Anda di halaman 1dari 23

PERDARAHAN POST

PARTUM
KEL 4 KELAS C
Pendahuluan
◦ Perdarahan post partum adalah perdarahan lebih dari 500 cc
yang terjadi setelah bayi lahir pervaginam atau lebih dari 1.000
cc setelah persalinan abdominal

◦ Pasienlemah, limbung, berkeringat dingin, menggigil, hiperpnea,


tekanan darah sistolik < 90 mmHg, denyut nadi > 100 x/menit,
kadar Hb < 8 g/dL .
ANATOMI
klasifikasi
primer sekunder
• perdarahan • perdarahan
postpartum postpartum
yang terjadi yang terjadi
dalam 24 jam setelah 24 jam
pertama pertama
kelahiran kelahiran.
Faktor resiko

Umur
Induksi Persalinan
obesitas
Parietas
Durasi Persalinan
Analgesia

Intrapartum
Faktor Resiko
polihidroamnion
Penyakit Medis Metode Persalinan
Faktor Resiko

Kehamilan Post-term
Episiotomi
Antenatal

persalinan cepat
Korioamnionitis
Janin Besar
Gamelli
anomali uteri
PLASENTA
◦ Retensio plasenta adalah tertahannya atau belum lahirnya plasenta hingga atau lebih dari 30
menit setelah bayi lahir.

◦ Hampir sebagian besar gangguan pelepasan plasenta disebabkan oleh gangguan kontraksi
uterus.
Gejala inkreta inkarserata akreta
Konsistensi Kenyal Keras Cukup
uterus

Tinggi fundus Sepusat 2 jari bawah Sepusat


pusat

Bentuk Diskoid Agak Diskoid


uterus globuler
Perdarahan Sedang- Sedang Sedikit/tidak ada
banyak
Tali pusat Terjulur Terjulur Tidak terjulur
sebagian
Ostium uteri Terbuka Konstriksi Terbuka

Syok Sering Jarang Jarang sekali


LASERASI JALAN LAHIR
◦ RUPTUR PERINEUM
◦ Tingkat perlukaan perineum dapat dibagi dalam6:
◦ Tingkat I: bila perlukaan hanya terbatas pada mukosa vagina atau
kulit perineum
◦ Tingkat II : adanya perlukaan yang lebih dalam dan luas ke vagina
dan perineum
dengan melukai fasia serta otot-otot diafragma urogenital
◦ Tingkat III : perlukaan yang lebih luas dan lebih dalam yang
menyebabkan muskulus sfingter ani eksternus terputus di depan

◦ RUPTUR SERVIKS
◦ RUPTUR UTERI
Gejala
Volume
Tekanan Darah Gejala dan
◦ Perdarahan yang Kehilangan Derajat Syok
Sistolik Tanda
tidak dapat dikontrol Darah
◦ Penurunan tekanan 500-1.000 mL Normal Palpitasi, Terkompensa

darah (10-15%) Takikardi,


si

◦ Peningkatan detak
Pusing
jantung 1000-1500 mL Penurunan Lemah, Ringan
◦ Penurunan hitung sel ringan (80-100
(15-25%) Takikardi,
darah merah mm Hg)
(hematokrit) Berkeringat
1500-2000 mL Penurunan Gelisah, Sedang
◦ Pembengkakan dan
scdang (70-80
nyeri pada jaringan (25-35%) Pucat,
mm Hg)
daerah vagina dan
Oligouria
sekitar perineum
2000-3000 mL Penurunan Pingsan, Berat
tajam (50-70
(35-50%) Hipoksia,
mm Hg)
Anuria
Gejala dan Tanda Penyulit Diagnosis Kerja
Uterus tidak berkontraksi dan Syok, Atonia Uteri
lembek Perdarahan segera Bekuan darah pada
setelah anak lahir serviks atau posisi
telentang akan
menghambat aliran
darah keluar
Darah segar mengalir segera Pucat, Robekan Jalan Lahir
setelah bayi lahir Lemah,
Uterus berkontraksi dan Menggi
keras Plasenta lengkap gil
Plasenta belum lahir setelah 30 Tali pusat putus akibat Retensio Plasenta
menit Perdarahan segera traksi berlebihan
Uterus berkontraksi dan keras Inversio uteri akibat
tarikan
Perdarahan lanjutan
Plasenta atau sebagian selaput Uterus berkontraksi i Sisa Plasenta
tidak tetapi tinggi fundus
lengkap tidak berkurang
Perdarahan Segera
Uterus tidak teraba Neurogenik syok Inversio Uteri
Lumen vagina terisi massa Pucat dan
Tampak tali pusat (bila plasenta limbung
belum lahir)
Perdarahan tidak berhenti, syok Gangguan
encer Anemi pembekuan darag
(kegagalan pembentukan a
gumpalan)
Diagnosis
◦ Berikut langkah-langkah sistematik untuk mendiagnosa perdarahan
postpartum:
◦ Palpasi uterus : bagaimana kontraksi uterus dan tinggi fundus
uteri
◦ Memeriksa plasenta dan ketuban : apakah lengkap atau tidak
◦ Lakukan ekplorasi kavum uteri untuk mencari:
◦ Sisa plasenta dan ketuban
◦ Robekan Rahim
◦ Plasenta seksenturiata adalah plasenta yang mempunyai
satu kotiledon tambahan yang timbul jauh dari struktur
plasenta utama.
◦ Inspekulo : Untuk melihat robekan pada serviks, vagina, dan
varises yang pecah.
◦ Pemeriksaan laboratorium : kadar Hb <10 g/dL , Peningkatan
degradasi, kadar produk fibrin/produk split fibrin (FDP/FSP),
penurunan kadar fibrinogen : masa tromboplastin partial
diaktivasi, masa tromboplastin partial (APT/PTT), masa
protrombin memanjang.
◦ Ultrasonografi : menentukan adanya jaringan plasenta yang
tertahan.
Penanganan
Resusitasi (simultan)
◦ Nilai ABC
◦ Pemberian cairan 2 line IV dengan RL/ kristaloid guyur
◦ Pertimbangkan transfusi PRC
◦ Berikan oxytocin 10 IU lanjutkan 20 IU/ 1000ml RL/NaCL 0.9%
◦ Evaluasi urine output (1 jam = >30cc)
Jenis dan Cara Oksitosin Ergometrin Misoprostol

Dosis dan cara IV : 20 IU dalam 1L IM atau IV (lambat) : Oral atau rektal :


larutan garam 400mg
pemberian awal 0,2 mg
fisiologis dengan
tetesan cepat

IM : 10 IU

Dosis lanjutan IV : 20 IU dalam 1L Ulangi 0,2 mg IM setelah 400mg 2-4 jam


larutan garam fisiologis 15 menit setelah dosis awal
dengan 40 tpm
Bila masih diperlukan, beri
IM/IV setiap 2-4jam

Dosis maksimal Tidak lebih dari 3L larutan Total 1 mg (5 dosis) Total 1200mg atau 3

perhari fisiologis dosis

Kontraindikasi atau Pemberian IV secara Preeklampsia, vitium Nyeri kontraksi


hati-hati cepat atau bolus cordis, hipertensi Asma
kompresi aorta
abdominalis

kompresi tampon Kompresi bimanual


kateter eksterna

Kompresi bimanual
interna
INVERSIO UTERI

Lalu Suntikan intravena 0,2 mg ergometrin


Bila reposisi tidak berhasil maka di lakukan
rekonstruksi dengan laparatomy
KELAINAN DARAH
◦ Pertimbangan penyebab yg mendasari Berikan transfusi darah segar
◦ transfusi trombosit diindakasikan bila hitung trombosit 10.000 –
50.000/mm
◦ Jika tidak tersedia, dapat diberikan:
◦ • FFP (15 ml/kgBB) jika APTT dan PT melebihi 1.5 kali
Pencegahan
◦ Klasifikasi kehamilan risiko rendah dan risiko tinggi
akan memudahkan penyelenggaraan pelayanan
kesehatan untuk menata strategi pelayanan ibu
hamil saat perawatan antenatal dan melahirkan.

◦ PPP dapat dicegah dengan trampil pada


manajemen aktif kala III yaitu kombinasi dari
pemberian uterotonika segera setelah bayi lahir,
peregangan tali pusat terkendali, dan melahirkan
plasenta.
Prognosis
Tergantung kepada penyebab, waktu, banyaknya
kehilangan darah, kondisi sebelumnya dan
keefektifan pengobatan. Jadi yang lebih penting
adalah ketepatan dan kecepatan diagnosis dan
penanganan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai