Anda di halaman 1dari 8

FUNGSI ALAT TTV KIT

Tanda-tanda vital adalah ukuran dari fungsi-fungsi vital tubuh yang paling
dasar. Ada empat tanda-tanda vital utama yaitu suhu tubuh, denyut nadi, laju
pernapasan, dan tekanan darah. Oleh karena itu, diperlukan untuk melakukan
pemeriksaan tanda-tanda vital. Pemeriksaan tanda-tanda vital akan dilakukan
oleh tenaga medis profesional di rumah sakit atau di rumah. Setelah
pemeriksaan dijalani maka akan didapatkan nilai dari setiap tanda-tanda vital
tersebut yang akan dibandingkan dengan nilai normal tanda-tanda vital. Anda
perlu tahu bahwa nilai normal untuk setiap tanda-tanda vital ini berbeda
tergantung pada kelompok usia, jenis kelamin, berat badan, dan lainnnya. Jadi,
hasil pemeriksaan nilai tanda-tanda vital Anda akan dibandingkan dengan nilai
normal yang sesuai dengan karakteristik Anda.

DAFTAR PUSTAKA

https://doktersehat.com/tanda-tanda-vital/

NARASUMBER

Terbit: 12 Oktober 2018

Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

CARA PENGGUNAAN ALAT TTV KIT

TTV normal dapat berbeda, tergantung dari usia, jenis kelamin, berat badan,
hingga kondisi kesehatan seseorang. Ada empat tanda vital yang paling utama
di tubuh, yaitu:

 Denyut nadi
 Tekanan darah
 Laju pernapasan
 Suhu tubuh
 TTV normal untuk denyut nadi

Pengukuran denyut nadi dilakukan untuk mengetahui jumlah


detak jantung per menit. Selain itu, pengukuran ini juga dapat
mengetahui ritme detak jantung dan kekuatan detak jantung.

Nilai denyut nadi yang normal untuk orang dewasa adalah 60-
100 kali per menit. Namun, denyut dapat lebih rendah atau tinggi
dari rentang normal sehabis berolahraga, sedang sakit, cedera, atau
ketika mengalami kondisi psikologis yang tidak stabil.

Perempuan berusia 12 tahun ke atas, umumnya memiliki


denyut nadi yang lebih cepat dibandingkan laki-laki. Selain itu orang
yang berprofesi sebagai atlet, seperti pelari, mempunyai nilai denyut
nadi yang cenderung lebih lambat dari normal, yaitu sekitar 40 kali
per menit. Kondisi ini disebabkan oleh latihan kardio yang sering
mereka lakukan.

 Nilai TTV normal tekanan darah


Mengukur tekanan darah adalah salah satu pengukuran
tanda-tanda vital yang sudah familiar. Hasil pengukuran tekanan
darah, akan ditulis dalam dua angka, seperti 120/80 mmHg.
Angka 120 menunjukan angka sistolik sedangkan angka 80 merupakan
angka diastolik. Sistolik merupakan angka yang memperlitahkan
ukuran tekanan di pembuluh darah (arteri) jantung, saat jantung
berdetak dan memompa darah keluar dari jantung.
Sementara itu, diastolik merupakan angka yang mengukur tekanan di
arteri saat jantung berada pada posisi istirahat, di antara detakan.
Angka 120/80 mmHg merupakan ukuran tekanan darah normal.
Berikut ini rentang nilai tekanan darah yang menandakan adanya
gangguan kesehatan.
 Tekanan darah rendah
Seseorang dikatakan memiliki tekanan darah rendah apabila
tensinya teraba pada angka 90/60 mmHg atau kurang. Bagi
beberapa orang, tekanan darah tersebut memang tidak
menimbulkan masalah. Namun, jika pada tekanan darah
tersebut Anda merasakan gejala lain seperti pusing, mual,
keringat dingin, hingga pingsan, segeralah memeriksakan diri ke
dokter.
 Tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi dibagi ke dalam beberapa tingkat, yaitu
pra-hipertensi, tingkat 1, dan tingkat 2.
 Pra-hipertensi. Seseorang dikatakan berada pada tingkat pra-
hipertensi apabila hasil pengukuran tekanan darahnya
menunjukkan angka sistole sebesar 120-129, sedangkan
diastolenya kurang dari 80.
 Tingkat 1. Kondisi ini terjadi jika tekanan sistole tercatat pada
angka 130-139 dan diastole pada angka 80-89.
 Tingkat 2. Jika tekanan sistole tercatat pada angka 140 atau
lebih dan diastole 90 atau lebih, tekanan darah tinggi masuk
pada tingkat 2.
Perlu diingat, satu kali pengukuran tekanan darah tidak
menggambarkan kondisi Anda dalam jangka panjang. Apabila
tekanan darah rendah atau tinggi hanya terjadi sesekali, maka
Anda tidak perlu terlalu khawatir. Namun, jika tekanan darah
Anda secara konstan terus-menerus rendah atau tinggi,
sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter.

 TTV normal untuk pernapasan


Saat mengukur tanda-tanda vital, perawat atau dokter akan
mengukur intensitas Anda bernapas dalam satu menit. Untuk orang
dewasa, nilai TTV normal untuk jumlah napas adalah 12-16 kali per
menit. Untuk menghitung jumlah pernapasan dalam satu menit,
tenaga kesehatan akan mengukur intensitas dada Anda terlihat naik
atau sedang mengambil napas. Mengukur pernapasan juga dapat
dilakukan dengan memegang bahu, dan menghitung intensitas bahu
terasa naik saat sedang bernapas. Jumlah pernapasan dapat
meningkat saat seseorang sedang mengalami demam atau gangguan
kesehatan lainnya. Saat mengukur pernapasan, dokter juga akan
mengamati kemungkinan adanya kesulitan bernapas yang Anda
alami.

 Nilai TTV normal suhu tubuh


Ukuran suhu tubuh seseorang dapat berbeda, tergantung dari:
 Jenis kelamin
 Aktivitas yang dilakukan
 Makanan dan minuman yang dikonsumsi
 Cuaca
 Siklus menstruasi pada wanita
Untuk orang dewasa yang sehat, temperatur tubuh yang normal
dapat berkisar antara 36,5 derajat Celcius hingga 37,2 derajat Celcius.
Pengukuran temperatur tubuh dapat dilakukan dengan bermacam
cara, seperti:
 Secara oral atau melalui mulut
 Melalui rektal atau anus
 Dengan menjepit termometer di ketiak
 Melalui telinga
 Dengan menempelkan termometer pada kulit dahi
 Secara internal, melalui pengukuran suhu di organ dalam
seperti kerongkongan, jantung, atau kandung kemih.

Seseorang dikatakan demam apabila suhu tubuhnya meningkat


sekitar satu derajat dari rentang suhu tubuh yang normal. Sementara
itu, seseorang dikatakan hipotermia apabila suhu tubuhnya kurang
dari 35 derajat Celcius.
Mengenali tanda-tanda vital di tubuh dapat membantu Anda cepat
menyadari apabila ada nilai TTV yang tidak normal. Meski tidak selalu
menandakan gangguan, namun tidak ada salahnya untuk segera
memeriksakan kondisi ke dokter saat merasa nilai TTV Anda tidak
normal, sebagai langkah pencegahan.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.sehatq.com/artikel/ini-nilai-tanda-tanda-vital-ttv-yang-
normal-untuk-orang-indonesia/amp

NARASUMBER
Tanggal : 02 Sep 2019|Nina Hertiwi Putri
Ditinjau olehdr. Reni Utari

CARA PEMEROSESAN ALAT GULA DARAH

Proses pemeriksaan kadar gula dalam darah dilakukan secara invasif.


Seorang penderita diabetes atau nondiabetes dapat melakukan pemeriksaan
kadar gula darah sendiri dengan cara mengambil sampel darah pada ujung jari,
kemudian sampel tersebut diletakkan pada strip. Kadar gula seseorang dapat
diketahui dari perubahan warna pada strip dengan menggunakan sensor warna
TCS3200. Sensor tersebut akan mendeteksi perubahan warna dan
mengeluarkan frekuensi, kemudian dikonversikan dalam satuan mg/dl. Kadar
gula yang didapatkan tersebut akan ditampilkan pada PC dengan pengolahan
data menggunakan database. Setelah hasil muncul dapat dilkuikan
penyimpanan data hasil gula darah tersebut

Menurut WHO, definisi diabetes melitus didasarkan pada pengukuran


kadar glukosa dalam darah. Angka kejadian penderita diabetes mellitus (DM) di
Indonesia menurut perkiraan diabetes international (WHO perspective) pada
tahun 2000 sekitar 8,4 juta (1,9%) penderita DM, angka ini akan meningkat
terus dimana tahun 2030 diperkirakan mencapai 21,3 juta (2,8%) menderita
diabetes mellitus. Untuk mendeteksi penyakit ini biasa dilakukan pemeriksaan
secara rutin pada laboratorium dengan prinsip kimiawi yaitu dengan
penambahan reagen pada volume tertentu. Setelah melalui proses fisis, maka
sampel darah dimasukkan dalam spektrofotometer. Pada spektrofotometer ini,
untuk mengetahui kadar glukosa dalam darah dengan cara membandingkan
absorbansi antara absorbansi standar dengan absorbansi sampel yang diukur.
Hasil pengukuran di laboratorium ini sudah cukup akurat dan presisi, tetapi
masih membutuhkan proses waktu yang cukup lama.

DAFTAR PUSTAKA

Trise, Chaterina. 2010, Karakteristik Sensor warna TCS300, Institut


Teknologi Sepuluh November

NARASUMBER

Tanggal : Juni 2016

Diah Ayu Fitriyah, Syaifudin, Dyah Titisari

CARA MELAKUKAN TENSI

Tekanan darah merujuk kepada tekanan yang dialami darah pada


pembuluh arteri darah ketika darah dipompa oleh jantung ke seluruh anggota
tubuh manusia. Tekanan darah dibuat dengan mengambil dua ukuran dan
biasanya diukur seperti berikut 120 /80 mmHg. Nomor atas (120)
menunjukkan tekanan ke atas pembuluh arteri akibat denyutan jantung, dan
disebut tekanan sistolik (tekanan darah pada saat terjadi kontraksi otot
jantung). Nomor bawah (80) menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat
diantara pemompaan, dan disebut tekanan distolik (tekanan darah pada saat
jantung tidak sedang berkonstraksi atau beristirahat).

Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi


dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah
daripada dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana
akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika
beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda. Paling tinggi di
waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari.
Bila tekanan darah diketahui lebih tinggi dari biasanya secara
berkelanjutan, orang itu dikatakan mengalami masalah darah tinggi. Penderita
darah tinggi mesti sekurang-kurangnya mempunyai tiga bacaan tekanan darah
yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat.

1. Alat pengukur tekanan darah yang baik untuk dipakai

Alat pengukur tekanan darah atau sfigmomanometer ada 3 jenis: yang


menggunakan air raksa, jenis aneroid dan jenis digital. Pengukur yang paling
ideal adalah yang menggunakan air raksa. Namun penggunaannya harus benar.
Bila tidak terampil menggunakan sebaiknya memakai pengukur tekanan darah
jenis digital, namun sebaiknya sering dikalibrasi untuk lebih yakin alat pengukur
tekanan darah digital Anda masih berfungsi dengan baik.

2. Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan pemeriksaan


tekanan darah

Sebaiknya sebelum dilakukan pemeriksaan pastikan kandung kemih anda


kosong dan hindari konsumsi kopi, alkohol dan rokok, karena semua hal
tersebut akan meningkatkan tekanan darah dari nilai sebenarnya. Sebaiknya
istirahat duduk dengan tenang selama 5 menit sebelum pemeriksaan dan
jangan berbicara saat pemeriksaan. Tenangkan pikiran anda, karena pikiran
yang tegang dan stress akan meningkatkan tekanan darah.

3. Posisi yang baik saat melakukan pengukuran tekanan darah

Pemeriksaan tekanan darah sebaiknya dilakukan dalam posisi duduk


dengan siku lengan menekuk di atas meja dengan posisi telapak tangan
menghadap ke atas dan posisi lengan sebaiknya setinggi jantung.

DAFTAR PUSTSKA

https://www.infodokterku.com/index.php/en/91-daftar-isi-content/macam-
macam-info/yang-perlu-anda-ketahui/155-cara-memeriksa-tekanan-darah-
tensi-anda-sendiri
NARASUMBER

Tanggal 16 APRIL 2013

BY RAMA CAHYATI

Anda mungkin juga menyukai