vital
Nama : sri deswita
Nim : 142111
Dosen pengampu :
surisna okrianti STr.Keb.Kes
1. Latar
5. Pernafasan
Belakang
2. Tanda - 6.
Daftar
Suhu
Tanda Vital
Isi
prosedur
3. Tekanan 7. pelaksanaan
Darah
,Soap
4. Nadi 8. kesimpulan
Daftar
9 pustaka
Latar
Belakang
Pengukuran tanda-tanda vital bukanlah kegiatan rutin
dilakukan,tetapi merupakan proses pikir dan pengkajian ilmiah
yang dilakukan untuk mengetahui gambaran kesehatan pasien
dengan cara membandingkan dengan standar normal (Wahyudin
Rajab dkk., 2013). Komponen tanda vital tersebut saling
berhubungan serta saling mempengaruhi. Tanda vital dapat
terjadi apabila tubuh dalam kondisi aktivitas berat/dalam
keadaan sakit atau perubahan tersebut merupakan indikator
adanya gangguan sistem tubuh (Aziz Alimul Hidayat & Musrifatul
Uliyah, 2012).
Definisi
tanda-tanda vital
Pengukuran tanda vital merupakan salah satu cara yang dapat digunakan
mendeteksi terkait adanya perubahan sistem tubuh. Tanda vital terdiri dari suhu
tubuh, denyut nadi, frekuensi pernapasan, dan tekanan darah. Tanda vital
memiliki nilai yang sangat penting untuk fungsi tubuh. Terdapatnya berbagai
perubahan tanda vital, misalnya suhu tubuh dapat menunjukkan kondisi
metabolisme di dalam tubuh; denyut nadi mampu menunjukkan perubahan di
sistem kardiovaskuler; frekuensi pernapasan dapat menunjukkan fungsi
pernapasan; serta tekanan darah mampu menilai kemampuan sistem
kardiovaskuler
Waktu-Waktu Untuk Mengukur T anda-tanda vital
2. 5.
Saat memeriksa klien pada Sebelum, saat, dan setelah
kunjungan rumah transfuse darah
3. 6.
Di rumah sakit/fasilitas kesehatan Saat keadaan umum klien berubah
dengan jadwal rutin sesuai program
9. Saat klien mendapat
7. Sebelum, saat, dan sesudah
gejala fisik yang non
pemberian obat
spesifik
2. Nadi
Jenis-jenis
TTV 3. Pernafasan
4. Suhu
1. Tekanan Darah
Tekanan darah adalah tekanan yang diukur pada nadi, yang dinyatakan
dalam milimeter (mm) air raksa (Hg) dan terdiri dari dua nilai: yang di atas
yaitu tekanan sistolik, dan yang di bawah yaitu tekanan diastolik. Tekanan
darah tekanan sistolik dicapai apabila bilik-bilik jantung menguncup, pada
saat itu tekanan yang dicapai adalah tekanan yang tertinggi. Sementara
tekanan darah diastolik dicapai apabila bilik-bilik jantung merenggang pada
saat itu tekanan yang dicapai yaitu tekanan yang terendah. Pada
pengukuran tekanan darah kita akan mengukur dua tekanan: tekanan yang
tertinggi dan tekanan yang terendah atau juga disebut tekanan sistolik dan
tekanan diastolik (Weyde, 2013).
Batasan Normal
Berikut batasan normal tekanan darah menurut (Sonia Prastika,
2016).
Bayi : 70-90/50mmHg
Anak- anak : 80-100/66mmHg
Remaja : 90-110/66mmHg
Dewasa Muda : 110-125/6070 mmHg
Dewasa Tua : 130-150/8090 mmHg
Hipotensi Kurang dari : 90/60mmHg
Normal : 90-120/60-80mmHg
Pre-Hipertensi : 120-140/80-90 mmHg
Hipertensi stadium I : 140-160/90-100 mmHg
Hipertensi Stadium II : Lebih dari160/100mmHg
2.Nadi
Nadi merupakan gelombang yang disebabkan oleh adanya perubahan
pelebaran (vasodilatasi) serta penyempitan (vasokonstriksi) dari
pembuluh darah arteri yang diakibatkan kontraksi ventrikel ketika
melawan dinding aorta. Tekanan nadi merupakan tekanan yang timbul
oleh perbedaan sistolik dan diastolik. Denyut nadi dapat dipengaruhi oleh
saraf simpatik (untuk meningkatkan) dan saraf parasimpatik (untuk
menurunkan) (Eviana S. Tambunan Deswani Kasim, 2012).
Tujuan Pemeriksaan Nadi
Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Melakukan kontrak untuk kegiatanselanjutnya
3. Berpamitan dengan klien
4. Membereskan alat-alat
5. Mencatat kegiatan dalam lembar
catatan kebidanan
logo
Pendokumentasian Soap
HPHT : 02-10-2022
TP : 09-07-2023
Pendokumentasian Soap
a. pemeriksaan fisik
- Wajah : normal
- Mata : normal
-Payudara :
- bentuk : simetris
- puting : menonjol
- pengeluaran : tidak ada
- kebersihan : baik
Abdomen :
- inspeksi : tidak ada bekas operasi
logo
Pendokumentasian Soap
O : a. pemeriksaan umum
- Keadaan umum : Baik
- Kesadaran : Composmentis
- Hasil TTV :
TD : 110/80MmHg
N : 80 x/menit
P : 20 x/menit
S : 36’ C
Pendokumentasian Soap
Leopold 1 : TFU : 34 cm
Leopold 2 : letak nya punggung kiri
Leopold 3 : posisi terbawah kepala
Leopold 4 : sudah masuk PAP
Pemeriksaan DJJ : 125 x/menit
TBJ : 2790 gr
Ekstremitas :
- atas : simetris
- bawah : simetris
Pendokumentasian Soap
A : Diagnosa : Ny. R G1 P0 A0 UK 41 minggu janin
tunggal letak kepala.
Masalah : mules dan keluar lendir bercampur darah
Masalah potensial : Tidak ada.
P : - Memberitahu ibu hasil pemeriksaan , ibu mengerti.
- melakukan pemasangan infus, infus terpasang
- Beritahu ibu tanda-tanda persalinan
- Beritahu ibu tanda bahaya kehamilan lewat bulan
- memberitahu ibu bahwa akan segera di pindah ke
ruang vk (ruang bersalin)
- memberikan dukungan dan motivasi
Kesimpulan
Dari pengkajian yang dilakukan terhadap Ny. R disimpulkan
bahwa Ny. R G1 P0 A0, janin tunggal hidup, intra uterine, dengan
letak presentasi kepala, sebelah kiri teraba punggung janin,
sebelah kanan teraba bagian kecil janin, kepala sudah masuk
pintu panggul, keadaan umum ibu baik, dengan tanda-tanda vital
Tekanan darah 110/80 mmHg, denyut nadi 80 x/menit, pernafasan
19x/menit, kesadaran composmentis, suhu 36’C. hari pertama haid
terakhir ibu tanggal 02-10-2022, dan tafsiran persalinan tanggal
09-07-2023, dan disimpulkan bahwa ibu dengan kehamilan post
date, dari hasil pemeriksaan tanda-tanda vital yang di antara nya
pemeriksaan tekanan darah,nadi,pernafasan,suhu pada Ny.R
adalah normal, Persalinan akan di lakukan dengan pervaginam
Daftar Pustaka
A. Aziz Alimul Hidayat. (2012). Ilmu Kesehatan Anak
. untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.
Eviana S. Tambunan Deswani Kasim. (2012). Panduan
Pemeriksaan Fisik bagi Mahasiswa Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika
Sonia Prastika. (2016). Mewaspadai Virus Zika dan Virus Ganas
Lainnya pada Wanita (Virus Zika, Rubella, Cytomelovirus,
Varicella, Toxoplasma, dan Kanker Leher Rahim). Banana Books
Herman B. Rahmatika. (2012). Buku Ajar Fisiologi Jantung.
Jakarta: EGC.
Dewi Kartika N. (2011). Dasar-Dasar Keperawatan
Gawat Darurat. Jakarta: Salemba Medika.
Terima kasih