Anda di halaman 1dari 17

PEMERIKSAAN

VITAL SIGN DASAR


TEORI
Ns. Haedar Putra, S. Kep

STIKES Griya Husada Sumbawa


• Vital sign atau tanda-tanda vital adalah ukuran statistik
berbagai fisiologis yang digunakan untuk membantu
menentukan status kesehatan seseorang, terutama pada
pasien yang secara medis tidak stabil atau memiliki faktor-
faktor resiko komplikasi kardiopulmonal dan untuk menilai
respon terhadap intervensi
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital
1. Pemeriksaan Tekanan Darah
2. Pemeriksaan Suhu Tubuh
3. Pemeriksaan Frekuensi Nadi
4. Pemeriksaan Frekuensi Pernafasan
Pemeriksaan Tekanan Darah
• Pemeriksaan tekanan darah merupakan suatu tindakan
melakukan pengukuran tekanan darah, yaitu hasil dari curah
jantung dan tahanan perifer, menggunakan
Sphygmomanometer. Tekanan darah adalah tekanan yang
ditimbulkan pada dinding arteri. Tekanan ini sangat
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti curah jantung,
ketegangan arteri, dan volume, laju serta kekentalan
(viskositas) darah. Tekanan darah terjadi akibat fenomena
siklis.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Tekanan Darah (Perry dan Potter, 1993)
a. Umur
• Tekanan darah akan semakin meningkat seiring dengan
bertambahnya usia. Hal ini dikaitkan dengan berkurangnya
elastisitas pembuluh darah arteri, dinsing arteri semakin kaku
sehingga tahanan pada arteri semakin basar dan
meningkatkan tekanan darah.
b. Waktu Pengukuran
• Tingkat tekanan darah berubah-ubah sepanjang hari. Tekanan
darah biasanya rendah pada pagi-pagi sekali, secara
berangsur-angsur naik pagi menjelang siang dan sore, dan
puncaknya pada senja hari atau malam. Tidak ada orang yang
pola dan derajat variasinya sama.
c. Latihan dan Aktivitas Fisik
• Latihan dan aktivitas fisik dapat meningkatkan cardiac output
dan tekanan darah. Hal ini berkaitan dengan peningkatan
metabolism tubuh. Aktivitas fisik membutuhkan energi
sehingga membutuhkan aliran yang lebih cepat untuk
mensuplai oksigen dan nutrisi (tekanan darah naik).
d. Stress (kecemasan, takut, emosi dan nyeri)
• Stress ini akan merangsang syaraf simpatik, mengakibatkan
peningkatan denyut jantung serta peningkatan resistensi atau
tahanan arteri. Selain itu juga mengakibatkan vasokonstriksi
arteri.
f. Obat-obatan
• Terdapat beberapa obat yang dapat menyebabkan
peningkatan ataupun penurunan tekanan darah, seperti
analgetik yang dapat menurunkan tekanan arah.
Jumlah tekanan darah yang normal
berdasarkan usia seseorang
1. Bayi usia di bawah 1 bulan : 85/15 mmHg
2. Usia 1 - 6 bulan : 90/60 mmHg
3. Usia 6 - 12 bulan : 96/65 mmHg
4. Usia 1 - 4 tahun : 99/65 mmHg
5. Usia 4 - 6 tahun : 160/60 mmHg
6. Usia 6 - 8 tahun : 185/60 mmHg
7. Usia 8 - 10 tahun : 110/60 mmHg
8. Usia 10 - 12 tahun : 115/60 mmHg
9. Usia 12 - 14 tahun : 118/60 mmHg
10. Usia 14 - 16 tahun : 120/65 mmHg
11. Usia 16 tahun ke atas : 130/75 mmHg
12. Usia lanjut : 130-139/85-89 mmHg
Pemeriksaan Suhu Tubuh
• Pemeriksaan suhu tubuh akan memberikan tanda/hasil suhu
inti yang secara ketat dikontrol karena dapat dipengaruhi oleh
reaksi kimiawi. Pemeriksaan suhu tubuh dapat dilakukan di
beberapa tempat, yaitu:
a. Aksila/Ketiak, dilakukan selama 5-10 menit (Eoff dan Joyce, 1
981
b. Oral/mulut, dilakukan selama 2 menit (Baker et.al, 1984)
c. Rectal/Anus, dilakukan selama 2 menit (Kucha, 1972)
d. Timpanik/Telinga, dilakukan selama 2 detik (Erickson et.al,19
91)
• Nilai standar untuk mengetahui batas normal suhu tubuh
manusia dibagi menjadi empat yaitu :
a. Hipotermi, bila suhu tubuh kurang dari 36°C. Untuk mengukur suh
u hipotermi diperlukan termometer ukuran rendah (low reading t
hermometer) yang dapat mengukur sampai 25 derajat Celcius.
b. Normal, bila suhu tubuh berkisar antara 36,5 - 37,5°C
c. Febris / pireksia / panas, bila suhu tubuh diatas 37,5 - 40°C
d. Hipertermi, bila suhu tubuh lebih dari 40°C
Pemeriksaan Frekuensi Nadi
• Nadi adalah denyut nadi yang teraba pada dinding pembuluh
darah arteri yang berdasarkan systol dan gystole dari
jantung. Denyut nadi adalah jumlah denyut jantung, atau
berapa kali jantung berdetak per menit. Mengkaji denyut nadi
tidak hanya mengukur frekuensi denyut jantung, tetapi juga
mengkaji irama jantung dan kekuatan denyut jantung.
• Denyut merupakan pemeriksaan pada pembuluh nadi atau
arteri. Ukuran kecepatannya diukur pada beberapa titik
denyut misalnya denyut arteri radialis pada pergelangan
tangan, arteri brachialis pada lengan atas, arteri karotis pada
leher, arteri poplitea pada belakang lutut, arteri dorsalis
pedis atau arteri tibialis posterior pada kaki. Pemeriksaan
denyut dapat dilakukan dengan bantuan stetoskop.
Jumlah denyut nadi yang normal
berdasarkan usia seseorang
adalah:
1. Bayi baru lahir : 140 kali per menit
2. Umur di bawah umur 1 bulan : 110 kali per menit
3. Umur 1 - 6 bulan : 130 kali per menit
4. Umur 6 - 12 bulan : 115 kali per menit
5. Umur 1 - 2 tahun : 110 kali per menit
6. Umur 2 - 6 tahun : 105 kali per menit
7. Umur 6 - 10 tahun : 95 kali per menit
8. Umur 10 - 14 tahun : 85 kali per menit
9. Umur 14 - 18 tahun : 82 kali per menit
10. Umur di atas 18 tahun : 60 - 100 kali per menit
11. Usia Lanjut : 60 -70 kali per menit
Pemeriksaan Frekuensi Pernafasan
• Pernafasan merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk
menilai proses pengambilan oksigen dan pengeluaran
karbondioksida. Menilai frekuensi, irama, kedalaman dan tipe
atau pola pernapasan.
• Tingkat respirasi atau respirasi rate adalah jumlah seseorang
mengambil napas per menit. Tingkat respirasi biasanya diukur
ketika seseorang dalam posisi diam dan hanya melibatkan
menghitung jumlah napas selama satu menit dengan
menghitung berapa kali dada meningkat.
• Respirasi dapat meningkat pada saat demam, berolahraga,
emosi. Ketika memeriksa pernapasan, adalah penting untuk
juga diperhatikan apakah seseorang memiliki kesulitan
bernapas.
• Pola pernapasan adalah:
- Pernapasan normal (euphea)
- Pernapasan cepat (tachypnea)
- Pernapasan lambat (bradypnea)
- Sulit/sukar bernapas (oypnea)
• Jumlah pernapasan seseorang adalah:
- Bayi : 30 - 40 kali per menit
- Anak : 20 - 50 kali per menit
- Dewasa : 16 - 24 kali per menit
Jenis Ketidaknormalan Bunyi Pernafasan
• Crackel (bunyi nafas seperti retakan/pecahan)
• Friction (bunyi nafas seperti ada tarikan dinding dada ke
dalam)
• Grunting (bunyi nafas seperti rintihan)
• Ronchi (bunyi nafas seperti terengah-engah)
• Stridor (bunyi nafas kasar)
• Wheezing (bunyi nafas seperti siulan).

Anda mungkin juga menyukai