Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS JURNAL

Pengaruh Pemberian Terapi Kompres Hangat terhadap Perubahan Skala


Nyeri Persalinan Pada Klien Primigravida

Dosen Pembimbing:
Ritna Udiyani S.Kep.,Ns.,M.Kep

Oleh
Kelompok 1:

Muhammad Ismul Fajar NIM 1114190639


Nur Syarifah NIM 1114190641

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


STIKES DARUL AZHAR BATULICIN
NOVEMBER 2020

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Dialah satu-satunya Dzat yang memberikan perlindungan dunia dan akhirat kelak. Dialah
sesungguhnya Maha pemberi petunjuk yang tiada dapat menyesatkan.Pertama-tama
marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah Swt yang senantiasa memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya.

Laporan ini dapat tersusun dengan baik berkat bantuan, bimbingan, masukan, dan
motivasi dari banyak pihak. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Ritna Udiyani, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku Dosen pengampu dan dosen
pembimbing mata kuliah Keperawatan Maternitas 1 yang telah memberikan
masukan dan kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini
dengan baik.
2. Orang tua serta saudara-saudara tercinta atas do’a, motivasi, dan harapannya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan lancar.
3. Teman-teman yang telah memberikan motivasi dan masukan yang baik
kepada penulis sehingga bisa menyelesaikan laporan ini dengan lancar.
Mudah-mudahan amal baik mereka senantiasa mendapat pahala dan balasan yang
setimpal dari Allah Swt. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya
dan pembaca pada umumnya. Aamin.

Simpang Empat, November 2020

Penulis

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Nyeri saat persalinan pada dasarnya adalah reaksi dari kontraksi otot rahim dan
jalan lahir yang normal terjadi pada saat akan melahirkan. Kontraksi ini bertujuan
untuk melahirkan bayi dan membuka jalan lahir. Dalam upaya mengurangi nyeri
persalinan ada berbagai metode yang dapat digunakan, antara lain terapi massage,
musik, aromaterapi, kompres hangat, latihan nafas (breath exercise), dan latihan
birthball [ CITATION Sol18 \l 1057 ]

1.2. Rumusan Masalah


Bagaimana menganalisis jurnal “Pengaruh Teknik Pemberian Kompres Hangat
Terhadap Skala Nyeri Persalinan Pada Klien Primigravida”.
1.3. Tujuan
1.3.1. Umum
Agar mengetahui bagaimana cara menganalisis jurnal dengan PICO VIA
1.3.2. Khusus
1. Untuk mengetahui konsep terapi kompres hangat
2. Untuk mengetahui nyeri persalinan
3. Untuk mengatahui faktor-faktor penyebab terjadinya persalinan
4. Untuk mengetahui tanda dan gejala persalinan
5. Untuk mengetahui pengertian EBN.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Terapi Kompres Hangat


2.1.1. Pengertian Kompres Hangat
Kompres hangat adalah tindakan yang dilakukan dengan
memberikan cairan hangat untuk memenuhi kebutuhan rasa nyaman,
mengurangi atau membebaskan nyeri, mengurangi atau mencegah spasme
otot, dan memberikan rasa hangat, dan tujuannya untuk memperlancar
sirkulasi darah, dan mengurangi rasa sakit atau nyeri [ CITATION Hen131 \l
1057 ]
2.1.2. Mekanisme Kompres Hangat
Menurut [ CITATION Hen131 \l 1057 ], prinsip kerja kompres hangat
dengan buli-buli hangat yang dibungkus dengan kain yaitu secara konduksi
dimana terjadi pemindahan hangat dari buli-buli kedalam tubuh sehingga
akan menyebabkan pelepasan pembuluh darah dan akan terjadi penurunan
ketegangan otot sehingga nyeri yang dirasakan akan berkurang atau hilang.
Kompres menggunakan air hangat akan meningkatkan aliran
darah, dan meredakan nyeri dengan menyingkirkan produk-produk inflamasi,
seperti bradikini, histamin, dan prostaglandin yang menimbulkan nyeri lokal.
Panas akan merangsang serat saraf yang menutup gerbang sehingga transmisi
implus nyeri ke medula spinalis dan ke otak dihambat [ CITATION Hen131 \l
1057 ]
Penggunaan dari kompres hangat dapat membuat sirkulasi darah
lancar, vaskularisasi lancar dan terjadi vasodilatasi yang membuat relaksasi
pada otot karena otot mendapat nutrisi yang dibawa oleh darah sehingga
kontraksi otot menurut [ CITATION Hen131 \l 1057 ] juga berpendapat bahwa
kompres hangat digunakan untuk meningkatkan aliran darah yang dapat
meningkatkan suplai oksigen dan nutrisi pada jaringan. Panas juga
meningkatkan elastisitas otot sehingga mengurangi kekakuan otot.

4
2.2. Nyeri Persalinan
Nyeri persalinan adalah sensasi nyeri yang dialami ibu bersalin berasal
dari sinyal nyeri yang timbul saat otot rahim berkontraksi dengan tujuan untuk
mendorong bayi yang ada didalam rahim keluar[CITATION son20 \l 1057 ]. Rasa nyeri
dalam persalinan dapat di gambarkan sebagai salah satu nyeri yang intensif yang
pernah dialami ibu[ CITATION ind13 \l 1057 ]
2.3. Pengkajian Nyeri Persalinan
Dalam mengumpulkan gambaran nyeri ibu maka data yang pelu dikaji
menurut [ CITATION Man11 \l 1057 ] antara lain:
1. Ekspresi klien terhadap nyeri
Anda sebaiknya mempelajari cara verbal dan non verbal ibu dalam
mengkomunikasikan rasa ketidaknyamanan nyeri yang dialami.
2. Karakteristik nyeri
Anda lakukan pengkajian sudah berapa lama nyeri dirasakan, kemudian
mintalah pada klien untuk menunjukkan dimana nyeri terasa, menetap atau
terasa menyebar.Mintalah pada klien untuk menggambarkan intensitas nyeri
yang dirasakan. Gunakan alat bantu skala ukur. Klien diperlihatkan skala ukur,
kemudian disuruh memilih rentang nilai yang sesuai dengan kondisinya saat
dikaji.
3. Kualitas nyeri
Klien diharapkan dapat menggambarkan nyeri yang dirasakan.Kajilah
kejadian nyeri dirasakan saat kapan atau muncul tiba- tiba.Tanyakan pada klien
tindakan yang dilakukan apabila nyerinya muncul.
4. Tanda lain yang menyertai nyeri
Kaji adanya penyerta nyeri, seperti mual, muntah, konstipasi, gelisah,
keinginan untuk berkemih. Gejala penyerta memerlukan prioritas penanganan
yang sama dengan nyeri itu sendiri.

5
2.4. Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Persalinan
1. Penurunan Kadar Progesteron
Progesteron menimbulkan relaksasi otot uterus, sedangkan estrogen
meningkatkan kerentanan otot uterus. Selama kehamilan terdapat
keseimbangan antara kadar progesteron dan estrogen di dalam darah, namun
pada akhir kehamilan kadar progesteron menurun [ CITATION Hen131 \l 1057
]
2. Teori Oksitosin Interna

Hipofisis posterior menghasilkan hormon oksitosin. Adanya perubahan


keseimbangan antara estrogen dan progesteron dapat mengubah tingkat
sensitivitas otot rahim dan akan mengakibatkan terjadinya kontraksi uterus yang
disebut Braxton Hicks. Penurunan kadar progesteron karena usiakehamilan yang
sudah tua akan mengakibatkan aktivitas oksitosin meningkat [CITATION
son20 \l 1057 ]
3. Teori Keregangan Otot
Uterus seperti halnya kandung kemih dan lambung. Jika dindingnya
teregang karena isinya bertambah timbul kontraksi untuk mengeluarkan isinya.
Dengan bertambahnya usia kehamilan, semakin teregang otot-otot uterus dan
semakin rentan [CITATION son20 \l 1057 ]
4. Teori Prostaglandin
Prostaglandin yang dihasilkan oleh desidua, diduga menjadi salah satu
penyebab permulaan persalinan. Hasil percobaan menunjukkan bahwa
prostaglandin F2 atau E2 yang diberikan melalui intravena, intraamnial, dan
ekstraamnial menimbulkan kontraksi miometriun pada setiap usia kehamilan.
Hal ini juga disokong dengan adanya kadar prostaglandin yang tinggi, baik
dalam air ketuban maupun darah perifer pada ibu hamil sebelum melahirkan
atau selama persalinan [CITATION son20 \l 1057 ]
2.5. Tanda dan Gejala Persalinan

1. Lightening
Beberapa minggu sebelum persalinan, calon ibu merasa bahwa
keadaannya menjadi lebih ringan. Ia merasa kurang sesak, tetapi sebaliknya ia
6
merasa bahwa berjalan sedikit lebih sulit, dan sering terganggu oleh rasa nyeri
pada anggota gerak bagian bawah [CITATION son20 \l 1057 ]
Lightening yang mulai dirasakan kira-kira 2 minggu menjelang
persalinan, adalah penurunan presentasi kedalaman pelvis minor. Pada
presentasi sefalik, kepala bayi biasanya menancap (engaged) setelah lightening.
Lightening adalah sebutan bahwa kepala janin sudah turun. Sesak nafas yang
sebelumnya dirasakan selama trimester III akan berkurang karena kondisi ini
akan menciptakan ruang yang lebih besar di dalam abdomen atas untuk
ekspansi paru. Namun, lightening tetap menimbulkan rasa tidak nyaman yang
lain akibat tekanan bagian presentasi pada struktur di area pelvis minor
[CITATION son20 \l 1057 ]
2. Bloody show (lendir bercampur darah dari jalan lahir)
Dengan penipisan dan pembukaan serviks, lendir dari kanalis servikalis
keluar yang disertai dengan sedikit darah. Perdarahan yang sedikit ini
disebabkan oleh lepasnya selaput janin pada bagian bawah segmen bawah
uterus hingga beberapa kapiler darah terputus. Terjadinya his persalinan
menurut [CITATION son20 \l 1057 ] mengakibatkan terjadinya perubahan
pada serviks yang akan menimbulkan :

a) Pendataran dan pembukaan


b) Pembukaan menyebabkan lendir yang terdapat pada kanalis servikalis
lepas
c) Terjadi perdarahan karena kapiler pembuluh darah pecah.
Bloody show paling sering terlihat sebagai rabas lendir bercampur darah
yang lengket dan harus dibedakan dengan cermat dari perdarahan murni.
Ketika melihat rabas tersebut, wanita seringkali berpikir bahwa ia melihat tanda
persalinan. Kadang-kadang seluruh plak lendir dikeluarkan dalam bentuk masa.
Bloody show merupakan tanda persalinan yang akan terjadi, biasanya dalam 24
sampai 48 jam [CITATION son20 \l 1057 ]
3. Ketuban Pecah
Ketuban pecah adalah keluarnya banyak cairan dengan tiba-tiba dari
jalan lahir. Hal ini terjadi akibat ketuban pecah atau selaput janin robek.
7
Ketuban biasanya pecah jika pembukaan serviks sudah lengkap atau hampir
lengkap dan dalam hal ini keluarnya cairan merupakan tanda yang sangat
lambat. Persalinan diharapkan terjadi dalam 24 jam setelah air ketuban keluar.
Pengeluaran cairan pada beberapa kasus terjadi ketuban pecah yang
menimbulkan pengeluaran cairan. Sebagian besar ketuban baru pecah
menjelang pembukaan lengkap. Dengan pecahnya ketuban diharapkan
berlangsung dalam 24 jam terakhir [CITATION son20 \l 1057 ]

2.6. Konsep Evidence Based Nursing (EBN)


2.3.1. Pengertian Evidence Based Nursing (EBN)
Evidence Based Nursing didefinisikan sebagai sintesis dan
penggunaan temuan ilmiah (hasil penilitian) dari suatu penilitian randomized
control trial (Estabrook, 2004 dalam Wood dan Haber, 2006). Menurut
Sackeett, et al (2009) EBN adalah sebagai suatu sintesis dan penggunaan
temuan ilmiah dari berbagai jenis penelitian termasuk randomized control
trial, penilitian deskriptif, informasi dari laporan kasus dan pendapat pakar.
Pendapat lain dari Dharma (2011) mendefinisikan EBN sebagai suatu
integrasi (lebih dari 1 penelitian) dari bukti hasil penelitian terbaik yang telah
melalui tahapan telaah dan sintesis yang digunakan sebagai dasar dalam
praktik keperawatan dan memberikan manfaat bagi penerima layanan
keperawatan.
.3.2. Tujuan Evidence Based Nursing (EBN)
Dharma (2011) berpendapat penggunaan hasil penilitian pada tatanan praktik
keperawatan bertujuan untuk:
A. Memberikan landasan yang objektif dan rasional dalam praktik
keperawatan fenomena yang didapatkan dari pengalaman klinik masih
harus dibuktikan terlebih dahulu kebenarannya secara ilmiah dan fakta
ilmiah. Inilah yang kemudian dijadikan dasar dalam praktik keperawatan
(Evidence Based Nursing Practice). Perawat yang memiliki pengalaman
kemudian melakukan tindakan keperawatan atas dasar fakta ilmiah akan
menghasilkan asuhan keperawatan yang berkualitas.

8
B. Memberikan bukti bahwa praktik keperawatan dilandasi oleh penerapan
prinsip-prinsip ilmiah (scientific method) yang relevan dan terkini (up to
date). Dengan menerapkan Evidence Based Nursing Praktice atau praktik
keperawatan dilandasi bukti ilmiah, memberikan bukti bahwa praktik
keperawatan dilandasi oleh dasar ilmu pengetahuan yang didapat melalui
penelitian.
C. Melatih kemampuan perawat untuk berpikir kritis dan rasional terhadap
suatu fenomena atau masalah penerapan EBN secara tidak langsung akan
melatih kemampuan berfikir kritis dan rasional seorang perawat dalam
menghadapi suatu masalah fenomena. Ketika menghadapai suatu
masalah atau menemukan suatu fenomena perawat mengeksplorasi
berbagai sumber ilmiah untuk mengetahui gambaran permaslahan atau
fenomena dan mencari solusi yang tepat untuk mengatasi masalah
tersebut.
D. Sebagai salah satu cirri dan praktik keperawatan professional Evidence
Based Nursing Praktice merupakan suatu cara untuk membuktikan
bahwa perawat adalah professional.
E. Meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan, tujuan akhir dari
penerapan EBN adalah meningkatkan kualitasi pelayanan keperawatan
EBN yang merupakan suatu cara untuk mencapai indicator-indikator
kualitas pelayanan keperawatan.
F. Sebagai dasar untuk menyusun pertanyaan penelitian berikutnya,
efektivitas penerapan hasil penelitian dalam practice keperawatan melalui
evaluasi proses dan evaluasi hasil. Evaluasi hasil dijadikan untuk
menyusun pertanyaan penelitian berikutnya untuk topic yang relevan.
.3.3. Tahapan Evidence Based Nursing (EBN)
Secara umum terdapat 4 komponen dalam penerapan EBN menurut Dhama
(2011) meliputi:
A. Telaah dan sintesis hasil penelitian
B. Implementasi
C. Evaluasi efektiv penerapan EBN terhadap pelayanan pasien

9
D. Pertimbangan terhadap konteks dimana hasil penelitian diterapkan yang
mencakup keterlaksanaan berdasarkan aspek pembiayaan, sumber daya
manusia yang terlibat dalam penerapan EBN, ketersediaan fasilitas
pendukung dan kebijakan institusi.

.3.4. Langkah Evindence Based Nursing (EBN)


Menurut Dharma (2011) ada 8 langkah pelaksanaa EBN diantaranya:
A. Memilih topik EBN
B. Membentuk Tim (Menyusun pertanyaan EBN)
P: Populasi pasien atau disease of interest
I: Intervensi atau Issue of Interest
C: Intervensi pembanding/kelompok pembanding
O: Outcomes/hasil-hasil yang diharapkan
C. Mencari dan Mengumpulkan Bukti-bukti
D. Melakukan Critical Appraisal Terhadap Bukti-bukti
E. Sintesis hasil penelitian
F. Uji coba intervensi/prosedur baru dalam praktik keperawatan
G. Menetapkan perubahan baru
H. Desiminasi hasil

SATUAN OPERASIONAL PROSEDUR


PENERAPAN KOMPRES BASAH DENGAN WASLAP AIR HANGAT
PADA IBU BERSALIN KALA II

PENGERTIAN
Memberikan kompres hangat basah dengan waslap
TUJUAN
Memperlancar sirkulasi darah
Mengurangi rasa sakit
Merangsang peristaltik
Menurunkan suhu tubuh
KEBIJAKAN
Inpartu kala II
PETUGAS
Mahasiswa Kebidanan
PERALATAN
10
Kom berisi air hangat 40-50°C
Termometer suhu air
Alat tulis
Lap kerja
Waslap
Lembar observasi
PROSEDUR
PELAKSANAAN
Tahap pra interaksi
 Memperkenalkan diri
 Mencuci tangan
 fMenempatkan alat di dekat pasien dengan benar
Tahap orientasi
 Memberikan salam
 Menjelaskan maksud dan tujuan
 Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien
Tahap kerja
 Menjaga privasi
 Meminta ibu untuk mengisi lembar biodata (khusus pertemuan pertama)
 Meminta ibu untuk mengisi lembar observasi skala pengukuran
nyeri Wong Baker Facial Gramace Scale
 Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
Mengukur suhu air dengan thermometer suhu : 40-50°C
 Mengompres daerah perineum menggunakan waslap
 Memantau respons pasien

Tahap terminasi
 Melakukan evaluasi tindakan yang dilakukan
 Membereskan alat
 Merapikan pasien
 Mencuci tangan
 Mencatat kegiatan dalam lembar observasi

11
BAB III

ANALISIS JURNAL

3.1. Judul Jurnal


Pengaruh Teknik Pemberian Kompres Hangat Terhadap Skala Nyeri
Persalinan Pada Klien Primigravida.
.2. Nama yang Melakukan Penelitian
Suryani Manurung, Ani Nuraeni, Tri Riana, Li Soleha, Suryati, Heni
Nurhaeni, Katheriana Paulina, Elsye Rahmawaty
.3. Analisis jurnal dengan PICO
P (Populasi) : Ibu bersalin yang mengalami nyeri persalinan primgravida
yang melahirkan secara spontan di puskesmas Kecamatan
Pasar Minggu dan Cilandak dengan jumlah masing
-masing dua kelompok 18 oranng dengan jumlah 36
orang.
I (Intervensi) : Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pemberian kompres hangat.
C (Comparisson) : Jurnal “Pengaruh Teknik Pemberian Kompres Hangat
Terhadap Skala Nyeri Persalinan Pada Klaien Privaganda”
Penelitian ini menggunakan Metode Quasi Experiment,
Pretest design yang diberikan kompres hangat, skala nyeri
skala nyeri persalinan sebelum diterapi kompres hangat
memiliki pengaruh yang kuat dalam perubahan skala nyeri
persalinan sesudah intervensi (R=0.9). Skala nyeri sesudah
intervensi menurun sebesar 2.07 setiap responden yang
diterapi air hanyat.
O (Outcome) : Dari hasil dapat disimpulkan bahwa Penelitian ini
menemukan bahwa pemberian terapi kompres hangat
berpengaruh pada ibu bersalin.

12
.4. Analisis jurnal melalui pendekatan VIA ( Validity, importance, and
applicable)
A. Validty
1. Apakah fokus penelitian ini sesuai dengan tujuan penelitian ?
Jurnal : Penelitian ini menggunakan desain Quasi experiment,pretest-
postest dengan kelompok kontrol dan kelompok intervensi.
Kelompok intervensi diberi terapi kompres hangat selama 20
menitperiode kala I fase aktif.
Teori : Desain Penelitian ini quasi eksperiment dengan rancangan
one group pre test and post test design. Populasi dalam
penelitian ini semua ibu bersalin di BPM Tri Rahayu
Setyaningsih Sleman Yogyakarta, dengan teknik
pengambilan sampel insidental dan didapatkan 18 sampel
kompres dilakukan di bagian perut bawah dengan
menggunakan buli-buli panas [ CITATION Suy20 \l 1057 ]
2. Apakah subjek penelitian ini diambil dengan cara yang tepat ?
Jurnal : Pengujian hipotesis menggunakan uji T test yakni paired
samples t test dan T test independent. Paired samples t test
untuk membandingkan subjek yang sama terhadap
skorskala nyeri sebelum dan sesudah periode intervensi. T
test independent guna mengetahui perbedaan mean dua
kelompok data independen yaitu variabel
confoundingdengan skala nyeri persalinan kala I fase aktif
sebelum dan sesudah periode.
Teori : Analisis data menggunakan Paired T test. Berdasarkan
hasil penelitian yang diperoleh, rerata skor nyeri sebelum
perlakuan adalah 8,66 dan rerata skor nyeri sesudah
perlakuan adalah 5,83. Hasil analisis statistik uji beda
intensitas nyeri sebelum dan sesudah perlakuan didapatkan
hasil perbedaan yang bermakna (p=0,000;95%CI -3,352-(-
2,314) [ CITATION Suy20 \l 1057 ]

13
3. Apakah data yang dikumpulkan sesuai dengan tujuan penelitian ?
Jurnal : Data Multivariat

Skala Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif

Kelompok Sebelum periode intervensi Sesudah periode intervensi Pvalue 95%CI

N Mean SD SE Mean SD SE

Kontrol 18 3.56 0.922 0.217 3.72 0.958 0.226 0.187 -0.423 -


0.089
Intervensi 18 3.22 0.732 0.173 2.61 0.608 0.143 0.002 0.264 –
0.958

Teori : Data multivariat adalah data yang dikumpulkan dari dua


atau lebih observasi dengan mengukur observasi tersebut dengan
beberapa karakteristik [ CITATION Wal16 \l 1057 ]
4. Apakah penelitian ini mempunyai jumlah subjek yang cukup untuk
meminimalisir kebetulan?
DICARI CEKLIST ASLI TERKAIT VIA (IBU BELUM TAU
BENAR APA ENGGA)
5. Apakah analisis data dilakukan cukup baik ?
Uji Dependensi
Hasil uji statistik didapatkan p value 0.187, maka dapat disimpulkan
kelompok kontrol tidak ada penurunan skala nyeri.
B. Important
1. Apakah penelitian ini penting ?
Level pada jurnal penelitian adalah pada Case Contolled Studies (Studi
Kasus yang dikendalikan) level 2. Penelitian ini menggunakan desain
kasus-kontrol penelitian epidemiologis analtik observasional yang
menelaah hubungan antara efek (penyakit atau kondisi kesehatan)
tertentu dengan faktor-faktor risiko tertentu. Keuntungan dari
pemberian kompres hangat adalah menjadikan tubuh terasa rileks
karena kehangatan air yang membantu pembuluh darah yang melebar
sehingga aliran darah lancar. Namun, pemberian kompres hangat yang
berkelanjutan berbahaya, terhadap sel epitel, menyebabkan kemerahan,
kelemahan local dan bisa terjadi melepuh.

14
BACA DIBUKU EBN ADA BERAPA LEVEL. MASUK LEVEL
BERAPA. TREND ISSUE BANYAK UNTUNGNYA ATAU
MERUGIKAN. SYARAT-SYARAT PENELITIAN YANG LAYAK
DILAKUKAN PENELITIAN

C. Applicable
1. Apakah penelitian ini dapat diterapkan ?
SYARAT-SYARAT PENELITIAN YANG LAYAK DILAKUKAN
HARUS TAU TERLEBIH DAHULU MAKA BARU BISA
DITERAPKAN
2.

15
BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Berdasarkan jurnal penelitian yang dilakukan pada klien primigravida
dengan melakukan kompres hangat penelitian ini bahwa pemberian terapi
kompres hangat sangat efektif dalam menurunkan nyeri persalinan. Sebagai,
rekomendasi terapi kompres hangat perlu diberikan bagi semua ibu
melahirkan sebagai salah satu intervensi terapi nyeri non farmakologi di
pelayanan kesehatan yakni rumah sakit, Puskesmas maupun klinik bersalin.

4.2. Saran
Memberikan terapi nyeri persalinan non farmakologi yakni kompres
hangat untuk meningkatkan intervensi mandiri perawat atau bidan dan
Mengajarkan tehnik terapi kompres hangat sebagai terapi alternatif bagi
mahasiswa keperawatan di mata ajar keperawatan maternitas sebagai
managemen nyeri non farmakologi.

16
DAFTAR PUSTAKA

Gondo. (2011). Tujuan Manajemen Nyeri.

Heni. (2013). pengaruh tehnik pemberian kompres hangat terhadap perubahan


skala nyeri persalinan pada pasien primigravida.

indrayani. (2013). Nyeri persalinan dan tingkat kecemasan pada ibu inpartu kala
I fase aktif.

Manurung. (2011). Pengkajian nyeri persalinan.

sondakh. (2013). Nyeri persalinan dan tingkat kecemasan pada ibu inpartu kala I
fase aktif.

17

Anda mungkin juga menyukai