Anda di halaman 1dari 14

Pemeriksaan Tanda-

Tanda Vital

Dosen Pengampu :
Ns.Martha K, Skep.,Mkep (MK)

Kelompok 2
-Devina Dwi .P.R 1032201054
-Nindya Isnanda .H 1032201029
-Nur Anisa Redita .C 1032201059
-Regina Yulia.Y 1032201055
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital

Perawat atau dokter biasa melakukan pengeccekan Tanda-Tanda Vital (TTV) terhadap pasien untuk mengetahui
tanda klinis guna memperkuat diagnosis suatu penyakit dan menentukan perencanaan perawatan medis yang
sesuai (Johns Hopkins Medicine, 2018). Pemeriksaan tanda-tanda vital adalah metode yang paling umum untuk
memantau dan mendokumentasikan kesejahteraan atau kemunduran pasien.
Pemeriksaan tanda-tanda vital meliputi:
● Pemeriksaan suhu tubuh
● Pemeriksaan tekanan darah
● Pemeriksaan denyut nadi
● Pemeriksaan laju pernapasan
Pengukuran suhu tubuh, tekanan darah, denyut nadi dan laju pernapasan merupakan indikator dari status
kesehatan, ukuran-ukuran ini menandakan keefektifan sirkulasi, respirasi, fungsi neural, dan endokrin tubuh,
oleh karena itu disebut tanda vital.
Tanda vital merupakan cara yang paling cepat dan efisien untuk memantau
kondisi klien atau mengidentifikasi masalah dan mengevaluasi respon klien
terhadap intervensi. Adapun teknik dasar yang digunakan adalah:

01 02 03
Inspeksi Auskultasi Palpasi
Kapan TTV Dilakukan?
Tanda-tanda vital biasanya diukur pada (Noviestasari, 2015) :
- Saat klien pertama datang ke fasilitas pelayanan kesehatan.
- Sebelum dan sesudah prosedur bedah atau prosedur invasif.
- Sebelum, selama, dan setelah pemberian obat yang memengaruhi
fungsi kardiovaskular, pernapasan, dan kontrol suhu tubuh.
- Sesuai indikasi jika ada perubahan bermakna pada kondisi kesehatan
klien.
- Sebelum dan sesudah intervensi keperawatan yang memengaruhi
tanda-tanda vital.
- Jika klien melaporkan tanda-tanda masalah fisik yang tidak spesifik.
- Jadwal tertentu berdasarkan kebijakan fasilitas pelayanan kesehatan
atau petunjuk dokter.
Pemeriksaan Tekanan
Darah
Metode ini memerlukan penggunaan tensimeter dan stetoskop. cara mengukur tekanan
darah yaitu dengan menggunakan auskultasi dan palpasi. Pada orang dewasa, tekanan
darah normal nilai sistolik 90-130 mm Hg dan nilai diastolik60-90 mm Hg. Sedangkan
tekanan darah abnormal nilai sistolik <80 mm Hg dan >200 mm Hg. Dan nilai diastolik
abnormal <55 mm Hg, >120 mm Hg (Schriger, 2012).

Tekanan darah abnormal terdiri dari:


- Hipertensi: Tekanan darah tinggi.
- Hipotensi: Tekanan darah rendah.
Faktor yang Mempengaruhi Tekanan
Darah:

1. Usia 6. Pola makan

2. Stress 7. Alkohol

3. Jenis kelamin 8. Aktivitas fisik


Pemeriksaan Denyut Nadi
Pada orang dewasa, kecepatan denyut nadi normal adalah 60-100 beats/min .
Sedangkan denyut nadi abnormal adalah <45 beats/min dan >130 beats/min.
Adapun pengukuran denyut nadi meliputi:
1) Frekuensi
2) Irama
3) kekuatan
4) kesetaraan dari setiap denyutan.
Denyut nadi yang abnormal disebut:
1. Takikardia adalah nadi lebih dari
normal (nadi cepat).
2. Bradikardia adalah nadi kurang dari
normal (nadi lambat).
3. Disritmia adalah irama yang nadi yang
Faktor-faktor yang memengaruhi denyut nadi:
tidak normal.
1. Latihan fisik
2. Obat-obatan
3. Suhu
4. Emosi
5. Perubahan postur tubuh
6. Perdarahan
7. Gangguan paru
Pemeriksaan Suhu Tubuh
Suhu tubuh dapat diukur dengan alat termometer dan berbagai rute di antaranya oral, rektal, aksilla, dan
timpani. Suhu tubuh normal adalah 36°-37,5° C. Sedangkan suhu tubuh abnormal adalah 40° C.
Suhu tubuh tidak normal bisa disebut:
• Hipotermia yaitu suhu tubuh kurang dari normal
•Hipertermia yaitu suhu tubuh lebih dari normal
faktor yang memengaruhi suhu tubuh :
Usia
 Olahraga
Kadar hormon
Ritme sirkadian
Lingkungan
Stress
Pemeriksaan Laju Pernafasan

Untuk orang dewasa, laju pernapasan normal adalah 12-20


breaths/min. Sedangkan laju pernapasan abnormal adalah
<10 breaths/min dan >26 breaths/min.

Adapun mekanisme pernapasan meliputi:


● Ventilasi
● Perfusi
● Difusi
●  
Faktor-faktor yang memengaruhi pola
pernapasan

Olahraga Posisi Tubuh

Nyeri Akut dan Kecemasan Medikasi

Anemia Cedera Batang Otak


Gangguan Pola Pernafasan

1 Apnea

Takipnea
2

3 Bradipnea

Hiperkapnea 4
Daftar Pustaka

1. wireless sensor network, transceiver nRF24L01,


photoplethysmograph, BPM, suhu

2. Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol. 8, No. 2, Agustus 2015, hal 144-153

3. jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

4. https://e-journal.unair.ac.id/CMSNJ

5. file:///D:/Downloads/290999-pemeriksaan-tanda-tanda-vital-
bf801e8f(2).pdf
SEKIAN ,
TERIMAK
ASIH.

Anda mungkin juga menyukai