Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN

PERSALINAN NORMAL

Di susun oleh :

1. Merlin Anzani (112019030154)


2. Siti Ikhlasul Fitriyana (112019030155)
3. Annisa Putri Yulia Audina (112019030156)
4. Muhammad Yudhi Kurnianto (112019030157)
5. Anis Fitriyana Dewi (112019030158)
6. Dita Milasari (112019030159)
7. Riyan Yudana (112019030160)
8. Anggita Meliana Putri (112019030161)
9. Ika Herliana (112019030162)
10.Hariyanti (112019030163)
11.Sindi Fatika Sari (112019030164)
12.Ismi Alviatun Nisa (112019030165)
13.Anisa Ervanda Melinda (112019030166)
14.Salsa Bila Isnania Rahmadhani (112019030167)
15.Yufi Ayu Sofiana (112019030168)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS


2020
A. DEFINISI
  Persalinan merupakan suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan
plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir
dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri). (Sulistyowati & Nugraheny,
2013).
Sedangkan menurut Saifuddin (2015) persalinan normal adalah proses
pengeluaran bayi dengan usiakehamilan cukup bulan, letak memanjang atau sejajar
sumbu badan, presentasibelakang kepala serta dengan tenaga ibu sendiri.
Persalinan normal merupakan proses pengeluaran yang terjadi pada kehamilan
cukup bulan (37-42 minggu) lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang
berlangsung dalam waktu 18-24 jam, tanpa komplikasi pada ibu maupun pada janin
(Sarwono, 2012 : 128)
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa persalinan normal adalah
proses pengeluaran janin pada kehamilan cukup bulan (37 – 42 minggu) secara alamiah
dengan tenaga ibu sendiri, tanpa komplikasi pada ibu ataupun janin.

B. ETIOLOGI
Faktor yang mempengaruhi antara lain :
a. Pengaruh Kadar Progesterone
Progesterone menimbulkan relaksasi otot-otot rahim, sebaiknya
estrogenmeningkatkan kontraksi otot rahim. Selama kehamilan, terdapat
keseimbanganantara kadar progesterone dan estrogen di dalam darah tetapi pada akhir
kehamilankadar progesterone menurun sehingga timbul his
b. Peregangan otot otot
Dengan majunya kehamilan, maka semakin tereganglah Otot-otot rahim sehingga
timbulah kontraksi untuk mengeluarkan janin.
c. Peningkatan Hormon Oxytosin
Pada akhir kehamilan kadan Oxcytosin bertambah.Oleh karena itu timbul
kontraksi dari otot-otot rahim.
d. Pengaruh Janin
Hipofisis dan kadar suprarenal janin rupanya memegang peranan penting oleh
karena itu pada ancepalus kelahiran sering lebih lama.
e. Plasenta Menjadi Tua
Dengan tuanya kehamilan plasenta menjadi tua, villi corialis
mengalamiperubahan sehingga kadar progesterone dan estrogen menurun (Ai
Nursiah, dkk, 2014: 4)
Faktor lain yang berpengaruh adalah berkuranganya jumlah nutrisi, hal ini
pertama kali dikemukakan oleh Hipokrates ; bila nutrisi pada janin berkurang maka hasil
konsepsi akan dikeluarkan. Factor lain yang dikemukakan adalah tekanan pada ganglion
servikal dari pleksus frankenhauser yang terletak dielakang serviks, bila ganglion ini
tertekan maka kontraksi uterus dapat dibangkitkan (his yang dibangkitkan) (Ai Yeyeh,
dkk 2014: 5).

C. TANDA GEJALA
1. Tanda-tanda bahwa persalinan sudah dekat
a. Lightening
Beberapa minggu sebelum persalinan, calon ibu merasa bahwa
keadaannya menjadi lebih enteng. Ia merasa kurang sesak, tetapi sebaliknya ia
merasa bahwa berjalan sedikit lebih sukar, dan sering diganggu oleh perasaan
nyeri pada anggota bawah.
b. Pollikasuria
Pada akhir bulan ke-IX hasil pemeriksaan didapatkan epigastrium kendor,
fundus uteri lebih rendah dari pada kedudukannya dan kepala janin sudah mulai
masuk ke dalam pintu atas panggul. Keadaan ini menyebabkan kandung kencing
tertekan sehingga merangsang ibu untuk sering kencing yang disebut Pollakisuria.
c. False labor
Tiga (3) atau empat (4) minggu sebelum persalinan, calon ibu diganggu
oleh his pendahuluan yang sebetulnya hanya merupakan peningkatan dari
kontraksi Braxton Hicks. His pendahuluan ini bersifat: Nyeri yang hanya terasa di
perut bagian bawah, tidak teratur, lamanya his pendek, tidak bertambah kuat
dengan majunya waktu dan bila dibawa jalan malah sering berkurang, tidak ada
pengaruh pada pendataran atau pembukaan cervix
d. Perubahan cervix
Pada akhir bulan ke-IX hasil pemeriksaan cervix menunjukkan bahwa
cervix yang tadinya tertutup, panjang dan kurang lunak, kemudian menjadi lebih
lembut, dan beberapa menunjukkan telah terjadi pembukaan dan penipisan.
Perubahan ini berbeda untuk masingmasing ibu, misalnya pada multipara sudah
terjadi pembukaan 2 cm namun pada primipara sebagian besar masih dalam
keadaan tertutup.
e. Energy Sport
Beberapa ibu akan mengalami peningkatan energi kira-kira 24-28 jam
sebelum persalinan mulai. Setelah beberapa hari sebelumnya merasa kelelahan
fisik karena tuanya kehamilan maka ibu mendapati satu hari sebelum persalinan
dengan energi yang penuh. Peningkatan energi ibu ini tampak dari aktifitas yang
dilakukannya seperti membersihkan rumah, mengepel, mencuci perabot rumah,
dan pekerjaan rumah lainnya sehingga ibu akan kehabisan tenaga menjelang
kelahiran bayi, sehingga persalinan menjadi panjang dan sulit.
f. Gastrointestinal Upsets
Beberapa ibu mungkin akan mengalami tanda-tanda seperti diare,
obstipasi, mual dan muntah karena efek penurunan hormon terhadap sistem
pencernaan.

2. Tanda-tanda persalinan
a. Timbulnya his persalinan ialah his pembukaan dengan sifat-sifatnya sebagai
berikut :
1) Nyeri melingkar dari punggung memancar ke perut bagian depan
2) Teratur
3) Makin lama makin pendek intervalnya dan makin kuat intensitasnya.
4) Jika dibawa berjalan bertambah kuat
5) Mempunyai pengaruh pada pendataran atau pembukaan serviks (Dewi
Setiawati, 2013: 54)
b. Bloody show (pengeluaran lender disertai darah melalui vagina) dengan his
permulaan, terjadi perubahan pada serviks yang menimbulkan pendataran dan
pembukaan, lendir yang terdapat di kanalis servikalis lepas, kapiler pembuluh
darah pecah, yang menjadikan darah sedikit (Ai Nursiah, dkk, 2014: 7)
c. Dengan pendataran dan pembukaan
Lendir dari canalis servikalis keluar di sertai dengan
sedikitdarah.Perdarahan yang sedikit ini disebabnya karena lepasnya selaput janin
pada bagian bawah segmen bawah rahim hingga beberapa kapiler terputus
(DewiSetiawati, 2013: 54).
d. Pengeluaran cairan
e. Terjadi akibat pecahnya ketuban atau selaput ketuban robek.Sebagian
besarketuban baru pecah menjelang pembukaan lengkap tetapi kadang ketuban
pecah pada pembukaan kecil, hal ini di sebut dengan ketuban pecah dini
(Dewi Setiawati,2013: 54)

D. PATOFISIOLOGI
Rasa nyeri pada persalinan kala I terjadi karena aktivitas besar di dalam tubuh
guna mengeluarkan bayi. Persalinan diartikan sebagai peregangan pelebaran mulut rahim.
Kejadian itu terjadi ketika otot-otot rahim berkontraksi untuk mendorong bayi keluar.
Otot-otot rahim menegang selama kontraksi. Bersamaan dengan setiap kontraksi,
kandung kemih, rektum, tulang belakang, dan tulang pubic menerima tekanan kuat dari
rahim. Berat dari kepala bayi ketika bergerak ke bawah saluran lahir juga menyebabkan
tekanan. Rasa sakit kontraksi dimulai dari bagian bawah punggung, kemudian menyebar
ke bagian bawah perut mugkin juga menyebar ke kaki.
Rasa sakit dimulai seperti sedikit tertusuk, lalu mencapai puncak, kemudian
menghilang seluruhnya. Pada persalinan kala I sebelum atau sesudah terjadi kontraksi,
sering kali muncul lendir bercampur darah yang keluar dari vagina sebagai tanda
persalinan, hal ini disebabkan oleh karena terlepasnya sumbatan pelindung pada leher
rahim, karena serviks mulai membuka dan mendatar sedangkan darah itu berasal dari
pembuluh darah kapiler yang berada di sekitar kanalis servikalis yang peka akibat
pergesaran yang terjadi sewaktu serviks membuka. Masa kala I pada ibu primigravida
terjadi sekitar 13 jam sedangkan pada ibu multigravida sekitar 7 jam.
Kala pertama selesai apabila pembukaan serviks lengkap. Intensitas kontraksi
uterus meningkat sampai kala pertama dan frekuensi menjadi 2 sampai 4 kontraksi dalam
5 sampai 10 menit, juga lamanya his meningkat mulai dari 20 detik pada awal partus ibu
sampai mencapai 60 sampai 90 detik pada kala pertama.
Pada awal persalinan kontraksi mungkin terasa seperti nyeri punggung bawah
yang biasa atau kram saat haid. Kontraksi awal ini biasanya berlangsung singkat dan
lemah. Datangnya kira-kira setiap 15-20 menit. Namun , beberapa persalinan dimulai
dengan kontraksi-kontraksi kuat yang lebih dekat jarak waktunya. Banyak wanita yang
awalnya merasa sakit di bagian punggung mereka, yang kemudian merambat ke bagian
depan. Bila kontraksi-kontraksi terus datang, tetapi hanya berlangsung kurang dari 30
detik, atau jika tidak begitu kuat, dan jika tidak berdekatan waktunya, berarti masih
dalam tahap pra persalinan atau memasuki persalinan awal. Dalam persalinan sejati,
kontraksi akan bertambah kuat, panjang, dan makin berdekatan waktunya.

E. PATHWAY

F. NURSING CARE PLANE


1. Pengkajian:
a.) Kala I
1. Mulai persalinan.
2. Tanda dan gejala : Darah dan lendir, ibu mengatakan nyeri perut bagian
bawah tembus ke belakang, baru kali ini kelahiran yang agak lama ibu tanpa
meringgis, mengerang dan memegang tangan perawat saat his datang.
3. Tanda vital : Td : 120/60 mmHg, nadi : 85x/menit, suhu : 36,8C,R: 30/menit.
4. Lama kala1 jam : 7 jam.
5. Keadaan psikososial : ibu sudah tidak tahan lagi untuk mengedan, ibu tanpa
cemas yang ditandai dengan ekspreksi tegang, gelisah ketika terjadi kontraksi,
keringat banyak.
6. Kebutuhan khusus klien : Tidak ada .
7. Tindakan : memberikan suport pada ibu, mengajarkan teknik menarik nafas
panjang dan menghembuskannya lewat mulut ketika sakitnya muncul,
menganjurkan ibu untuk miring kiri, mengajurkan pada ibu untuk makan dan
minum yang cukup.
8. Pengobatan : Oxytocin 1 ml (10iu) dengan dosis ½ ampul/IV via drip dalam
RL dengan tetesan :
 Pukul 09.00 : 20tpm .
 Pukul 09.30 : 24tpm.
 Pukul 10.00 : 28tpm.
b.) Kala II
1. Kala II dimulai
2. Lama kala II sekitar 15 menit.
3. Keadaan psikososial : ibu merasa senang karena bayinya sudah lahir
dengan selamat .
4. Kebutuhan khusus klien : tidak ada.
5. Tindakan : membantu meletakan anak diatas perut ibu dan
menyelimutinya.
6. Perineum : ruptur tingkat II.
7. Bonding ibu dan bayi : ya.
8. TTV bayi : nadi 148/menit, pernafasan 58/menit, suhu 36C.
9. Pengobatan : oxcytocin 1 ml (10iu), via IM.
Catatan kehamilan :
a. Bayi lahir jam.
b. Jenis kelamin.
c. Nilai APGAR menit 1.
d. BB/PB .
e. Caput succadenium.
f. Cepal hematom.
g. Anus.
h. Perawatan tali pusar.
i. Perawatan mata.
c.) Kala III
1. Mulai jam.
2. Plasenta lahir jam.
3. Cara klahir plasenta
4. Panjang tali pusar.
5. Pengeluaran darah pervagina.
6. Keadaan psikososial melihat anaknya
7. Pengobatan.
d.) Kala IV
1. Mulai jam.
2. Kontraksi Uterus.
3. Pemgeluaran darah pervaginam.
4. Tindakan : awasi TTV : TB = 120/80 mmHg, nadi = 82x/menit, pernafasan =
22x/menit, suhu = 36,3 C.

Pemeriksaan fisik (Head to toe)


1. Kepala
 Bentuk : Mesochepal
 Kulit kepala : Bersih
 Rambut : Hitam
2. Mata
 Konjungtiva : Anemis
 Sklera : Ikterus
 Refleks cahaya : Isokor
3. Hidung
 Kebersihan : Baik
 Cuping hidung : Tidak ada
4. Telinga : Normal
5. Mulut
 Rongga mulut : bersih

 Gusi : Normal
 Gigi : Normal
 Mukosa bibir : kering
6. Leher : Tidak ada pembesaran tiroid
7. Thorax (paru-paru)
 Inspeksi : Simetris
 Palpasi :tidak ada nyeri tekan
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler
8. Jantung
 Inspeksi :Tidak ada luka, tidak nampak
 Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
 Perkusi : bunyi redup
 Auskultasi : bunyi lup dup S1 S2
9. Abdomen
 Tinggi fundus uteri: 31 cm , kontraksi ada dan bagus
 Leopold I : untuk mengetahui tinggi fundus uteri yaitu
31cm
 Leopold II : kanan : bagian kaki dan tangan
kiri : punggung kiri
 Leopold III : kepala
penurunan kepala : sudah turun kepala
 Leopold IV : kepala sudah masuk PAP

10. Ekstermitas
 Atas : lengan simetris, reflek (+),edema (-), tidak ada nyeri
tekan, terpasang infus pada tangan pasien
 Bawah : Tungkai simetris, reflek (+),edema (-), tidak ada nyeri
tekan
2. Intervensi
 KALA I
NO DIAGNOSA TUJUAN KRITERIA INTERVENSI (NIC)
. KEPERAWATAN HASIL (NOC)
1. Ansietas b.d krisis situasi Setelah dilakukan asuhan O : Mengkaji untuk
kebutuhan yang tidak keperawatan selama 2x24 tanda verbal dan non
dipenuhi ( Domain 9. jam diharapkan ansietas verbal kecemasan
Kelas 2. Kode diagnosis pasien berkurang dengan N : instruksikan klien
00146) kriteria hasil: untuk menggunakan
1. TTV teknik relaksasi
2. Klien dapat E : Berikan informasi
menyampaikan rasa tentang perubahan
takut, cemas yang psikologis dan
disampaikan secara fisiologis pada
lisan persalinan
3. Klien merasa lebih C : kolaborasi dengan
tenang tidak cemas, mengatur penggunaan
tegang, gelisah. obat-obatan untuk
mengurangi
kecemasan secara
tepat.
2. Nyeri b.d cedera kontraksi Setelah dilakukan asuhan O : monitor nyeri
uterus, dilatasi serviks keperawatan selama 2x24 menggunaan alat
( Domain 12. Kelas 1. jam diharapkan nyeri pasien pengukur yang valid
Kode diagnosis 00256 ) berkurang dengan kriteria dan reliable
hasil: N : Lakukan
1. Klien dapat perubahan posisi
menggambarkan sesuai dengan
nyeri yang dirasakan keinginan ibu, tetapi
dari skala 1-10 ingin di tempat tidur
anjurkan untuk miring
ke kiri
E : ajarkan metode
pereda nyeri yang ada
seperti relaksasi,
massase, pola
pernafasan, pemberian
posisi, obat – obatan.
C : kolaborasi dengan
keluarga, pasien dan
profesi kesehatan lain
untuk memilih dan
mengimplementasikan
tindakan mengontrol
nyeri.
 KALA II
NO. DIAGNOSA TUJUAN & KRITERIA INTERVENSI
KEPERAWATAN HASIL
1. Nyeri b.d tekanan Setelah dilakukan asuhan O : Kaji pemenuhan
perineal dilatasi/ kandung kemih,
keperawatan selama 2x24 jam
peregangan  jaringan kateterisasi bila
(perineum), kompresi diharapkan klien dapat terlihat distensi.
saraf, kontraksi. N : .    Berikan
mengontrol rasa nyeri dengan
(Domain 12. Kelas 1. dukungan dan
Kode diagnosis kriteria hasil: informasi yang
00256) berhubungan dengan
- Mengungkapkan persalinan.
E : Anjurkan klien
penurunan nyeri untuk mengatur upaya
- Menggunakan teknik untuk mengejan.
C : Dukung dan
yang tepat untuk posisikan blok sadel /
mempertahankan anastesi spinal, local
sesuai indikasi.
kontrol nyeri.

2. Resiko infeksi b.d Setelah dilakukan asuhan O :  Monitor tanda


kurang pengetahuan dan gejala infeksi
keperawatan selama 2x24 jam
untuk menghindari sistemik dan local
pemajan patogen diharapkan tidak terjadi N : berikan
( Domain 11. Kelas 1. perawatan parienal
infeksi dengan kriteria hasil:
Kode 00004 ) setiap 4 jam.
E :   Ajarkan pasien
- Tidak ditemukan dan keluarga tanda
tanda-tanda adanya dan gejala infeksi
C : Berikan antibiotik
infeksi. sesuai indikasi.

 KALA III
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
( NOC)
1. Defisit volume cairan Setelah dilakukan tindakan O : awasi masukan
b/d kehilangan volume keperawatan selama 2 x 24 dan luaran,ukur
secara aktif akibat jam perawatan diharapkan volume darah yang
perdarahan (Domain 2. defisit volume cairan pasien keluar melalui
Kelas 5. Kode diagnosis teratasi dengan kriteria hasil: perdarahan
00028) 1. turgor kulit baik N : hindari trauma
2. intake dan output dan pemberian
dalam rentang normal tekanan berlebihan
3. TTV dalam rentang pada daerah yang
normal mengalami
perdarahan
E : evaluasi nadi
perifer dan pengisian
perifer, kaji turgor
kulit dan kelembaban
C : kolaborasi
berikan transfusi
darah (Hb, Hct) dan
trombosit sesuai
indikasi

 KALA IV
No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
1. Intoleransi aktivitas b/d Setelah dilakukan tindakan O : kaji keadaan umum
gangguan rasa nyaman keperawatan selama 2 x 24 ibu (tingkat intoleransi
(Domain 4. Kelas. Kode jam perawatan diharapkan aktifitas)
diagnosis 00092 ) mampu kembali N : berikan minum dan
melakukan aktivitas makan kepada ibu
dengan kriteria hasil: - E : bantu ibu dalam
mampu melakukan melakukan aktivitas yang
aktivitas sehari-hari belum bisa dilakukan
C : istirahatkan ibu dan
beri posisi yang nyaman,
tapi tetap dalam
pengawasan
G. DAFTAR PUSTAKA
1. Oktavina.(2020). Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan Pada Ny.M Dengan
Diagnosa Medis “Persalinan Normal” di Ruang Vk Rsud Bangil Pasuruan. Pasuruan
: AKPER KERTA CENDEKIA
2. Wahyudi. (2017). Karya Akhir Tulis Ners: Analisis Asuhan Keperawatan Nyeri Pada
Klien Persalinan Normal Kala 1 Fase Aktif di Ruang Vk Rsud dr. Soedirman
Kebumen. Kebumen: STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG
3. Zuhriani. (2017). Karya Tukis Ilmiah : Manajemen Asuhan Kebidana Intranatal
Pada Ny. “R” Gertasi 39 Minggu 6 Hari Dengan Asuhan Persalinan Normal di
Puskesmas Jumpandang Baru Tahun 2017. Makassar: UIN ALAUDDIN

Anda mungkin juga menyukai