yang lebih rendah dari batas normal
dikatakan sebagai tekanan darah rendah atau hipotensi.
Pengukuran tekanan darah harus dilakukan dengan cermat. Beberapa hal di bawah ini
perlu diperhatikan dalam pengukuran tekanan darah seorang anak:
Tekanan darah diukur setelah anak tersebut beristirahat selama 3-5 menit
dengan suasana sekitar yang tenang.
Pengukuran tekanan darah dilakukan pada anak dalam posisi duduk dengan
lengan kanan diletakkan setinggi jantung, sedangkan pada bayi dilakukan
dalam posisi telentang.
Tekanan darah sebaiknya diukur dengan menggunakan sfigmomanometer air
raksa. Bila menggunakan sfigmomanometer aneroid,diperlukan kaliberasi alat
secara berkala.
Tekanan darah diukur dengan menggunakan manset yang sesuai dengan
panjang lengan atas anak tersebut. Panjang cuff manset harus melingkupi
minimal 80% lingkar lengan atas, sedangkan lebar cuff harus lebih dari 40%
lingkar lengan atas (atau minimal 2/3 jarak antara akromion dan olekranon).
Baku emas interpretasi nilai tekanan darah adalah pengukuran dengan
menggunakan teknik auskultasi.Tekanan darah sistolik ditentukan saat mulai
terdengar bunyi Korotkoff ke-1. Tekanan darah diastolik terletak antara mulai
mengecil sampai menghilangnya bunyi Korotkoff (sesuai dengan Korotkoff
ke-4)
Pengukuran tekanan darah menggunakan alat otomatis memiliki korelasi yang baik
dengan teknik auskultasi dan memiliki keuntungan lebih cepat, serta dapat mengurangi
kesalahan pemeriksa.Jika tekanan darah terukur tinggi dengan alat otomatis, sebaiknya
pengukuran diulangi dengan teknik auskultasi.
Bila anak menunjukkan tekanan darah yang normal, ulangi pemeriksaan setidaknya
satu kali dalam setahun.
e. Kelainan Pernapasan
Cheyne- Pernapasan bertahap, cepat, dan Peningkatan TIK, gagal ginjal, gagal
stokes lebih dalam kemudian menjadi jantung, overdosis obat
lambat berbeda dengan apnea
Biot Pernapasan cepat dan dalam dengan Gangguan meningitis, kondisi
periode berhenti tidak teratur gangguan sistem saraf pusat.
Kussmaul Pernapasan cepat dan dalam tanpa Gagal ginjal, asidosis metabolik,
berhenti ketoasidosis diabetes
Apneustik Panjang, tarikan napas dalam diikuti Disfungsi pusat pernapasan
hembusan pendek
Hiperventilasi Hiperapnea teratur terus menerus Lesi otak tenagh
neurogenik
pusat
Ataksik Sangat tidak teratur Kerusakan pusat pernapasan pada
medula