c. Suhu
Lokasi pemeriksaan suhu tubuh : mulut (oral) tidak boleh dilakukan pada anak/bayi,
anus (rectal) tidak boleh dilakukan pada klien dengan diare, ketiak (aksila), telinga
(timpani/aural/otic) dan dahi (arteri temporalis).
Hipotermia (<35° C)
Normal (35-37° C)
Pireksia/febris (37-41,1° C)
Hipertermia (>41,1° C)
e. Nadi, RR, dan tekanan darah (TD) berdasarkan usia (Keperawatan Klinis, 2019)
Usia Nadi (kali/menit) RR (kali/menit) TD sistolik (mmHg)
Dewasa (>18 tahun) 60-100 12-20 100-140
Remaja (12-18 tahun) 60-100 12-16 90-110
Anak-anak (5-12 tahun) 70-120 18-30 80-110
Pra sekolah (4-5 tahun) 80-140 22-34 80-100
Bawah 3 tahun/Toddler (1-3 tahun) 90-150 24-40 80-100
Bayi (1 bulan – 1 tahun) 100-160 30-60 70-95
Baru lahir/infant (0-1 bulan) 120-160 40-60 50-70
No TINDAKAN NILAI
1 Persiapan alat
1. Stetoskop
2. Tensimeter/Sphygmomanometer
3. Alcohol swab
4. Sarung tangan/handscoen
5. Jam tangan
6. Thermometer (raksa, digital/elektrik)
7. Thermometer tympani/aural
8. Thermometer rectal
9. Tissue
10. Kassa
11. Jelly/Lubrikan
12. Bullpen
13. Bengkok
14. Lembar dokumentasi
STSNDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PEMERIKSAAN VITAL SIGN
STANDAR
OPERASIONAL PEMERIKSAAN TANDA-TANDA VITAL
PROSEDUR
PENGERTIAN Pemeriksaan tanda vital (Vital Sign) merupakan suatu cara untuk
mendeteksi adanya perubahan system tubuh. Tanda vital meliputi suhu
tubuh, denyut nadi, frekuensi pernapasan dan tekanan darah. Tanda vital
mempunyai nilai sangat penting pada fungsi tubuh. Adanya perubahan tanda
vital, misalnya suhu tubuh dapat menunjukkan keadaan metabolism dalam
tubuh; denyut nadi dapat menunjukkan keadaaan metabolisme dalam tubuh,
denyut nadi dapat menunjukkan perubahan pada system kardiovaskuler,
frekuensi pernapasn dapat menunjukkan fungsi pernapasan dan tekanan
darah dapat menilai kemampuan system kardiovaskuler yang dapat
dikaitkan dengan denyut nadi
TUJUAN - Untuk mengetahui adanya kelainan pada pasien
- Mengetahui kondisi dan perkembangan vital sign pasien
- Mengetahui frekuensi irama pernapasan, frekuensi nadi, tekanan
darah dan suhu tubuh pasien
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Handscoon
2. Thermometer
3. Tensimeter
4. Jam tangan/stopwatch
5. Saturasi Oksigen
6. Baki beserta alas nya
7. Alat tulis
Tahap Orientasi
Tahap Kerja
1. Mencuci tangan
2. Menjaga privasi pasien
3. Atur posisi yang nyaman: duduk dan berbaring dengan posisi tangan
rileks
4. Memakai sarung tangan
5. Memposisikan perawat di sisi sebelah kanan pasien
6. Ukur suhu tubuh pasien dengan menggunakan termometer digital
7. Letakkan ujung tiga jari-jari tangan kecuali ibu jari padaarteri/nadi
yang akan diukur, (mulai dari radiialis, brakhialis,carotis, dan
temporalis) tekan dengan lembut
4. Persiapan perawat :
Tindakan Dilakukan Tidak dilakukan
a. Memperkenalkan diri √
b. Menjelaskan maksud dan tujuan pemeriksaan √
c. Memberikan posisi yang nyaman pada pasien √
d. Persiapan lingkungan √
e. Ciptakan lingkungan yang nyaman √
PEMERIKSAAN NADI
Tindakan Dilakukan Tidak dilakukan
a. Cuci tangan √
b. Bantu pasien untuk duduk atau berbaring, pastikan √
pasien merasa nyaman.
c. Gunakan ujung dua atau tiga jari (jari telunjuk, jari √
tengah dan jari manis ) untuk meraba salah satu
dari 9 arteri.
d. Tekan arteri radialis untuk merasakan denyutan √
e. Kaji jumlah, kualitas, dan ritme nadi √
f. Gunakan jam tangan, untuk menghitung frekuensi √
nadi selama minimal 30 detik
g. Hitung frekuensi nadi selama 1 menit penuh √
apabila ditemukan kondisi abnormal
h. Dokumentasikan hasil pemeriksaan √
TOTAL :
Nilai = 1 x ........ + 2 x ........ x 100 = ......... x 100 = ............
2 x .......
Sungailiat, ...... /...... /...... Fasilitator .......................