Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH TOURNIQUET

OLEH :

NAMA : SHEZARI NOOR AZIZAH

NIM : P201801016

KELAS : L1 KEPERAWATAN

PROGRAM STUDY (S-1) ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

MANDALA WALUYA

KENDARI

2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengujian ini didefinisikan oleh WHO sebagai salah satu syarat yang
diperlukan untuk diagnosis DBD. Ketika manset tekanan darah dipacu ke titik
antara tekanan darah sistolik dan diastolik selama lima menit, maka tes ini akan
dinilai. Tes positif jika ada 10 atau lebih petechiae per inci persegi. Dalam DBD tes
biasanya memberikan hasil positif yang pasti dengan 20 petechiae atau lebih.

Tes ini tidak memiliki spesifisitas tinggi. faktor Mengganggu dengan uji ini
adalah perempuan yang pramenstruasi, postmenstrual dan mereka dengan
kerusakan kulit, karena semua akan mengalami peningkatan kerapuhan kapiler.
Sebuah tourniquet tes positif di sisi kanan pasien dengan demam berdarah.
Catatan : peningkatan jumlah petechiae .

Menurut WHO pada tes tourniquet dilakukan penghitungan jumlah petekie


dalam daerah seluas 1 inci 2 (1 inci =  2,5 cm) dimana saja yang paling banyak
petekienya termasuk  di bawah fosa cubiti dan bagian dorsal lengan dan tangan. 
Dalam klinik untuk mempermudah penghitungan digunakan  plastik transparan
dengan gambaran lingkaran beriameter 2,8 cm(10) atau bujur sangkar dengan
ukuran 2,5 cm x 2,5 cm. 

B. Tujuan

1. Mengetahui apa itu TOURNIQUET TEST ?


2. Menjelaskan tentang prinsi TOURNIQUET TEST ?
3. Menjelaskan prosedur kerja TOURNIQUET TEST ?

BAB II

PEMBAHASAN
A. Definisi
Tourniquet test adalah pemeriksaan bidang hematologi  dengan  melakukan
pembendungan pada bagian lengan atas selama 10 menit untuk uji diagnostik
kerapuhan vaskuler dan fungsi trombosit.

Sebuah tes tourniquet (juga dikenal sebagai Rumpel-Leede Kerapuhan


kapiler-Test atau hanya tes kerapuhan kapiler) menentukan kapiler kerapuhan. Ini
adalah metode diagnostik klinis untuk menentukan kecenderungan perdarahan
pada pasien. Ia menilai kerapuhan dinding kapiler dan digunakan untuk
mengidentifikasi trombositopenia(dengan pengurangan count platelet).

tes ini juga dikenal sebagai tourniquet test, adalah evaluasi nonspesifik untuk
mengukur kerapuhan dinding kapiler dan kekurangan jumlah platelet dan
fungsinya.

B. Prinsip
Prinsip yang digunakan dalam uji torniquet adalah dimana terhadap kapiler
diciptakan suasana anoksida dengan jalan membendung aliran darah vena. Anoksia
merupakan ketiadaan penyediaan oksigen ke jaringan meskipun perfusi darah ke
jaringan adekuat.  Suasana anoksia dan penambahan tekanan internal akan
memperlihatkan kemampuan ketahanan kapiler. Jika ketahan kapiler turun akan
timbul petekie di kulit.

C. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam uji Tourniquet atau Rumple Leede antara
lain:
1. Tensimeter
2. Stetoskop
3. Timer

D. Langkah- langkah
Langkah-langkah dalam melakukan uji Tourniquet adalah sebagai berikut:

1. Pasang manset pada lengan atas (ukuran manset sesuaikan dengan umur anak,
yaitu lebar manset = 2/3 lengan atas)
2.  Pompa tensimeter untuk mendapatkan tekanan sistolik (pada saat kontraksi)
dan tekanan diastolik (pada saat relaksasi).
3.  Ambil rata-rata antara tekanan sistolik dan tekanan diastolik.
4.  Aliran darah pada lengan atas dibendung pada tekanan antara sistolik dan
diastolik (rata-rata kedua tekanan tersebut) selama ± 5 menit.
5. Baca hasilnya pada volar lengan bawah kira-kira 4cm dibawah lipat siku dengan
penampang 5cm, apakah timbul petekie sebagai tanda perdarahan
E. Standar operasional prosedur

Standart Operasional Prosedur (SOP)


TOURNIQUET TEST/RUMPLE LEED TEST

Prosedur tetap No Dokumen: No. Revisi: - Halaman:

Tanggal terbit: Ditetapkan Oleh Ketua PSIK Universitas


Desember 2012 Jember

1. Pengertian Tourniquet test adalah pemeriksaan bidang


hematologi  dengan melakukan
pembendungan pada bagian lengan atas
selama 10 menit untuk uji diagnostik
kerapuhan vaskuler dan fungsi trombosit.

2. Tujuan Mengetahui gejala penyakit utamanya DHF


atau DBD atau penyakit lainnya

3. Indikasi DHF atau DBD

4. Kontra indikasi dan perhatian -


5. Persiapan pasien a. Pastikan identitas klien
b. Kaji kondisi klien
c. Jaga privacy

6. Persiapan alat 1. Tensimeter


2. Stetoskop
3. Alat pengukur waktu
4. Alat tulis
.
7. Persiapan perawat 1. Lakukan pengkajian: baca catatan
keperawatan dan medis
2. Rumuskan diagnose terkait
3. Buat perencanaan tindakan (intervensi)
4. Kaji kebutuhan tenaga perawat, minta
perawat lain membantu jika perlu
5. Cuci tangan dan siapkan alat

8. Cara kerja 1. Cuci tangan 


2. Beritahu pasien tindakan yang akan
dilakukan 
3. Buat lingkaran pada bagian volar lengan
bawah :
 Radius 3 cm
 Titik pusat terletak 2 cm dibawah garis
lipatan siku
4. Pasang manset tensimeter pada lengan
atas penderita dengan benar
5. Tentukan tekanan systole dan diastole
6. Tahan tekanan manset ditengah antara
tekanan systole dan diastole selama 5
menit
7. Lepaskan ikatan dan tunggu sampai tanda-
tanda statis darah hilang kembali. Statis
darah telah berhenti jika warna kulit pada
lengan yang telah diberi tekanan tadi
kembali lagi seperti warna kulit sebelum
diikat atau menyerupai warna kulit pada
lengan yang satu lagi (yang tidak diikat).
8. Periksa kulit daerah volar lengan bawah
dan menghitung jumlah petechiae hasil
(per 2,5 x2,5 cm
9. Informasikan hasil pemeriksaan pada
pasien
10. Catat
11. Cuci tangan      

9. Evaluasi Interpretasi hasil pemeriksaan:


 < 10           :  normal (nagatif)
 10 – 20      :  dubia (ragu-ragu)
 > 20           :  abnormal (positif)

10.Dokumentasi 1. Catat tindakan yang sudah dilakukan,


tanggal dan jam pelaksanaan pada catatan
keperawatan
2. Catat respon klien dan hasil pemeriksaan
3. Dokumentasi evaluasi tindakan: SOAP

BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan

Sebuah tes tourniquet (juga dikenal sebagai Rumpel-Leede Kerapuhan


kapiler-Test atau hanya tes kerapuhan kapiler) menentukan kapiler kerapuhan.
Ini adalah metode diagnostik klinis untuk menentukan kecenderungan
perdarahan pada pasien. Ia menilai kerapuhan dinding kapiler dan digunakan
untuk mengidentifikasi trombositopenia(dengan pengurangan count platelet).

DAFTAR PUSTAKA
Hastuti, Oktri. 2008.  Demam Berdarah Dengue Penyakit dan Cara Pencegahan. Yogyakarta: Kanisius.
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/05_DemamBerdarahDengue.pdf/05_DemamBerdarahDengue.html
www.scribd.com

Anda mungkin juga menyukai