OLEH : KELOMPOK I
STASE : MATERNITAS
Akhir kala 1 serviks mengalami dilatasi penuh, uterus servik dan vagina
menjadi saluran yang continue, selaput amnio ruptur, kontraksi uterus
kuat tiap 2-3 menit selama 50-60 detik untuk setiap kontraksi, kepala
janin turun ke pelvis.
2. Fleksi
Pada awal persalinan, kepala bayi dalam keadaan fleksi yang ringan.
Dengan majunya kepala biasanya fleksi juga bertambah. Pada
pergerakan ini dagu dibawah lebih dekat kaerah dada janin sehingga
ubun-ubun kecil lebih rendah dari ubun-ubun besar hal ini di sebabkan
karena adanya tahanan dari dinding serviks, dinding pelvis dan lantai
pelvis dengan adanya fleksi, diameter suboccipito bregmatika (9,5 cm)
mengantikan diameter suboccipito frontalis (11cm). samapai didasar
panggul, biasanya kepala janin berada dalam keadaan fleksi maksimal.
3. Rotasi dalam ( putaran paksi dalam)
Putaran paksi dalam adalah pemutaran dari bagian depan sedemikian
rupah sehingga bagian terendah dari bagian depan janin memutar ke
depan ke bawah simpisis, pada presentasi belakan kepala bagian yang
terendah ialah daerah ubun-ubun kecil dan bagian inilah yang akan
memutar ke depan ke arah simpisis, rotasi dalam penting untuk
menyelesaikan persalinan, karena rotasi dalam merupakan suatu usaha
untuk menyesuaikan posisi kepala dengan bentuk jalan lahir khususnya
bidang tengah dan pintu bawah panggul.
4. Ekstensi
Sesudah kepala janin sampai di dasar panggul dan ubun-ubun kecil
berada di bawah simpisis, maka terjadilah ekstensi dari kepala janin. Hal
ini di sebabkan karena sumbu jalan lahir pada pintu bawah panggul
mengarah ke depan dan ke atas sehingah kepala harus mengadakan fleksi
untuk melewatinya. Kalau kepala yang fleksi penuh pada waktu
mencapai dasar panggul tidak melakukan ekstensi maka kepala akan
tertekan pada perineum dan dapat menembusnya.
5. Ekspulsi
Setelah putaran paksiluar, bahu depan sampai di bawah simpisis dan
menjadi hipomochlion untuk kelahiran bahu belakang. Setelah kedua
bahu bayi lahir, selanjutnya seluruh badan bayi dilahirkan searah
deangan sumbuh jalan lahir. Dengan kontraksi yang efektif, fleksi kepala
yang adekuat, dan janin dengan ukuran yang rata-rata, sebagian besar
oksiput yang posisinya posterior berputar cepat segera setelah mencapai
dasar panggul, dan persalinan tidak begitu bertumbuh panjan. Tetapi
pada kira-kira 5-10% kasus, keadaan yang menguntungkan ini tidak
terjadi. Sebagai contoh kontraksi yang buruk atau fleksi kepala yang
salah atau keduanya, rotasi mungkin tidak sempurna atau mungkin tidak
terjadi sama sekali, khususnya kalua janin besar.
6. Rotasi luar (putaran paksi luar)
Kepala yang sudah lahir selanjutnya mengalami restitusi yaitu kepala
bayi memutar kembali kearah pungung anak untuk menghilangkan rotasi
pada leher yang terjadi karena putaran paksi dalam. Bahu melintasi pintu
dalam keadaan miring. Di dalam ronga panggul bahu akan
menyesuaikan diri dengan bentuk panggul yang dilaluinya, sehingga di
dasar panggul setelah kepala bayi lahir, bahu mengalami putaran dalam
dimana ukuran bahu (diameter bisa kromial) menempatkan diri dalam
diameter anteroposterior dari pintu bawah panggul. Bersamaan dengan
itu kepala bayi juga melanjutkan putaran sehingga belakan kepala
berhadapan dengan tuber ischiadikum sepihak.
c. Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan
1. Power (kekuatan)
Power adalah kekuatan atau tenaga untuk melahirkan yang terdiri dari
his atau kotraksi uterus dan tenaga meneran pada ibu. Kala I pada ibu
bersalin membutuhkan waktu 7-13 jam. Jika melebihi waktun ini disebut
kala I memanjang. Kala I memanjang jika tidak ditangani dengan
segerah akan menyebabkan partus lama
2. Passage (jalan lahir)
Factor passage ataun biasa disebut denagan jalan lahir disklasifikasikan
menjadi 2 jenis, yaitu jalan lahir lunak dan jalan lahir keras.
a) jalan lahir lunak terdiri dari serviks, vagina, dan otot Rahim.
b) Jalan lahir keras terdiri dari tulang-tulang panggul, ukuran panggul,
dan ciri khas jalan lahir, bentuk panggul, dan bidan hodge.
3. Passenger (penumpang)
Terdiri dari janin dan plasenta, dan air ketuban :
a) Janin merupakan passenger paling utama.
b) Plasenta, berfungsi sebagai jalur penghubung antara ibu dan
anaknya, mengadakan sekresi endokrin, serta pertukaran selektif
substasi yang dapat larut dan terbawa darah melalui lapisan Rahim
dan bagian trophoblast yang mengandung pembuluh-pembuluh
darah, termasuk makan atau janin.
4. Psikilogis
Pada ibu bersalin terjadi beberapa perubahan psikologis:
a) Rasa cemas pada bayinya yang akan lahir
b) Kesakitan saat kontaksi dan nyeri
c) Ketakutan saat melihat darah
5. Penolong
Penolong persalinan adalah seorang yang memiliki pengetahuan dan
ketrampilan tertentu untuk mambantu ibu dalam menjalankan proses
persalinan. Factor penolong ini memegang peranan penting dalam
membantu ibu bersalin karena memegaruhi kelangsungan hidup ibu dan
bayi
d. Langkah – Langkah Pertolongan Persalinan
A. KONSEP KEPERAWATAN
1. Pengkajian Kala
a. Pengkajian Kala I
Pengkajian yang dilakukan pada persalinan kala 1 yaitu anamnesis atau
wawancara meliputi : identitas klien: Gravida (kehamilan), para (persalinan),
abortus (keguguran), jumlah anak yang hidup, HPHT (Hari Pertama Haid
yang Terakhir): Taksiran persalinan : Riwayat penyakit (sebelum dan selama
kehamilan) termasuk alergi; Riwayat persalinan (Frestiana,2015).
Menurut Mitayati (2013) pengkajian yang dilakukan pada kala I yaitu:
Pemeriksaan fisik, Tanda-tanda vital, Auskultasi DJJ, Kontraksi uterus,
dilatasi uterus, penurunan presentasi terendah, dan kemajuan persalinan,
perineum (Frestiana,2015).
b. Pengkajian Kala II
c. Kala II adalah kala pengeluaran bayi, dimulai dari pembukaan
d. lengkap (10cm) sampai bayi lahir. Uterus dengan kekuatan hisnya
e. ditambah kekuatan meneran akan mendorong bayi hingga lahir. Proses ini
f. biasanya berlangsung selama 2 jam untuk primigravida dan 1 jam untuk
g. multigravida. Diagnosis kala II di tegakkan dengan melakukan
h. pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan sudah lengkap
dan
i. kepala janin sudah tampak di depan vulva dengan diameter 5-6 cm
j. Kala II adalah kala pengeluaran bayi, dimulai dari pembukaan
k. lengkap (10cm) sampai bayi lahir. Uterus dengan kekuatan hisnya
l. ditambah kekuatan meneran akan mendorong bayi hingga lahir. Proses ini
m. biasanya berlangsung selama 2 jam untuk primigravida dan 1 jam untuk
n. multigravida. Diagnosis kala II di tegakkan dengan melakukan
o. pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan sudah lengkap
dan
p. kepala janin sudah tampak di depan vulva dengan diameter 5-6 cm
Kala II adalah kala pengeluaran bayi,dimulai dari pembukaan lengkap
(10 cm) sampai bayi lahir. Uterus dengan kekuatan hisnya ditambah
kekuatan meneran akan mendorong bayi hingga lahir. Proses ini biasanya
berlangsung selama 2 jam untuk primigravida dan 1 jam untuk multigravida.
Diagnosis kala II ditegakan dengan melakukan pemeriksaan dalam untuk
memastikan pembukaan sudah lengkap dan kepala Janin sudah tampak di
depan vulva dengan diameter 5 - 6 cm.
Adapun faktor yang mempengaruhi yaitu :
1) Passage (jalan lahir) terdiri dari panggul ibu, yakni bagian tulang padat,
dasar panggul, vagina, dan introitus (lubang luar vagina).
2) Passangger (janin dan plasenta) bergerak sepanjang jalan lahir
merupakan akibat interaksi berberapa faktor yakni, ukuran kepala janin,
presentasi, letak, sikap, dan posisi janin.
3) Power (kekuatan) adalah kemampuan ibu melakukan kontraksi
involunter dan volunteer secara Bersamaan untuk mengeluarkan janin
dan plasenta dari uterus.
4) Posisi ibu mempengaruhi adaptasi anatomi dan fisiologis persalinan
seperti posisi berdiri, berjalan duduk dan jongkok.
5) Psikologis dimana tingkat kecemasan Wanita selama bersalin akan
meningkat jika ia tidak memahami apa yang terjadi pada dirinya atau
yang disampaikan kepadanya.
c. Pengkajian Kala III
Persalinan kala III dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan
lahirnya plasenta dan selaput ketuban. Permeriksaan plasenta biasanya
terjadi dalam berberapa menit setelah melahirkan. Setelah plesenta
terpisah dari dinding rahim, rahim terus kontraksi sampai plasenta
dikeluarkan. Proses ini biasanya memerlukan waktu 5 - 20 menit pasca
melahirkan bayi dan terjadi secara spontan.Tanda dan lepasnya plasenta :
1) Perubahan bentuk dan tinggi fundus uterus
2) Tali pusat memanjang
3) Tali pusat tetlihat menjulur keluar melalui vulva.
4) Semburan darah mendadak dan singkat
d. Pengkajian Kala IV
Persalinan kala IV dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir 2
jam setelahnya. Pada kala IV paling sering terjadi perdarahan postpartum
yaitu pada 2 jam pertama postpartum. Masalah / komplikasi yang dapat
muncul pada kala empat adalah perdarahan yang mungkin disebabkan
oleh Antonia uteri, laserasi jalan lahir dan sisa plasenta. Oleh karena itu
harus dilakukan pemantauan yaitu pemantauan kontraksi dan mencegah
perdarahan pervaginam.
Menurut Karjatin (2016) dalam bukunya menyatakan bahwa
pengkajian pada kala IV dikaji selama 2 jam setelah plasenta lahir. Pada 1
jam pertama, ibu dimonitoring setiap 15 menit sekali, dan jam kedua ibu
dimonitoring selama 20 – 30 menit. Adapun yang dimonitoring yaitu,
tekanan darah, nadi,kontraksi, kondisi vesika urinaria, jumlah perdarahan
pervaginam, intake cairan, jika uterus tidak baik, lakukan penatalaksanaan
atonia uteri.
2. Nyeri melahirkan
a. (SDKI D.0079)
1) Defenisi : Pengalaman sensorik dan emosional yang bervariasi dari
menyenangkan sampai tidak menyenangkan yang berhubungan dengan
persalinan.
2) Penyebab : Dilatasi servik dan Pengeluaran janin
3) Gejala dan Tanda Mayor :
Subjektif :
a) Mengeluh nyeri meirngis
b) Perineum terasa tertekan
c) Uterus teraba membulat
Objektif :
a) Ekspresi wajah
b) Berposisi meringankan
4) Gejala dan tanda minor
Subjektif :
a) Mual meningkat
b) Nafsu makan menigkat/menurun
c) Ketegangan otot meningkat
d) Pola tidur berubah
e) Fungsi berkemih berubah
f) Diaforesis
g) Gangguan perilaku
h) Perilaku eksprsif
i) Pupil dilatasi
j) Muntah
k) Fokus pada diri sendiri
Objektif :
a) Tekanan darah
b) Frekuensi Nadi
b. Tingkat nyeri menurun ( SLKI L.08066 )
Tingkat nyeri menurun berarti pengalaman sensorik atau emosional yang
berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau fungsional, dengan onset
mendadak atau lambat, dan berintensitas ringan hingga berat dan konstan
menurun.
Kriteria hasil untuk membuktikan bahwa tingkat nyeri menurun adalah:
1) Keluhan nyeri menurun
2) Perineum terasa tertekan menurun
3) Meringis menurun
4) Berfokus pada diri sendiri menurun
5) Uterus teraba membulat menurun
c. Manajemen Nyeri ( Siki I.08238)
Observasi
1) Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
nyeri
2) Identifikasi skala nyeri
3) Idenfitikasi respon nyeri non verbal
4) Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
5) Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
6) Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
7) Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
8) Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
9) Monitor efek samping penggunaan analgetic
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
Objektif.
a) Tampak gelisah.
b) Tampak tegang.
c) Sulit tidur
4) Gejala dan Tanda Minor.
Subjektif.
a) Mengeluh pusing.
b) Anoreksia.
c) Palpitasi.
d) Merasa tidak berdaya.
Objektif.
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
5. Keletihan
a. (SDKI D.0057)
DS:
Merasa energi tidak pulih walaupun telah tidur
Merasa kurang tenaga
Mengeluh Lelah
DO:
Tidak mampu mempertahankan aktivitas rutin
Tampak lesu
Penyebab (etiologi) untuk masalah keletihan adalah:
1) Gangguan tidur
2) Gaya hidup monoton
3) Kondisi fisiologis (mis: penyakit kronis, penyakit terminal, anemia, malnutrisi,
kehamilan)
4) Program perawatan/pengobatan jangka Panjang
5) Peristiwa hidup negative
6) Stres berlebihan
7) Depresi
b. Tingkat keletihan menurun (SLKI L.05046)
Tingkat keletihan menurun berarti kapasitas kerja fisik dan mental yang tidak pulih
dengan istirahat menurun.
Kriteria hasil untuk membuktikan bahwa tingkat keletihan menurun adalah:
1) Verbalisasi kepulihan energi meningkat
2) Tenaga meningkat
3) Kemampuan melakukan aktivitas rutin meningkat
4) Verbalisasi Lelah menurun
5) Lesu menurun
Terapeutik
Edukasi
13) Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan
DAFTAR PUSTAKA
BAB : BAB :
Frekuensi : 1x/ hari Frekuensi : 1x/ hari
Warna : kuning Warna : kuning
Bau : Khas Bau : Khas
D. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda – tanda vital
TD : 110/80 Mmhg Suhu : 360c N : 91x/m RR: 21x/m
2. Kesadaran : Compos mentis GCS : 15 (E4V5M6)
3. Kepala
a. Rambut : bersih, hitam lurus, tidak ada benjolan
b. Kulit kepala :bersih
c. Mata :konjungtiva an-anemis, tidak ada nyeri tekan, penglihatan baik
d. Sklera :an-ikterik
e. Mulut : bersih
4. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
5. Paru – paru: Pengembangan ekspansi paru simetris, bunyi nafas vesikuler
6. Jantung : S1/S2 tunggal
7. Kandung kemih :
a. Kemampuan berkemih : Baik
b. Kateter : tidak ada
c. Distensi : Tidak ada
d. Warna urin : Kuning
8. Anggota gerak
a. Oedem : Tidak ada
b. Reflex patella : + / +
9. Pola aktivitas sehari – hari.
2. Therapy / pengobatan
APGAR Score
pinggang
DO :
- Wajah terlihat meringis ketika
merasa nyeri
- VT : 5 cm, HIS : frekuensi 3x/
durasi 10 menit/ interval 30 detik,
- pengeluaran lendir bercampur
darah.
- Djj : 139x/m
- TTV
TD : 110/80 Mmhg
Suhu : 360c
N : 91x/m
RR: 21x/m
DS:
- Pasien mengatakan kuatir dengan Kurang terpapar
kondisinya. informasi Ansietas
DO: (D.0080)
- Pasien tampak cemas
- Pasien tampak tegang
- Pasien tampak gelisah
DO :
- HIS Pukul 04.00 wit : frekuensi :
5x
Durasi : 10 menit
Interval : 45 detik
- Wajah terlihat meringis
- DJJ : 150 x/m
- 3 P Persalinan :
-Power : Ibu mengejan dengan
baik
- Passage : Kepala bayi sudah
melewati jalan lahir dan terlihat
dari lubang vagina yang terus
melebar.
-Passenger : Bayi keluar dengan
respon menangis dan plasenta
keluar lengkap (jumlah kotiledon
18).
Faktor Resiko
- TFU 2 jari dibawah pusat Resiko perdarahan
- Kontraksi uterus baik (D.0012)
- Perdarahan pervaginaan : ± 7 cc
- Adanya robekan perineum
- Tampak jahitan luka sebanyak 4 di
dalam dan 4 diluar
V. Implementasi Keperawatan
A: Masalah nyeri
teratasi
P : Intervensi
dihentikan (anak
lahir)
Kamis, 2 maret Kala III 04.30 1. Monitor Plasenta S: -
2023 1 Hasil : O:
- Plasenta lahir spontan - Jumlah darah
- Kotiledon : 18, Plasenta saat saat
lengkap, Kontraksi uterus Placenta lahir
Keras. 150 cc
- Klien tampak
lemas pasca
04.50
2. Memonitoring tanda dan gejala persalinan
perdarahan A: Masalah resiko
Hasil: jumlah perdarahan saat perdarahan masih
persalinan ±150 cc menjadi faktor
04.55 3. Monitor tanda – tanda vital resiko
ortostatik P : Intervensi
Hasil: KU: Baik tetap di observasi
TD : 110/80 Mmhg
Nadi:80x/m P: 21x/m