Disusun oleh :
Kelompok 2
1. Endwi
2. Eka Siska,
3. Dewi Jawa
4. Yuliana
TINJAUAN TEORI
Rasa nyeri pada persalinan merupakan suatu gabungan dari komponen objektif yang
merupakan aspek sensorik nyeri dan komponen subjektif yang merupakan komponen
emosional dan psikologis (Dian, 2018).
2. Mekanisme Nyeri Persalinan
Rasa nyeri persalinan disebabkan oleh kombinasi penegangan segmen bawah rahim dan
iskemia otot-otot rahim. Dengan peningkatan kekuatan kontraksi, serviks akan tertarik.
Kontraksi yang kuat ini juga membatasi pengaliran oksigen pada otot-otot rahim sehingga
terjadi nyeri iskemik. Keadaan ini diakibatkan oleh kelelahan ditambah lagi dengan kecemasan
yang selanjutnya akan menimbulkan ketegangan, menghalangi relaksasi bagian tubuh lainnya
dan mungkin pula menyebabkan exhaustion atau kelemahan yang sangat (Asrinah dkk, 2010).
3. Penyebab Rasa Nyeri
Rasa nyeri persalinan muncul karena:
a. Kontraksi otot rahim
Kontraksi rahim menyebabkan dilatasi dan penipisan serviks serta iskemia rahim akibat kontraksi arteri
miometrium. Karena rahim merupakan organ internal maka nyeri yang timbul disebut nyeri visceral. Pada persalinan
nyeri alih dapat dirasakan pada punggung bagian bawah dan sacrum.
b. Regangan otot dasar panggul
Jenis nyeri ini timbul pada saat mendekati kala II. Nyeri jenis ini disebut nyeri somatic dan disebabkan
peregangan struktur jalan lahir bagian bawah akibat penurunan bagian terbawah janin.
c. Kondisi psikologis
Nyeri dan rasa sakit yang berlebihan akan menimbulkan rasa cemas, takut dan tegang memicu produksi hormon
prostatglandin sehingga timbul stress. Kondisi stress dapat mempengaruhi kemampuan tubuh menahan rasa nyeri
(Judha dkk, 2012).
4. Dampak Nyeri Persalinan
Nyeri persalinan dapat menimbulkan stress yang menyebabkan pelepasan hormon
yang berlebihan seperti katekolamin dan steroid. Menyebabkan terjadinya
ketegangan otot polos dan vasokonstriksi pembuluh darah. Mengakibatkan
penurunan kontraksi uterus, penurunan sirkulasi uteroplasenta, pengurangan aliran
darah dan oksigen ke uterus, serta timbulnya iskemia uterus yang membuat impuls
nyeri bertambah banyak.
5. Penatalaksanaan Nyeri
1. Distraksi 2. Relaksasi
Memfokuskan perhatian pasien pada sesuatu selain pada Relaksasi adalah teknik untuk mencapai kondisi rileks.
nyeri merupakan mekanisme yang bertanggung jawab pada Dengan menarik nafas dalam-dalam mengalirkan oksigen
teknik kognitif afektif lainnya. Distraksi dapat menurunkan ke darah yang kemudian dialirkan ke seluruh bagian tubuh.
persepsi nyeri dengan stimulasi yang di tranmisikan ke otak. Hasilnya kita menjadi lebih tenang dan stabil.
4. Pemijatan/Massage 5. Berendam Air Hangat
Massage atau pijatan pada abdomen Metode ini dilakukan dengan cara berendam
(effleurage) adalah bentuk stimulasi kulit yang dengan air hangat yang akan menyebabkan
digunakan selama proses persalinan dalam vasodilatasi dan otot dimana tekanan darah akan
C. Akupresur
Pengertian
Akupresur disebut juga akupuntur tanpa jarum, atau pijat akupuntur. Teknik ini menggunakan teknik penekanan,
pemijatan, dan pengurutan sepanjang meridian tubuh atau garis aliran energi (Shofa Ilmiah, 2015). Akupressur
merupakan penekanan pada titik tertentu (yang dikenal dengan acupoint) dengan menggunakan telunjuk maupun
jari untuk menstimulasi aliran energi di meridian yang penggunaannya sangat aman dan efektif, mudah dipelajari,
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.” R” G2P1A0 UK 39 MG 2 hari JANIN TUNGGAL HIDUP INTRA
UTERIN DENGAN INPARTU KALA I FASE AKTIF
DI RUANG BERSALIN RSUD DR. ABDUL RIVAI
Tanggal 22 Pebruari 2023
NO. REGISTER : 123456
MASUK RS TANGGAL, JAM : 22 February 2023, 09.00
DIRAWAT DI RUANG : Bersalin
Biodata Ibu Suami
Nama : Ny. R Tn. L
Umur : 29 tahun 32 tahun
Agama : Islam Islam
Suku/Bangsa : Jawa / Indonesia Jawa / Indonesia
Pendidikan : SMA S1
Pekerjaan : IRT Karyawan Swasta
Alamat : Jl. Durian 3, Berau Jl. Durian 3, Berau
No. Telepon/Hp : 08123456789 081987654321
DATA SUBJEKTIF
Persalinan Nifas
Hamil
Ke Penolong komplikasi BB laktasi komplikasi
Tgl Umur Jenis JK
lahir kehamilan persalinan Ibu Bayi lahir
20/11/2018
1
39 mg spontan bidan Tidak Tidak ♀ 3200 + Tidak ada
ada ada
2 Hamil ini
1 IUD 2/1/2019 dokter praktek Tidak ada 3/1/2021 bidan praktek Ingin
hamil
1. Riwayat kesehatan
a. Penyakit sistemik yang pernah/ sedangdiderita
Tidak ada
b. Penyakit yang pernah/sedang diderita keluarga
Tidak ada
c. Riwayat keturunan kembar
Tidak ada
d. Kebiasaan-kebiasaan
Merokok : tidak ada
Minum jamu-jamuan : tidak ada
Minum-minuman keras : tidak ada
Makanan/ minuman pantang :tidak ada
Perubahan Pola Makan (termasuk nyidam, nafsu makan turun, dan lain-
lain) pada awal kehamilan terdapat penurunan nafsu makan,setelah masuk trimester 2 nafsu makan
kembali normal
•Keadaan Psiko Sosial Spiritual
a. TD : 110/80 mmhg, N : 80 x/mnt, R : 24 x/mnt, T ; 36,5 °C, ibu memasuki masa persalinan dengan pembukaan 5 cm, bagian
terendah kepala janin, ketuban masih utuh dan denyut jantung janin 145 x/mnt.
b. Hasil : ibu sudah mengetahui tentang hasil pemeriksaan.
2. Mengajarkan ibu dan suami cara beradaptasi terhadap nyeri dengan cara:
a. Teknik akupressure dengan cara memeberikan tekanan pada L14 yg terletak antara tulang metacarpal pertama dan kedua pada
bagian distal lipatan pada kedua tangan) dan S6(empat jari pasien diatas mata kaki), pada titik ini diyakini dapat menegeola nyeri
persalianan dengan merangsang produksi endorpin local yaitu sel penghilang rasa sakit yang secara alami diproduksi didalam
tubuh
b. Aromatherapi minyak esensoil mawar bubuhkan 5-6 tetes minyak atsiri bunga mawar diatas kassa atau tisu lembut lalu letakkan di
dada, kemudian hirup wanginya 2-3 kali tarikan nafas dalam secara teratur selama 5 menit, dikarenakan bau harum tumbuhan
berpengaruh secara langsung terhadap otak seperti obat analgesik. Aromaterapi bermanfaat untuk memperlancar peredaran darah,
menenangkan hati dari stress dan mengatasi nyeri saat persalinan
Evaluasi : Ibu dan suami mengerti tentang yang diajarkan dan bersedia melakukannya
3. Menganjurkan ibu untuk menarik nafas panjang ketika kontraksi datang dan jangan mengedan sebelum di anjurkan.
misalkan roti tawar. Roti tawar putih merupakan sumber dari karbohidrat sederhana. Kandungan serat dan
proteinnya pun rendah sehingga tubuh tidak perlu banyak energi untuk mencernanya. Susu dan produk –
produknya, susu, keju, dan yogurt, mengandung karbohidrat sederhana yang disebut laktosa. Produk ini
2. Menganjurkan ibu untuk berjalan atau mengatur posisi ibu senyaman mungkin agar mempermudah proses
Hasil : Ibu berjalan jalan di sekitar tempat tidur dengan ditemani oleh suami
Alat :
Partus set
Bak instrument berisi : handscoon steri;, 2 klem tali pusat, 1 gunting tali pusat,1 gunting episiotomy,
setengah kocher, benang tali pusat / klem tali pusat, kasa steril.
Hetting set: bak instrument berisi 1 naldfoeder, 1 gunting benang, 1 jarum otot, 1 jarum kulit, catgut secukupnya,
kasa steril. 1 spuit 3 cc, lidocain 1% 2 ampul
Obat-obatan untuk ibu dan bayi
Untuk ibu: 1 ampul oksitosin 10 IU
Untuk bayi: tetes mata anti biotic, 1 ampul vit K, 1 unit vaksin Hepatitis (uniject)
Perlengkapan lain
Tempat placenta, tempat pakaian kotor, tempat sampah, bengkok, kapas DTT, kom klorin, timbangan bayi, metlin,
pengukur panjang bayi.
Alat resusitasi : Penghisap lender (suction), tabung O2, balon sungkup, headbox.
Tempat: bersih, aman, tenang, ruangan hangat, penerangan cukup, ada meja yang bersih dan mudah
terjangkau tangan penolong, bed.
Hasil : peralatan sudah disiapkan
7. Memantau keadaan ibu dan janin serta kemajuan persalinan menggunakan partograph.
Hasil : partograph terlampir
KALA II
Tanggal Catatan Perkembangan
22 February 2023 Ibu mengatakan bahwa perutnya semakin sakit dan kenceng-kenceng semakin sering serta merasa ingin BAB
dan meneran, keluar air yang banyak dari kemaluan
12.00
KU: baik Kesadaran: composmentis
TD: 110/90 mmHg DJJ: 144 x/menit
12.05 N: 88 x/menit His: 5x10 menit
S: 36,5 ºC Durasi: 45 detik
R: 24 x/1 penurunan kepala: 0/5
12.10 VT: pembukaan 10 cm portio tidak teraba, ketuban ( - ) tidak ada bagian yang menumbung, penurunan
kepala H IV
adanya tekanan spinkter anii, vulva membuka, perineum menonjol.
12.12 G2P1A0, umur kehamilan 39 mg 2hari , janin tunggal, hidup intra uteri preskep dengan inpartu kala II
Masalah : Ibu merasa nyeri pada saat kontraksi datang
Kebutuhan : Pemberian support (dukungan) dari suami dan keluarga , Minuman dan makanan ditengah proses
persalinan
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada ibu dan suami, yaitu: KU: baik, kesadaran:
composmentis, TD: 110/90 mmHg, N: 88x/menit, S: 36,5 ºC, R: 24 x/menit, DJJ: 144x/menit, his:
5x10 menit, durasi 45 detik, penurunan kepala 0/5, VT pembukaan lengkap, portio tidak teraba,
ketuban (-) tidak ada bagian yang menumbung, penurunan kepala H IV, adanya tekanan
spinkter anii, vulva membuka, perineum menonjol.
Evaluasi :Ibu dan suami sudah tahu hasil pemeriksaan.
2. Menginformasikan pada ibu dan suami bahwa saat ini ibu dalam proses persalinan pembukaan lengkap dan ibu
boleh meneran saat ada his dengan menarik nafas panjang dari hidung kemudian meneran tanpa
mengeluarkan suara, dagu menempel dada,
Evaluasi :ibu sudah mengerti dan akan melakukan apa yang dianjurkan.
3. Memastikan semua alat-alat sudah lengkap.
Evaluasi :Semua alat-alat yang diperlukan sudah lengkap.
4. Memakai alat perlindungan diri (APD) dan mendekatkan partus set.
Evaluasi :APD sudah dipakai dan partus set sudah lengkap
5. Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran.
Evaluasi :Pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan ia merasa nyaman
6. Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kua tuntuk meneran :
Membimbing ibu untuk meneran saat ibu mempunyai keinginanuntuk meneran.
Mendukung dan memberi semangat atas usaha ibu untuk meneran.
Membantu ibu mengambil posisi yang nyaman sesuai pilihannya (tidak meminta ibu untuk berbaring terlentang).
Menganjurkan ibu untuk beristirahat di antara kontraksi.
Menganjurkan suami dan keluarga untuk mendukung dan memberi semangatpada ibu.
Menganjurkan ibu minum untuk menambah tenaga ibu saat meneran.
7. Meletakkan handuk bersih di atas perut ibu untuk mengeringkan bayi.
Evaluasi :Handuk sudah diletakkan
8. Meletakkan kain yang bersih dilipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu
9. Membuka partus set
Evaluasi :. Partus set sudah dibuka
10. Memakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan.
11. Saat kepala bayi tampak 5-6 cm di depan vulva, lindungi perineum dengan satu tangan dan tangan yang
dilapisi kain bersih dan kering dantangan yang lain menahan kepala bayi dengan tekanan yang lembut agar
tidak terjadi defleksi secara tiba-tiba dan membiarkan kepala keluar secara perlahan-lahan. Menganjurkan
ibu untuk meneran perlahan-lahan atau bernapas cepat saat kepala lahir.
12. Dengan lembut menyeka muka, mulut dan hidung bayi dengan kain atau kassa yang bersih.
13. Memeriksa lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang sesuai jikahal itu terjadi.
Evaluasi :Kepala lahir tanpa adanya lilitan tali pusat.
14. Menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar secaraspontan.
15. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, memposisikan tangansecara biparietal. Menganjurkan ibu
untuk meneran saat ada kontraksiberikutnya. Dengan lembut dengan menariknya ke arah bawah dan kearah
keluar hingga bahu anterior muncul di bawah arkus pubis dan kemudian dengan lembut menarik ke arah
atas dan ke arah luar untukmelahirkan bahu posterior.
16. Setelah kedua bahu dilahirkan, menelusurkan tangan mulai kepala bayiyang berada di bagian bawah ke arah
perineum tangan, membiarkan bahu dan lengan posterior lahir ke tangan tersebut. Mengendalikankelahiran siku
dan tangan bayi saat melewati perineum, gunakan lengan bagian bawah untuk menyangga tubuh bayi saat
dilahirkan.Menggunakan tangan anterior (bagian atas) untuk mengendalikan sikudan tangan anterior bayi saat
keduanya lahir.
17. Setelah tubuh dari lengan lahir, menelusurkan tangan yang ada di atas (anterior) dari punggung ke arah kaki
bayi untuk menyangganya saat punggung dan kaki lahir. Memegang kedua mata kaki bayi dengan hati-hati
membantu kelahiran kaki.
18. Menilai bayi dengan cepat,
Evaluasi : bayi lahir bugar pada tanggal 20 February 2023 pukul 12.20 WITA dengan keadaan sehat, menangis
kuat, jenis kelamin perempuan.
19. Mengeringkan bayi menggunakan handuk yang ada di atas perut ibu untuk mencegah bayi hipotermi.
Evaluasi : Bayi sudah dikeringkan.
20. Mengganti handuk yang basah dengan handuk baru yang kering untuk menjaga kehangatan bayi.
Evaluasi :Handuk sudah diganti dengan handuk yang kering.
21. Memeriksa kembali perut ibu untuk memastikan tidak ada janin kedua.
Evaluasi :Hasilnya setelah diperiksa janin tunggal.
22. Memberitahu ibu bahwa akan disuntikkan oksitosin 10 IU di 1/3
paha lateral secara IM yang bertujuan untuk mempercepat lahirnya plasenta dan
mencegah terjadinya perdarahan. Ibu sudah mengetahui bahwa plasenta akan
lahir dan bersedia untuk disuntik oksitosin,
Evaluasi :suntikan oksitosin 10 IU sudah diberikan
23. Menjepit tali pusat dengan menggunakan klem kira-kira 3 cm dari
pusatbayi. Melakukan urutan pada tali pusat ke arah ibu dan memasang klem
kedua 2 cm dari klem pertama. 2 cm dari klem.
Evaluasi :Penjepitan tali pusatsudah dilakukan.
24. Memegang tali pusat dengan satu tangan, melindungi bayi dari guntingdan
memotong tali pusat di antara dua klem tersebut dan mengikat talipusat dengan
benang tali pusat yang steril.
KALA III
Tanggal / Jam Catatan Perkembangan
20 Pebruari 2023
12.25 S Ibu mengatakan merasa lelah karena meneran
Ibu mengatakan bahwa perutnya terasa mules-mules
O Placenta belum lahir, kontraksi kuat, TFU setinggi pusat, tali pusat bertambah panjang, keluar semburan darah
tiba-tiba, uterus globuler.
G3P2A0 dengan kala III
A 1. Menginformasikan kepada ibu dan suami bahwa saat ini waktu untuk pengeluaran uri/plasenta.
12.27 P Evaluasi:Ibu sudah mengetahui keadaannya.
2. Memindahkan klem tali pusat 5-10 cm dari vulva. Potong tali pusat dan ikat tali pusat.
3. Meletakkan satu tangan diatas kain yang ada di perut ibu, tepat diatas tulang pubis, dan menggunakan tangan
ini untuk melakukan palpasi kontraksi dan menstabilkan uterus. Pukul 12.30 WIB dilakukan PPT dengan
memegang tali pusat dan klem dengan tangan yang lain. Menunggu uterus berkontraksi kemudian melakukan
penegangan ke arah bawah pada tali pusat dengan lembut. Lakukan tekanan yang berlawanan arah pada bagian
bawah uterus secara dorso kranial dengan hati-hati untuk membantu mencegah terjadinya inversio uterinamun
uteri masih belum terlepas seluruhnya. Pukul 12.35
WIB dilakukan PTT kedua, setelah dilakukan penegangan tali plasenta terjadi tanda-
tanda pelepasan plasenta dengan tali plasenta bertambah panjang dan keluar semburan
darah tiba-tiba lalu plasenta terlihat di introitus vagina, melanjutkan kelahiran plasenta
dengan menggunakan kedua tangan. Memegang plasenta dengan dua tangan dan
dengan hati-hati memutar plasenta hingga selaput ketuban terpilin dengan lembut
perlahan melahirkan selaput ketuban tersebut.
Evaluasi :Plasenta lahir pada pukul 12.40 WIB.
4. Segera melakukan massase uterus menggunakan telapak tangan di fundus dan
melakukan masase dengan gerakan melingkar searah jarum jam selama 15 detik dan
mengajarkan ibu dan suami untuk melakukan masase sendiri.
Evaluasi : Kontraksi baik, uterus bulat dan keras, TFU 2 jari di bawah pusat. Ibu sudah
mengetahui cara masasse uterus dan kontraksi uterus baik.
KALA IV
20 Pebruari 2023
Ibu tampak senang dan mengatakan lega karena bayi lahir normal dan
12.20 S plasentajuga sudah lahir. Ibu mengatakan perutnya masih mules. Ibu
mengatakan lapar dan haus dan ingin makan dan minum
O KU: baik Kesadaran: composmentis
TD: 110/70 mmHg
N: 88 x/menit
S: 36,7 ºC
R: 24 x/1
Pemeriksaan Kebidanan
A a. Abomen
TFU : 2 jari di bawah pusat
Kontraksi : Baik
P Kandung kemih : Kosong
b. Genetalia
Laserasi : Tidak ada
perdarahan : ± 100 cc.
P2A0 dengan kala IV
1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga. TD : 110/70 mmHg Pols : 88 x/i RR : 24 x/i Suhu : 36,70C TFU : 2 jari di
bawah pusat Perdarahan : ± 100 cc Kontraksi : Baik Kandung kemih : Kosong
Evaluasi : Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaannya.
2. Mengajarkan ibu dan keluarga cara melakukan massase uterus, yaitu dengan cara meletakkan telapak tangan diatas perut dan
melakukan gerakan melingkar searah jarum jam.
Evaluasi:Ibu dan suami sudah mengerti dan mempraktekkannya dengan benar dihadapan petugas.
3. Membersihkan ibu menggunakan washlap dan air DTT dan memasang doek dan celana dalam ibu serta mengganti pakaian ibu. Dan
mendekontaminasi peralatan bekas pakai ke dalam larutan klorin 0,5%. Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi ke dalam tempat
sampah yang sesuai.
Evaluasi: Ibu sudah dibersihkan dan peralatan bekas pakai telah di rendam dalam larutan klorin 0,5 %
4. Menganjurkan ibu untuk memulai memberikan ASI dengan
melakukanIMD Inisiasi Menyusui Dini) dan bayi tetap diselimuti dan
memakaitopi untuk menjaga kehangatan bayi IMD berhasil selama 1 jam.
Evaluasi :Kolostrum sudah keluar dan daya hisap bayi kuat.
5. Memindahkan ibu ke ruang nifas dan menganjurkan suami atau
keluarga untuk memberi asupan makan dan minum untuk memulihkan
tenaga ibu.
Evaluasi:Ibu dan keluarga sudah mengerti dan mau memperhatikan
asupan makanan dan minum untuk memulihkan tenaga ibu.
6. Memantau keadaan ibu setiap 15 menit pada 1 jam pertama dan
memantau keadaan ibu setiap 30 menit pada 1 jam kedua.
Evaluasi : keadaan ibu terpantau, terlampir di dalam partograf
Thanks