SMK/MAK
jilid 1
Kebutuhan
Dasar Manusia
Susandi Safitrih
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
REDAKSIONAL
Pengarah:
Direktur Pembinaan SMK
Kepala Sub Direktorat Kurikulum
Kepala Seksi Penilaian
Kepala Seksi Pembelajaran
Penulis:
Susandi Safitrih
Pengendali Mutu:
Winih Wicaksono
Penyunting:
Rais Setiawan
Erna Fauziah
Editor:
Esti Baroro
Desain Sampul:
Sonny Rasdianto
Layout/Editing:
Intan Sulistyani Widiarti
Ratna Murni Asih
Apfi Anna Krismonita
ASISTEN iii
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
KATA PENGANTAR
Dalam menyediakan referensi materi pembelajaran bagi guru dan peserta didik
di SMK, Direktorat Pembinaan SMK berupaya menyediakan bahan ajar kejuruan
yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran di SMK pada mata pelajaran C2 dan
CJ dari 142 kompetensi keahlian yang ada pada Perdirjen Dikdasmen
Nomor 06/D.DS/KK/2018 tanggal 7 Juni 2018 tentang Spektrum Keahlian SMK/
MAK dan Struktur Kurikulum 2013 sesuai Perdirjen Dikdasmen Nomor 07/D.
DS/KK/2018 tanggal 7 Juni 2018 ten tang Struktur Kurikulum SMK/MAK.
Bah an ajar yang disusun pad a tahun anggaran 2019 diharapkan
dapat rnenumbuhkan motivasi belajar bagi peserta didik maupun guru kejuruan
di SMK. Karena bahan ajar yang telah disusun ini selain menyajikan materi secara
tertulis, juga dilengkapi dengan beberapa materi yang bersifat interaktifdengan
penggunaan tautan pencarian yang dapat mernperluas pernahaman individu yang
menggunakannya.
Bahan ajar kejuruan yang disusun pada tahun 2019 ini disusun oleh para
guru kejuruan di SMK yang telah berpengalalaman menyelenggarakan proses
pembelajaran sesuai dengan kompetensi keahlian masing-rnasing. Oleh karena itu,
diharapkan dapat menjadi referensi bagi guru yang mengarnpu m a t a pelajaran yang
sama pada program keahlian sejenis di SMK seluruh Indonesia.
Kepada para guru penyusun bahan ajar kejuruan yang telah mendedikasikan
waktu, kompetensi, clan perhatiannya, Direktorat Pembinaan SMK menyampaikan
ucapan terimakasih. Diharapkan karya ini bukan merupakan karya terakhir, namun
seterusnya akan dilanjutkan dengan karya-karya berikutnya, sehingga SMK
rnempunyai guru-guru yang procluktif dan kreatif dalam menyumbangkan
pemikiran, potensi dan kornpetensinya bagi pengembangan pernbelajaran di SMK.
ASISTEN
iv KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
PRAKATA
Penulis
Susandi Safitrih
ASISTEN v
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................. iv
PRAKATA............................................................................................................... v
DAFTAR ISI............................................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR................................................................................................. vii
DAFTAR TABEL...................................................................................................... ix
PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU............................................................................. x
PETA KONSEP BUKU.............................................................................................. xi
APERSEPSI........................................................................................................... xii
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................143
GLOSARIUM.......................................................................................................144
BIODATA PENULIS..............................................................................................146
ASISTEN
vi KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
DAFTAR GAMBAR
ASISTEN vii
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
DAFTAR GAMBAR
ASISTEN
viii KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
DAFTAR TABEL
ASISTEN ix
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
PETUNJUK
PENGGUNAAN BUKU
Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME yang telah melimpahkan rahmat-
nya sehingga dapat menyelesaian buku ini.
Buku dengan judul Kebutuhan Dasar Manusia ini diharapkan dapat menjadi
panduan, memperkaya dan meningkatkan penguasaan pengetahuan dan keterampi-
lan bagi peserta didik. Mengingat pentingnya buku ini, disarankan mmemperhatikan
hal-hal sebagai berikut.
1. Bacalah Tujuan pembelajaran terlebih dahulu untuk mengetahui apa yang akan
kamu capai dalam bab ini serta lihatlah peta konsep untuk megetahui pemetaan
materi.
2. Bacalah buku ini dengan teliti dan seksama, serta bila ada yang kurang jelas bisa
ditanyakan kepada guru.
3. Lakukan kegiatan literasi pada bagian cakrawala dan jelajah internet untuk mem-
perluas wawasanmu.
4. Pada bagian akhir bab terdapat tes kompetensi yang dapat kalian gunakan untuk
mengetahui apakah sudah menguasai materi dalam bab ini.
Untuk membantu anda dalam menguasai kemampuan di atas, materi dalam
buku ini dapat kamu cermati tahap demi tahap. Jangan memaksakan diri sebelum be-
nar-benar menguasai bagian demi bagian dalam modul ini, karena masing-masing sa-
ling berkaitan. Pada akhir bab dilegkapi dengan Penilaian Akhir Bab. Jika anda belum
menguasai 75% dari setiap kegiatan, maka anda dapat mengulangi untuk mempe-
lajari materi yang tersedia dalam buku ini. Apabila anda masih mengalami kesulitan
memahami materi yang ada dalam bab ini, silahkan diskusikan dengan teman atau
guru anda.
Buku ini terdapat bagian-bagian untuk memperkaya dan menguji pengetahuan
dan keterampilanmu. Adapun bagian-bagian tersebut adalah:
Lembar Praktikum Lembar acuan yang digunakan untuk melatih keterampilan
peserta didik sesuai kompetensi keahlianya.
Contoh Soal Digunakan untuk memberikan gambaran soal yang akan dit-
anyakan dan cara menyelesaikannya.
Cakrawala Berisi tentang wawasan dan pengetahuan yang berkaitan
dengan ilmu yang sedang dipelajari.
Jelajah Internet Fitur yang dapat digunakan peserta didik untuk menambah
sumber belajar dan wawasan. Menampilkan link dan QR code
sumber belajar.
Rangkuman Berisi ringkasan pokok materi dalam satu bab.
Tugas Mandiri Kegiatan yang bertujuan untuk melatih peserta didik da-
lam memahami suatu materi dan dikerjakan secara individu
maupun kelompok (diskusi).
Penilaian Akhir Bab Digunakan untuk mengetahui sejauh mana kompetensi yang
sudah dicapai peserta didik setelah mempelajari satu bab.
Refleksi Kegiatan yang dapat dilakukan oleh peserta didik maupun
guru di akhir kegiatan pembelajaran guna mengevaluasi dan
memberikan umpan balik kegiatan belajar mengajar.
Penilaian Akhir Digunakan untuk mengevaluasi kompetensi peserta didik
Semester setelah mempelajari materi dalam satu semester.
ASISTEN
x KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
PETA KONSEP
BUKU
ASISTEN xi
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
APERSEPSI
ASISTEN
xii KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
BAB
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA I
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
KATA KUNCI
ASISTEN 1
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
PENDAHULUAN
MARI PAHAMI!
MATERI PEMBELAJARAN
ASISTEN
2 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
JELAJAH INTERNET
(http://id.wikipedia.org/wiki/Abraham_Maslow).
ASISTEN 3
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
ASISTEN
4 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
c. Konsep Diri
ASISTEN 5
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
ASISTEN
6 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
ASISTEN 7
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
ASISTEN
8 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
B-Love didasarkan pada penilaian mengenai orang lain apa adanya, tanpa
keinginan mengubah atau memanfaatkan orang itu. Cinta yang tidak berniat
memiliki, tidak memengaruhi, dan terutama bertujuan memberi orang lain
gambaran positif, penerimaan diri dan perasaan dicintai, yang membuka
kesempatan orang itu untuk berkembang.
ASISTEN 9
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
Untuk mencapai tingkat kebutuhan aktualisasi diri ini banyak hambatan yang
menghalangi. Secara umum, hambatan tersebut terbagi dua yakni internal
dan eksternal. Hambatan internal adalah hambatan yang berasal dari dalam
seseorang, seperti ketidaktahuan akan potensi diri serta perasaan ragu dan
takut mengungkapkan potensial diri, sehingga potensinya terus terpendam.
Berdasarkan teori maslow mengenai aktualisasi diri, terdapat asumsi dasar
bahwa manusia memiliki peluang untuk mengembangkan dirinya.
ASISTEN
10 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
ASISTEN 11
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
ASISTEN
12 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
prioritas bukan berarti perawat hanya memenuhi satu kebutuhan pada satu
waktu, tetapi kebutuhan yang lain juga di penuhi secara simultan. Pada
contoh kasus di atas, pada saat yang bersamaan selain perawat memberikan
ketenangan pada janda tersebut, perawat juga memasang kateter untuk
mengatasi masalah tidak dapat buang air kecilnya.
b. Persepsi klien
c. Struktur keluarga
d. Pertimbangkan hubungan di anatara kebutuhan dasar
Satu hal yang penting adalah dalam menyusun prioritasdan perencanaan
kebutuhan dasar manusia, perawat harus melibatkan klien dan keluarga.
ASISTEN 13
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
RANGKUMAN
1. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur unsur yang di butuh kan oleh
manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologi maupun fisiologis,
yang tentunya bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan.
Kebutuhan manusia menurut Abraham maslow terdapat dalam teori hierarki.
2. Faktor faktor yang memengaruhi pemenuhan kebutuhan dasar adalah
sebagai berikut.
a. Penyakit
b. Hubungan keluarga
c. Konsep diri
d. Tahap perkembangan
3. Maslow menyusun teori motivasi manusia, dimana variasi kebutuhan manusia
dipandang tersusun dalam bentuk hierarki atau berjenjang yaitu:
a. Kebutuhan fisiologis
b. Kebutuhan keamanan dan keselamatan (Self Security Needs)
c. Kebutuhan mencintai dan dicintai (Love and Beloging-ness Needs)
d. Kebutuhan harga diri (Self Esteem Needs)
e. Kebutuhan aktualisasi diri (Self actualization Needs)
f. Kebutuhan transendental diri
4. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menerapkan teori
kebutuhan dasar menurut Maslow.
a. Hubungan diantara kebutuhan
b. Simultan dalam memenuhi kebutuhan
c. Faktor yang memengaruhi prioritas kebutuhan dasar
REFLEKSI
Setelah mempejari pada bab pertama ini, kamu pastinya menjadi lebih
paham mengenai kebutuhan dasar manusia. Nah, dari semua materi yang sudah
dijelaskan pada bab ini, bagian manakah yang menurutmu paling sulit untuk
dipahami? Coba diskusikan kembali dengan temanmu atau coba bertanya kepada
Gurumu terkait kesulitan yang kamu alami pada bagian tersebut.
ASISTEN
14 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
BAB
CAIRAN DAN ELEKTROLIT TUBUH II
BAB II CAIRAN DAN ELEKTROLIT TUBUH
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
KATA KUNCI
ASISTEN 15
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
PENDAHULUAN
Setelah kita menganalisis kebutuhan cairan dan elektrolit, maka kita tahu
bahwa komponen tersebut sangat berguna dalam mempertahankan fungsi tubuh
manusia. Kebutuhan cairan dan elektrolit bagi manusia berbeda beda sesuai dengan
tingkatan usia seseorang, seperti bayi mempunyai kebutuhan cairan yang berbeda
dengan usia dewasa. Bayi mempunyai tingkat metabolisme air yang tinggi mengingat
permukaan tubuh yang relatif luas dan presentasi air lebih tinggi dibandingkan orang
dewasa.
ASISTEN
16 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
PENDAHULUAN
MATERI PEMBELAJARAN
ASISTEN 17
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
a. Ginjal
Ginjal merupakan organ yang memiki peran cukup besar dalam
mengatur kebutuhan cairan dan elektrolit. Terlihat pada fungsi ginjal, yaitu
sebagai pengatur air, pengatur konsentrasi garam dalam darah, pengatur
keseimbangan asam basa darah, dan ekspresi bahan buangan atau kelebihan
asupan garam.
Proses pengaturan kebutuhan keseimbangan air ini diawali oleh
kemampuan bagian ginjal, seperti glomerulus dalam menyaring cairan.
Rata-rata setiap satu liter darah mengandung 500 cc plasma yang mengalir
melalui glomerulus, 10% nya disaring keluar. Cairan yang tersaring (filtrate
glomerulus), kemudian mengalir melalui tubuli renalis yang sel selnya
menyerap semua bahan yang dibutuhkan. Jumlah urine yang diproduksi
ginjal dapat dipengaruhi oleh ADH dan aldosterone dengan rata rata 1 ml/
kg/bb/jam.
b. Kulit
ASISTEN
18 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
c. Paru
Organ paru berperan mengeluarkan cairan dengan menghasilkan
insensible water loss kurang lebih 400ml/hari. Proses pengeluaran cairan
terkait dengan respons akibat perubahan upaya kemauan bernapas.
d. Gastroinestinal
Merupakan organ saluran pencernaan yang berperan dalam
mengeluarkan cairan melalui proses penyerapan dan pengeluaran air.
Dalam kondisi normal, cairan hilang dalam sistem ini sekitar 100-200
ml/hari. Pengaturan keseimbangan cairan dapat melalui sistem endokrin
seperti sistem hormonal, contohnya:
1) ADH
Memiliki peran meningkatkan reabsorpsi air sehingga dapat mengendalikan
keseimbangan air dalam tubuh. Hormon ini dibentuk oleh hipotalamus
di hipofisis posterior, yang mensekresi ADH dengan meningkatkan
osmolaritas dan menurunkan cairan ekstrasel.
2) Aldosteron
Berfungsi sebagai absorsi natrium yang disekresi oleh kelenjar adrenal
ditubulus ginjal. Proses pengeluaran aldosterone ini diatur oleh adanya
perubahan konsentrasi kalium, natrium, dan sistem angiotensin rennin.
3) Prostaglandin
Merupakan asam lemak yang terdapat pada jaringan yang berfungsi
merespons radang, mengendalikan tekanan darah dan konsentrasi uterus,
serta mengatur pergerakan gastrointestul. Pada ginjal, asam lemak ini
berperan dalam mengatur sirkulasi ginjal.
4) Glukokortikoid
Berfungsi mengatur peningkatan reabsorpsi natrium dan air yang
menyebabkan volume darah meningkat sehingga terjadi retensi natrium.
5) Mekanisme terjadinya rasa haus
ASISTEN 19
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
CAKRAWALA
Info1
MATERI PEMBELAJARAN
ASISTEN 21
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
1) Tekanan cairan
Proses adanya difusi dan osmosis melibatkan adanya tekanan
cairan. Proses osmotic juga menggunakan tekanan osmotic, yang
merupakan kemampuan partikel pelarut untuk menarik larutan
melalui membrane. Bila dua larutan dengan perbedaan konsentrasi
dan larutan yang mempunyai konsentrasi lebih pekat molekulnya tidak
dapat bergabung (larutan disebut koloid). Sedangkan larutan yang
mempunyai kepekatan sama dapat bergabung (disebut kristaloid).
Contoh larutan kristaloid adalah larutan garam, tetapi dapat menjadi
koloid apabila protein bercampur dengan plasma. Secara normal,
perpindahan cairan menembus membaran sel permeable tidak
terjadi. Prinsip tekanan osmotic ini sangat penting dalam proses
pemberian cairan intravena. Biasanya, larutan yang sering digunakan
dalam pemberian infus intravena bersifat isotonic karena mempunyai
konsentrasi sama dengan plasma darah. Hal ini penting untuk
mencegah perpindahan cairan dan elektrolit ke dalam intrasel. Larutan
intravena besifat hipotonik, yaitu larutan yang konsentrasinya kurang
pekat dibanding konsentrasi plasma darah. Tekanan osmotic plasma
akan lebih besar dibanding tekanan-tekanan osotik cairan interstitial
karena konsentrasi protein dalam plasma dan molekul protein lebih
besar dibanding cairan interstisial, sehingga membentuk larutan koloid
dan kulit menembus membrane semipermeabel. Tekanan hidrostatik
adalah kemampuan tiap molekul larutan yang bergerak dalam ruang
tertutup. Hal ini penting guna mengatur keseimbangan cairan ekstra
dan intasel.
2) Membran semipermeabe
Merupakan penyating agar caira yang bermolekul besar tidak
tergabung. Membrane semipermeablel terdapat pada dinding kapiler
pembuluh darah, yang terdapat di seluruh tubuh, sehingga molekul
atau zat lain berpindah ke jaringan.
ASISTEN
22 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
Tabel 2.2 Kebutuhan intake cairan berdasarkan umur dan berat badan.
Kebutuhan Cairan
No Umur Berat Badan
(MI/24jam)
1 1 hari 3,0 250-300
2 1 tahun 9,5 1150-1300
3 2 tahun 11,8 1350-1500
4 6 tahun 20,0 1800-2000
5 10 tahun 28,7 2000-2500
6 14 tahun 45,0 2200-2700
7 18 tahun (adult) 54,0 2200-2700
ASISTEN 23
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
ASISTEN
24 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
7. Kebutuhan Elektrolit
Elektrolit terdapat pada seluruh cairan tubuh. Cairan tubuh
mengandung oksigen, nutrient, dan sisa metabolism, seperti karbondioksida
yang semuanya disebut dengan ion. Beberapa jenis garam dalam air akan
dipecah dalam bentuk ion elektrolit. Contohnya, NaCl akan dipecah menjadi
ion Na+ dan Cl-. Pecahan elektrolit tersebut merupakan ion yang dapat
menghantarkan arus listrik. Ion yang bermuatan negatif disebut anion dan
ion bermuatan positif disebut kation. Contoh kation yiatu natrium, kalium,
kalsium, dan magnesium.
Contoh anion adalah klorida, bikarbonat, dan fosfat. Komposisi elektrolit dalam
plasma adalah Natrium: 135-145 mEq/it, Kalium: 3,5-5,3 mEq/it, Kalsium:
4-5 mEq/it, Magnesium: 1,5-2,5 mEq/it, Klorida: 100-106 mEq/it, Bikarbonat:
22-26 mEq/it dan fosfat:2,5-4,5 mEq/it. Pengukuran elektrolit dalam satuan
milliequivalent per liter cairan tubuh atau milligram per100 ml (mg/100 ml).
Ekuivalen tersebut merupakan kombinasi kekuatan zat kimia atau kation dan
anion dalam molekul.
ASISTEN 25
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
8. Pengaturan Elektrolit
a. Pengaturan Keseimbangan Natrium
Natrium merupakan kation dalam tubuh yang berfungsi di dalam
pengaturan osmolaritas dan volume cairan tubuh.
b. Pengaturan Keseimbangan Kalium
Kalium merupakan kation yang terdapat dalam cairan intrasel dan
berfungsi mengatur keseimbangan elektrolit. Aldosteron juga berfungsi
mengatur keseimbangan kadar kalium dalam plasma (cairan ekstrasel).
Sistem pengaturannya melalui tiga langkah:
1) Peningkatn konsentrasi kalium dalam airan ekstrasel yang
menyebabkan peningkatan produksi aldosterone.
2) Peningkatan jumlah aldosterone akan memengaruhi jumlah kalium
yang dikeluarkan melalui ginjal.
3) Peningkatan pengeluaran kalium; konsentrasi kalium dalam cairan
ekstrasel emenurun.
c. Pengaturan Keseimbangan Kalsium. Kalsium dalam tubuh berfungsi dalam
pembentukan tulang.
d. Pengaturan Keseimbangan Magnesium
Magnesium merupakan kation dalam tubuh yang terpenting kedua dalam
cairan intrasel.
e. Pengaturan Keseimbangan Klorida
Klorida merupakan anion utama dalma cairan ektrasel, tetapi klorida
dapat ditemukan pada cairan ektrasel dan intrasel. Fungsi klorida biasanya
bersatu dengan natrium yaitu mempertahankan keseimbangan tekanan
osmotic dalam darah.
f. Pengaturan Keseimbangan Bikarbonat
Bikarbonat merupakan elektrolit utama dalam larutan buffer (penyangga)
dalan tubuh
g. Pengaturan Keseimbangan Fosfat (PO4)
Fosfat bersama dengan kalsium berfungsi dalam pembentukan gigi dan
tulang. Fosfat diserap dari saluran pencernaan dan dikeluarkan melalui
urine.
ASISTEN
26 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
ASISTEN 27
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
\
Gambar 2.7 Jenjang Usia
(Sumber : https://www.finansialku.com/usia-dan-investasi-yang-tepat/)
ASISTEN
28 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
d. Stres
ASISTEN 29
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
g. Pengobatan
ASISTEN
30 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
ASISTEN 31
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
ASISTEN
32 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
ASISTEN 33
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
b) Hiponatremia kronik
Hiponatremia kronik adalah kejadian hyponatremia yang
berlangsung lambat yaitu lebih dari 48 jam. Pada keadaan ini
tidak terjadi gejala yang berat seperti penurunan kesadaran dan
kejang 9ada proses adaptasi, gejala yang timbul hanya rigan
seperti lemas, atau mengantuk.
5) Hipernatremia
Hypernatremia adalah suatu keadaan dengan deficit cairan reatif.
Hypernatremia jarang terjadi, umunya disebabkan resusitasi cairan
menggunakan larutan NaCl 0,9% (kadar natrium 154 mEq/L) dalam
jumlah besar. Hypernatremia juga dijumpai pada kasus dehidrasi
denga rasa haus (misal pada kondisi kesadaran terganggu atau
gangguan mental).
6) Isonatremia
Isonatremia adalah suatu keadaan patologis yang tidak menyebabkan
gangguan pada kadar natrium di dalam plasma (osmolalitas plasma
tetap berada dalam keadaan normal). Menurut Unit Pendidikaan
Kedokteran Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan FKUI (2007)
keadaan seperti ini dapat dijumpai pada:
a) Turunnya kadar Na tubuh total diikuti oleh berkurangnya air
tubuh total dalam jumlah seimbang. Terjadi karena pemberian
diuretic jangka panjang atau pada beberapa kondisi seperti
muntah, diare, pendarahan, dan third space sequestration.
b) Kondisi normal (steady state)
c) Peningkatan Na tubuh total diimbangi oleh peningkatan air
tubuh total. Terjadi pada pemberian natrium isotonic berlebihan
(hypervolemia)
ASISTEN
34 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
RANGKUMAN
ASISTEN 35
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
RANGKUMAN
lahir 75% dari total berat badan tubuh pria dewasa 57% dari total BB, wanita
dewasa 55% dari BB dan dewasa tua 45% dari total BB, persentase jumlah
cairan tubuh berfariasi bergantung pada faktor usia lemak dalam tubuh dan
jenis kelamin. Jika lemak tubuh sedikit maka cairan dalam tubuh pun lebih
besar.
4. Elektrolit terdapat pada seluruh cairan tubuh. Cairan tubuh mengandung
oksigen, nutrien, dan sisa metabolisme, seperti karbondioksida yang
semuanya disebut dengan ion. Beberapa jenis garam dalam air akan dipecah
dalam bentuk ion elektrolit. Contohnya NaCl akan dipecah menjadi Na+ dan
Cl-. Pecahan elektrolit tersebut merupakan ion yang dpat menghantarkan arus
listrik. Ion yang bermuatan negatif disebut anion dan ion bemuatan positif
disebut kation. Contoh kation yaitu natrium, kalium, kalsium, dan magnesium.
5. Gangguan keseimbangan elektrolit umumnya berhubungan dengan
ketidakseimbangan natrium dan kalium. Ketidakseimbangan elektrolit
umunnya disebebkan oleh pemasukan dan pengeluaran natrium yang tidak
seimbang. Sedangkan ketidakseimbangan kalium jarang terjadi, namun jauh
lebih berbahaya dibanding dengan ketidakseimbangan natrium.
REFLEKSI
Setelah mempelajari bab kedua ini, kamu tentu menjadi lebih memahami
tentang cairan dan elektrolit tubuh. Nah, dari seluruh materi pada bab ini, bagian
manakah yang menurut Anda sulit untuk dipahami? Coba diskusikan dengan
temanmu ataupun guru kamu terkait materi tersebut!
ASISTEN
36 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
BAB
PENYUSUNAN DIET PASIEN SEHAT III
BAB III PENYUSUNAN DIET PASIEN SEHAT
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
KATA KUNCI
ASISTEN 37
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
PENDAHULUAN
Nah, sekarang kita telah mengetahui makna diet dalam dunia kesehatan.
Diet sering disalah artikan sebagai usaha mengurangi makan untuk mendapatkan
berat tubuh yang ideal atau untuk mendapatkan bentuk tubuh yang ideal. Padahal,
berdasarkan asal serapan katanya, arti ini yang sebenarnya adalah mengatur pola
makan. Tentu saja, masih banyak orang yang menyalahartikan arti berat badan
sendiri. Oleh karena itu, perlu diluruskan mengenai arti menurunkan berat badan yang
sebenarnya. Diet sangat akrab di kalangan kaum wanita, karena memang sebagian
besar wanita tentu saja menginginkan tubuh yang ideal. Cara ini dipercaya dapat
membantu mereka untuk mengonsumsi makanan dengan porsi cukup yang dibutuhkan
oleh tubuh, sehingga berat badan mereka juga tetap terkontrol dan terjaga. Dalam
kamus gizi pelengkap kesehatan keluarga 2009 keluaran Persatuan Ahli Gizi Indonesia
(Persagi), diet memiliki arti sebagai pengaturan pola dan konsumsi makanan serta
minuman yang dilarang, dibatasi jumlahnya, dimodifikasi, atau diperbolehkan dengan
jumlah tertentu untuk tujuan terapi penyakit yang diderita, kesehatan, atau penurunan
berat badan. Oleh karena itu, diet dapat didefinisikan sebagai usaha seseorang dalam
mengatur pola makan dan mengurangi makan untuk mendapatkan berat badan yang
ideal. Sekarang diet memiliki banyak jenis dari diet rendah kalori, diet rendah protein,
diet jantung, diet rendah gula, diet rendah garam, hingga diet rendah purin (untuk
penderita gout atau asam urat). Untuk mengetahui materi diet pada pasien sehat mari
kita memerhatikan meteri yang akan dibahas pada bab ini.
Setelah mempelajari materi ini, kalian diharapkan mampu:
1. menerapkan penyusunan diet pasien sehat, penyakit infeksi serta penyakit kronis;
2. menyusun diet pasien sehat, penyakit infeksi serta penyakit kronis.
ASISTEN
38 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
ASISTEN 39
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
d. Sayur-sayuran.
e. Buah-buahan.
f. Susu, yougrt, dan keju.
3. Diet Sehat
Diet yang baik dapat menjaga kesehatan dan menurunkan resiko untuk
terkena sebagian besar penyakit kronis yang ada, seperti darah tinggi, kencing
manis, dan osteoporosis. Ada banyak variasi pola diet yang telah diterapkan
di pelayanan kesehatan selama masa perawatan pasien, demi menunjang
kesembuhan pasien. Misalnya diet tinggi kalori tinggi protein, diet rendah
gula untuk pasien kencing manis, diet rendah garam untuk darah tinggi, dan
lain-lain.
Pengurangan porsi makan atau bahkan puasa berlebihan merupakan
pengertian diet yang umum di masyarakat. Pengurangan porsi makan
hanyalah salah satu komponen diet. Pengaturan variasi makanan agar sesuai
dengan kebutuhan tubuh merupakan komponen penting yang menentukan
keberhasilan diet.
Pengaturan pola makan atau diet yang sehat harus mulai diterapkan
sejak dini. Diet disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan
masing-masing individu. Jika ingin sehat, maka setiap orang memerlukan diet.
Namun, perlu diingat tentang diet:
a. Semua orang memerlukan diet yang sehat dan tepat untuk dapat hidup
sehat.
b. Diet bukan hanya pola makan yang hanya membatasi asupan makanan
untuk menurunkan berat badan.
c. Diet merupakan pengaturan pola makan yang bertujuan menjadikan
seseorang lebih sehat. Menjalankan diet dengan pola makan yang sehat
akan menjaga tubuh tetap sehat bugar.
d. Melakukan diet jangan melewatkan makan utama, seperti makan pagi,
siang, dan malam. Tentu dengan mengatur makanan yang ada dalam piring
kita.
ASISTEN
40 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
ASISTEN 41
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
dari penyakit atau cederanya dengan memperbaiki jaringan yang aus atau
rusak serta memulihkan keadaan homoestatis yaitu keadaan seimbang dalam
lingkungan internal tubuh yang normal atau sehat. Pada umumnya rumah sakit
memiliki standar makanan untuk pasien, yaitu standar makanan secara umum
dan standar makanan secara khusus. Standar makanan ini disesuaikan dengan
pengaturan gizi pada pasien.
ASISTEN
42 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
AYO BIASAKAN!
Makanan 4 Sehat 5 Sempurna untuk Diet
Diet yang tepat adalah diet yang disesuaikan dengan kesehatan dan
kemampuan tubuh untuk menerima makanan tersebut. Salah satunya adalah
program diet sehat yang disesuaikan dengan golongan darah (A, B, AB, atau O).
Ada yang mengatakan bahwa “kesehatan adalah harga yang tak ternilai”.
Saya rasa kita semua sepakat dengan hal itu, apalagi jika kita dalam keadaan sakit,
makna dari ungkapan kalimat tersebut lebih bisa dirasakan, sehingga kita bertekad
untuk menjaga kesehatan. Namun sayang, kenyataannya banyak diantara mereka
yang baru menyadari arti pentingnya kesehatan saat merasakan sakit.
Sebelum melanjutkan membacanya, alangkah baiknya kita memahami
terlebih dahulu, apa yang dimaksud 4 sehat 5 sempurna itu? Saat kita mengonsumsi
makanan setiap hari, itu mengandung nutrisi atau gizi yang lengkap sesuai dengan
kebutuhan tubuh. Seperti karbohidrat, protein, mineral, vitamin, dan unsur lain.
Berikut yang dimaksud dengan makanan 4 sehat 5 sempurna.
ASISTEN 43
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
1. Makanan Pokok
Makanan pokok adalah makanan yang wajib ada karena unsur utamanya
adalah karbohidrat. Umumnya kita memenuhi nutrisi ini dari nasi. Namun ada
beberapa karbohidrat yang terdapat di bahan makanan lain sebagai pengganti
nasi. Sebaiknya untuk program diet mengonsumsi karbohidrat yang kompleks
bukan karbohidrat sederhana.
2. Lauk-pauk
Lauk-pauk mengandung nutrisi yang lebih kompleks seperti protein, vitamin,
lemak, mineral, dan banyak lagi yang lain. Lauk-pauk biasanya terdapat pada
tahu, tempe, telor, daging, ikan, sarden, dan lain-lain. Saat kita menjalani diet
mayo, maka kita memasukkan telor sebagai nutrisi dari makanan sehat untuk
pelangsingnya.
3. Sayur-sayuran segar
Saya rasa kita semua sepakat bahwa sayur-sayuran segar banyak mengandung
vitamin, mineral, dan unsur gizi yang lain dan itu sangat bermanfaat untuk
kesehatan tubuh kita. Apalagi dengan sayur yang berwarna hiaju dan cerah
seperti wortel, tomat, bunga kol hijau, dan banyak lagi yang lain. Dalam
menjalankan program diet tidak rahasia lagi bahwa makanan ini menjadi menu
andalan.
4. Buah-buahan segar
Supaya tetap dalam keadaan stabil, ion didalam tubuh dapat terjaga maka buah-
buahan segar sangat membantu tubuh anda sehingga proses metabolisme tubuh
dan pencernaan lancar. Ada istilah “satu apel satu hari”, Anda bisa menjadikan
sebagai pedoman untuk tetap hidup sehat. Selain apel, masih banyak lagi buah
yang bisa dijadikan referensi untuk diet sehat anda.
ASISTEN
44 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
5. Susu
Susu banyak ragamnya, tetapi jika anda sedang dalam menjalankan program
diet sehat, anda bisa memilih susu yang rendah lemak seperti susu kedelai,
susu almond, dan yang lainnya. Susu kaya nutrisi, maka dari itu, susu dapat
digunakan sebagai pelengkap 4 sehat 5 sempurna dari makanan yang ada.
a. Makanan Lunak
ASISTEN 45
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
ASISTEN
46 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
c. Makanan Cair
ASISTEN 47
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
(2) Bahan makanan hanya terdiri dari sumber karbohidrat.
(3) Tidak merangsang saluran cerna dan mudah disearap.
(4) Sangat rendah sisa.
(5) Diberikan hanya 1-2 hari.
(6) Porsi kecil dan diberikan sering.
c) Indikasi pemberian
Diberikan kepada pasien sebelum dan sesudah operasi tertentu,
keadaan mual maupun muntah, dan sebagai makan tahap awal
pascaperdarahan saluran cerna. Nilai gizinya sangat rendah
karenna terdiri atas sumber karbohidrat.
d) Makanan yang boleh diberikan
Teh, sari buah, sirup, air gula, kaldu jernih, serta cairan mudah cerna
seperti cairan yang mengandung maltodekstrin. Makanan dapat
ditambahkan dengan suplemen energi tinggi dan rendah sisa.
2) Makanan cair penuh
Makanan yang berbentuk cair atau semicair dengan kandungan serat
minimal dan tidak “tembus pandang” bila diletakkan dalam wadah
bening.
a) Tujuan diet
(1) Memeberikan makanan dalam bentuk cair dan setengah cair
yang memenuhi kebutuhan gizi.
(2) Meringankan kerja saluran cerna.
b) Syarat-syarat diet
(1) Tidak merangsang saluran cerna.
(2) Bila diberikan lebih dari 3 hari harus dapat memenuhi
kebutuhan energi dan protein.
(3) Kandungan energi minimal 1 kkal/ml. Konsentrasi cairan dapat
diberikan secara bertahap ¾, sampai penuh.
(4) Berdasarkan masalah pasien, dapat diberikan formula rendah
atau bebas laktosa, formula dengan asam lemak rantai sedang
(MCT), formula dengan protein terhidrolisis, formula tanpa
susu, formula dengan serat, dan sebagainya.
(5) Untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral dapat
diberikan tambahan ferosulfat, vitamin B kompleks, dan
vitamin C.
(6) Sebaiknya asmolaritas <400 mosmL.
c) Indikasi pemberian
Dapat diberikan kepada pasien yang memiliki masalah untuk
mengunyah, menelan, atau mencerna makanan padat, misalnya
pada operasi mulut atau tenggorokan dan pada kesadaran menurun,
diberikan melalui oral, pipa atau enternal (NGT), secara bolus atau
drip (tetes). Ada dua golongan yaitu: formula rumah sakit (FRS) dan
formula komersial (FK).
3) Makanan cair kental
Makanan yang mempunyai konsistensi kental atau semi padat pada
suhu kamar, yang tidak dibutuhkan proses mengunyah dan mudah
ASISTEN
48 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
ASISTEN 49
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
Diet ini khusus diberikan kepada penderita Diabetes Mellitus
(DM). DM adalah kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang
mengalami peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan
hormon insulin. DM merupakan penyakit keturunan tapi dapat juga
disebabkan karena beberapa faktor risiko seperti umum, kurang aktivitas,
kegemukan, dan pola makanan yang tidak sehat. Tujuan diet penyakit
diabetes mellitus adalah membantu pasien memperbaiki kebiasaan
makan dan olahraga untuk mendapatkan kontrol metabolik yang lebih
baik. Diet yang digunakan sebagai bagian pelaksanaan DM dikontrol
berdasarkan kandungan energi, protein, lemak, dan karbohidrat. Kontrol
glukosa darah untuk mencegah terjadinya komplikasi sangat penting
dengan adanya perencanaan makan bagi penderita diabetes. Standar
diet yang dianjurkan adalah makanan dengan komposisi seimbang yang
dianjurkan terdiri atas energi 90 -125%. Karbohidrat 60-70%, protein
10-15% dan lemak 20-25%. Pada umumnya pasien dengan diet DM
dibatasi dalam penggunaan jumlah gula dan penggunaan gula murni
tidak diperbolehkan serta asupan serat diutamakan serat larut air yang
terdapat dalam buah dan sayur. Pasien DM dengan tekanan darah normal
diperbolehkan mengonsumsi natrium dalam bentuk garam dapur seperti
pasien biasa, apabila mengalami hipertensi maka asupan garam harus
dikurangi.
2) Diet jantung
Proses berkelanjutan Jantung secara berlangsung kehilangan
kemampuannya untuk melakukan fungsi secara normal penyebab penyakit
jantung terjadi. Pada awal penyakit, jantung mampu mongompensasi
ketidakefisienan fungsinya dan mempertahankan sirkulasi darah normal
melalui pembesaran dan peningkatan denyut nadi. Dalam keadaan
tidak terkompensasi, sirkulasi darah yang tidak normal menyababkan
sesak napas, rasa lelah, dan rasa sakit didaerah jantung. Berkurangnya
aliran darah dapat menyebabkan kelainan pada fungsi hati, ginjal,
otak, serta tekanan darah yang berakibat terjadinya resorpsi natrium.
Tujuan diet penyakit jantung adalah memberikan makan secukupnya
tanpa memberatkan kerja jantung, menurunkan berat badan bila terlalu
gemuk, mencegah atau menghilangkan penimbunan garam atau air.
Diet ini diberikan kepada pasien dengan kelainan pada jantungnya. Diet
diberikan dengan syarat cukup energi, rendah protein dan lemak, cukup
vitamin dan mineral, rendah garam (jika disertai dengan hipertensi),
makanan mudah cerna dan tidak menimbulkan gas, cukup serat untuk
menghindari konstipasi, makanan umumnya juga diberikan dalam porsi
kecil dan jarang menyajikan makanan dengan minyak berlebih dan bahan
makanan yang digoreng.
3) Diet pascabedah
Diet pascabedah adalah makanan yang diberikan kepada pasien setelah
menjalani pembedahan. Pengaruh pembedahan terhadap metabolisme
ASISTEN
50 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
ASISTEN 51
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
ASISTEN
52 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
ASISTEN 53
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
ASISTEN
54 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
a) Tujuan diet
Tujuan diet energi rendah adalah untuk:
(1) Mencapai dan mempertahankan status gizi sesuai dengan
umur, gender, dan kebutuhan fisik.
(2) Mencapai IMT normal yaitu 18,5 – 25 kg/m².
(3) Mengurangi asupan energi, sehingga tercapai penurunan
berat badan sebanyak -1 kg/minggu. Pastikan bahwa yang
berkurang adalah sel lemak dengan mengukur tebal lemak
lipatan kulit dan lingkar pinggang.
b) Syarat diet
Syarat-syarat diet energi rendah adalah :
1) Energi rendah, ditunjukkan untuk menurunkan berat
badan. Pengurangan dilakukan secara bertahap dengan
mempertimbangkan kebiasaan makan dari segi kualitas
maupun kuantitas. Untuk menurunkan berat badan sebanyak
-1 kg/minggu, asupan energi dikurangi sebanyak 500-1000
kkal/hari kebutuhan normal. Perhitungan kebutuhan energi
normal dilakukan berdasarkan berat badan ideal.
2) Protein sedikit lebih tinggi, yaitu 1-1,5 g/kg/BB/hari atau 14 -
20% dari kebutuhan energi total.
3) Lemak sedang yaitu 20 - 25% dari kebutuhan energi
total. Usahakan sumber lemak berasal dari makanan yang
mengandung lemak tidak jenuh ganda yang kadarnya tinggi.
4) Karbohidrat sedikit lebih rendah, yaitu 55-65% dari
kebutuhan energi total. Gunakan lebih banyak sumber
karbohidrat kompleks untuk memberi rasa kenyang dan
mencegah konstipasi, sebagai alternatif, bisa digunakan gula
buatan sebagai pengganti gula sederhana.
5) Vitamin dan mineral cukup sesuai dengan kebutuhan.
6) Diajukan untuk 3 kali makan utama dan 2-3 kali makan
selingan.
7) Cairan cukup, yaitu 8-10 gelas/hari.
3) Diet garam rendah
Garam dalam diet garam rendah adalah garam natrium
seperti yang terdapat di dalam garam dapur (NaCI), baking powder,
soda kue (NaHC), natrium benzoat, dan vetsin [monosodium glutamat],
Natrium adalah kation utama dalam cairan ekstraseluler tubuh yang
mempunyai fungsi menjaga kontraksi otot. Asupan makanan sehari-
hari umumnya mengandung lebih banyak natrium daripada yang
dibutuhkan tubuh Dalam keadaan normal, jumlah natrium yang
dikeluarkan tubuh melalui urin sama dengan jumlah yang dikonsumsi,
sehingga terdapat keseimbangan.
Makanan sehari-hari biasanya sudah cukup mengandung natrium
yang dibutuhkan, sehingga tidak ada penetapan kebutuhan natrium
ASISTEN 55
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
ASISTEN
56 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
a) Tujuan diet
Tujuan diet serat tinggi adalah untuk memberi makanan sesuai
kebutuhan gizi yang tinggi serat, sehingga dapat merangsang
peristaltik usus agar defekasi berjalan normal.
b) Syarat-syarat diet
Syarat-syarat diet serat tinggi adalah:
(1) Energi cukup sesuai dengan umur, gender, dan aktivitas.
(2) Protein cukup, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total.
(3) Lemak cukup, yaitu 10-25% dari kebutuhan energi total.
(4) Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energi total.
(5) Vitamin dan mineral tinggi, terutama vitamin B untuk
memelihara kekuatan otot saluran cerna.
(6) Cairan tinggi, yaitu 2-2,5 liter untuk membantu memperlancar
defekasi , pemberian minum sebelum makan akan membantu
merangsang peristaltik usus.
(7) Serat tinggi, yaitu 30-50 g/hari terutama serat tidak larut
air yang berasal dari beras tumbuk, beras merah, roti whole
wbhat, sayuran, dan buah.
5) Diet sisa rendah
Diet sisa rendah adalah makanan yang terdiri atas bahan makanan
rendah serat hanya sedikit meninggalkan sisa. Sisa yang dimaksud
adalah bagian-bagian makanan yang tidak diserap seperti yang
terdapat di dalam susu dan produk susu serta serat daging yang
berserat kasar (liat). Disamping itu, makanan lain yang merangsang
saluran cerna harus dibatasi.
a) Tujuan diet
Tujuan diet sisa rendah adalah untuk memberikan makanan sesuai
kebutuhan gizi yang sedikit mungkin meninggalkan sisa sehingga
dapat membatasi volume veses, dan tidak merangsang saluran
cerna.
b) Syarat diet
Syarat-syarat diet sisa rendah adalah:
(1) Energi cukup sesuai dengan umur, gender, dan aktivitas.
(2) Protein cukup, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total.
(3) Lemak sedang, yaitu 10-25% dari kebutuhan energi total.
(4) Karbohidrat cukup, yaitu sisa kebutuhan energi total.
(5) Menghindari energi makanan berserat tinggi dan sedang
sehingga asupan serat maksimal 8 g/hari. Pembatasan ini
disesuaikan dengan toleransi perorangan.
(6) Menghindari susu, produk susu, dan daging yang berserat
kasar (liat) sesuai dengan toleransi perorangan.
(7) Menghindari makanan yang terlalu berlemak, terlalu manis,
terlalu asam, dan berbumbu tajam.
(8) Makanan dimasak hingga lunak dan dihidangkan pada suhu
tidak terlalu panas dan dingin.
ASISTEN 57
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
ASISTEN
58 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
yang termasuk dalam lauk-pauk adalah daging, ikan, ayam, telur, tahu,
tempe, dan lain-lain.
3) Sayur dan Buah
Sayur dan buah banyak mengandung vitamin dan mineral. Vitamin
dan mineral ini dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga tubuh dan tidak
mudah terserang penyakit. Contoh sayur adalah bayam, kangkung,
wortel, dan lain-lain.
4) Buah-buahan
Misalnya mangga, jeruk, pepaya, dan pisang. Untuk itu, setiap hari
kita perlu makan sayur dan buah yang cukup.
5) Susu
Susu memiliki banyak fungsi dan manfaat. Susu membantu pertumbuhan
di usia produktif. Untuk orang lanjut usia, susu membantu menopang tulang
agar tidak keropos. Susu secara alami mengandung nutrisi penting, seperti
bermacam-macam vitamin, protein, kalsium, magnesium, fosfor, dan zinc.
Selain itu, susu juga mengandung mineral dan lemak.
6. Pedoman Dasar untuk Menu Makanan Biasa Setiap Hari
a. Makan banyak makanan tinggi serat yaitu buah-buahan, sayuran, kacang-
kacangan, dan gandum. Ini adalah karbohidrat ‘baik’, bergizi, mengisi,
dan relatif rendah kalori. Mereka harus menyediakan 20 sampai 30 gram
serat makanan yang anda butuhkan setiap hari, yang memperlambat
penyerapan karbohidrat. Jadi efek kurang pada insulin dan gula darah,
serta memberikan manfaat kesehatan lainnya. Makanan tersebut juga
menyediakan vitamin penting, mineral,dan fitokimia.
b. Pastikan untuk menyertakan buah-buahan dan sayuran hijau, oranye,
kuning, seperti brokoli, wortel, melon,dan buah jeruk. Antioksidan dan
nutrisi lainnya dalam makanan dapat membantu melindungi terhadap
pembangunan beberapa jenis kanker dan penyakit lainnya. Makanlah
lima atau lebih porsi sehari.
c. Batasi konsumsi makanan manis, produk olahan gandum seperti roti putih,
dan makanan ringan asin. Hanya satu harian 12 ons sekaleng soda [160
kalori] dapat menambahkan hingga 16 pounds selama setahun. Makanan
manis banyak juga tinggi lemak, jadi memiliki kalori yang padat.
d. Kurangi lemak hewan. Ini kaya lemak jenuh, yang meningkatkan kadar
kolesterol darah dan memiliki efek yang merugikankesehatan lainnya.
Pilih daging tanpa lemak, unggas tanpa kulit, dan produk tanpa lemak atau
rendah lemak atau tanpa lemak susu.
e. Kurangi konsumsi lemak trans, yang disediakan oleh minyak sayur
terhidrogenasi digunakan dalam makanan olahan yang paling sering kita
temuai di supermarket dan di banyak makanan cepat saji.
f. Makan lebih banyak ikan dan kacang-kacangan yang mengandung lemak
tak jenuh sehat. Pengganti zaitun atau minyak canola untuk margarin
mentega.
g. Jauhkan porsi banyak, terutama makanan berkalori tinggi. Dalam beberapa
tahun terakhir melayani ukuran telah bertambah banyak porsinya,
ASISTEN 59
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
ASISTEN
60 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
ASISTEN 61
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
8) Cairan tinggi. Akibat luka bakar terjadi kehilangan cairan dan elektrolit
secara intensif. Pada 48 jam pertama, pemberian cairan ditujukan untuk
mengganti cairan yang hilang agar tidak terjadi shock.
ASISTEN
62 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
3. Diet Disfagia
Disfagia atau susah menelan adalah kondisi saat tubuh memerlukan lebih
banyak waktu dan usaha untuk memindahkan makanan atau cairan dari mulut
ke lambung. Kerongkongan adalah saluran berotot yang menyambungkan
tenggorokan (faring) dengan lambung. Kerongkongan memiliki panjang
sekitar 20 cm dan dilapisi dengan jaringan lembap berwarna merah muda
yang disebut mukosa. Kerongkongan terletak di belakang trakea dan jantung
dan di depan tulang belakang. Sebelum memasuki lambung, kerongkongan
melalui difragma. Disfagia dapat terjadi karena kelainan sistem saraf menelan,
pascastroke, dan adanya massa atau tumor yang menutupi saluran cerna.
a. Tujuan diet disfagia adalah:
1) Menurunkan risiko aspirasi akibat masuknya makanan kedalam
saluran pernapasan.
2) Mencegah dan mengoreksi defisiensi zat gizi dan cairan.
b. Syarat-syarat diet disfagia adalah:
1) Cukup energi, protein, dan zat gizi lainnya.
2) Mudah dicerna, porsi makanan kecil dan sering diberikan.
3) Cukup cairan.
4) Bentuk makanan bergantung pada kemampuan menelan. Diberikan
secara bertahap, dimulai dari makanan cair penuh atau cair kental,
makanan saring dan makanan lunak.
5) Makanan cair jernih tidak diberikan karena sering menyebabkan
tersedak atau aspirasi.
6) Cara pemberian makanan dapat per oral atau melalui pipa (slang) atau
sonde.
Disfagia dapat terjadi pada lansia, adanya gangguan saraf menelan, tumor
esofagus, dan pascastroke. Bentuk makanan bergantug pada cara pemberian.
Bila diberikan melalui pipa, makanan diberikan dalam bentuk makanan cair
penuh, bila diberikan per oral maka makanan diberikan dalam bentuk makanan
cair kental, saring, atau lunak.
ASISTEN 63
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
2) Syarat diet
a) Energi tinggi untuk mencegah pemecahan protein, yang diberikan
bertahap sesuai dengan kemampuan pasien, yaitu 40-45 kkal/kg
BB.
b) Lemak cukup yaitu 20-25%dari kebutuhan energi total, dalam
bentuk yang mudah dicerna atau dalam bentuk emulsi.
c) Protein agak tinggi yaitu 1,25-1,5 g/kg BB agar terjadi anabolisme
protein.
d) Vitamin dan mineral diberikan sesuai dengan tingkat defisiensi.
e) Natrium diberikan rendah, tergantung tingkat edema dan asites.
f) Cairan diberikan lebih dari biasa, kecuali bila ada kontra indikasi.
g) Bentuk makanan lunak bila sesuai kemampuan saluran cerna.
b. Diet penyakit kandung empedu
Fungsi utama kandung empedu adalah untuk mengonsentrasikan dan
menyimpan empedu yang diproduksi oleh hati.
a) Tujuan diet
a) Menurunkan berat badan bila kegemukan, yang dilakukan secara
bertahap.
b) Membatasi makanan yang menyebabkan kembung atau nyeri
abdomen.
c) Mengatasi malabsorpsi lemak.
b) Syarat diet
a) Energi sesuai kebutuhan tubuh.
b) Protein agak tinggi, yaitu 1-1,5 g/kg BB.
c) Pada keadaan akut, lemak tidak diperbolehkan sampai keadaan
akutnya mereda, sedangkan pada keadaan kronis dapat diberikan
20-25% dari kebutuhan energi total.
d) Bila perlu diberikan suplemen vitamin A, D, E, dan K.
e) Serat tinggi terutama dalam bentuk pektin yang dapat mengikat
kelebihan asam empedu dalam saluran pencernaan.
f) Hindari bahan makanan yang dapat menimbulkan rasa kembung
dan tidak nyaman.
ASISTEN
64 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
ASISTEN 65
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
ASISTEN
66 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
ASISTEN 67
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
2) Syarat diet
a) Energi cukup untuk mencegah katabolisme, yaitu 25-35 kkal/kg
BB.
b) Protein disesuaikan dengan katabolisme protein, yaitu 0,6-1,5 g/
kg BB.
c) Lemak sedang, yaitu 20-30% dari kebutuhan energi total, atau
antara 0,5-1,5 g/kg BB.
d) Karbohidrat sebanyak kebutuhan energi setelah dikurangi jumlah
energi yang diperoleh dari protein dan lemak.
e) Natrium dan kalium dibatasi bial ada anuria.
f) Cairan, sebagai pengganti cairan yang keluar melalui muntah,
diare, dan urine +500 ml.
g) Bila kemampuan untuk makan rendah, makanan diberikan dalam
bentuk formula enteral atau parenteral, tambahkan suplemen
asam folat, vitamin, vitamin C, vitamin A, dan vitamin K.
c. Diet penyakit Ginjal Kronik
Penyakit Ginjal Kronik (chronic kidnei disease) adalah keadaan dimana
terjadi penurunan fungsi ginjal yang cukup berat secara perlahan-lahan
(menahun) disebabkan oleh berbagai penyakit ginjal.
1) Tujuan diet
a) Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal dengan
memeperhitungkan sisa fungsi ginjal, agar tidak memberatkan
fungsi ginjal.
b) Mencegah dan menurunkan kadar ureum darah yang tinggi.
c) Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit.
d) Mencegah atau mengurangi progrevisitas gagal ginjal, dengan
memperlambat turunnya laju filtrasi glomerulus.
2) Syarat diet
a) Energi cukup, yaitu 35 kkal/kg BB.
b) Protein rendah, yaitu 0,6-0,75 g/kg BB.
c) Lemak cukup, yaitu 20-30% dari kebutuhan energi total.
d) Karbohidrat cukup, yaitu kebutuhan energi total dikurangi energi
yang berasal dari protein dan lemak.
e) Natrium dibatasi apabila ada hipertensi, edema, asites, oliguria,
atau anuria.
f) Kalium dibatasi (40-70 mEq) apabila ada hiperkalemia (kalium
darah >5,5 mEq), oliguria, atau anuria.
g) Cairan dibatasi, sebanyak jumlah urin sehari ditambah pengeluaran
cairan melalui keringat dan pernapasan (+500 ml).
h) Vitamin cukup, bila perlu diberikan suplemen piridoksi, asam folat,
vitamin C, dan vitamin D.
d. Diet Penyakit Gout Artritis
Gout adalah suatu penyakit artritis yang disebabkan oleh metabolisme
abnormal purin yang ditandai dengan meningkatnya kadar asam urat
dalam darah.
ASISTEN
68 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
1) Tujuan diet
Tujuan diet gout artritis adalah untuk mencapai dan memepertahankan
status gizi optimal serta menurunkan kadar asam urat dalam darah dan
urine.
2) Syarat diet
a) Energi sesuai dengan kebutuhan tubuh.
b) Protein cukup, yaitu 1,0-1,2 g/kg BB atau 10-15 % dari kebutuhan
energi total.
c) Hindari bahan makanan sumber protein yang mempunyai
kandungan urine > 150 mg/100 g.
d) Lemak sedang, yaitu 10-20% dari kebutuhan energi total.
e) Karbohidrat dapat diberikan lebih banyak, yaitu 65-75% dari
kebutuhan energi total.
f) Vitamin dan mineral cukup sesuai dengan kebutuhan.
g) Cairan disesuaikan dengan urine yang keluar setiap hari.
e. Diet penyakit Kanker
Kanker adalah pembelahan dan pertumbuhan sel secara abnormal yang
tidak dapat dikontrol sehingga cepat menyebar.
1) Tujuan diet
a) Memberikan makanan yang seimbang sesuai dengan keadaan
penyakit serta daya terima pasien.
b) Mencegah atau menghambat penurunan berat badan secara
berlebihan.
c) Mengurangi rasa mual, muntah, dan diare.
d) Mengupayakan perubahan sikap dan perilaku sehat terhadap
makanan oleh pasien dan keluarganya.
2) Syarat diet
a) Energi tinggi, yaitu 36 kkal/kg BB untuk laki-laki dan 32 kkal/kg BB
untuk perempuan.
b) Protein tinggi, yaitu 1-1,5 g/kg BB.
c) Lemak sedang, yaitu 15-20% dari kebutuhan energi total.
d) Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energi total.
e) Vitamin dan mineral cukup, terutama vitamin A, B kompleks, C, dan
E.
f) Rendah iodium bila sedang menjalani medikasi radioaktif internal.
g) Bila imunitas menurun (leukosit > 10 ul) atau pasien akan menjalani
kemotrapi agresif, pasien harus mendapat makanan yang steril.
h) Porsi makan kecil dan sering diberikan.
ASISTEN 69
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
Pak Andre seorang manager perusahaan IT, lajang berusia 28 tahun, datang
ke poli gizi dengan keluhan sudah tiga hari tidak bisa buang air besar (BAB), perut
terasa penuh, kembung, dan merasa tidak nyaman pada daerah sekitar perut.
Kondisi ini sudah beberapa kali dialami Pak Andre dalam satu bulan terakhir. Pak
Andre sudah memeriksakan ke dokter dan diberi obat pencahar, tetapi karena
sudah beberapa kali mengalami kondisi yang sama, dokter merujuk Pak Andre
ke ahli gizi. Pak Andre memiliki kebiasaan makan yang tidak teratur karena
kesibukannya. Hidangan yang sering dikonsumsi adalah makanan cepat saji
ASISTEN
70 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
TUGAS MANDIRI
karena keterbatasan waktu untuk makan, terutama makan siang. Sekitar tempat
kerja Pak Andre banyak terdapat rumah makan cepat saji. Biasanya Pak Andre
mengonsumsi buah jika makan malam di rumah, tetapi saat ini Pak Andre sangat
jarang karena lebih sering makan malam di luar. Sebagai seorang manager,
Pak Andre lebih sering bekerja dengan komputer dan sering minum kopi (2-3
cangkir sehari). Selain itu, Pak Andre juga jarang berolahraga. Berat badan saat
ini 72 kg dengan tinggi badan 171 cm.
Dengan kasus di atas, buatlah asuhan gizi bagi Pak Andre menggunakan
langkah-langkah proses asuhan gizi terstandar!
REFLEKSI
Setelah mepelajari bab ketiga ini, kamu tentu menjadi paham tentang
Penyusunan Diet pasien Sehat. Bagian mana yang menurut kamu paling sulit
dipahami? Coba diskusikan dengan teman maupun guru kamu, karena bab ini
menjadi pondasi dari materi-materi Penyusunan Diet Pasien Sehat.
ASISTEN 71
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
A. Berilah tanda silang (x) pada huruf A, B, C, D atau E pada jawaban yang benar!
1. Kepanjangan dari KDPK adalah……
a. Keterampilan Dasar Pembelajaran Kebidanan
b. Keterampilan Dasar Pembelajaran Klinik
c. Keterampilan Dasar Pembuatan Kateris
d. Keterampilan Dasar Praktik Kebidanan
e. Keterampilan Dasar Praktik Klinik
1. Mekanisme tubuh untuk mempertahankan keseimbangan dalam menghadapi
berbagai kondisi yang dialaminya disebut……
a. hemeostatis
b. hemeodinamik
c. hemeostatis fisiologis
d. hemeostatis biologis
e. hemeodinamik fisiologis
2. Berikut ini yang merupakan kebutuhan dasar pada manusia menurut Abraham
Maslow ,kecuali….
a. kebutuhan rasa aman dan perlindungan
b. kebutuhan dasar hidup
c. kebutuhan rasa cinta
d. kebutuhan fisiologis
e. kebutuhan sosial
3. Suatu kondisi pada individu yang mengalami penurunan gas, baik oksigen maupun
karbondioksida, antara alveoly paru paru dan sistem vaskuler disebut…..
a. pertukaran gas
b. hipoventilasi
c. oksigenasi
d. metafasi
e. difusi
4. Sistem yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah sistem
pencernaan, sistem pencernaan yang berrurutan terdiri atas…
a. mulut-lambung-faring dan esofagus-usus besar-usus halus
b. mulut-faring dan esofagus-lambung-usus besar-usus halus
c. mulut-faring dan esofagus-lambung-usus halus-usus besar
d. mulut-lambung-faring dan esofagus- usus halus-usus besar
e. mulut dan esofagus-usus besar-usus halus
5. Faktor-faktor yang memengaruhi kebutuhan dasar pada manusia adalah…..
a. hubungan keluarga, konsepdiri dan tahap perkembangan
b. penyakit, hubungan keluarga, konsep diri dan tahap perkembangan
c. hubungan keluarga dan tahap perkembangan
d. penyakit dan konsep
e.jiwa bereksperimen
ASISTEN
72 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL
ASISTEN 73
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL
ASISTEN
74 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL
18. Metode yang dapat digunakan dalam pemeriksaan kadar natrium adalah…
a. titrasi kolorimetri
b. titrasi merkurimetri
c. flame emission spectrophotometry
d. atomic absorption spectrophotometry
e. titrasi kolorimetri spectrophotometry
19. Sampel dimasukkan tanpa diluen dan banyak digunakan untuk analisis gas darah
merupakan metode pemeriksaan secara…
a. direk
b. berkala
c. indirek
d. kualitatif
e. kuantitatif
20. Nilai normal elektrolit natrium di dalam tubuh berkisar antara…
a. 125-135 meq/L
b. 125-145 meq/L
c. 135-145 meq/L
d. 135-155 meq/L
e. 155-165 meq/L
21. Kebutuhan cairan rumat untuk bayi atau anak adalah…
a. 150 ml per kilogram berat badan
b. 100 ml per kilogram berat badan
c. 50 ml per kilogram berat badan
d. 20 ml per kilogram berat badan
e. tidak dapat dihitung hanya berdasarkan berat badan
22. Pengeluaran kalori basal per hari untuk bayi dengan berat 5 kg adalah…
a. 1000 kalori
b. 750 kalori
c. 500 kalori
d. 250 kalori
e. 50 kalori
23. Kebutuhan cairan yang lazim untuk pengeluaran 100 kalori adalah
a. 25 ml
b. 50 ml
c. 100 ml
d. 150 ml
e. 250 ml
ASISTEN 75
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL
24. Kebutuhan cairan basal per hari untuk bayi berat 5 kg adalah…
a. 1000 kalori
b. 750 kalori
c. 500 kalori
d. 250 kalori
e. 50 kalori
25. Kebuuhan cairan untuk anak berat 25 kg adalah…
a. 2400 ml
b. 2100 ml
c. 1600 ml
d. 1200 ml
e. 900 ml
ASISTEN
76 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
KATA KUNCI
ASISTEN 77
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
PENDAHULUAN
Kita tahu bahwa di Indonesia, penyakit degeneratif saat ini banyak terjadi di
kalangan masyarakat perkotaan. Penyebab utama penyakit tersebut adalah perubahan
gaya hidup akibat urbanisasi dan modernisasi yang muncul seiring perkembangan
zaman. Perubahan gaya hidup ini dapat dilihat secara jelas antara lain dengan
munculnya tempat tempat makan junk food di hampir seluruh sudut kota. Junk food
adalah makanan tidak sehat karena memiliki nilai nutrisi rendah. Jenis makanan ini
mengandung lemak jenuh (saturated fat), garam dan gula, serta bermacam macam
aditif seperti monosodium glutamat dan tartrazin dengan kadar yang tinggi. Junk food
hampir tidak mengandung protein, vitamin, serta serat yang sangat dibutuhkan tubuh.
Di kota-kota besar di Indonesia kita tahu bahwa junk food dijual di berbagai pusat
perbelanjaan dan pusat jajanan. Bahkan, restoran jenos makanan yang memiliki kadar
kolestrol tinggi ini sudah merambah ke kota kota kecil di hampir seluruh pelosok
tanah air. Pola makan makanan yang serba instan saat ini memang sangat digemari
oleh sebagian masyarakat perkotaan. Sebagai contoh, gorengan jenis makanan murah
meriah dan mudah didapat karena banyak dijual di pinggir jalan ini rasanya memang
enak.
Pada bab ini kita akan mempelajari tentang diet pada pasien degeneratif dan
perioperatif. Untuk itu marilah kita memperhatikan materi yang akan dibahas pada
bab berikut.
ASISTEN
78 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
ASISTEN 79
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
ASISTEN
80 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
2) Jenis Kelamin
ASISTEN 81
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
CAKRAWALA
Info!
5) Kurangnya berolahraga.
6) Pencemaran Lingkungan
Munculnya penderita hipertensi disebabkan keracunan Pb yang
ditemukan di dalam darah penderita. Penyakit hipertensi ini bisa
berkomplikasi dengan jantung, ginjal maupun gula darah.
MATERI PEMBELAJARAN
TUGAS MANDIRI
Ayo bertanya!
Dalam sebuah pembelajaran pastinya ada beberapa hal yang dirasa belum dipahami.
Untuk mengatasi masing-masing, buatlah pertanyaan tentang kekurang-pahaman
materi dan tukarkan dengan teman lainnya! Mintalah kepada temanmu untuk
membantu menjelaskannya! Minta bantuan gurumu jika mengalami kesulitan.
c. Penekanan tentang perlunya spesifikasi makanan bagi orang yang sakit,
dengan pengertian bahwa makanan yang cocok bagi orang yang sehat
kadang-kadang justru membahayakan bagi orang yang sakit. Dalam hal
ini, ada dua hal yang mendapat perhatian, yaitu:
1) Larangan memaksakan pasien atas makan makanan tertentu dan bila
di pentingkan memanfaatkan diet bagi pengobatan.
2) Pemberian makanan yang mudah dicerna kepada orang yang
sakit, yaitu jenis makanan yang tidak membahayakan ataupun
memberatkan lambung.
d. Penekanan kebersihan makanan, sebisa mungkin langsung dimakan
setelah dihidangkan.
4. Tujuan Diet Penyakit Degeneratif
Tujuan diet disesuaikan dengan jenis penyakitnya, antara lain:
a. Tujuan diet penyakit diabetes melitus
1) Mengendalikan kadar glukosa darah dan tekanan darah.
ASISTEN 83
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
ASISTEN
84 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
ASISTEN 85
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
mencegah konstipasi
8) Cairan cukup, yaitu 6-8 gelas/hari, kecuali pada keadaan edema, cairan
dibatasi.
9) Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan pasien.
10) Makanan diberikan dalam porsi kecil dan sering.
ASISTEN
86 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
TUGAS MANDIRI
Ayo berkreasi!
Bersama teman sebangkumu buatlah suatu esai yang berkaitan dengan materi!
Tentukan teman yang berhubungan dengan materi? Diskusikan dengan temanmu
supaya hasilnya lebih baik.
B. DIET PASIEN DENGAN PENYAKIT PERIOPERATIF
Tahukah kalian apa yang dimaksud dengan pembedahan atau operasi?
Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan yang menggunakan
cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan
ditangani (R. Sjamsuhidajat dan Wim de Jong, 2005). Pembukaan bagian tubuh
ini umumnya menggunakan syarat. Setelah bagian yang ditangani ditampilkan,
dilakukan tindakan berbagai perbaikan yang diakhiri dengan penutupan dan
penjahitan luka. Digestif atau saluran pencernaan adalah saluran yang menerima
makanan dari luar dan mempersiapkanya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan
proses pencernaan dengan enzim dan zat cair yang terbentang mulai mulut sampai
anus. Tahap-tahap pembedahan terdiri atas tahap prabedah (pre-operasi ), tahap
pembedahan (intra operasi) dan tahap pascabedah (post-operasi).
Kondisi tubuh pada pembedahan tubuh sengaja dibuat luka sehingga terjadi
stress yang menyebabkan perubahan metabolik akibat reaksi endokrin yang
kompleks. Akibat dari luka terjadi proses penyembuhan yang merupakan proses
kompleks dan banyak yang terkait. Kebutuhan kalori, protein, lemak dan elektrolit
sangat diperlukan untuk kebugaran fisik dan penyembuhan luka pascabedah.
Puasa merupakan hal yang rutin pada pembedahan berencana. Puasa lebih
dari 24 jam akan terjadi proses katabolik yang menghabiskan cadangan glikogen
hati dan otot. Badan manusia tanpa asupan nutrisi membutuhkan 25 kkal/kg/hari
(kilokalori). Cadangan kalori habis memicu terjadi glukoneogenesis yang diambil
dari proteolisis atau juga dari protein viseral yang mengakibatkan menurunya
integritas sel, sistem imunitas, dan enzim. Puasa panjang dengan mengistirahatkan
saluran pencernaan diperlukan asupan nutrisi yang memadai.
Minggu pertama pascaoperasi bisa menjadi masa yang paling sulit sebab
rasa nyeri dan tidak nyaman, padahal pasien ingin melakukan pekerjaan sehari-
harinya. Hormon-hormon yang ada juga dapat mengacaukan emosi, membuat
pasien pascaoperasi mudah menangis dan lelah. Penting bagi pasien untuk
melanjutkan latihan-latihan karena hal itu dapat meningkatkan mobilitas yang
akan mempermudah saat pulang ke rumah nantinya. Sebelum meninggalkan
rumah sakit, perlu untuk memastikan bahwa semua hal sudah siap bagi pasien dan
akan ada cukup bantuan saat pasien pulang ke rumah. Setelah operasi, rasanya
nyaris mustahil untuk melakukan hal-hal yang paling sederhana sekalipun. Ada
gerakan-gerakan tertentu yang mungkin sulit untuk dilakukan sendiri.
ASISTEN 87
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
Pengaruh pembedaan terhadap metabolisme pascabedah tergantung berat
ringannya pembedaan, keadaan gizi pasien prabedah, dan pengaruh pembedahan
terhadap kemampuan pasien untuk mencerna dan mengabsorpsi zat-zat gizi.
Setelah pembedahan sering terjadi peningkatan ekskresi nitrogen dan natrium
yang dapat berlangsung selama 5-7 hari atau lebih pascabedah. Peningkatan
ekskresi kalsium terjadi setelah operasi besar, trauma kerangka tubuh, atau
setelah lama tidak bergerak (imobilisasi). Demam meningkatan kebutuhan energi,
sedangkan luka dan pendarahan meningkatkan kebutuhan protein, zat besi, dan
vitamin C. Cairan yang hilang perlu diganti.
1. Pengertian Penyakit Perioperatif
Terdapat 2 macam tahap dalam perioperatif, yaitu sebagai berikut:
a. Prabedah
ASISTEN
88 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
ASISTEN 89
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
ASISTEN
90 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
6. Pelaksanaan Diet
a. jenis diet, bentuk makanan, dan lama pemberian diet
1) Prabedah dan diet prabedah
Pemberian diet prabedah yang harus diperhatikan di dalam pemberian
diet prabedah adalah tergantung pada:
a) Keadaan umum pasien
Di sini kita harus memperhatikan apakah keadaan umum dari
pasien tersebut normal atau tidak dalam hal setatus gizi, gula
darah, tekanan darah, ritme jantung, denyut nadi, fungsi ginjal, dan
suhu tubuh pasien.
b) Macam pembedahan
Di sini kita harus mengetahui apakah pasien tersebut akan
melakukan bedah minor atau bedah mayor.
c) Sifat oprasi
Di sini kita harus mengetahui apakah sifat oprasi pasien tersebut
bersifat segera dalam keadaan darurat atau bersifat berencana
elektif.
ASISTEN 91
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
d) Macam penyakit
Di sini kita harus mengetahui apakah macam dari penyakit pasien
tersebut, penyakit utama penyakit penyerta.
e) Prabedah minor
Indikasi diet prabedah sesuai jenis dan sifat pembedahan, diet
prabedah di berikan dengan indikasi sebagai berikut.
(1) Prabedah darurat atau cito, sebelum pembedahan tidak
diberikan diet tertentu.
(2) Prabedah berencana atau elektif.
(3) Prabedah minor atau bedah kecil, seperti tonsilektomi
tidak membutuhkan diet khusus. Pasien dipuaskan 4-5 jam
sebelum pembedahan. Sementara itu, pada pasien yang akan
menjalani apendiktomi, herniatomi, hemoroidektomi, dan
sebagainya diberikan diet sisa rendah sehari sebelumnya.
(4) Prabedah mayor atau bedah besar.
(5) Prabedah besar saluran cerna diberikan diet sisa rendah
selama 4-5 hari dengan tahapan:
(a) Hari ke-4 sebelum pembedahan diberikan makanan
lunak.
(b) Hari ke-3 sebelum pembedahan diberikan makanan
saring.
(c) Hari ke-2 dan sehari sebelum pembedahan diberikan
formula enteral sisa rendah.
(6) Prabedah besar di luar saluran cerna diberi formula enteral
sisa rendah selama 2-3 hari. Pemberian makanan terakhir
pada prabedah besar dilakukan 12-18 jam sebelum
pembedahan, sedangkan minum terakhir 8 jam sebelumnya.
2) Pascabedah
a) Diet Pascabedah I (DPB I)
Diet ini diberikan kepada semua pasien pembedahan: pascabedah
kecil setelah sadar dan rasa mual hilang, pascabedah besar setelah
sadar dan rasa mual hilang serta ada tanda-tanda usus mulai
bekerja.
Cara memberikan makanan, yaitu selama 6 jam sesudah operasi,
makanan yang diberikan berupa air putih, teh manis, atau cairan
lain seperti pada makanan cair jernih. Makanan ini diberikan dalam
waktu sesingkat mungkin, karena kurang dalam semua zat gizi.
Selain itu, diberikan makanan parerental sesuai kebutuhan.
b) Diet Pascabedah II (PDB II)
Diet pascabedah II diberikan kepada pasien pascabedah bedah
saluran cerna atau sebagai perpindahan dari diet pascabedah I.
Cara memberikan makanan yaitu diberikan dalam bentuk cair
kental, berupa kaldu jernih, sirop, sari buah, susu, dan puding rata-
rata 8-10 kali sehari selama pasien tidak tidur. Jumlah cairan yang
diberikan tergantung keadaan dan kondisi pasien. Selain itu dapat
ASISTEN
92 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
b. Tujuan diet
1) Prabedah
Tujuan diet prabedah adalah untuk mengusahakan agar status gizi
pasien dalam keadaan optimal pada saat pembedahan, sehingga
tersedia cadangan untuk mengatasi stres dan penyembuhan luka.
2) Pascabedah
Tujuan diet pascabedah adalah untuk mengupayakan agar status
gizi pasien segera kembali normal, untuk mempercepat proses
penyembuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh pasien, dengan cara
sebagai berikut.
a) Memberikan kebutuhan dasar (cairan, energi, dan protein)
b) Mengganti kehilangan protein, glikogen, zat besi, dan zat gizi lain.
c) Memperbaiki ketidakseimbangan elektrolit dan cairan.
c. Syarat diet
Berikut ini merupakan syarat-syarat dalam diet pada penyakit perioperative,
yaitu sebagai berikut.
1) Prabedah
a) Energi
(1) Bagi pasien dengan status gizi kurang diberikan sebanyak 40-
45 kkal/kg BB.
ASISTEN 93
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
(2) Bagi pasien yang status gizi lebih diberikan sebanyak 10-25%
dibawah kebutuhan energi normal.
(3) Bagi pasien yang status gizi lebih baik diberikan sesuai dengan
kebutuhan energi normal ditambah faktor stress sebesar 15%
dari AMB (Angka Metabolisme Basal).
(4) Bagi pasien dengan penyakit tertentu energi diberikan sesuai
dengan penyakitnya.
b) Protein
(1) Bagian pasien yang status gizi kurang, anemia, albumin rendah
(<2,5 mg/dl) diberikan protein tinggi 1,5-2,0 g/kg BB.
(2) Bagian pasien yang status gizi baik atau kegemukan diberikan
protein normal 0,8-1 g/kg BB.
(3) Bagian pasien dengan penyakit tertentu diberikan sesuai
dengan penyakitnya.
c) Lemak cukup,yaitu 15-25% dari kebutuhan energi total. Bagi pasien
dengan penyakit tertentu diberikan sesuai dengan penyakitnya.
d) Karbohidrat cukup, sebagai sisa dari kebutuhan energi total untuk
menghindari hipermetabolisme. Bagi pasien dengan penyakit
tertentu, karbohidrat diberikan sesuai dengan penyakitnya.
e) Vitamin cukup, terutama vitamin B, C, dan K. Bila perlu ditambahkan
dalam bentuk suplemen.
f) Mineral cukup, bila perlu ditambahkan dalam bentuk suplemen.
g) Rendah sisa agar mudah dilakukan pembersihan saluran cerna
atau lisma,sehingga tidak mengganggu proses pembedahan ( tidak
buang air besar atau kecil di meja operasi).
2) Pascabedah
Diet yang disarankan adalah:
a) Mengandung cukup energi, protein, lemak, dan zat-zat gizi.
b) Bentuk makanan disesuaikan dengan kemampuan penderita.
c) Menghindari makanan yang merangsang (pedas, asam, dan lain-
lain)
d) Suhu makanan lebih baik bersuhu dingin.
Pembagian porsi makanan sehari diberikan sesuai dengan kemampuan
dan kebiasaan makan penderita.
Syarat diet pascaoperasi memberikan makanan secara bertahap mulai
dari bentuk cair,saring, lunak dan biasa. Pemberian makanan dari tahap
ke tahap tergantung pada macam pembedahan dan keadaan pasien,
seperti:
a) Pascabedah kecil, makanan diusahakan secepat mungkin kembali
seperti biasa atau normal.
b) Pascabedah besar, makanan diberikan secara berhati-hati
disesuaikan dengan kemampuan pasie untuk menerimanya.
ASISTEN
94 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
ASISTEN 95
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
b. Penanganan pascaoperasi
Setelah operasi selesai, penderita tidak boleh ditinggalkan sampai pasien
sadar harus dijaga supaya jalan pernapasan tetap bebas. Pada umumnya,
setelah dioperasi, penderita ditempatkan di dalam ruang pulih (recovery
room) dengan penjagaan terus menerus sampai pasien sadar selama
beberapa hari sampai dianggap tidak perlu lagi, suhu, nadi, tensi, dan dieresis
harus diawasi terus menerus. Sesudah penderita sadar, biasanya pasien
mengeluh kesakitan. Rasa sakit ini dalam beberapa hari berangsur kurang.
Pada hari operasi dan esok harinya, pasien biasanya memerlukan obat tahan
nyeri, seperti petidin, kemudian, biasanya dapat diberikan analgetikum yang
lebih ringan.
Pada penderita yang mengalami operasi (kecuali operasi kecil) di luar
dari kamar operasi dengan invus intravena yang terdiri atas NaCl 0,9% atau
glukosa 5%, yang diberikan berganti-ganti menurut rencana tertentu. Di
kamar operasi (sesudah keluar dari situ) jika perlu, pasien diberi transfusi
darah.
Pada waktu operasi penderita kehilangan sejumlah cairan, sehingga
pasien meninggalkan kamar operasi dengan defisit cairan. Maka, khususnya
apabila pada pascaoperasi minum air perlu dibatasi, perlulah diawasi benar
keseimbangan antara cairan yang masuk dengan infus dan cairan yang
keluar. Perlu dijaga jangan sampai terjadi dehidrasi, tetapi sebaliknya juga-
jangan terjadi kelebihan dengan akibat edema paru paru. Untuk diketahui,
air yang dikeluarkan dari badan dalam 24 jam, air kencing dan cairan yang
keluar dengan muntah harus ditambah dengan evaporasi dari kulit dan
pernapasan. Dapat diperkirakan bahwa 24 jam sedikit dikitnya 3 liter cairan
harus dimasukkan untuk mengganti yang keluar.
ASISTEN
96 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
ASISTEN 97
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
b. Diet pascabedah
Diet pascabedah adalah makanan yang telah diberikan kepada pasien
setelah menjalani pembedahan. Pengaturan makanan sesudah pembedahan
tergantung pada macam pembedahan dan jenis penyakit penyerta.
1) Tujuan diet pascabedah
Tujuan diet pascabedah adalah untuk mengupayakan agar status gizi
pasien kembali normal untuk mempercepat proses penyembuhan dan
peningkatan daya tahan tubuh pasien, dengan cara sebagai berikut.
ASISTEN
98 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
TUGAS MANDIRI
ASISTEN 99
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
RANGKUMAN
REFLEKSI
Pak Andre seorang manager perusahaan IT, lajang berusia 28 tahun, datang
ke poli gizi dengan keluhan sudah tiga hari tidak bisa buang air besar (BAB), perut
terasa penuh, kembung, dan merasa tidak nyaman pada daerah sekitar perut.
Kondisi ini sudah beberapa kali dialami Pak Andre dalam satu bulan terakhir. Pak
Andre sudah memeriksakan ke dokter dan diberi obat pencahar, tetapi karena
sudah beberapa kali mengalami kondisi yang sama, dokter merujuk Pak Andre
ke ahli gizi. Pak Andre memiliki kebiasaan makan yang tidak teratur karena
kesibukannya. Hidangan yang sering dikonsumsi adalah makanan cepat saji
ASISTEN
100 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
BAB
TINGKAT KESADARAN PASIEN V
BAB V TINGKAT KESADARAN PASIEN
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
KATA KUNCI
ASISTEN 101
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
PENDAHULUAN
MATERI PEMBELAJARAN
A. Tingkat Kesadaran
Sampai tiga-empat dekade yang lalu, penentuan saat kematian relatif
sederhana. Seseorang yang sudah berhenti bernapas, tidak teraba denyut
jantungnya, dinyatakan mati. Namun dengan adanya kemajuan teknologi medis
sejak beberapa puluh tahun terakhir ini, fungsi vital dapat dipertahankan
secara’’buatan’’ meskipun fungsi otak telat terhenti. Hal tersebut akhirnya
berimplikasi terhadap definisi kematian secara medis yang kemudian memunculkan
suatu konsep kematian batang otak sebagai penanda kematian.
ASISTEN
102 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
ASISTEN 103
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
Dalam hal ini, klien tidak menunjukkan gangguan tingkat kesadaran, oleh
karena apabila perawat memberi stimulus klien akan memberikan respons
dengan perubahan ekspresi nyeri klien akan menarik bagian yang diberikan
stimulus untuk menghindarinya. Kualitas kesadarannya yang menurun tidak
senantiasa menurunkan juga tingkat kesadaran. Tetapi tingkat kesadaran yang
menurun senantiasa. Oleh karena itu, fungsi mental yang ditandai oleh berbagai
macam kualitas kesadaran sangat ditentukan oleh tingkat kesadaran.
Pengertian kualitas dan tingkat kesadaran dapat diartikan bahwa jumlah
(kuantitas) input susunan saraf pusat menentukan tingkat kesadaran. Cara
pengolahan input itu yang melahirkan pola-pola output susunan saraf pusat
menentukan tingkat kesadaran. Input susunan saraf pusat dapat dibedakan
menjadi input yang bersifat spesifik dan yang bersifat nonspesifik. Pengertian
spesifik itu merujuk kepada perjalanan implus aferen yang khas dan kesadaran
yang dilahirkan oleh implus aferen itu yang khas itu juga. Hal ini berlaku bagi
semua lintasan yang menghubungkan suatu titik pada tubuh dengan suatu
titik di daerah korteks perseptif primer. Oleh karena itu, penghantaran implus
spesifik itu dikenal sebagai penghantaran penghantaran implus aferen dari titik
ke titik. Setibanya implus aferes spesifik di tingkat korteks terciptalah suatu
kesadaran akan suatu modalitas perasaan, yaitu di kaki atau di wajah atau suatu
penglihatan penciuman atau pendengaran tertentu.
Info!
Pengertian input yang bersifat nonspesifik itu adalah sebagian dari
implus aferen speksif yang disalurkan melalui lintasan aferen nonspesifik
lintasan ini terdiri atas serangkaian neuron-neuron disubtansi medulla spinalis
dan batang otak yang menyalurkan implus aferen ke tumulus yaitu ke inti
interalaminaris. Implus aferen spesifik sebagian disalurkan melalui kolateralnya
ke rangkaian neuron- neuron substansi metikularis dan implus aferen itu
selanjutnya bersifat nonspesifik oleh karena cara penyaluranya ke tumulus
berlangsung secara multisinaptik, unilateral, dan bilateral. Setibanya di neklous
interalaminaris akan membangkitkan inti tersebut untuk memancarkan implus
yang mengggiatkan seluruh korteks secara divus dan bilateral. Lintasan aferen
yang nonspesifik itu lebih dikenal sebagai diffuse ascending reticular sytem.
ASISTEN
104 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
b. Apatis, yaitu kondisi seseorang yang tampak segan dan acuh tak acuh
terhadap lingkungan.
c. Deliriu, yaitu kondisi seseorang yang mengalami kekacauan gerakan, siklus
tidur bangun yang terganggu dan tampak geduh gelisah, kacau, diserientasi
serta meronta-ronta.
d. Samnolen, yaitu kondisi seseorang yang mengantuk, tetapi masih dapat
sadar bila dirangsang, tetapi bila rangsangan berhenti akan tertidur kembali.
e. Spoor, yaitu kondisi seseorang yang mengantuk yang dalam, tetapi masih
dapat dibangunkan dengan rangsang yang kuat, misalnya rangsang nyeri,
tetapi tidak terbangun sempurna dan tidak dapat menjawab pertanyaan
dengan baik.
f. Semikoma, yaitu penurunan kesadaran yang tidak memberi respon terhadap
pertanyaan, tidak dapat dibangunkan sama sekali, respon terhadap rangsang
nyeri hanya sedikit, tetapi reflex kornea dan pupil masih baik.
g. Koma, yaitu penurunan kesadaran yang sangat dalam, memberikan respon
terhadap pertanyaan tidak ada gerakan, dan tidak ada respon terhadap
rangsang nyeri untuk mengukur kesadaran tersebut salah satunya dapat
dilakukan dengan menggunakan GCS. (Glasglow Coma Scale).
3. Pemeriksaan Glasglow Coma Scale (GCS)
Teori GCS pertama kali diperkenalkan pada tahun 1974 oleh Teasdale
dengan Jennett yang bertujuan untuk mengukur dan merekam tingkat keadaan
seseorang. GCS adalah skala yang digunakan untuk mengukur tingkat kesadaran
pasien yang dilakukan dengan menilai respons pasien terhadap rangsangan
yang diberikan oleh pemeriksa.
Pada pemeriksaan GCS, respons pasien yang perlu diperhatikan
mencakup tiga hal yaitu reaksi membuka mata (eyes), pembicaraan (verbal),
dan gerakan (motorik). Hasil pemeriksaan tersebut dinyatakan dalam derajat
(score) dengan rentang angka 1 sampai 6 tergantung respons yang diberikan.
Ketiga jenis respons tersebut kemudian dinilai dan dicatat pada
gerafik yang sesuai dan score keseluruhan dibuat dengan menjumlahkan
nilai ketigannya. Namun, pada praktiknya terdapat perbedaan antara hasil
pemeriksaan GCS pada orang dewasa dan pemeriksaan GCS pada bayi karena
terdapat perbedaan respons antara orang dewasa dan bayi pada saat mereka
menerima rangsaangan.
4. Nilai Tingkat Kesadaran GCS Orang Dewasa
Berikut nilai acuan dalam penilaian GCS pada orang dewasa:
a. Eye (respons pembuka mata)
Nilai 4, yaitu sponstan atau pembuka mata dengan sendirinya tanpa
dirangsang.
Nilai 3, yaitu dengan rangsangan sura (dilakukan dengan menyuruh pasien
untuk membuka mata).
Nilai 2, yaitu dengan rangsangan nyeri (memberikan rangsangan nyeri,
misalnya menekan kuku jari).
Nilai 1, yaitu tidak ada respons meskipun sudah dirangsang.
ASISTEN 105
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
ASISTEN
106 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
ASISTEN 107
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
ASISTEN
108 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
TUGAS MANDIRI
Ayo bereksplorasi!
Bersama teman sebangkumu buatlah suatu esai yang berkaitan dengan materi!
Tentukan tema yang berhubungan dengan materi! Diskusikan dengan temanmu
supaya hasilnya lebih baik!
MATERI PEMBELAJARAN
2. Infeksi
ASISTEN
110 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
4. Tumor
Tumor SPP adalah tumor solid yang paling sering menjadi penyebab
terganggunya kesadaran. Pada anak di bawah 1 tahun, kebanyakan tumor
terletak supratentorial, sedangkan pada anak yang lebih tua tumornya terletak
infratentorial. Tumor otak menyebabkan gejala lewat kenaikan tekanan
intraknial. Tumor otak menyebabkan gejala lewat kenaikan tekanan intraknial
atau lewat efek local massa pada struktur sekitarnya.Gejala bisa terjadi dalam
hitungan bulan atau akut jika terjadi masalah pendarahan.Tidak seperti
pada orang dewasa, pada anak sangat jarang didapati tumor dari metastasis.
Kortikosteroid sangat berguna dalam mengurangi edema otak vasogenik
terkait tumor dan memperbaiki defisit neurologisnya. Terapi lain adalah eksisi,
radioterapi, tergantung lokasi dan perjalanan lesi.
6. Metabolik
Ada banyak sekali gangguan metabolic yang bisa menyebabkan
gangguan kesadaran: hipo/hipernatremia, hipo/hiperkalsemia, hipo/
hiperglikemia, uremia, gagal hati, dan lain-lain. Oleh karena itu, setiap pasien
dengan gangguan kesadaran harus diperiksa serum elektrolit, glukosa, serta
ASISTEN 111
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
fungsi hati dan ginjal. Hipoglikemia merupakan kondisi yang harus dengan
cepat ditangani.Tubuh bisa mengkompensasi hipoglikemia selama 60-90 menit,
tetapi setelah munculnya kelemasan (flaccidity) dan hiporefleks, glukosa harus
diberikan dalam 15 menit. Pada hipoglikemia, pemberian glukosa biasanya akan
segera memperbaiki tampilan klinis (hitungan detik untuk pemberian per IV dan
15-30 menit untuk per NGT. Infant atau anak dengan gangguan perkembangan,
letargi, gangguan makan, muntah, kuning, apnea, hipo/hipertonia, ataksa,
gangguan perkembangan, kejang, dan gangguan kesadaran perlu dicurigai
inborn error of metabolism dan dievaluasi AGD, serum laktat, piruvat, ammonia,
dan urinalisis.
8. Inflammatory
Acute Disseminated Encephalomyelitis (ADEM) adalah penyakit demielinisasai
yang biasanya terjadi setelah infeksi atau imunisasi. Biasa terjadi pascarubeola,
rubella, varicella, herpes zoster,gondongan, ISPA atas, dan M. pneumonia.
Pasien datang dengan kesadaran menurun, kejang, dan defisit neurologis fokal.
MRI menunjukkan adanya banyak plak demielinisasi, dan bisa sampai meliputi
substansi grisea.
ASISTEN
112 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
9. Hipertermia
Info!
Pasien Vegatatif Ternyata “Sadar”
Dokter biasanya menilai pasien-pasien yang memiliki cedera otak serius ini,
tidak memiliki kesadaran akan dunia di sekitar mereka meski tampak terjaga.
Para penelitian berharap hasil kerja mereka dapat membantu mengidentifikasi
para pasien yang sesungguhnya sadar tetapi tidak bisa berkomunikasi. Laporan
ini dimuat di Computationak Biology. Dr Srivas Chennu, yang memimpin riset
mengatakan, ”Hal ini menunjukkan bahwa jaringan otak yang mendukung
kesadarandi orang dewasa sehat juga terpelihara pada beberapa orang yang
berada dalam kondisi vegetatif. “Apa itu kndisi vegetatif? Setelah cedera otak
parah, misalnya sesudah kecelakaan kendaraan bermotor atau serangan jantung
parah, beberapa orang tampak terjaga tetapi tidak merespons terhadap kondisi
di sekitar mereka. Dokter menyebut pasien-pasien ini berada dalam kondisi
vegetatif. Pasien biasanya membuka mata mereka dan melihat ke sekeliling
mereka tetapi tidak bisa bereaksi terhadap perintah atau membuat gerakan
atas kemauan sendiri. Beberapa orang tetap berada dalam kondisi ini selama
bertahun-tahun.
(Sumber:www.bbc.com)
ASISTEN 113
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
ASISTEN
114 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
Pada pasien trauma kepala, pemeriksaan kepala dan leher harus dilakukan
hati-hati jika ada kecurigaan fraktur servikal. Jika kemungkinan itu tidak ada,
maka lakukan pemeriksaan kaku kuduk dan lakukan auskultasi karotis untuk
mencari ada tidaknya bruit.
a. Pemeriksaan fisik neurologis
1) Tentukan derajat kesadaran
Menentukan derajat kesadaran dapat dilakukan secara kualitatif
maupun kuantitatif. Secara kualitatif umumnya kita menilai kesadaran
yang menurun seperti apatis, somnolesn, spoor, dan soporocomateus.
Secara kuantitatif kesadaran dapat kita nilai dengan menggunakan
Glascow coma scale. Pemeriksaan ini memiliki nilai terendah 3 dan nilai
tertinggi 15.
2) Pemeriksaan mata
Perhatikan posisi bola mata:simetris atau tidak, adakah deviasi konjugee,
bagaimana dengan pupil, adakah miosis atau midriasis atau anisokor,
perhatikan pergerakan bola mata dengan melakuka doll maneuver
atau tes kalori, jika memungkinkan lakukan funduskopi untuk melihat
adakah pupil edema, fundus hipertensi, dan pendarahan.
3) Pemeriksaan motorik
Perhatiakan apakah ada adanya hemiparesis atau kelumpuhan sesisi,
refleks fisiologi, patologis, pergerakan spontan kejang atau mioklonik,
dan reflekx movement seperti deserebrasi/dekontikasi.
ASISTEN 115
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
b. Pemeriksaan penunjang
1) Pemeriksaan gas darah
Berguna untuk melihat oksigenasi di dalam darah, juga untuk melihat
gangguan keseimbangan asam basa.
2) Pemeriksaan darah lengkap
Meliputi DPL (Darah perifer lengkap), keton, faal hati, faal ginjal, dan
elektrolit.
3) Pemeriksaan toksikologi
Dari bahan urine darah dan bilasan lambung.
4) Pemeriksaan khusus
Pungsi lumbal, CT scan kepala, EEG, EGK, foto toraks, dan foto kepala.
ASISTEN
116 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
7. Mencapai termoregulasi
Dalam tinggi pada pasien tidak sadar dapat disebabkan oleh infeksi tratus
urinarius atau pernafasan,reaksi obat,atau kerusakan pada pusat pengaturan
hipotalamik.karena kandung kemih penuh mungkin menyebabkan inkontinesia.
8. Mencegah retensi urinarius
Pasien tidak sadar baik yang kontinen atau mengalami retensi urinarius.
kandung kemih pasien di palpasi dengan sering untuk menetukan apakah ada
retensi urinarius,karena kandung kemih kemih penuh mungkinmenyebabkan
inkontinesia.
9. Meningkatkan fungsi defekasi
Abdomen dikaji untuk adanya di stensi dengan mendengar bising usus dan
mengukur lingkar abdomen dengan pita pengukur.ada resiko diare karena
infeksi,antibiotic,dan cairan hiporosmolar.
10. Meningkatkan stimulasi sensori
Stimulasi sensori kontinu di berikan untuk membantu menimbulkan
deprivasi sensori profunda untuk mempertahankan rasa irama varian dengan
mempertahankan pola makan malam dan siang yang biasanya untuk aktivitas
dan tidur.
11. Mendukung keluarga
Keluarga dari pasien tidak sadar bisa mengalami keadaan krisi di mana keluarga
dapat mengalami proses ansietas berat,menyangkat,marah,penyesalan yang
dalam,berduka dan rekonsiliasi,untuk itu keluarga perlu juga mendapatkan
dukungan moral dan psikologis agar tabah menghadapi kondisi pasien.Keluarga
pasien perlu diberi kekuatan untuk menerima kenyataan dengan memberikan
penjelasan mengenai kondisi pasien,kalau memungkinkan keluarga dilibatkan
dalam perawatan orang yang mereka cintai.
12. Memantau dan penatalaksanakan komplikasi potensial
Pneumonia,aspirasi,dan gagal pernafasan adalah komplikasi potensial pada
pasien tidak sadar sehingga pasien tidak dapat melindungi jalannya nafasnya
sendiri atau mengubah posisi,batuk,dan nafas dalam.makin lama pasien tidak
sadar,makin besar resiko pasien mengalami komplikasi pulmonal,untuk itu
perlu dilakukan pemantauan yang optimal dan penatalaksanaan dari komplikasi
yang dialami pasien.tanda vital dan fungsi pernafasan pasien dipantau dengan
ketat untuk mendeteksi adanya gagal pernafasan,pasien tidak sadar dipantau
dengan ketat untuk mendeteksi kerusakan integritas kulit.
GLASGOW COMA SCALE
Glasgow coma scale (GCS) adalah skala yang dipakai untuk menentukan atau
menilai tingkat kesadaran pasien,mulai dari sadar sepenuhnya sampai keadaan koma.
Teknik penilaian ini terdiri atas tiga penilaian terhadap respons yang ditunjukkan
oleh pasien setela diberi stimulus tertentu,yakni respons buka mata,respons motorik
terbaik,dan respons verbal. Setiap penilaian mencakup poin-poin, dimana total poin
tertinggi bernilai 15.
ASISTEN 117
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
RANGKUMAN
ASISTEN
118 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
BAB
KEBUTUHAN ELIMINASI VI
BAB VI KEBUTUHAN ELIMINASI
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
KEBUTUHAN ELIMINASI
KATA KUNCI
ASISTEN 119
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
PENDAHULUAN
ASISTEN
120 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
ASISTEN 121
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
Kandung kemih merupakan sebuah kantong yang terdiri dari otot polos
yang berfungsi sebagai tempat penampungan air seni (urine). Di dalam kandung
kemih, terdapat lapisan jaringan otot yang memanjang di tengah dan melingkar
disebutsebagai detrusor dan berfungsi untuk mengeluarkan urine. Pada dasar
kandung kemih terdapat lapisan tengah jaringan otot yang berbentuk lingkaran
bagian dalam atau disebut sebagai otot lingkaran yang berfungsi menjaga
saluran antara kandung kemih keluar tubuh.
4. Uretra
Uretra merupakan organ yang berfungsi untuk menyalurkan urine ke bagian
luar. Saluran perkemihan dilapisi membran mukosa, dimulai ari meatus uretra
hingga ginjal. Secara normal, mikroorganisme tidak ada yang bisa melewati
uretra bagian bawah, tetapi membran mukosa ini pada keadaan patologis tang
terus-menerus akan menjadikannya media baik untuk pertumbuhan beberapa
patogen.
Faktor yang mempengaruhi Eliminasi urine (BAK)Adapun faktor yang
memengaruhi eliminasi urine (BAK) antara lain sebagai berikut.
a. Diet dan Asupan (intake)
Jumlah dan tipe makanan merupakan faktor utama yang mempengaruhi
output urine (jumlah urine). Protein dan natrium dapat menentukan jumlah
urine yang dibentuk. Selain itu, minum kopi juga dapat meningkatkan
pembentukan urine.
b. Respons keinginan Awal untuk Berkrmih
Kebiasaan mengabaikan keinginan awal untuk berkemih dapat
menyebabkan urine banyak tertahan di dalam vesika urinaria, sehingga
mempengaruhi ukuran vesika urineria dan jumlah pengeluaran urine.
c. Gaya Hidup
ASISTEN
122 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
ASISTEN 123
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
Info!
Penanggulang Gangguan Eliminasi Urine BAK
Beberapa langkah penanggulanga gangguan eliminasi urine BAK antara lain
sebagai berikut:
1) Pengumpulan urine untuk bahan pemeriksaan
Mengingat tujuan pemeriksaan dengan bahan urine tersebut berbeda
beda maka dalam pengambilan atau pengumpulan urine juga dibedakan
sesuai dengan tujuannya. Cara pengambilan urine tersebut antara lain
pengambilan urine biasa, pengambilan urine steril, dan pengumpulan
selama 24 jam.
2) Pengambilan Urine Biasa
Pengambilan urine biasa merupakan pengambilan urine dengan
mengeluarkan urine secara biasa, yaitu buang air kecil. Pengambilan
urine biasanya digunakan untuk pemeriksaan kadar gula pada urine,
pemeriksaan kehamilan, dan lain-lain.
3) Pengambilan Urine Steril
Pengambilan urine steril merupakan pengambilan urine dengan
menggunakan alat steril, dilakukan dengan katererisasi atau supra
pubik yang bertujuan untuk mengetahi adanya infeksi pada uretra,
ginjal, atau saluran kemih lainnya.
ASISTEN
124 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
ASISTEN 125
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
ASISTEN
126 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
ASISTEN 127
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
ASISTEN
128 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
b. Tujuan
Melepas pasien BAK normal tanpa menggunakan kateter.
c. Persiapan
1) Sarung tangan
2) Pinset
3) Spuit
4) Betadin
5) Bengkok 2 buah
6) Plester
7) Bensin
8) Lidi waten Bengkok 2 buah
d. Prosedur
1) Memberitahu pasien.
2) Mendekatkan alat.
3) Memasang sampiran.
4) Mencuci tangan.
5) Membuka plester dengan bensin.
6) Memakai sarung tangan.
7) Mengeluarkan isi balon kateter dengan spuit.
8) Menarik kateter dan anjurkan pasien untuk tarik nafas panjang,
kemudian letakkan kateter pada bengkok.
9) Olesi area preputium (meatus uretra) dengan betadin/cairan
desinfektan.
10) Memberskan alat.
11) Melepas sarung tangan.
12) Mencuci tangan.
13) Mendokumentasikan.
3. Prosedur Perawatan Kateter
a. Definisi
Perawatan kateter adalah suatu tindakan keperawatan dalam memelihara
kateter dengan antiseptik untuk membersihkan ujung uretra dan slang
kateter bagian luar serta memepertahankan kepatenan posisi kateter.
b. Tujuan
1) Menjaga kebersihan saluran kencing.
2) Mempertahankan kepatenan (fiksasi) kateter.
3) Mencegah terjadinya infeksi.Mengendalikan infeksi.
c. Persiapan alat dan bahan. Sarung tangan steril
1) Pengalas
2) Bengkok
3) Lidi waten steril
4) Kapas steril
5) Antiseptik (betadin)
6) Aquadest/air hangat
7) Korentang
8) Plester
ASISTEN 129
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
9) Gunting
10) Bensin/alcohol
11) Pinset
12) Kantong sampah
d. Pelaksanaan
1) Siapkan alat dan bahan.
2) Beritahu pasien maksud dan tujuan tindakan.
3) Dekatkan alat dan bahan yang sudah disiapkan.
4) Pasang tirai atau gorden yang ada.
5) Cuci tangan.
6) Oles bensin pada plester dan buka dengan pinset
7) Buka balutan pada kateter.
8) Pakai sarung tangan steril.
9) Perhatikan kebersihan dan tanda-tanda infeksi dari ujung penis serta
kateter.
10) Oles ujung uretra dan kateter memakai kapas steril yang telah dibasahi
dengan aquadest atau air hangat dengan arah menjahui uretra.
11) Oles ujung uretra dan kateter memekai lidi waten+betadin dengan arah
menjahui uretra.
12) Balut ujung penis dan kateter dengan kasa steril kemudian plester.
13) Posisikan kateter ke arah perut dan plester.
14) Rapikan klien dan berikan posisi yang nyaman bagi pasien.
15) Kembalikan alat ketempatnya.
16) Cuci tangan.
17) Dokumentasikan tindakan.
Kateter merupakan benda asing pada uretra dan buli-buli, bila tidak dirawat
dengan baik akan menimbulkan komplikasi serius. Hal-hal yang perlu
diperhatikan untuk merawat kateter menetap:
a. Banyak minum, urine cukup sehingga tidak terjadi kotoran yang bisa
mengendap dalam kateter.
b. Mengosongkan urine bag secara teratur.
c. Tidak mengankat urine bag lebih tinggi dari tubuh penderita agar urine tidak
mengalir kembali ke buli-buli.
d. Membersihkan darah, nanah, secret periuretra, dan mengolesi kateter
dengan antiseptik secara berkala.
e. Ganti kateter palingtidak 2 minggu sekali.
4. Prosedur Irigasi Kateter
a. Definisi
Irigasi kateter adalah pencucian kateter urine untuk mempertahankan
kepatenan kateter urine menetap dengan larutan steril yang diprogramkan
oleh dokter. Hal itu karena darah, pus, atau sediment dapat terkumpul didalam
selang dan menyebabkan distensi kandung kemih serta menyebabkan urine
tetap berada ditempatnya.
ASISTEN
130 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
b. Tujuan
1) Untuk mempertahankan kepatenan kateter urine
2) Mencegah terjadinya distensi kandung kemih karena adanya
penyumbatan kateter urine, misalnya oleh darah dan pus.
3) Untuk membersihkan kandung kemih
4) Untuk mengobati infeksi local
c. Perencanaan
1) Cuci tangan
2) Siapkan alat: sarung tangan bersih, larutan irigasi steril, selang irigasi,
klem, tiang infuse, sweb anti septic, dan alas.
d. Implementasi
1) Identifikasi klien.
2) Jelaskan rosedur dan tujuan kepada klien.
3) Cuci tangan dan kenakan sarung tangan.
4) Pasang sampiran dan atur pencahayaan.
5) Kaji abdomen bagian bawah untuk melihat adanya distensi.
6) Atur posisi klien, missal dorsal recumbent untuk wanita bila mampu,
jika tidak posisi supine.
7) Pasang alas dibawah kateter.
8) Keluarkan urine dari urine bag kedalam wadah.
9) Dengan menggunakan teknik a septic masukkan ujung selang irigasi
kedalam larutan irigasi.
10) Tutup klem pada slang dan gantung larutan irigasi pada tiang infuse.
11) Buka klem dan biarkan larutan mengalir melalui slang, pertahankan
ujung selang tetap steril, tutup klem.
12) Dinfeksi porta irigasi pada kateter berlumen 3 dan sambungkan ke
slang irigasi.
13) Pastikan kantung drainase dan slang terhubung kuat ke pintu masuk
drainase pada kateter berlumen 3.
14) Kateter tertutup continues intermitten: buka klem irigasi dan biarkan
cairan yang diprogramkan mengalir memasuki kandung kemih (100 ml
adalah jumlah yang normal pada orang dewasa). Tutup selang irigasi
selama 20-30 menit dan kemudian buka klem slang drainase.
15) Kateter tertutup continous hitung kecepatan tetesan larutan irigasi
(slow rate 10-20 tetes/menit, fast rate 20-40 rate/menit) dan periksa
volume drainase didalam kandung drainase. Pastkan bahwa slang
drainase paten dan hindari lekukan slang.
16) Buka sarung tangan dan atur posisi nyaman kilen.
17) Bereskan semua peralatan dan cuci tangan dengan air mengalir.
e. Evaluasi
1) Kaji respons pasien terhadap prosedur.
2) Jumlah dan kualitas drainase.
3) Catat jumlah irigasi yang digunakan intake dan output.
ASISTEN 131
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
f. Dokumentasi
1) Catat tanggal, dan waktu pemberian irigasi.
2) Catat jumlah intake dan output drainase.
3) Catat keluhan pasien jika ada.
4) Nama perawan dan tanda tangan.
ASISTEN
132 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
ASISTEN 133
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
Defekasi merupakan proses pengosonga usus yang sering disebut buang air besar.
Terdapat dua pusat yang menguasai refleks untuk defekasi, yang terletak di medulla
dan sum-sum tulang belakang apabila terjadi rangsangan para simpatis, sphincter
anusbagian dalam akan mengendur dan usus besar menguncup. Refleks defekasi
dirangsang untuk buang air besar, kemudian sphincter anus bagian luar yang
diawasi oleh system saraf simpatis, setiap waktu mengendur atau menguncup.
Selama defekasi berbagai otot lain membantu proses itu, seperti otot dinding
perut, diafragma, dan otot-otot dasar pelvis.
Secara umum, terdapat dua macam refles yang membantu proses defekasi, yaitu
refleks defekasi intrinstik dan refleks defekasi parasimpatis. Refleks defekasi
intrinstik dimulai dari adanya zat sisa makasan (feses) di dalam rectum sehngga
terjadi distensi kemudian fleksus mesenterikus merangsang gerakan peristaltik
dan akhirnya feses sampai di anus. Lalu, pada saat sphincter internal relaksasi, maka
terjadilah proses defekasi. Sementara itu, refleks defekasi parasintetis dimulai dari
adanya pross dalam rectum yang merangsang syaraf rektum ke spinal cord dan
merangsang ke kolon desenden, kemudian sigmoid, lalu ke rektum dengan geraka
peristaltic dan akhirnya terjadi relaksasi sphincter internal, maka terjadilah proses
defekasi saat sphincter internal berelaksasi. Feses terdiri atas sisa makanan seperti
selurosa yang tidak direncanaka dan zat makanan lain yang seluruhnya tidak
dipakai oleh tubuh, berbagai macam mikroorgaisme, sekresi kelenjar usus, pigmen
empedu, dan usus kecil.
ASISTEN
134 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
ASISTEN 135
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
ASISTEN
136 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
MATERI PEMBELAJARAN
e. Memberikan Gliserin
Memberikan gliserin merupakan tindakan memasukkan cairan gliserin ke
dalam poros usus dengan menggunakan spuit gliserin. Hal ini dilakukan
untuk merangsang peristalting usus, sehingga pasien dapat buang air besar.
f. Mengeluarkan Feses dengan Jari
Rektum pasien untuk mengambil atau menghancurkan feses sekaligus
mengeluarkannya.
RANGKUMAN
ASISTEN 137
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
TUGAS MANDIRI
ASISTEN
138 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
A. Berikan tanda silang (x) pada salah satu huruf a,b,c,d dan e, di depan jawaban
yang benar.
1. Lidah dapat menjadi ancaman obstruksi jalan nafas persial maupun total pada
pasien okoam.koma yang menyusun lidah adalah…
a. otot lurik
b. otot polos
c. otot campuran
d. otot seran lintang
e. otot polos dan lurik
2. Refleks pertahanan tubuh yang terdapat pada jalan nafas bagian atas adalah…
a. refleks bersin
b. refleks batuk
c. refleks muntah
d. refleks sendawa
e. refleks menelan
3. berikut ini yang bukan merupakan istilah tingkat kesadaran manusia adalah…
a. sopor
b. apatis
c. bleeding
d. somnolen
e. composmentis
4. pasien tidak dapat merespons terhadap stimulus verbal dan tidak sadar akan
dirinya dan lingkungan sekitar,tetapi dapat membuka matanya secara spontan
atau setelah diberi stimulus tertentu.maka keadaan pasien tersebut adalah…
a. koma
b. vegetatif
c. otak mati
d. sadar minimal
e. sindron terkunci
5. Tingkat kesadaran berdasarkan teori GCS tingkat kesadaran nomer 3, maka
keadaaan pasien tertentu tersebut…
a. koma
b. sopor
c. apatis
d. somnolen
e. semikoma
6. Vegetatif permanen pada pasien non-trauma terjadi apabila pasien sudah
mengalami masa vegetatif selama…
a. 1 bulan
b. 3 bulan
c. 1 tahun
d. lebih dari 3 bulan
e. lebih dari 3 tahun
ASISTEN 139
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GENAP
ASISTEN
140 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GENAP
ASISTEN 141
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GENAP
21. Keadaan individu yang mengalami atau berisiko sering mengalami pengeluaran
feses dalam bentuk cair disebut….
a. diare
b. kembung
c. konstipasi
d. hemerroid
e. inkontinesia usus
22. Keadaan individu yang mengalami perubahan kebiasaan dari proses defekasi
normal,sehingga mengalami proses pegeluaran feses tidak disadari disebut….
a. diare
b. kembung
c. konstipasi
d. hemerroid
e. inkontinesia usus
23. Keadaan penuh udara di dalam perut karena pengumpulan gas berlebihan di
dalam lambung atau usus disebut….
a. diare
b. lambung
c. hemerroid
d. konstipasi
e. inkoninesia usus
24. Keadaan terjadinya pelebaran vena di daerah anus sebagai akibat
peningkatan tekanan di daerah anus yang dapat disebabkan karena konstipasi,
peregangansaat defekasi, dan lain-lain disebut….
a. diare
b. kembung
c. konstipasi
d. hemerroid
e. inkontinesia usus
25. Massa feses karena dilipatkan rectum yang diakibatkan oleh retensi dan
akumulasi materi feses yang berkepanjangan disebut….
a. diare
b. kembung
c. konstipasi
d. fecal impaction
e. inkontinesia usus
ASISTEN
142 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
ASISTEN 143
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
GLOSARIUM
GLOSARIUM
ASISTEN
144 KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
GLOSARIUM
ASISTEN 145
KEPERAWARAN
KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
RiwayatPekerjaan/Profesi
Guru SMK SABILILLAH GONDANGWETAN PASURUAN
ASISTEN
146 KEPERAWARAN