Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

PEMERIKSAAN TANDA-TANDA VITAL

DI RUANG VK RSUD ABDUL RIVAI BERAU

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktek Profesi Bidan


Stase Ketrampilan Dasar Kebidanan

Disusun oleh:
NAMA : DEWI JAWA
NIM : 22082004

PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN


ITKES WIYATA HUSADA SAMARINDA
2023/2024
FORMAT PENGKAJIAN LAPORAN

Preseptee : Dewi Jawa Tanggal Pengkajian : 07 Juni 2023

NIM : 22082004 Ruangan : Vk Bersalin

Data Umum klien


Inisial klien : Ny.
Usia : tahun
Status perkawinan :
Pekerjaan :
Pendidikan :
DATA SUBJEKTIF
1. Alasan masuk
……………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
2. Keluhan utama
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………

DATA OBYEKTIF
……………………………………………………………………………………………
……………………………….
ANALISA SINTESA TINDAKAN PEMERIKSAAN TANDA-TANDA VITAL

A. Suhu Tubuh/Temperatur

1. Pengertian
Suhu badan ialah derajad panas yang di hasilkan oleh tubuh manusia
sebagai keseimbangan pembakaran dalam tubuh dengan pengeluaran panas
melalui keringat, pernapasan, sisa-sisa pembuangan (ekskresi) dan penyinaran
(radiasi), hantaran (konduksi) dan convection (konveksi)

2. Tujuan
Untuk mengetahui suhu badan pasien, apakah suhu badannya normal atau tidak

3. Tempat pengambilan suhu


a. Pengambilan suhu secara oral (mulut).
b. Pengambilan suhu secara rectal (pelepasan).
c. Pengambilan suhu secara aksila (ketiak).

4. Indikasi
a. Pengambilan suhu secara oral (mulut)
1) Kebiasaan Rumah Sakit
2) Pada pasien dewasa
3) Bila tidak dapat dikerjakan pada bagian tubuh yang lain
4) Atas instruksi dokter
b. Pengambilan suhu secara Rectal (anus)
1) Pada bayi, anak, dan pasien dalam keadaan parah
2) Atas instruksi dokter
3) Bila tidak dapat dikerjakan pada bagian tubuh yang lain
c. Pengambilan suhu secara aksila (Ketiak)
1) Bila tidak dapat dikerjakan pada bagian tubuh yang lain
2) Atas instruksi dokter

5. Kontraindikasi
a. Pengambilan suhu secara oral (mulut).
1) Tidak boleh di lakukan pada pasien yang tidak sadar atau gelisah.
2) 10 menit sebelum suhu di ambil, pasien tidak boleh minum atau
makan yang panas / yang dingin (es).
3) Selama thermometer ada di mulut, pasien di larang berbicara.
4) Berbahaya bila pecah didalam mulut, pecahnya dapat melukai selaput
lender mulut dan air raksanya dapat tertelan (bila menggunakan
thermometer raksa).
b. Pengambilan suhu secara rectal (pelepasan).
1) Pada pasien yan luka di daerah anus.
2) Pada pasien yang berpenyakit kelamin.
3) Selama mengukur suhu pasien harus di jaga, untuk menghindari
bahaya pecahnya reservoir, untuk mempertahankan reservoir selama
waktu pengambilan suhu.
c. Pengambilan suhu secara aksila (ketiak)
1) Bayi.
2) Pasien yang sangat kurus.
3) Pasien yang luka / kudis ketiak, operasi pada mammae (payudara).
4) Pasien harus tenang dan berada si tempat tidur.
5) Ketiak harus kering dan tertutup rapat.
6) Tidak boleh ada yang menghalangi antara ketiak dan thermometer.
7) Sebelum thermometer di gunakan, di periksa dahulu apakah air raksa
sudah di turunkan atau belum

B. Denyut Nadi

1. Pengertian
Nilai denyut nadi merupakan indikator untuk menilai system
kardiovaskular. Denyut nadi dapat di periksa dengan mudah menggunakan jari
tangan (palpsai) atau dapat juga di lakukan dengan alat elektronil yang
sederhana maupun canggih. Pemeriksaan denyut nadi dapat di lakukan pada
daerah arteri raidalis pada pergelangan tangan, arteri brakhialis pada siku
bagian dalam, arteri karotis pada leher, arteri temporalis, arteri femoralis, arteri
dorsalis pedis, dan arteri frontalis pada bayi

2. Tujuan
Untuk mengetahui jumlah denyut nadi atau kardiovaskuler selama satu menit

3. Tempat pemeriksaan
a. Arteri radialis pada pergelangan tangan
b. Arteri brachialis pada siku bagian dalam
c. Arteri carotis pada leher
d. Arteri temporalis pada pelipis
e. Arteri femoralis pada lipatan pada (selangkangan)
f. Arteri dorsalis padis pada kaki
g. Arteri frontalis pada ubunn-ubunn (bayi)

4. Indikasi
a. Secara rutin, yaitu di kerjakan bersama-sama pada waktu mengambil suhu
badan dan tensi (tekanan darah).
b. Sewaktu-waktu apabila di periluhkan.
c. Atas intruksi dokter.
d. Pada waktu pasien akan, sedang, dan sesudah di operasi/ melahirkan
5. Kontraindikasi
a. Pengukuran Suhu Oral
b. Klien tidak kooperatif
c. Bayi atau toodler
d. Tidak sadar
e. Dalam keadaan menggigil
f. Oang yang biasa bernafas dengan mulut
g. Pembedahan pada mulut
h. Pasien tidak bisa menutup mulut
i. Pengukuran Suhu Rektal
j. Diare
k. Pembedahan rectal
l. Clotting disorders
m. Hemorrhoids
n. Pengukuran Suhu Aksial
o. Diare
p. Pembedahan aksial
q. Clotting disorders
r. Hemorrhoids

C. Pernafasan

1. Pengertian
Nilai pemeriksaan pernapasan merupakan salah satu indicator untuk
mengetahui fungsi system pernapasanyang tersiri dari mempertahankan
pertukaran olsigen dan karbon dioksida dalam paru dan pengaruh
keseimbangan asam basa
Merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk menilai proses pengambilan
oksigen dan pengeluaran karbondioksida. Menilai frekuensi, irama, kedalaman
dan tipe atau pola pernapasan.
Tingkat respirasi atau respirasi rate adalah jumlah seseorang mengambil napas
per menit.Tingkat respirasi biasanya diukur ketika seseorang dalam posisi diam
dan hanya melibatkan menghitung jumlah napas selama satu menit dengan
menghitung berapa kali dada meningkat.
Respirasi dapat meningkat pada saat demam, berolahraga, emosi.Ketika
memeriksa pernapasan, adalah penting untuk juga diperhatikan apakah
seseorang memiliki kesulitan bernapas

2. Tujuan
Mengetahui sistem fungsi pernapasan yang terdiri dari mempertahankan
pertukaran oksigen dan karbon dioksida dalam paru dan pengaturan
keseimbangan asam basa

3. Pola Pernafasan
a. Pernapasan normal (euphea)
b. Pernapasan cepat (tachypnea)
c. Pernapasan lambat (bradypnea)
d. Sulit/sukar bernapas (oypnea)

4. Indikasi
a. Pasien yang akan, sedang, dan sesudah dibedah
b. Secara rutin bersamaan dengan pengukuran denyut, suhu, tekanan darah
c. Sewaktu diperlukan
5. Kontraindikasi
a. Pasien dengan sakit jantung, pendarahan, kontraksi kuat, pembukaan
lengkap
b. Jika kanul ada hambatan jangan dipaksakan
c. Jangan sampai penderita mengetahui bahwa frekwensi pernapasanx sedang
dihitung

D. Tekanan Darah

1. Pengertian
Nilai tekanan darah merupakan indicator untuk menilai system
kardiovaskuler bersamaan dengan pemeriksaan nadi. Pemeriksaan tekanan
darah dapat di ukur dengan dua metode, yaitu
Metode langsung.Metode yang menggunakan kanula atau jarum yang di
masukan ke dalam pembulu darah yang di hubungkadn dengan manometer.
Metode ini merupakan cara yang paling cepat untuk menentukan tekanan
darah, tetapi memerluhkan persyaratan dan keahlian khusus.
Metode tak langsung, metode yang menggunakan sfigmomanometer.
Pengukuran tak langsung inimenggunakan dua cara, yaitu palpasi yang
mengukur tekanan sistonikdan auskultasi yang dapat mengukur tekanan
sistonik dan diastonik dan cara ini memerluhkan stetoskop.

2. Tujuan
Menilai sistem kardiovaskuler atau menghitung tekanan darah pasien

3. Tekanan Darah Normal


UMUR SISTOLIK (mmHg) DISTOLIK (mmHg)
Neonate 75 – 105 45 – 75
2 – 6 tahun 80 – 110 50 – 80
7 tahun 85 – 120 50 – 80
8 – 9 tahun 90 – 120 55 – 85
10 tahun 95 – 130 60 – 85
11 – 12 tahun 95 – 135 60 – 85
13 tahun 100 – 140 60 – 90
14 tahun 105 – 140 65 – 90

4. Indikasi
Menilai pola hidup serta identifikasi factor-faktor resiko kardiovaskuler
lainnya.Jika hasil pengukuran darah berada di atas normal, maka klien tersebut
mempunyai tekanan darah yang tinggi atau hipertensi. Hipertensi dapat
mengakibatkan kerusakan berbagai organ target seperti otak, jantung, ginjal,
aorta, pembuluh darah perifir dan retina
5. Kontraindikasi
a. Hindari penempatan manset pada lengan yang terpasang infus, terpasang
shun arterivena, lenan yg mengalami fistula, trauma dan tertutup gip atau
balutan
b. Pergelangan kaki bagian atas
c. Hipotensi akan terjadi bila kondisi tekanan darah klien berada di bawah
normal. Hipotensi dapat mengakibatkan stroke dan bahkan mengakibatkan
kematian.
d. Tidak boleh melakukan pengukuran tekanan darah lebih dari 3 kali sehari

DAFTAR PUSTAKA

Yuni Kusmiati. 2010. Keterampilan dasar praktik klinik kebidanan. Yogyakarta.


Fitramaya

Depkes RI.1994. Prosedur Perawatan Dasar. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai