KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN MATARAM
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas
limpahan rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah tentang “Diet Pada Klien Dengan Gangguan Fungsi Hepar Dan Empedu”
dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan kami juga berterima
kasih dengan Ibu Mira Utami Ningsih, M.Nsc selaku dosen mata kuliah gizi dan diet
yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini
dapat berguna bagi siapapun yang membacanya.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................. 1
1.3. Tujuan
1. Untuk menjelaskan definisi dari hati
2. Untuk mengetahui fungsi hati
3. Untuk mengetahui jenis penyakit hati
4. Untuk mengetahui asuhan gizi pada penyakit hepatitis
5. Untuk mengetahui intervensi gizi
6. Untuk mengetahui anatomi dan fisiologi kandung empedu
7. Untuk mengetahui cara sekresi dan sirkulasi empedu
8. Untuk mengetahui gangguan yang terjadi pada kandung empedu
9. Untuk mengetahui intervensi gizi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Hati
Hati merupakan organ yang penting dalam metabolisme, penyimpanan
dan distribusi zat gizi. Gizi dan penyakit hati adalah dua kondisi yang saling
berkaitan. Pada penyakit hati baik akut maupun kronis, perlu diperhatikan
pemberian gizi yang optimal. Pengelolaan gizi yang optimal akan
menurunkan komplikasi dan memperbaiki morbiditas dan mortalitas pada
penyakit hati (Sucher and Mattfeldt-Beman, 2011).
Untuk memahami peran gizi dalam penatalaksaan penyakit hati, Anda
perlu memahami anatomi dan fisiologi hati. Gambar berikut menunjukkan
anatomi hati.
Fosfatase Normal
Alkali
Penampilan Kulit dan sklera mata Bilirubin meningkat – gangguan fungsi hati
fisik berwarna kuning
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Penyakit hati dan sistem bilier memberikan pengaruh signifikan pada
status gizi pasiennya. Manifestasi klinis penyakit tersebut meliputi jaundice
atau ikterus, anoreksia, nyeri abdomen, steatorea, dan malabsorpsi yang
semua berdampak pada status gizi. Lebih lanjut, proses perkembangan
penyakit hati dan sistem bilier potensial mengganggu metabolisme normal
dan dapat menempatkan pasien pada risiko gizi yang signifikan. Oleh karena
itu, terapi gizi adalah komponen vital dalam terapi pengobatannya. Khusus
untuk asuhan gizi pada penyakit kandung empedu intervensi gizi lebih
berfokus pada pemberian lemak, baik jumlah dan jenisnya sesuai dengan
kondisi pasien.
DAFTAR PUSTAKA
Amirudin. 2014. Fisiologi dan Biokimia Hati : Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta:
Internal Publishing. Hal. 1931.
Hasse dan Matarese. 2017. Medical Nutrition Therapy for Hepatobiliary and
Pancreatic Disorders : Krause’s. Food and the Nutrition Care Process. 14th ed.
Canada: Elsevier.
Instalasi Gizi Perjan RSCM dan AsDI. 2004. Penuntun Diet. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama,
Lesmana LA. 2014. Penyakit Batu empedu : Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Internal
Publishing.
Sanityoso dan Christine. 2014. Hepatitis Viral Akut : Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta:
Internal Publishing.
Sucher and Mattfeldt-Beman. 2011. Diseases of the Liver, Gallbladder, and Exocrine
Pancreas: Nutrition Therapy and Pathophysiology. 2nd ed.