Anda di halaman 1dari 22

Laporan Keperawatan

Mata Kuliah : Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia

Kelompok : 1
Nama Anggota :
- Cinta Meilika (222040)
- Jihan Febry Choirunnisa (222048)
- Ranti Putriningtiyas Damayanti (222059)
- Shenly Aulia Fadilla (222064)
- Nisye Yulianti Pasha (222054)
- Frans Teguh (222045)
Kelas : 1B
Prodi : S1-Keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN PPNI


JAWA BARAT
2023
SOP Menghitung tekanan darah

Pengertian Suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui tekanan darah/tensi.

Indikasi 1. Semua pasien baru.

2. Pasien yang memiliki penyakit hipertensi, jantung dan penyakit kronis


lainnya.

Tujuan Mengetahui tekanan darah.

Persiapan tempat Baki berisi:


dan alat
1. Sphignomanometer air raksa/jarum yang siap pakai.

2. Stetoskop.

3. Buku catatan.

4. Alat tulis.

Persiapan pasien 1. Pasien diberi penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan.

2. Atur posisi pasien dalam keadaan rileks berbaring atau duduk.

Persiapan 1. Mengatur pencahayaan.


Lingkungan
2. Tutup pintu dan jendela.

3. Mengatur suasana yang nyaman (tenang/tidak berisik).

Pelaksanaan 1.    Mencuci tangan.

2.    Memberi tahu pasien bahwa tindakan segera dilaksanakan.

3.    Letakkan tensi meter di samping atas lengan yang akan dipasang manset
pada titik paralax.

4.    Meminta /membantu pasien untuk membuka/menggulung lengan baju


sebatas bahu.

5.    Pasang manset pada lengan bagian atas sekitar 3 cm di atas fossa cubiti
dengan pipa karet di lengan atas.

6.    Memakai stetoskop pada telinga.

7.    Meraba arteri brakhialis dengan jari tengah dan telunjuk.

8.    Meletakkan stetoskop bagian bell di atas arteri brakhialis.

9.    Mengunci skrup balon karet.

10. Pengunci air raksa dibuka.


11. Balon dipompa lagi sehingga terlihat air raksa di dalam pipa naik (30 mm
Hg) sampai denyut arteri tidak terdengar.

12. Membuka skrup balon dan menurunkan tekanan perlahan kira-kira 2 mm


Hg/detik.

13. Mendengar dengan teliti dan membaca skala air raksa sejajar dengan
mata, pada skala berapa mulai terdengar bunyi denyut pertama sampai suara
denyut terakhir terdengar lambat dan menghilang.

14. Mencatat denyut pertama sebagai tekanan sistolik dan denyut terakhir


sebagai tekanan diastolik.

15. Pengunci air raksa ditutup kembali.

16. Melepas stetoskop dari telinga.

17. Melepas manset dan digulung dengan rapi dan dimasukkan dalam kotak
kemudian ditutup.

18. Merapikan pasien dan mengatur kembali posisi seperti semula.

19. Memberi tahu pasien bahwa tindakan telah selesai dilaksanakan.

20. Alat-alat dirapikan dan disimpan pada tempatnya.

21. Mencuci tangan.

Sikap Sikap Selama Pelaksanaan :

1.    Menunjukkan sikap sopan dan ramah.

2.    Menjamin Privacy pasien.

3.    Bekerja dengan teliti.

4.    Memperhatikan body mechanism.

Evaluasi Tanyakan keadaan dan kenyamanan pasien setelah tindakan.


SOP Menghitung nadi

1. Pengertian Palpasi artinya mengukur denyut nadi. Denyut nadi adalah getaran /
denyut darah di dalampembuluh darah arteri akibat kontraksi ventrikel kiri
jantung

Frekuensi denyut nadi:

Pada bayi baru lahir 140

Selama tahun pertama 120

Selama tahun kedua 110

Pada umur 5 tahun 96-100

Pada umur 10 tahun 80-90

Pada orang dewasa 60-80

Denyut nadi dapat dirasakan dengan palpasi yaitu dengan menggunakan


ujung jari disepanjang jalannya pembuluh darah arteri. Tempat yang
paling sering untuk merasakan denyut nadi adalah: Arteri Radialis, Arteri
Brankialis, dan arteri Karotid

2. Tujuan 1. Mengetahi keadaan umum pelanggan

2. Mengetahui keadaan system kardiovaskuler

3. Mengikuti perkembangan jalannya penyakit

4. Membantu menegakkan diagnosa

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.

4. Referensi Buku Pedoman Perawatan Dasar Tahun 2005

5. Prosedur Alat :

1. Arloji

2. Rekam Medis

3. Alat Tulis

6. Langkah-langkah 1. Petugas menjelaskan tindakan yang akan dilakukan

2. Petugas membantu meengatur posisi pelanggan, tekuk siku


pelanggan 90º dan sangga lengan bawahnya diatas meja atau
tangan pemeriksa dan julurkan pergelangan tangan dengan
menghadap tangan ke bawah

3. Petugas menempatkan 2 atau 3 jari tangan diatastekukan radialis


searah ibu jari sisi tangan pergelangan tangan pelanggan

4. Petugas memberikan tekanan ringan di atas radius, abaikan


denyut awal dan kemudian tekanan rileks sehingga denyutan
menjadi mudah dipalpasi

5. Petugas menghitung frekuensi denyut nadi dengan


menggunakan arloji tangan berjarum detik, setelah denyutan
teratur. Apabila denyut jantung teratur hitung selama 30 detik dan
kalikan 2, apabila denyut nadi tidak teratur hitung selama 60 detik

6. Petugas mengkaji bila ada ketakutan

7. Membantu posisi pelanggan dalam posisi nyaman

8. Mendokumentasikan hasil

SOP Pemeriksaan rumple-leed


1. PENGERTIAN Pemeriksaan penunjang untuk klien dengan DHF (Dengue
Hemoragic Fever) dengan cara menetapkan TD klien
sebelumnya.

2. TUJUAN/MANFAAT 1. · Membantu memberikan pedoman untuk diagnosis


DHF secara dini ·

2. Mengetahui tanda-tanda perdarahan yang sering terjadi


seperti : petekie.

3. PERSIAPAN KERJA A. Persiapan Perawat

1) Fase Pre Interaksi Mempersiapkan diri (penampilan, pengetahuan, dan prosedur


kerja) sebelum ke pasien

B. Persiapan Alat

1. · Tensimeter dan mansetnya

2. · Alat tulis

C. Persiapan Pasien
2) Fase Orientasi
1. Perkenalan diri dan konfirmasi data pasien

2. Menjelaskan tujuan

3. Menjelaskan langkah/prosedur yang akan dilakukan

4. Meminta pengunjung/keluarga meninggalkan ruangan

D. Persiapan Lingkungan

 Menutup pintu / jendela dan memasang


sampiran

4. TAHAPAN KERJA 1. Cuci tangan

(Fase Kerja) 2. · Mencuci tangan

3. · Klien dalam posisi baring terlentang

4. · Mengukur tekanan darah klien

5. · Menghitung batas tekanan yang akan


dipertahankan (MAP/MABP)

6. · 1 sistole + 2 diastole / 3 = x mmHg

7. · Memompa kembali mansetnya pada batas x mmHg


dan mempertahankan selama 5 menit.

8. · Perhatikan timbulnya petekie pada kulit di bawah


lengan bawah bagian medial pada sepertiga
proximal.

9. · Membaca hasil tes apakah positif/negative

10. · Uji dinyatakan positif apabila pada 1 inci persegi


(2.8 x 2.8 cm) didapat lebih dari 20 petekie.

11. · Merapihkan klien

12. · Merapihkan alat

13. · Mencuci tangan

EVALUASI dan DOKUMENTASI 1. Perhatikan adanya petekie setelah dilakukan tes

2. · Observasi tanda-tanda vital

3. · Kaji tanda-tanda perdarahan

4. Tanggal dan waktu tes dilakukan

5. Hasil tes (positif atau negative)

SOP Memberikan minum per oral


Pengertian : Memenuhi kebutuhan nutrisi pasien dengan memberikanbantuan

sesuai dengan kebutuhan tubuh pasien untuk proses kehidupan.

Tujuan : Kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi

A. Persiapan

1. Persiapan pasien

a. Memperkenalkan diri (kontrak)

b. Menjelaskan tujuan

c. Menjelaskan langkah atau prosedur yang akan dilakukan

d. Pasien disiapkan dipinggir yempat tidur

2. Persiapan Lingkungan

a. Menutup pintu dan memasang sampiran

3. Persiapan Alat

a. Baki alas penyajian

b. Serbet makan

c. Piring berisi nasi atau bubur

d. Mangkok berisi sayur

e. Piring kecil berisi lauk

f. Sendok makan

g. Gelas berisi air minum

h. Sedotan atau pipet

i. Mangkok cuci tangan

j. Buah-buahan

B. Tahap Pelaksanaan

1. Bawa alat-alatnya kedekat pasien

2. Perawat mencuci tangan

3. Pasangkan atau beri pasien serbet untuk alas

4. Hidangkan makanan atau minuman kedekat pasien dengan hati-hati

5. Bantu pasien untuk memotong lauknyabila diinginkan


6. Persilakan pasien untuk makan dan minum

7. Bila pasien tidak bisa makan dan minum sendiri, suapi pasien sedikit demi sedikit sambil
berkomunikasi dengan pasien

8. Memberi pasien minum obat (sesuai dengan dosis yang diberikan)

9. Berikan pasien buah setelah selesai makan (bantu pasien jika tidak bisa mengkonsumsi buah sendiri)

10. Memberikan mulut dan sekitarnya dengan serbet atau tisu

11. Kembalikan pasien ke posisi semula yang nyaman

12. Bereskan alat dan perawat mencuci tangan

C. Tahap Evaluasi

1. Evaluasi perasaan pasien (merasa aman dan nyaman)

2. Kontrak waktu untuk kegiatan selanjutnya

3. Dokumentasikan prosedur dan hasil observasi

SOP Mengumpulkan urin untuk pemeriksaan


Pengertian Mengambil specimen adalah tujuan utama untuk membantu pemeriksaan laboratorium
dan untuk membantu diagnosa penyakit
Tujuan Agar specimen dapat di ambil secara baik dan benar sehingga memenuhi syarat
pemeriksaan

Kebijakan

Referensi Buku penuntun laboratorium klinik karangan R.Gandasoebrata


Prosedur/ 1. Petugas menyiapkan botol / tempat sampel
Langkah-langkah
2. Petugas menyiapkan spidol
3. Petugas memberi tempat sampel yang telah diberi label nama, alamat, dan
umur
4. Petugas memberi informasi cara pengambilan sampel yang benar
(urin yang keluar pertama dibuang kemudian urin selanjutnya
ditampung kira-kira 10 ml pada botol sampel sebagai sampel dan
sisa urin selanjutnya dibuang)
5. Petugas menyuruh pasien untuk mengambil sampel urin dikamar mandi
6. Petugas menerima sampel dari pasien
7. Petugas mencatat pada buku register, nama, umur, jenis kelamin, dan alamat
pasien
8. Petugas memberi informasi waktu pengambilan hasil
9. Petugas cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
Diagram Alir
Petugas menyiapkan botol / tempat sampel

Petugas menyiapkan spidol

Petugas memberi tempat sampel yang telah diberi


label nama, alamat, dan umur

Petugas memberi informasi cara pengambilan sampel yang benar (urin yang
keluar pertama dibuang kemudian urin selanjutnya ditampung kira-kira 10
ml pada botol sampel sebagai sampel dan sisa urin selanjutnya dibuang)

Petugas menyuruh pasien untuk mengambil sampel


urin dikamar mandi

Petugas menerima sampel dari pasien

Petugas mencatat pada buku register, nama, umur,


jenis kelamin, dan alamat pasien

Petugas memberi informasi waktu pengambilan


hasil

Petugas cuci tangan dengan sabun dan air


mengalir
SOP Menghitung keseimbangan cairan

PENGERTIAN Suatu tindakan mengukur keseimbangancairan masuk


dengan cairan keluar individu/ pasien

TUJUAN/MANFAAT 3. Mengetahui keseimbangan cairan tubuh

INDIKASI 1. Pasien dengan indikasi gangguan keseimbangan cairan


dengan penilaian klinis :

1) Denyut nadi : frekuensi dan ritme, volume,


sirkulasi yang adekuat.

2) Ektremitas (telapak tangan dan kaki kemerahan)


dan CRT kembali cepat <2detik.

3) Edema ( I,II,III,IV)

4) Takikardi

5) Tekanan darah menurun

6) Turgor kulit menurun, mukosa mulut kering, kulit


keriput ( defisiensi cairan)

7) Produksi urin yang rendah dari normal 0,5-1


ml/kgBB (Hipovolemia)

PERSIAPAN KERJA E. Persiapan Perawat

Fase Pre Interaksi Mempersiapkan diri (penampilan, pengetahuan, dan prosedur


kerja) sebelum ke pasien

F. Persiapan Alat

3. Alat tulis

4. Jenis cairan infus Kristaloid, koloid, hipotonik isotonic,


hipertonik )

G. Persiapan Pasien

Fase Orientasi 5. Perkenalan diri dan konfirmasi data pasien

6. Menjelaskan tujuan

7. Menjelaskan langkah/prosedur yang akan dilakukan


8. Meminta pengunjung/keluarga meninggalkan ruangan

H. Persiapan Lingkungan

 Menutup pintu / jendela dan memasang


sampiran

TAHAPAN KERJA 14. Cuci tangan

(Fase Kerja) 15. Pantau kebutuhan cairan sesuai kasus :

dewasa :

- Air 30-35 cc/kgBB kenaikan 10c ditambah 10-15%

- Na+: 1,5 mek/kgBB (100 mek/hari atau 5,9gr)

- K+: 1 mek/kgBB (60mek/hari atau 4,5gr)

Pada anak-anak dan bayi

- Air : sesuai dengan berat badan 0-10kg :


100ml/kgBB, 10-20kg : 1000ml + 50 ml/kg diatas 10
kg, lebih dari 20kg 1500 + 20 ml/kg diatas 20 kg

- Na+: 2 mek/kgBB

- K+: 2 mek/kgBB

Kebutuhan cairan untuk pemeliharaan

- Dewasa:1,5-2 ml/kg/jam

- Anak anak 2-4 ml/kg/jam

- Bayi 4-6 ml/kg/jam

- Neonatus 3ml/kg/jam

Menghitung kebutuhan cairan intra operasi

- Pengganti cairan puasa :

 1 jam pertama diberikan 0,5

 2 jam selanjutnya diberikan 0,25

 3 jam selanjutnya diberikan 0,25


- Operasi kecil 4 ml/kgBB/jam

- Operasi sedang 6 ml/kgBB/jam

- Operasi besar 8 ml/kgBB/jam

16. Menghitung pelepasan cairan

- Ouput urine : 0,5-1 ml/kgBB

- Iwl : 25 % dari kebutuhan cairan (hasil kebutuhan


cairan x 0,25)

EVALUASI Evaluasi perasaan pasien (merasa aman dan nyaman)

Kontrak waktu untuk kegiatan selanjutnya

Dokumentasikan prosedur
SOP Merawat infus

PENGERTIAN Perawatan pada tempat pemasangan infuse

TUJUAN Mencegah terjadinya infeksi

PERALATAN 1.      Pinset anatomi steril: 2 buah

2.      Kassa steril

3.      Sarung tangan steril

4.      Gunting plester

5.      Plester

6.      Lidi kapas

7.      Alcohol 70% / wash bensin dalam tempatnya

8.      Iodine povidon solution 10% sejenis

9.      Penunjuk waktu

10.  NaCl 0,9%

11.  Bengkok 2 buah, satu berisi cairan desinfektan

PROSEDUR A.    Tahap pra interaksi


PELAKSANAAN
1.      Melakukan verifikasi data

2.      Mencuci tangan

3.      Menempatkan alat di dekat pasien

B.     Tahap orientasi

1.      Memberikan salam kepada pasien

2.      Menjelaskan tijuan dan prosedur pelaksanaan

3.      Menanyakan kesiapan pasien

C.     Tahap kerja

1.      Mengatur posisi pasien (tempat tusukan infuse terlihat jelas

2.      Memakai sarung tangan

3.      Membasahi plester dengan alcohol/wash bensin dan buka


balutan dengan menggunakan pinset
4.      Membersihkanbekas plester

5.      Membersihkan daerah tusukan dan sekitarnya dengan NaCl

6.      Mengolesi tempat tusukan dengan iodine cair/zalf

7.      Menutup dengan kassa steril dengan rapi

8.      Memasang plester penutup

9.      Mengatur tetesan infuse sesuai program

D.    Tahap terminasi

1.      Melakukan evaluasi tindakan

2.      Berpamita dengan pasien

3.      Membereskan alat

4.      Mencuci tangan

5.      Mencatat kegiatan dalam lembar keperawatan


SOP Mengganti cairan infus

1. Pengertian Penggantian Cairan Infus adalah suatu tindakan keperawatan yang dilakukan dengan
tekhnik aseptik untuk mengganti cairan infus yang telah habis dengan botol cairan
infus yang baru sesuai dengan jumlah tetesan yang dibutuhkan sesuai instruksi dokter.

2. Tujuan 1. Mempertahankan atau mengganti cairan tubuh, elektrolit, vitamin, protein, kalori
dan nitrogen pada klien yang tidak mampu mempertahankan masukan yang
adekuat melalui mulut.
2. Memulihkan keseimbangan asam-basa.
3. Meningkatkan Tekanan Darah
4. Menyediakan saluran terbuka untuk pemberian obat-obatan.

3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Moncek no…………………. tentang


Kebijakan Pelayanan Klinis Puskesmas Moncek
4. Referensi Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keprawatan

5. Prosedur Persiapan Alat

1. Cairan infus (Asering, RL, Ringerfundin, Nacl 0.9%, Dextrose 5%, Kabiven,
Clinimic, dll)
2. Jam tangan, plester K/P
3. Kapas Alkohol
4. Jarum

Teknik Mengganti Cairan Infus

1. Pastikan kebutuhan klien akan penggantian botol cairan infus dan cek cairan
infus sesuai 5 benar : > benar nama pasien, benar cara, benar cairan, benar
waktu, benar dosis
2. Sampaikan salam
3. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan kepada pasien
4. Dekatkan alat ke samping tempat tidur, jaga kesterilan alat
5. Buka plastic botol cairan, jika ada obat yang perlu di drip dalam cairan sekalian
dimasukkan dengan spuit melalui mulut botol, usap dengan kapas alkohol, lalu
tutup kembali
6. Matikan klem infus set, ambil botol yang terpasang
7. Ambil botol yang baru, buka tutupnya, swab dengan kapas alkohol, kemudian
tusukkan alat penusuk pada infus set ke mulut botol infus dari arah atas
dengan posisi botol tegak lurus
8. Gantung kantung/botol cairan
9. Periksa adanya udara di selang, dan pastikan bilik drip terisi cairan
10. Atur kembali tetesan sesuai program atau instruksi dokter
11. Evaluasi respon pasien dan amati area sekitar penusukan infus
12. Bereskan alat
13. Sampaikan salam
14. Cuci tangan

Catat pada lembar tindakan

SOP Melepas infus


1. Pengertian Pencabutan cairan yang telah dimasukan ke dalam tubuh pasien melalui pembuluh
darah karena keadaan pasien yang membaik

2. Tujuan Melepaskan infusan untuk pasien yang sudah mendapatkan izin dokter untuk pulang,
sembuh dan yang sudah terpenuhi kebutuhan cairannya

3. Prosedur a. Persiapan Bahan dan Alat :

1. Perlak dan pengalas

2. Sarung tangan

3. Kapas alkohol larutan antiseptik (alkohol 90 %)

4. Plester

5. Kasa 2x2 cm

6. Gunting plester

7. Bengkok

b. Langkah – Langkah Prosedur :

1. Mengucapkan salam dan memberitahu pasien tindakan yang akan dilakukan

2. Setelah memperoleh persetujuan lalu petugas mendekatkan alat

3. Mencuci tangan

4. Memasang perlak pengalas

5. Memakai sarung tangan

6. Membasahi plester yang melekat pada kulit dengan kapas alkohol

7. Melepas plester dan kasa dari kulit pasien

8. Melepas IV cath dari pasien lalu tekan dengan kapas alkohol sampai tidak
ada lagi darah yang keluar dari bekas tusukan jarum infusan

9. Jika sudah tidak ada lagi darah yang keluar tutup dengan kasa dan fiksasi
dengan plester

10. Membereskan alat dan merapihkan pasien

11. Pamit pada pasien

12. Membuang sampah pada tempat sampah medis

13. Melepas sarung tangan

14. Mencuci tangan


15. Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

4. Diagram alir

Mengucapkan salam dan


memberitahu pasien tindakan Membasahi plester yang melekat pada kulit
yang akan dilakukan, setelah dengan kapas alkohol, melepas plester dan
memperoleh persetujuan lalu kasa dari kulit pasien, melepas IV cath dari
petugas mendekatkan alat, pasien lalu tekan dengan kapas alkohol
mencuci tangan, memasang sampai tidak ada lagi darah yang keluar dari
perlak pengalas, petugas bekas tusukan jarum infusan
memakai sarung tangan

Jika sudah tidak ada lagi darah yang keluar


tutup dengan kasa dan fiksasi dengan
plester, membereskan alat dan merapihkan
pasien, pamit pada pasien

Mendokumentasikan Membuang sampah pada tempat sampah


tindakan yang telah medis, melepas sarung tangan, mencuci
dilakukan tangan

SOP Memonitor tetesan infus


1. Pengertian Tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien untuk mengatur
jumlah cairan yang masuk kedalam tubuh pasien

2. Tujuan 1) Memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit


2) Mencegah terjadinya kelebihan cairan

3. Alat dan Bahan 1) Alat


2) Bahan

4. Prodesur/Langkah-
langkah Cara menghitung tetesan infus
  Cuci tangan
  Jelaskan pada pasien tentang tujuan dan prosedur tindakan yang akan
dilakukan
  Atur dan lihat posisi jarum infus, apakah tetesan infus lancer / tidak
  Hitung banyaknya / jumah tetesan dalam satu menit, sesuai program
medis dengan rumus

Note :
Faktor tetesan makro : 20
Factor tetsan mikro : 60

Contoh jika pasien menggunakan infus set makro dan cairan infus RL
sebanyak 500 ml harus dihabiskan dalam waktu 8 jam berapa tetes
per menit yang harus diberikan ?

Jawab

Tetesan permenit =
              
  Atur tetesan infus sesuai dengan jumlah tetesan permenit.
M Catat historis perubahan

Anda mungkin juga menyukai