Anda di halaman 1dari 2

Ringkasan

Tutup

 Pemeriksaan tanda-tanda vital (TTV) merupakan salah satu metode pemeriksaan untuk
mengetahui ada tidaknya gangguan pada fungsi tubuh dasar. Hal ini bertujuan
untuk membantu dokter mendiagnosis suatu penyakit dan merencanakan perawatan
medis yang tepat.
 Dalam pemeriksaan tanda-tanda vital (TTV) ada 4 komponen tanda vital utama yang
harus dipantau secara rutin dan seharusnya berada dalam kondisi normal, yaitu tekanan
darah, denyut nadi, laju pernapasan, dan suhu tubuh.
 Tekanan darah normal untuk orang dewasa umumnya berada pada 120/80 mmHg dengan
respirasi normal atau laju pernapasan normal sekitar 12-20 kali per menit. Sementara
itu suhu tubuh normal untuk orang dewasa adalah 36,5- 37,5 derajat celsius.
 Untuk mendapatkan hasil TTV yang lebih valid, Anda juga bisa melakukan medical
check up hanya di sini.

Untuk mendeteksi gangguan pada tubuh, dokter dapat melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital
(TTV). Ini merupakan metode atau pemeriksaan fungsi tubuh yang paling mendasar guna
membantu dokter dalam mendiagnosis penyakit dan merencanakan perawatan medis yang tepat.
Apa saja jenis pemeriksaan TTV? Berikut ulasan lengkapnya.

Apa itu TTV?


Pemeriksaan tanda-tanda vital atau TTV adalah prosedur pemeriksaan yang dilakukan untuk
mengetahui tanda vital seseorang. Hal ini bertujuan untuk mendeteksi gangguan, kelainan, atau
perubahan pada fungsi organ tubuh.

Pemeriksaan TTV merupakan metode paling dasar yang membantu dokter untuk mendiagnosis
penyakit. Selain itu, dokter juga akan lebih mudah merencanakan terapi medis yang tepat untuk
pasien.

Ada empat komponen tanda vital utama yang harus dipantau secara rutin oleh tenaga kesehatan
yaitu tekanan darah, denyut nadi, laju pernapasan, dan suhu tubuh. Pemeriksaan tanda vital
dilakukan pada saat pertama kali Anda datang ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan
perawatan medis.

Apabila Anda dicurigai sedang menderita kondisi medis yang serius, maka tanda vital akan
dipantau secara berulang dan terus dilakukan evalauasi untuk menilai perkembangan penyakit.
Rrosedur ini akan terus dilakukan sampai nilai TTV kembali normal. 

Jenis-jenis pengukuran tanda vital


1. Tekanan darah

Tekanan darah merupakan kekuatan pemompaan darah yang dilakukan oleh jantung untuk
mengalirkan darah di dalam arteri (pembuluh darah) hingga ke seluruh tubuh. Pengukuran
tekanan darah dilakukan dengan menggunakan tensimeter dan stetoskop.

Tekanan darah dibagi menjadi dua bagian, yaitu sistolik dan diastolik. Tekanan sistolik
merupakan bagian atas yang menunjukkan tekanan darah di dalam arteri pada saat jantung
berkontraksi untuk memompa darah ke seluruh bagian tubuh. Sedangkan tekanan diastolik
menunjukkan tekanan darah di dalam arteri pada saat jantung beristirahat untuk mengisi darah
dari seluruh bagian tubuh.

Tekanan darah normal untuk orang dewasa adalah 120/80 mmHg. Sementara pada bayi dan
anak-anak, tekanan darah normal lebih rendah daripada dewasa. 

Tekanan darah normal dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu aktivitas fisik, diet dan usia. Maka
untuk dapat melakukan pengukuran tekanan darah dengan tepat, sebaiknya
beristirahatlah dengan santai terlebih dahulu selama sekitar 15 menit sebelum pengukuran
dilakukan.
Baca Selengkapnya: TTV Normal Bayi Baru Lahir, Balita, dan Anak-Anak

2. Denyut nadi

Denyut nadi merupakan frekuensi pemompaan jantung pada arteri.Pengukuran denyut nadi
bermanfaat untuk menentukan irama dan kekuatan nadi.

Pengukuran denyut nadi dilakukan dengan menggunakan stetoskop atau menggunakan jari yang
ditekankan pada nadi penderita selama 60 detik. Pengukuran denyut nandi dapat dilakukan pada
5 jenis arteri, yaitu:

 Arteri radialis (pergelangan tangan)


 Arteri brakialis (siku)
 Arteri karotis (leher)
 Arteri poplitea (belakang lutut)
 Arteri dorsalis pedis (kaki)

Denyut nadi normal untuk orang dewasa adalah 60-100 kali per menit, dapat disebut juga dengan
detak jantung normal. Pada bayi dan anak-anak, denyut nadi normal cenderung lebih tinggi
daripada orang dewasa.

Denyut nadi seseorang dapat meningkat akibat beberapa faktor, seperti olahraga, emosi, kondisi
sakit, atau mengalami cedera. Sama seperti pengukuran tekanan darah, pengukuran denyut nadi
juga sebaiknya dilakukan setelah seseorang beristirahat terlebih dahulu.

3. Laju pernapasan

Laju pernapasan sama dengan frekuensi pernapasan. Pengukuran laju pernapasan dilakukan
dengan menghitung jumlah pengembangan dada seseorang untuk menarik napas dalam waktu
satu menit.

Pengukuran laju pernapasan umumnya dilakukan pada saat istirahat. Metode ini bertujuan untuk
menilai sulit atau tidaknya seseorang bernapas.

Respirasi normal atau pernapasan normal untuk orang dewasa adalah 12-20 kali per menit.
Sementara pada bayi dan anak-anak, laju perapasan normal lebih tinggi daripada orang dewasa.

Laju pernapasan dapat mengalami peningkatan dengan olahraga, demam atau karena penyakit
paru, atau kondisi medis lainnya.

4. Suhu tubuh

Suhu tubuh merupakan ukuran panas badan seseorang. Pengukuran suhu tubuh dilakukan dengan
menggunakan alat ukur suhu yang disebut dengan termometer, bisa dilakukan melalui mulut,
ketiak, dubur, telinga, dan kulit dahi.

Suhu tubuh normal untuk orang dewasa adalah 36,5- 37,5 derajat Celsius. Suhu tubuh
seseorang bisa berubah-ubah, biasanya dipengaruhi oleh aktivitas, makanan, konsumsi
cairan, cuaca, dan jenis kelamin, terutama wanita pada saat mengalami masa subur.

Anda mungkin juga menyukai