Anda di halaman 1dari 20

PERDARAHAN

POSTPARTUM OLEH
KARENA ATONIA UTERI
VINNA TAULINA
20030310124
Perdarahan Postpartum
Latar Belakang
 515.000 kematian ibu pertahun karena
komplikasi dari kehamilan dan persalinan
(WHO, 2002).
 99%-nya terjadi di negara berkembang.
 Perdarahan postpartum adalah penyebab
kematian maternal yang paling sering.
Definisi
Kehilangan darah lebih dari 500
ml atau lebih darah setelah kala
III persalinan selesai, yang dapat
menyebabkan perubahan
fisiologis(misalnya penurunan
tekanan darah) yang dapat
mengancam jiwa ibu
Menurut waktunya, perdarahan
postpartum terbagi atas 2:
 Perdarahan postpartum primer :
dalam 24 jam setelah bayi lahir.
 Perdarahan postpartum sekunder :
setelah 24 jam.
Morbiditas dan mortalitas
17% kematian ibu diakibatkan oleh
Karena perdarahan.
1/3-1/2 dari kasus tsb
merupakan perdarahan post partum
Etiologi

 Atonia uteri 50 – 60%


 Sisa plasenta 23 – 24%
 Retensio plasenta 16 – 17%
 Laserasi jalan lahir 4 – 5%
 Kelainan darah 0,5 – 0,8%
Atonia Uteri

Kegagalan uterus untuk


berkontraksi secara memadai
setelah pelahiran.
(William, 2006)
Atonia uteri (lanjutan)
Predisposisi:
 Multiparauterus cenderung tidak bekerja
efisien lagi
 Partus lama
 Melahirkan dgn tindakan (operatif deliveries)
misalnya forsep tengah dan versi ekstraksi
 Uterus terlalu besar atau teregang
 Anestesi yg terlalu lama dan dalamakan
menyebabkan relaksasi miometrium yg
berlebihan
 Riwayat perdarahan postpartum
 Kesalahan penatalaksaan kala IIIkrn kala III
tdk boleh dipercepat
Gejala atonia uteri
 Perdarahan pervaginam
 Konsistensi rahim lunak
 Didapati tanda2 syok
- nadi cepat dan lemah (110x/m atau lebih)
- TD yg rendah (sistolik kurang dari 90 mmHg)
- Pucat
- Keringat atau kuli yang terasa dingin dan lembab
- pernapasan yang cepat >30x/m
- gelisah, bingung, hilangnya kesadaran
- urin yang sedikit < 30 ml/jam
Anamnesis
 Identitas
 Keluhan utama (perdarahan)
 Riwayat penyakit sekarang
 Riwayat kehamilan terakhir
 Riwayat obstetri
 Riwayat penyakit sebelum/selama hamil
Pemeriksaan Fisik
 Keadaan umum, kesadaran
 VS: TD, nadi, temperatur, RR.

 General: Conjungtiva, JVP,


ekstremitas, kondisi jantung dan paru
Perdarahan

tidak terkontrol dan tidak


dihentikan

syok dan kematian


Syok hemorhagis
Penatalaksanaan

Prinsip esensial:
Menghentikan perdarahan
Menggantikan kehilangan darah
Perdarahan Syok
Umum:
Kelancaran ventilasi Cairan i.v.
Tanggulangi penyebab syok
Pasien diawasi berkala (VS)
Pemeriksaan Penunjang
Tanda syok hemoragik teratasi
 Tekanan darah mulai naik, sistolik
mencapai 100 mmHg
 Denyut jantung stabil
 Kondisi mental pasien membaik, ekspresi
ketakutan berkurang
 Produksi urin lebih dari 30 cc/jam
Penatalaksanaan atonia uteri
 Rangsangan taktil (pemijatan) fundus uteri segera
 setelah melahirkan plasenta (max: 10 detik) :

uterus berkontraksi

 tidak
ya

- Bersihkan bekuan darah dan sekret ketuban - Evaluasi rutin, jka uterus berkon
 dari vagina dan lubang servik traksi tapi perdarahan terus. Periksa
 - Pastikan bahwa kandung kemih telah kosong, apakah perineum vagina dan servik
 Jika penuh atau dapat dipalpasi, kateterisasi mengalami laserasi dan jahit/rujuk
 Kandung kemih menggunakan teknik aseptik segera
 - lakukan kompresi bimanual internal (KBI) selama
 5 menit

Uterus berkontraksi? Ya : - Teruskan KBI selama 2 menit
 - Keluarkan tangan perlahan lahan
 - Pantau kala IV dengan ketat
 Tidak
 - Anjurkan u/ memulai melakukan kompresi bimanual
 Eksternal
 - keluarkan tangan perlahan lahan, berikan ergometin
 0,2 mg IM (jangan diberikan jika hipertensi)
 - Pasang infuse menggunakan jarum ukuran 16/18 dan berikan
 500 ml RL + 20 unit oksitosin, habiskan 500ml I secepat
 Mungkin
 ulangi KBI
Kompresi bimanual internal
Komplikasi
 Komplikasi yang terjadi karena transfusi
 Koagulopati konsumtif
 Disseminated inravascular coagulation (DIC)
 Gangguan perdarahan yang lain
 Multiple Organ Failure karena gagal sirkulasi
dan menurunnya perfusi organ
 Bila harus histerektomi akan menghilangkan
potensi untuk memiliki keturunan lagi.
 Keperluan adanya intervensi bedah dan
komplikasi dari tindakan pembedahan
tersebut.
Prognosis
 Kausa perdarahan
 Durasi perdarahan

 Jumlah darah yang keluar

 Penyakit penyerta saat


ibu mengalami
perdarahan
 Efektifitas pelayanan
Terima kasih…..

Anda mungkin juga menyukai