Anda di halaman 1dari 3

 Pemeriksaan tanda-tanda vital (TTV) merupakan salah satu metode pemeriksaan

untuk mengetahui ada tidaknya gangguan pada fungsi tubuh dasar. Hal ini
bertujuan untuk membantu dokter mendiagnosis suatu penyakit dan
merencanakan perawatan medis yang tepat.
 Dalam pemeriksaan tanda-tanda vital (TTV) ada 4 komponen tanda vital utama
yang harus dipantau secara rutin dan seharusnya berada dalam kondisi normal,
yaitu tekanan darah, denyut nadi, laju pernapasan, dan suhu tubuh.
 Tekanan darah normal untuk orang dewasa umumnya berada pada 120/80
mmHg dengan respirasi normal atau laju pernapasan normal sekitar 12-20 kali
per menit. Sementara itu suhu tubuh normal untuk orang dewasa adalah 36,5-
37,5 derajat celsius.

Jenis-jenis pengukuran tanda vital


1. Tekanan darah
Tekanan darah merupakan kekuatan pemompaan darah yang dilakukan
oleh jantung untuk mengalirkan darah di dalam arteri (pembuluh darah)
hingga ke seluruh tubuh. Pengukuran tekanan darah dilakukan dengan
menggunakan tensimeter dan stetoskop.

Tekanan darah dibagi menjadi dua bagian, yaitu sistolik dan diastolik.
Tekanan sistolik merupakan bagian atas yang menunjukkan tekanan darah
di dalam arteri pada saat jantung berkontraksi untuk memompa darah ke
seluruh bagian tubuh. Sedangkan tekanan diastolik menunjukkan tekanan
darah di dalam arteri pada saat jantung beristirahat untuk mengisi darah
dari seluruh bagian tubuh.

Tekanan darah normal untuk orang dewasa adalah 120/80 mmHg.


Sementara pada bayi dan anak-anak, tekanan darah normal lebih rendah
daripada dewasa. 

Tekanan darah normal dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu aktivitas


fisik, diet dan usia. Maka untuk dapat melakukan pengukuran tekanan
darah dengan tepat, sebaiknya beristirahatlah dengan santai terlebih
dahulu selama sekitar 15 menit sebelum pengukuran dilakukan.

2. Denyut nadi
Denyut nadi merupakan frekuensi pemompaan jantung pada
arteri.Pengukuran denyut nadi bermanfaat untuk menentukan irama dan
kekuatan nadi.

Pengukuran denyut nadi dilakukan dengan menggunakan stetoskop atau


menggunakan jari yang ditekankan pada nadi penderita selama 60 detik.
Pengukuran denyut nandi dapat dilakukan pada 5 jenis arteri, yaitu:

 Arteri radialis (pergelangan tangan)


 Arteri brakialis (siku)
 Arteri karotis (leher)
 Arteri poplitea (belakang lutut)
 Arteri dorsalis pedis (kaki)
Denyut nadi normal untuk orang dewasa adalah 60-100 kali per menit,
dapat disebut juga dengan detak jantung normal. Pada bayi dan anak-anak,
denyut nadi normal cenderung lebih tinggi daripada orang dewasa.

Denyut nadi seseorang dapat meningkat akibat beberapa faktor, seperti


olahraga, emosi, kondisi sakit, atau mengalami cedera. Sama seperti
pengukuran tekanan darah, pengukuran denyut nadi juga sebaiknya
dilakukan setelah seseorang beristirahat terlebih dahulu.

3. Laju pernapasan
Laju pernapasan sama dengan frekuensi pernapasan. Pengukuran laju
pernapasan dilakukan dengan menghitung jumlah pengembangan dada
seseorang untuk menarik napas dalam waktu satu menit.

Pengukuran laju pernapasan umumnya dilakukan pada saat istirahat.


Metode ini bertujuan untuk menilai sulit atau tidaknya seseorang bernapas.

Respirasi normal atau pernapasan normal untuk orang dewasa adalah 12-
20 kali per menit. Sementara pada bayi dan anak-anak, laju perapasan
normal lebih tinggi daripada orang dewasa.
Laju pernapasan dapat mengalami peningkatan dengan
olahraga, demam atau karena penyakit paru, atau kondisi medis lainnya.

4. Suhu tubuh
Suhu tubuh merupakan ukuran panas badan seseorang. Pengukuran suhu
tubuh dilakukan dengan menggunakan alat ukur suhu yang disebut
dengan termometer, bisa dilakukan melalui mulut, ketiak, dubur, telinga,
dan kulit dahi.

Suhu tubuh normal untuk orang dewasa adalah 36,5- 37,5 derajat Celsius.
Suhu tubuh seseorang bisa berubah-ubah, biasanya dipengaruhi
oleh aktivitas, makanan, konsumsi cairan, cuaca, dan jenis kelamin,
terutama wanita pada saat mengalami masa subur.

Anda mungkin juga menyukai