PENDAHULUAN
Kegiatan Praktikum ini akan belajar mengenai pemeriksaan vital sign pada ibu
hamil. Pemeriksaan vital sign merupakan kategori pemeriksaan dasar yang
mencerminkan keadaan ibu. Pada ibu hamil, secara fisiologis ada mekanisme
perubahan system tubuh karena pengaruh hormonal maupun karena perubahan
fisik/biologis ibu. Perubahan pada ibu hamil antara lain meliputi : perubahan
sistem pernafasan, system kardiovaskuler, system metabolisme, system
pencernaan dan perubahan faal tubuh yang lain.
3. Pendokumentasian hasil pemeriksaan pada buku KIA, kartu ibu atau status ibu
hamil.
Adapun persiapan alat dan bahan untuk pemeriksaan Vital Sign adalah :
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian Vital Sign
Vital Sign pada ibu hamil merupakan pengukuran fungsi tubuh yang
paling dasar untuk mengetahui tanda klinis dan berguna untuk menegakkan
diagnosis suatu penyakit dan berfungsi dalam menentukan perencanaan perawatan
medis yang sesuai atau merupakan suatu cara untuk mendeteksi adanya perubahan
sistem tubuh. Tanda vital ada empat meliputi : tekanan darah, suhu tubuh, denyut
nadi, dan frekuensi pernafasan. Tanda vital sign mempunyai nilai yang sangat
penting bagi fungsi tubuh. Adanya perubahan tanda vital maka mempunyai arti
sebagai indikasi adanya kegiatan organ-organ di dalam tubuh.
1. Usia
2. Jenis Kelamin
3. Bentuk tubuh
4. Aktivitas
5. Stress dan emosi
6. Suhu tubuh
7. Volume darah
8. Obat-obatan
9. Circadian rhythm
Tipe pernafasan :
1. Pernafasan abomino-torakal : pernafasan abdomen lebih
berdominan dibandingkan toraks, umumnya pada laki-laki
2. Pernafasan torako-abdominal : pernafasan torakal lebih dominan
dibanding abdomen, umumnya pada perempuan Frekuensi pernafasan
normal(eupnea):
1. Bayi : 30-60 kali/menit
2. Anak : 20-30 kali/menit
3. Remaja : 15-24 kali/menit
4. Dewasa : 16-20 kali/menit
3. Termometer
4. Arloji atau stopwatch
B. Cara Kerja
Pelaksanaan TD
1. Menyambut pasien dan memperkenalkan diri.
2. Menjelaskan kepada pasien tindakan yang akan dilakukan.
3. Menyiapkan peralatan.
4. Mencuci tangan.
5. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin.
6. Lengan baju pasien digulung keatas.
7. Memasang manchet pada lengan atas pasien, sekitar 3cm diatas fossa cubiti,
pipa karet berada disisi luar lengan.
8. Menentukan denyut nadi pada arteri brakhialis dan arteri radialis.
9. Memompa sphygmomanometer sampai denyut nadi pada arteri radialis tidak
terdengar. 10.Manchet dikempeskan hingga udara yang berada didalamnya keluar
semua.
11.Stetoskop diletakkan diatas brakhialis.
12.Pompa shpygmomanometer 20-30 mmHg lebih tinggi dari titik dimana denyut
nadi pada arteri radialis tidak terdengar.
13.Buka tutup balon karet perlahan-lahan, dengarkan bunyi denyutan pertama dari
stetoskop.
14.Jika bunyi denyutan pertama terdengar dititik 120 mmHg, maka denyutan
tersebut disebut tekanan sistolik.
15.Dengarkan hingga bunyi denyutan terakhir.
16.Jika bunyi denyutan terakhir terdengar dititik 80 mmHg, maka denyutan
tersebut disebut tekanan diastolik.
17.Catat hasil pemeriksaan dibuku catatan.
18.Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada pasien.
Pelaksanaan Nadi
1. Menyambut pasien dan memperkenalkan diri.
2. Menjelaskan kepada pasien tindakan yang akan dilakukan.
3. Menyiapkan peralatan.
4. Mencuci tangan.
5. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin.
6. Meraba arteri dengan menggunakan jari, hitung nadi selama 1 menit.
7. Catat hasil pemeriksaan.
8. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada pasien.
Pelaksanaan Pernafasan
1. Menyambut pasien dan memperkenalkan diri.
2. Menjelaskan kepada pasien tindakan yang akan dilakukan.
3. Menyiapkan peralatan.
4. Mencuci tangan.
5. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin.
6. Menghitung frekuensi dan irama pernafasan pasien dengan memperhatikan
gerakan pernafasan pada dada pasien, dihitung selama 1 menit penuh.
7. Catat hasil pemeriksaan pada buku.
8. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada pasien.
BAB III
TINJAUAN KASUS
HASIL TINDAKAN PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN DENGAN
PEMERIKSAAN TANDA-TANDA VITAL PADA Ny “F” DI POLI UMUM
PUSKESMAS KOTAKALER
TANGGAL 18 SEPTEMBER 2017
1. Subjektif
a. Biodata
Nama : Ny “F” Tn “DA”
Usia : 27 tahun 31 tahun
Agama : Islam Islam
Suku : Sunda Sunda
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : IRT Swasta
Alamat : Jatihurip Rt 03 Rw 06 Kelurahan Situ
b. Keluhan
Ibu mengatakan datang untuk kontrol kesehatannya.
c. Riwayat menstruasi
1). Menarche : 12 tahun
2). Siklus : 30 hari
3). Lamanya : 5 hari
4). Jumlah : 3 kali ganti pembalut
5). Disminore : ada
6). Fluor albus : ada menjelang dan sesudah menstruasi, warna bening ,
dan tidak gatal
d. Riwayat penyakit terdahulu
Ibu mengatakan tidak ada penyakit yang pernah di derita.
e. Riwayat biopsikososial
1). Nutrisi
Komposisi : Nasi, sayur, lauk, buah
Frekuensi : 2 kali/ hr
Pantangan : Tidak ada
Penyulit : Tidak ada
2). Eliminasi
BAB
Frekuensi : 1kali/ hr
Konsistensi : Lembek
Warna : Kuning
Penyulit : Tidak ada
BAK
Frekuensi : 3 kali/ hr
Warna : Kuning jernih
3). Kebersihan diri
Mandi : 2 kali/ hr
Gosok gigi : 2 kali/ hr
Cuci rambut : 1 kali/ 4 hr
Ganti pakaian : 1 kali/ hr
Potong kuku : jika panjang
4). Istirahat dan tidur
Siang : + 1 jam
Malam : + 8 jam
Kesulitan : Tidak ada
5). Kebiasaan hidup sehat :
merokok : tidak pernah
minum-minuman keras : tidak pernah
obat-obatan terlarang : tidak pernah
6). Beban kerja/ aktivitas sehari hari
Tiap hari ibu beraktivitas sebagai ibu rumah tangga biasa seperti memasak,
menyapu, mencuci.
2. Objektif
a. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 80 x/m
Suhu : 36,6oC
RR : 22 x/m
b. Pemeriksaan fisik
1) Kepala dan rambut
a) Inspeksi : warna rambut hitam, distribusi merata, kulit kepala bersih.
b) Palpasi : tidak terdapat lesi/ benjolan.
2) Wajah
a) Inspeksi : wajah tidak pucat.
b) Palpasi : tidak ada oedema.
3) Mata
a) Inspeksi : simetris, konjungtiva tidak pucat, skelera tidak ikterus.
4) Hidung
a) Inspeksi : hidung simetris, tidak ada pernafasan cuping hidung, polip
tidak ada.
b) Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada sinus maksilaris, frontalis dan
etmoidalis
5) Mulut
a) Inspeksi : bibir lembap, gigi bersih tidak berlubang
6) Telinga
a) Inspeksi : telinga simetris, tidak terdapat serumen
b) Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada kartilago telinga
7) Leher
a) Inspeksi : tidak ada bendungan vena jugularis
b) Palpasi : tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan tiroid
8) Payudara
a) Inspeksi : payudara simetris, puting susu menonjol, tidak ada retraksi/
dimpling
b) Palpasi : tidak ada benjolan / massa, tidak ada nyeri tekan.
9) Abdomen
a) Inspeksi : tidak ada bekas luka, terdapat kerutan
10) Ekstremitas atas
a) Inspeksi : tidak terdapat bekas luka , kuku tidak pucat
b) Palpasi : tidak oedema
11) Estremitas bawah
a) Inspeksi : tidak ada varises, tidak ada bekas luka, kuku tidak pucat
b) Palpasi : ada oedema.
E. Menyusun Rencana
1. Lakukan pemeriksaan tanda-tanda vital
2. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan
3. Sarankan ibu untuk istirahat yang cukup
4. Anjurkan ibu untuk makan-makanan yang bergizi
5. Anjurkan ibu untuk kontrol ulang
F. Pelaksanaan
1. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital
a. Persiapan alat
1) Arloji
2) Termometer
3) Manset dan sfigmomanometer
4) stetoskop
5) Buku catatan
b. Pelaksanaan
Mengukur tekanan darah:
1) Pasien diatur posisinya
2) Spinomanometer diletakkan disamping pasien sejajar lengan atas
3) Lengan baju pasien digulung
4) Pasang manset 1-2 inchi dari ante cubitas (manset jangan dipasang terlalu
kendor) sehingga pusat bloder langsung bearada di tengah-tengah lengan
5) Sekup balon dikencangkan
6) Letakkan diafragma stetoskop pada arteri , pompalah sampai tidak terdengar
suara
7) Buka katup secara perlahan
8) Mendengarkan bunyi pertama pada angka berapa (Sebagai sistol) dan bunyi
terakhir sebagai diastol
9) Hasil pemeriksaaan dicatat
10) Lengan baju diturunkan
11) Bereskan alat
Mengukur suhu:
1) Menyiapkan posisi pasien
2) Termometer diperiksa apakah sudah turun ke reservoirnya
3) Jika belum ayun dengan mantap
4) Jepitkan ujung termometer pada ketiak pasien
5) Setelah 3-5 menit , termometer diangkat dan dibaca
6) Hasil dicatat
Mengukur respirasi:
1) Tangan seolah-olah menghitungnadi, mata memperhatikan pernafasan
pasien
2) Cara menghitungnya dilakukan langsung 1 menit
3) Hasil dicatat
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
Pemeriksaan tanda-tanda vital pada Ny “F” dilkukan secara tepat dengan langkah
yang benar.
B. Saran
1. Pasien
Pasien diharapkan mengerti pentingnya pemeriksaan tanda-tanda vital dan rutin
memeriksakannya.
2. Mahasiswa
Mahasiswa diharapkan mampu menjadikan praktek ini sebagai tempat belajar
yang baik untuk menjadi tenaga medis yang profesional.