Anda di halaman 1dari 3

Siska Rahmawati

OS. TRIQUENTRUM

KELOMPOK 2

Tanda Tanda Vital


Pemeriksaan tanda-tanda vital atau TTV adalah prosedur pemeriksaan yang
dilakukan untuk mengetahui tanda vital seseorang. Hal ini bertujuan untuk
mendeteksi gangguan, kelainan, atau perubahan pada fungsi organ tubuh.

Pemeriksaan TTV merupakan metode paling dasar yang membantu dokter untuk
mendiagnosis penyakit. Selain itu, dokter juga akan lebih mudah merencanakan
terapi medis yang tepat untuk pasien.

Ada empat komponen tanda vital utama yang harus dipantau secara rutin oleh
tenaga kesehatan yaitu tekanan darah, denyut nadi, laju pernapasan, dan suhu
tubuh. Pemeriksaan tanda vital dilakukan pada saat pertama kali Anda datang ke
fasilitas kesehatan untuk mendapatkan perawatan medis.

Apabila Anda dicurigai sedang menderita kondisi medis yang serius, maka tanda
vital akan dipantau secara berulang dan terus dilakukan evalauasi untuk menilai
perkembangan penyakit. Rrosedur ini akan terus dilakukan sampai nilai TTV
kembali normal. 

Jenis-jenis pengukuran tanda vital


1. Tekanan darah
Tekanan darah merupakan kekuatan pemompaan darah yang dilakukan oleh
jantung untuk mengalirkan darah di dalam arteri (pembuluh darah) hingga ke
seluruh tubuh. Pengukuran tekanan darah dilakukan dengan menggunakan
tensimeter dan stetoskop.

Tekanan darah dibagi menjadi dua bagian, yaitu sistolik dan diastolik. Tekanan
sistolik merupakan bagian atas yang menunjukkan tekanan darah di dalam arteri
pada saat jantung berkontraksi untuk memompa darah ke seluruh bagian tubuh.
Sedangkan tekanan diastolik menunjukkan tekanan darah di dalam arteri pada saat
jantung beristirahat untuk mengisi darah dari seluruh bagian tubuh.

Tekanan darah normal untuk orang dewasa adalah 120/80 mmHg. Sementara


pada bayi dan anak-anak, tekanan darah normal lebih rendah daripada
dewasa. 

Tekanan darah normal dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu aktivitas fisik, diet
dan usia. Maka untuk dapat melakukan pengukuran tekanan darah dengan tepat,
sebaiknya beristirahatlah dengan santai terlebih dahulu selama sekitar 15 menit
sebelum pengukuran dilakukan.

2. Denyut nadi
Denyut nadi merupakan frekuensi pemompaan jantung pada arteri.Pengukuran
denyut nadi bermanfaat untuk menentukan irama dan kekuatan nadi.

Pengukuran denyut nadi dilakukan dengan menggunakan stetoskop atau


menggunakan jari yang ditekankan pada nadi penderita selama 60 detik.
Pengukuran denyut nandi dapat dilakukan pada 5 jenis arteri, yaitu:

 Arteri radialis (pergelangan tangan)


 Arteri brakialis (siku)
 Arteri karotis (leher)
 Arteri poplitea (belakang lutut)
 Arteri dorsalis pedis (kaki)
Denyut nadi normal untuk orang dewasa adalah 60-100 kali per menit, dapat
disebut juga dengan detak jantung normal. Pada bayi dan anak-anak, denyut
nadi normal cenderung lebih tinggi daripada orang dewasa.

Denyut nadi seseorang dapat meningkat akibat beberapa faktor, seperti olahraga,
emosi, kondisi sakit, atau mengalami cedera. Sama seperti pengukuran tekanan
darah, pengukuran denyut nadi juga sebaiknya dilakukan setelah seseorang
beristirahat terlebih dahulu.
3. Laju pernapasan
Laju pernapasan sama dengan frekuensi pernapasan. Pengukuran laju pernapasan
dilakukan dengan menghitung jumlah pengembangan dada seseorang untuk
menarik napas dalam waktu satu menit.

Pengukuran laju pernapasan umumnya dilakukan pada saat istirahat. Metode ini


bertujuan untuk menilai sulit atau tidaknya seseorang bernapas.

Respirasi normal atau pernapasan normal untuk orang dewasa adalah 12-
20 kali per menit. Sementara pada bayi dan anak-anak, laju perapasan
normal lebih tinggi daripada orang dewasa.

Laju pernapasan dapat mengalami peningkatan dengan olahraga, demam atau


karena penyakit paru, atau kondisi medis lainnya.

4. Suhu tubuh
Suhu tubuh merupakan ukuran panas badan seseorang. Pengukuran suhu tubuh
dilakukan dengan menggunakan alat ukur suhu yang disebut dengan termometer,
bisa dilakukan melalui mulut, ketiak, dubur, telinga, dan kulit dahi.

Suhu tubuh normal untuk orang dewasa adalah 36,5- 37,5 derajat Celsius.
Suhu tubuh seseorang bisa berubah-ubah, biasanya dipengaruhi
oleh aktivitas, makanan, konsumsi cairan, cuaca, dan jenis kelamin, terutama
wanita pada saat mengalami masa subur.

Anda mungkin juga menyukai