PERSALINAN OLEH: AYU TIRTA SARI A. PENGERTIAN PERSALINAN
Berdasarkan Manuaba (2010), Persalinan adalah proses alami
yang akan berlangsung dengan sendirinya,tetapi persalinan pada manusia setiap saat terancam penyulit yangmembahayakan ibu maupun janinnya sehingga memerlukan pengawasan,pertolongan, dan pelayanan dengan fasilitas yang memadai. Persalinan normal merupakan suatuproses pengeluaran bayi dengan usia kehamilan yang cukup, letak memanjang atau sejajar sumbu badan ibu, presentasi belakang kepala, keseimbangan diameter kepala bayi dan panggul ibu, serta dengan tenaga ibu sendiri. Hampir sebagian besar persalinan merupakan persalinan normal, hanya sebagian saja (12-15%) merupakan persalinan patologik (Saifuddin, 2010). B. JENIS PERSALINAN Menurut (Saifuddin, 2011) Persalinan berdasarkan umur kehamilan yaitu: Abortus: pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan, berat janin <500gram atau usia kehamilan kurang dari 20 minggu Partus Immaturus: partusdari hasil konsepsi pada kehamilan dibawah 28 minggu dengan berat janin kurang dari 1000 gram Partus Prematurus: kelahiran hidup bayi dengan berat antara 1000 gram sampai 2500 gram sebelum usia 37 minggu Utertus Maturusatau Aterm:persalinan pada kehamilan 37-42 minggu, berat janin diatas 2500 gram. Partus Postmaturusatau Postterm:persalinan yang terjadi 2 minggu atau lebih dari hari perkiraan lahir Bentuk-bentuk persalinan menurut Manuaba (2010) yaitu: Persalinan spontan:bila proses persalinan seluruhnya berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri. Persalinan buatan : bila proses persalinan dibantu oleh tenaga dari luar Persalinan anjuran (partus presipitatus) C. TAHAP PERSALINAN Persalinan dibagi menjadi 4 tahap. Tahapan Persalinan tersebutadalah 1) Kala I, Kala I persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus dan pembukaan serviks, hingga mencapai pembukaan lengkap (10 cm). Kala I dinamakan juga kala pembukaan, Normalnya Kala I berlangsung selama 12- 14 jam. 2)Kala II, Kala II disebut juga dengan kala pengeluaran oleh karena kekuatanhisdankekuatanmengedan,janindidorongkeluarsampailahir. 3) Kala III, dalam kala III atau disebut juga kala uri, plasenta terlepas dari dinding uterus dan dilahirkan. 4) Kala IV, Kala IV mulai dari lahirnya plasenta sampai 2 jam kemudian. Dalam kala tersebut diobservasi apakah terjadi perdarahan post partum. (Rohani dkk, 2011, dalam Wahyuni, 2014). D. NYERI PERSALINAN Persalinan diawali dengan penurunan hormon progesterone. Respon tersebut memberikan umpan balik ke hipotalamus untuk mensekresi oksitosin yag di keluarkan melalui hipofisis posterior. Pengaruh dari oksitosin membuat terjadinya kontraksi otot myometrium yang berdampak terhadap munculnya respon nyeri dari ibu. Nyeri melahirkan berbeda dengan karakteristik jenis nyeri yang lain. Rasa nyeri yang dirasakan merupakan signal untuk memberitahukan bahwa ibu telah memasuki tahapan proses persalinan. Rasa nyeri pada persalinan adalah manifestasi dari adanya kontraksi otot rahim. Kontraksi ini menyebabkan adanya pembukaan mulut rahim (serviks), penipisan serviks dan iskemia. Oleh karna rahim adalah organ interna, maka nyeri yang timbul disebut nyeri viseral sehingga menimbulkan rasa sakit pada pinggang, daerah perut dan menjalar ke arah paha (Judha, 2012). E. ETIOLOGI PERSALINAN
Menurut(Padila, 2014) rasa nyeri melahirkan muncul karena dari banyak
penelitian yang mendukung bahwa nyeri melahirkan kala 1 adalah akibat dilatasi serviks dan segmen uterus bawah, dengan distensi lanjut, peregangan, dan truma pada serat otot dan ligament yang menyokong struktur- struktur ini menyatakan bahwa faktor berikut mendukung teori tersebut: Peregangan otot polos telah ditunjukan menjadi rangsangan pada nyerivisceral.Intensitas yang dialami pada kontraksi dikaitkan dengan derajat dan kecepatan dilatasi serviks dan segmen uterus bawah. Intensitas dan waktu nyeri dikaitkan dengan terbentuknya tekanan intrauterin yang menambah dilatasi structural tersebut. Pada awal persalinan, terdapat pembentukan tekanan perlahan dan nyeri dirasakan kira-kira 20 detik setelah mulai kontraksi uterus.Pada persalinan selanjutnya, terdapat pembentukan tekanan lebuh cepat yang mengakibatkan waktu kelambatan minimal sebelum adanya persepsinyeri. Ketika serviks dilatasi cepat pada wanita yang tidak melahirkan, mereka mengalami nyeri serupa dengan yang dirasakan selama kontraksi uterus. Rangsangan persalinan kala 1 di transmisikan dari serat aferen melalui pleksus hipogastrik superior, inferior, dan tengah, rantai simpatik torakal bawah,dan lumbal, ke ganglia akar saraf posterior. Nyeri dapat disebar dari area pelviks ke umbilicus, paha atas, dan area midsakral F. PENANGANAN NYERI PADA PERSALINAN Massage Massage yang dapat kita gunakan yaitu massage dengan menggunakan teknik kneading. Kneading merupakan teknik menggunakan tekanan yang sedang dengan sapuan yang panjang, meremas menggunakan jari-jari tangan diatas lapisan superficial dari jaringan otot. Teknik kneading membantu mengontrol rasa sakit dan meningkatkan sirkulasi. Selain itu teknik kneading juga dapat memberikan efek fisiologis berupa peningkatan aliran darah, aliran limfatik, stimulasi sistem saraf, menghilangkan rasa sakit dengan cara meningkatkan ambang rasa sakit oleh karena merangsang peningkatan produksi hormone endorphin, meningkatkan aliran balik vena yang akan membantu secara efisien pengembalian darah ke jantung, serta membantu mengalirkan asam laktat yang tertimbun dalam otot sehingga membantu mempercepat eliminasi asam laktat dalam darah dan otot Relaksasi nafas dalam Teknik relaksasi nafas dalam merupakan salah satu cara untuk mengurangi rasa nyeri pada ibu bersalin secara non farmakologis. Dengan menarik nafas dalam-dalam pada saat ada kontraksi dengan menggunakan pernapasan dada melalui hidung akan mengalirkan oksigen ke darah yang kemudian dialirkan keseluruh tubuh akan mengeluarkan hormon endorphin yang merupakan penghilang rasa sakit yang alami didalam tubuh (Winny,2015). Menurut Faradillah, (2014) menyatakan bahwa teknik relaksasi nafas dalam dapat menurunkan intensitas nyeri dengan cara merileksasikan otot-otot skelet yang mengalami spasme yang disebabkan oleh peningkatan prostaglandin sehingga terjadi vasodilatasi pembuluh darah dan akan meningkatkan aliran darah ke daerah yang mengalami spasme dan iskemik. Pada kondisi rileks tubuh akan menghentikan produksi hormon adrenalin dan semua hormon yang diperlukan saat stress. Karena hormon seks estrogen dan progesteron serta hormon stress adrenalin diproduksi dari blok bangunan kimiawi yang sama. Ketika kita mengurangi stres maka mengurangi produksi kedua hormon seks tersebut. Jadi, perlunya relaksasi untuk memberikan kesempatan bagi tubuh untuk meproduksi hormon yang penting untuk mendapatkan tubuh yang bebas darinyeri.
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis