SKRIPSI
Oleh :
NOVIE MAYNITASARI A.
NPM. 12142011272
Oleh :
NOVIE MAYNITASARI A.
NPM. 12142011272
i
ii
iii
iv
v
PROGRAM STUDI S.1 KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN
DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
Novie Maynitasari A.
12142011272
Setiap orang berhak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan agar dapat hidup sehat.
Jaminan Kesehatan Nasional memungkinkan membantu dalam pengembangan diri
manusia memenuhi hal-hal tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
antara pengetahuan dan tingkat pendidikan dengan minat keikutsertaan masyarakat
menjadi peserta JKN mandiri di Puskesmas Cempaka Banjarmasin. Metode penelitian ini
adalah analitik korelasi, dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini pasien
umum di Puskesmas Cempaka Banjarmasin. Sampel berjumlah 93 orang. Teknik
pengumpulan data dengan teknik purposive sampling dengan analisa uji statistik
spearman rho.
Hasil penelitian diperoleh nilai (p=0,000) < (α=0,05), maka hipotesis diterima, ini berarti
ada hubungan pengetahuan dengan minat keikutsertaan masyarakat menjadi peserta JKN
mandiri di Puskesmas Cempaka Banjarmasin. Dan Hasil uji statistik diperoleh nilai
(p=0,000) < (α=0,05), maka hipotesis diterima, ini berarti secara statistik ada hubungan
tingkat pendidikan dengan minat keikutsertaan masyarakat menjadi peserta JKN mandiri
di Puskesmas Cempaka Banjarmasin.
vi
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT penulis haturkan atas segala
rahmat, taufiq, hidayah dan karunia-Nya yang tiada pernah terhenti tercurahkan,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, dengan judul “Hubungan
Pengetahuan Dan Tingkat Pendidikan Dengan Minat Keikutsertaan Masyarakat
Menjadi Peserta JKN Mandiri Di Puskesmas Cempaka Banjarmasin”. Sholawat
dan salam selalu tercurah untuk junjungan kita Nabi Muhammad SAW serta para
pengikut beliau hingga akhir kiamat kelak.
Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karenanya segala bentuk saran dan masukan yang bersifat
membangun sangat penulis harapkan, semoga pada penulisan berikutnya akan
diperoleh hasil yang lebih baik. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada :
vii
5. Bapak Sukamto, SKM., M.Kes selaku pembimbing II yang telah bersedia
meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan dalam penyelesaian
skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu dosen pengajar yang selama ini banyak memberikan bekal
pengetahuan kepada penulis.
7. Kepada Kedua Orang Tua saya tercinta (Ayah : Abassosiady dan Ibu : Nega
Wati yang selalu mendo’akan dan memberikan dukungan baik dalam bentuk
materil maupun non materil untuk keberhasilan penulis.
8. Orang terdekat (Azir, Rahma, Sari, Wiwin, Sri, Rizal, Haryo, dan Apri)
serta teman-teman mahasiswa/i Program Ners A-S1 Keperawatan
khususnya kelas D yang selalu hadirkan semangat, motivasi dan inspirasi.
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL.................................................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ....................................................................... iii
PERNYATAAN ORISINALITAS PENELITIAN .................................................... iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...................................................... v
ABSTRAK ................................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR ............................................................................................... vii
DAFTAR ISI .............................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xiii
ix
2.2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan ...................... 43
2.2.5 Kriteria Pengetahuan .................................................................. 44
2.3 Pendidikan ......................................................................................... 44
2.3.1 Definisi ....................................................................................... 44
2.3.2 Ruang Lingkup Pendidikan ........................................................ 45
2.3.3 Tingkatan dan Jenjang Pendidikan ............................................. 49
2.4 Minat ..................................................................................................... 51
2.4.1 Definisi ........................................................................................ 51
2.4.2 Fungsi Minat ............................................................................... 52
2.4.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat ................................. 53
2.4.4 Cara Mengukur Minat ................................................................ 55
2.5 Hubungan Pengetahuan dan Tingkat Pendidikan dengan Minat
Kepersetaan JKN Mandiri ................................................................... 60
2.6 Kerangka Teori ..................................................................................... 61
2.7 Kerangka Konsep ................................................................................. 61
2.8 Hipotesis Penelitian ............................................................................. 62
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 8 Hasil SPSS Uji Spearman rho, tabel univariat dan bivariate
xiii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
Salah satu bentuk keikutsertaan pemerintah dalam hal ini yakni adanya
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) seperti program BPJS. Program JKN
hadir dalam pelayanan kesehatan karena perintah peraturan perundang-
undangan. Peraturan perundangan mengatur dengan rinci tujuan, prinsip,
para pelaku, dan tata kelola JKN dalam satu kesatuan sistem
penyelenggaraan program jaminan sosial, yaitu Sistem Jaminan Sosial
Nasional. Penetapan hal-hal tersebut melalui proses penetapan kebijakan
publik (UU SJSN, 2004).
Puskesmas dalam sistem JKN/ BPJS memiliki peran yang besar kepada
peserta BPJS kesehatan. Apabila pelayanan puskesmas yang diberikan
baik maka akan semakin banyak peserta BPJS yang memanfaatkan
pelayanan kesehatan, namun dapat terjadi sebaliknya jika pelayanan
dirasakan kurang memadai (Hasbi, 2012).
pengetahuan masyarakat juga menjadi rendah dan minim. Maka dari itu
diwajibkan kepada petugas kesehatan agar dapat menjangkau masyarakat-
masyarakat yang berada didaerah terpencil seperti pedesaan sehingga
mudah mendapatkan pelayanan kesehatan dengan jaminan kesehatan yang
diberikan oleh pemerintah di Negara tersebut (Babatunde et al, 2015).
Seperti yang telah kita ketahui China adalah Negara dengan penduduk
terpadat nomor satu di dunia. Semakin banyaknya penduduk maka
kebutuhan pun akan semakin meningkat, antara lain kebutuhan akan
kesehatan. Dengan adanya kebutuhan ini dan guna mensejahterakan
seluruh masyarakatnya, China melakukan perluasan cakupan jaminan
kesehatan/asuransi kesehatan serta meningkatkan pelayanan kesehatan
dasar masyarakat guna tercapai derajat kesehatan yang optimal di
Negaranya. Maka dari itu tenaga kesehatan dan asuransi kesehatan harus
aktif, sehingga seluruh masyarakat dapat ikut serta dalam program
asuransi kesehatan tersebut dan mendapatkan haknya didalam memperoleh
pelayanan kesehatan (Yu Wang et al, 2012).
Minat adalah suatu kecenderungan dari dalam individu untuk tertarik pada
sesuatu objek sehingga menyenangi objek tersebut, semakin kuat
hubungan tersebut maka semakin besar minatnya. Minat biasanya
ditunjukkan melalui pernyataan yang menunjukan lebih menyukai suatu
hal dan dapat dinyatakan dalam bentuk partisipasi dalam aktivitas yang
diminatinya, disini terlihat bahwa minat merupakan motivator yang kuat
untuk melakukan aktivitas (Sandjaja, 2005).
Penelitian yang dilakukan oleh Shari Agustina Tanjung & Yuli Asnaeni
(2015) di Puskesmas Mergangsan Yogayakarta juga membenarkan adanya
hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan tingkat pendidikan
masyarakat dengan sikap kepersetaan menjadi peserta JKN, khususnya
peserta JKN mandiri.
8
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
13
14
Pasal 28H
Pasal 34
menerima upah;
d. dikelola dengan prisip nirlaba, artinya pengelolaan
dana digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan
peserta dan setiap surplus akan disimpan sebagai
dana cadangan dan untuk peningkatan manfaat dan
kualitas layanan.
a. Manfaat Medis
Manfaat medis tidak terikat besaran iuran. Seluruh
Peserta JKN berhak atas manfaat medis yang sama
sesuai dengan kebutuhan medisnya. Manfaat medis
mencakup penyuluhan kesehatan, konsultasi,
pemeriksaan penunjang diagnostik, tindakan medis
dan perawatan, transfusi, obat-obatan, bahan medis
habis pakai, rehabilitasi medis, pelayanan kedokteran
forensik serta pelayanan jenazah. Manfaat medis
diberikan secara berjenjang, yaitu pelayanan
kesehatan non spesialistik diberikan di fasilitas
kesehatan tingkat pertama dan pelayanan kesehatan
spesialistik dan sub-spesialistik diberikan di fasilitas
kesehatan tingkat lanjutan (PERPRES No.12 Pasal 20
23
Tahun 2013).
2.2 Pengetahuan
2.2.1 Definisi
Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu
seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata,
hidung, telinga, dan sebagainya). Dengan sendirinya, pada waktu
penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat
dipengaruhi intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek.
Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui indera
pendengaran (telinga), dan indera penglihatan (mata)
(Notoatmodjo, 2005).
37
(Notoatmodjo, 2005).
38
j. Deduksi
Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari
pernyataan-pernyataan yang umum ke khusus.
Aristoteles mengembangkan cara berpikit deduksi ini
kedalam suatu cara yang disebut “silogisme”.
Silogisme berlaku bahwa sesuatu yang dianggap
benar secara umum pada kelas tertentu, berlaku juga
kebenarannya pada semua peristiwa yang terjadi pada
setiap yang termasuk dalam kelas itu.
b. Sosial Budaya
Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat
mempengaruhi dari sikap dalam menerima informasi.
2.3 Pendidikan
2.3.1 Definisi
Secara universal pendidikan dapat didefinisikan sebagai suatu cara
untuk mengembangkan keterampilan, kebiasaan dan sikap-sikap
yang diharapkan dapat membuat seseorang menjadi warga Negara
yang baik, tujuannya untuk mengembangkan atau mengubah
kognisi, afeksi dan konasi seseorang (Syarif, 2008).
i. Waktu belajar
Pendidikan formal diberikan menurut jadwal tertentu
yang telah ditetapkan. Jam mulai masuk dan jam
selesai sekolah serta waktu setiap pelajaran ditentukan
secara formal. Guru dituntut harus berpegang teguh
pada jadwal itu untuk menjamin agar tiap mata
pelajaran diberikan alokasi waktu yang telah
ditetapkan oleh pihak yang berwenang.
j. Uniformitas
Pendidikan formal memiliki unoformitas tertentu di
setiap negara yaitu meliputi uniformitas dalam
penyelenggaraannya, metode pengajaran, bahan
pelajaran, pengalokasian waktu untuk tiap mata
pelajaran, evaluasi, kenaikan kelas, ujian, syarat untuk
menjadi tenaga pengajar, gaji guru, penerimaan murid
baru dan hal-hal lain yang juga terkait (Hadikusumo,
1996:26-27).
2.4 Minat
2.4.1 Definisi
Menurut Sardiman (2011: 76), minat diartikan sebagai “suatu
kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti
sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan
atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri”. Oleh karena itu, apa yang
dilihat seseorang sudah tentu akan membangkitkan minatnya
sejauh apa yang dilihat itu mempunyai hubungan dengan
kepentingannya sendiri.
3) Pendidikan
Faktor pendidikan sangat mempengaruhi minat seseorang
dalam hal apapun. Semakin tinggi dan semakin formal tingkat
pendidikan yang dimiliki seseorang maka semakin besar pula
minat orang tersebut untuk melakukan suatu kegiatan/ minat
orang tersebut terhadap suatu benda.
4) Situasional
Faktor ini terdiri dari orang-orang dan lingkungan yang ada
disekitar orang tersebut. Jadi lingkungan dan masyarakat
sangat berpengaruh terhadap minat seseorang pada suatu hal.
Misalnya, seseorang yang tinggal disekitar perpustakaan
daerah dan orang-orang disekitar perpustakaan daerah tersebut
senang membaca buku di perpustakaan itu maka orang ini akan
suka juga dengan kegiatan membaca.
5) Keadaan psikis
Keadaan psikis yang mempunyai pengaruh paling besar
terhadap minat adalah kecemasan. Kecemasan merupakan
suatu respon terhadap stres, seperti putusnya suatu hubungan
yang penting atau bencana yang mengancam jiwa. Kecemasan
juga bisa merupakan suatu reaksi terhadap dorongan seksual
atau dorongan agresif yang tertekan, yang bisa mengancam
pertahanan psikis yang secara normal menngendalikan
dorongan tersebut. Pada keadaan ini, kecemasan menunjukkan
adanya pertentangan psikis. Kecemasan bisa timbul secara
mendadak atau secara bertahap selama beberapa menit, jam
atau hari. Kecemasan bisa berlangsung selama beberapa detik
sampai beberapa tahun. Beratnya juga bervariasi, mulai dari
rasa cemas yang hampir tidak tampak sampai letupan
kepanikan.
55
c. Konsep Diri
Konsep diri manusia juga memiliki peran dalam
pemenuhan kebutuhan dasar. Konsep diri yang positif
memberikan makna dan keutuhan (wholeness) bagi
seseorang. Konsep diri yang sehat dapat menghasilkan
perasaan dan kekuatan positif dalam diri seseorang.
Orang yang beranggapan positif terhadap dirinya
sendiri akan mudah berubah, mudah mengenali
kebutuhannya, dan mengembangkan cara hidup yang
sehat sehinggga mudah memenuhi kebutuhan
dasarnya.
d. Tahap Perkembangan
Sejalan dengan meningkatnya usia, manusia akan
mengalami perkembangan. Berbagai fungsi organ
tubuh akan mengalami proses kematangan dengan
aktivitas yang berbeda pada setiap tahap
perkembangan. Setiap tahap perkembangan tersebut
memiliki pemenuhan kebutuhan yang berbeda pula,
baik kebutuhan biologis, psikologis, sosial, maupun
spiritual.
Setiap orang mempunyai kebutuhan dasar yang sama,
walaupun masing-masing memiliki latar belakang sosial,
budaya, persepsi, dan pengetahuan yang berbeda. Manusia
akan memenuhi kebutuhan dasarnya sesuai dengan tingkat
prioritas masing-masing. Kebutuhan dasar yang harus
segera dipenuhi adalah kebutuhan dasar dengan tingkat
prioritas yang paling tinggi/utama.
Kebutuhan dasar umumnya harus dipenuhi, tetapi
sebagian dari kebutuhan tersebut dapat ditunda. Adanya
keinginan untuk memenuhi kebutuhan dasar, yang
dipengaruhi oleh stimulus internal maupun eksternal.
57
a. Observasi
Pengukuran minat dengan menggunakan metode
observasi mempunyai suatu keuntungan karena dapat
mengamati minat dalam kondisi yang wajar, jadi tidak
dibuat-buat. Observasi dapat dilakukan dalam setiap
situasi, baik di dalam gedung maupun di luar gedung.
Pencatatan hasil observasi dapat dilakukan selama
observasi berlangsung. Observasi dilakukan terhadap
beberapa orang berdasarkan data yang telah
terkumpulkan sebelumnya.
b. Interview
Pelaksanaan interview sebaiknya dilakukan dalam
situasi yang tidak formal, sehingga lebih santai dan
bebas. Penggunaan metode interview memerlukan
waktu yang cukup lama untuk mengumpulkan data.
Dengan metode interview peneliti harus memikirkan
tentang pelaksanaannya, karena menyebarkan angket
kepada responden dan menghendaki jawaban tertulis,
lebih mudah jika dibandingkandengan mengorek
jawaban tertulis, lebih mudah jika dibandingkan
dengan mengorek jawaban responden dengan bertatap
muka.
c. Kuesioner
Sebagian besar penelitian dilakukan dengan
menggunakan metode kuesioner sebagai pengumpul
data. Kuesioner atau angket memang mempunyai
banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpul data.
Penggunaan metode kuesioner akan menjadi baik asal
cara dan pengadaannya mengikuti persyaratan yang
telah digariskan dalam penelitian. Hal-hal yang perlu
diperhatikan sebelum penyusunan kuesioner adalah:
60
Faktor Internal :
a. Aspek fisiologi
b. Aspek psikologis
Faktor eksternal :
a. Aspek lingkungan
sosial
b. Aspek non
lingkungan sosial
(Muhibbin Syah, 2010)
Tumbuhnya
Faktor internal :
minat dalam diri
a. Pendidikan
seseorang
b. Pengetahuan
c. Keadaan psikis
Faktor eksternal :
a. Status ekonomi
b. Situasional
(Hurlock dalam Andriyani,
2013)
62
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak Diteliti
METODE PENELITIAN
63
64
Adapun definisi operasional dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel
3.1 sebagai berikut:
Definisi
Variabel Parameter Alat Ukur Skala Hasil Ukur
Operasional
Independen: Kemampuan Responden Kuesioner Ordinal 1: Baik
Pengetahuan responden bisa menjawab (9-13)
untuk tentang : 2: Cukup
mengingat Pengertian (5-8)
kembali Tujuan 3: Kurang
tentang Manfaat (0-4)
Jaminan Keperseta-
Kesehatan an
Nasional Pelayanan
(JKN).
( )
3.3.3 Sampling
Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel menggunakan
metode purposive sampling. Pengambilan sampel disesuaikan
dengan kriteria inklusi yang sudah ditentukan peneliti. Peneliti
mulai melakukan penelitian di Puskesmas Cempaka Banjarmasin
dengan menunggu diruang tunggu pasien di loket umum, apabila
seseorang tersebut termasuk kedalam kriteria inklusi peneliti, maka
orang tersebut ditanyakan apakah bersedia menjadi responden
penelitian, apabila sudah menyetujui menjadi responden penelitian
maka orang tersebut diambil menjadi sampel penelitian dengan
menandatangi surat persetujuan menjadi responden penelitian,
begitu seterusnya sampai jumlah sampel penelitian terpenuhi yakni
93 orang.
= =4
Jumlah 13
69
3.5.2.2Tingkat Pendidikan
Variabel tingkat pendidikan dilihat berdasarkan pendidikan
terakhir responden yang dijawab dengan memberikan
checklist pada lembar identitas responden, dengan kategori
sebagai berikut:
a. Pendidikan Tinggi (Diploma-Perguruan Tinggi)
b. Pendidikan Menengah (SMP-SMA)
c. Pendidikan Rendah (SD)
3.5.2.3 Minat Kepersetaan Jaminan Kesehatan Nasional
Untuk pertanyaan minat masyarakat menjadi peserta
Jaminan Kesehatan Nasional Mandiri (JKN Mandiri) ada
15 pertanyaan, pertanyaan terdiri dari pertanyaan positif
dan negatif. Untuk pertanyaan positif, responden akan
mendapat nilai “0” bila menjawab “SANGAT TIDAK
SETUJU”, nilai “1” bila menjawab “TIDAK SETUJU”,
mendapat nilai “2” bila menjawab “SETUJU” dan
mendapat nilai “3” bila menjawab “SANGAT SETUJU”.
Dan untuk pertanyaan negatif, responden akan mendapat
nilai “3” bila menjawab “SANGAT TIDAK SETUJU”,
mendapat nilai “2” bila menjawab “TIDAK SETUJU”,
mendapat nilai “1” bila menjawab “SETUJU”, dan
mendapat nilai “0” bila menjawab “SANGAT SETUJU”.
Cara perhitungan dengan melihat jumlah skor:
Nilai tertinggi = ∑item pertanyaan x skor tertinggi
= 15 x 3
= 45
Nilai terendah = ∑item pertanyaan x skor terendah
= 15 x 0
=0
Nilai Range :
= = 15
70
P= x 100%
Keterangan :
P = Persentasi
f = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya
N = Number of cases (jumlah frekuensi/banyaknya
kasus)
(Sudijono, A. 2008).
Tabel univariat terdiri dari tabel lokasi tempat
penelitian, tabel karakteristik responden, tabel
pengetahuan masyarakat, tabel tingkat pendidikan
masyarakat dan tabel minat masyrakat menjadi peserta
JKN mandiri.
76
79
80
Batas
No Kelurahan
Wilayah
Pencapaian
No Kegiatan Target (dalam tahun
2015)
Dari tabel data 4.5 diatas terlihat bahwa masih banyak kunjungan
pasien yang belum menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional.
Ini terbukti dengan melihat total kunjungan umum dikurangi
kunjungan peserta BPJS, sebanyak itulah masyarakat yang masih
belum menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional.
83
Apa yang telah dan sedang kita alami akan ikut membentuk dan
mempengaruhi penghayatan kita terhadap stimulus sosial.
Middlebrook mengatakan bahwa tidak adanya pengalaman sama
sekali dengan suatu objek psikologis cenderung akan membentuk
sikap negatif terhadap objek tersebut, begitu pula sebaliknya.
Namun, dari hasil penelitian ini pada pengetahuan baik masih ada
responden yang minatnya sedang yaitu sebanyak 5 orang (17,2%),
hal ini dikarenakan walaupun mengetahui tentang JKN tetapi untuk
menjadi peserta masih memiliki pertimbangan untuk mengambil
keputusan yang dipengaruhi oleh faktor lain seperti situasional dan
keadaan psikis. Situasional maksudnya adalah keadaan lingkungan
responden tersebut banyak mengatakan bahwa tidak membutuhkan
JKN apabila mampu membiayai dengan uang tabungan sendiri.
Dan keadaan psikis maksudnya responden merasa mereka tidak
sering mengalami sakit sehingga jika menjadi peserta JKN iuran
uang yang dibayar akan sia-sia.
Dari hasil dan teori diatas peneliti berpendapat bahwa semakin baik
pengetahuan seseorang terhadap suatu program maka akan semakin
tinggi minat masyarakat. Karena ketika masyarakat telah
101
Adapun hal-hal yang menjadi keterbatasan pada penelitian ini antara lain:
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
5.2.1 Responden/Masyarakat
107
108
Azwar, S. (2011). Sikap dan Perilaku. Dalam: Sikap Manusia Teori dan
Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Blanchard, P.N. & Thacker, J.W. (2010). Effective Training: Systems, Strategies,
and Practices. New Jersey: Pearson Education
109
110
Luhan, Mc. (2009). Informasi Sebagai Sumber Informasi. Di unduh pada tanggal
29 juli 2016 dari http://www.kompas.com
Purwandari & Maharani. (2015). Analisis Sikap Pekerja Informal Non PBI Yang
Belum Terdaftar Program Jaminan Kesehatan Nasional di Kabupaten
Brebes. Unnes Journal of Public Health. Vol. 4 nomor 2 Hal.84-91
Sandjaja, S. (2005). Pengaruh Motivasi, Dukungan Orang Tua dan Asal Sekolah
Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Pada Siswa Kelas II
Ma Al-Asror Patemon Gunung Pati Semarang. Skripsi Jurusan Pendidikan
Ekonomi Universitas Negeri Semarang
Sardiman. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada
Shanmada, S., Farida, K. & Siti, S. (2012). Hubungan Tingkat Pendidikan Orang
Tua Dengan Minat Orang Tua Menyekolahkan Anaknya Keperguruan
Tinggi Di Sma Xaverius Ii Kota Jambi. Skripsi Universitas Jambi. Di
unduh pada tanggal 2 Agustus 2016
113
Wawan & Dewi. (2010). Teori dan Pengukuran Perilaku Manusia. Yogyakarta:
Nuha Medika
Yu Wang., Yan Jiang., Yang li., Xiaojun Wang., Chi Ma., & Shuangge Ma.
(2013). Health Insurance Utilization and Its Impact: Observations from the
Middle-Aged and Elderly in China. PLoS ONE 8(12): e80978.
doi:10.1371/journal.pone.0080978
110
111
112
PERMOHONAN UNTUK MENJADI RESPONDEN
Kepada : Yang terhormat Bapak/Ibu responden
Dengan Hormat,
Hormat saya,
Novie Maynitasari A.
LEMBAR PERSETUJUAN
Inisial :
Umur :
Banjarmasin, 2016
Responden
LEMBAR KUESIONER
No. Responden ……
Indentitas Responden:
NO PERNYATAAN SS S TS STS
N Kegiatan November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus
o 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Memilih dan
mengajukan
topik judul
2 Studi
pendahuluan
3 Menyusun
proposal
4 Seminar
proposal
5 Revisi
proposal
6 Uji validitas,
dan Uji
Layak Etik
7 Pelaksanaan
penelitian
8 Penyusunan
laporan
9 Seminar
skripsi
Banjarmasin, Agustus 2016
Peneliti
Novie Maynitasari A.
Rekapitulasi Data
JUMLAH
NO. JENIS STATUS
UMUR PENDIDIKAN PEKERJAAN ANGGOTA PENGETAHUAN MINAT
RESP KELAMIN PERKAWINAN
KELUARGA
1 42 Laki-Laki SMP Wiraswasta Menikah 5 Kurang Rendah
2 26 Perempuan D3 Swasta Belum Menikah 1 Baik Tinggi
3 38 Laki-Laki SMA Wiraswasta Menikah 5 Cukup Sedang
4 40 Perempuan SMA Swasta Menikah 4 Baik Tinggi
5 51 Perempuan SMA Swasta Menikah 6 Cukup Sedang
6 25 Laki-Laki D3 Wiraswasta Belum Menikah 1 Baik Tinggi
7 23 Perempuan D3 Swasta Belum Menikah 1 Baik Sedang
8 39 Laki-Laki S1 Wiraswasta Menikah 5 Baik Tinggi
9 32 Perempuan SMA Wiraswasta Menikah 4 Cukup Sedang
10 22 Perempuan SMK Swasta Belum Menikah 1 Cukup Sedang
11 25 Perempuan S1 Wiraswasta Belum Menikah 1 Baik Tinggi
12 28 Perempuan D3 Wiraswasta Menikah 3 Cukup Sedang
13 24 Perempuan D3 Swasta Belum Menikah 1 Baik Tinggi
14 25 Perempuan S1 Swasta Belum Menikah 1 Baik Tinggi
15 26 Perempuan SD Swasta Menikah 2 Kurang Sedang
16 20 Laki-Laki SMA Swasta Belum Menikah 1 Cukup Sedang
17 28 Perempuan SMA Wiraswasta Menikah 3 Cukup Sedang
18 34 Laki-Laki SMP Wiraswasta Menikah 4 Kurang Rendah
19 40 Laki-Laki SMA Swasta Menikah 4 Cukup Sedang
20 40 Laki-Laki SMA Swasta Menikah 4 Cukup Sedang
21 35 Laki-Laki SMP Swasta Menikah 4 Kurang Rendah
22 39 Laki-Laki D3 Wiraswasta Menikah 4 Baik Tinggi
23 38 Laki-Laki SMP Wiraswasta Menikah 4 Kurang Sedang
24 40 Laki-Laki SMA Swasta Menikah 5 Cukup Sedang
25 32 Perempuan SMP Wiraswasta Menikah 4 Kurang Rendah
26 35 Perempuan S1 Wiraswasta Menikah 4 Baik Tinggi
27 37 Laki-Laki SMA Wiraswasta Menikah 5 Cukup Sedang
28 35 Laki-Laki SMK Swasta Menikah 4 Cukup Sedang
29 28 Perempuan SMA Swasta Menikah 3 Cukup Sedang
30 32 Perempuan SMP Wiraswasta Menikah 4 Kurang Rendah
31 27 Laki-Laki SMA Wiraswasta Belum Menikah 1 Cukup Sedang
32 35 Laki-Laki D3 Wiraswasta Menikah 4 Baik Tinggi
33 34 Laki-Laki SMA Swasta Menikah 3 Cukup Sedang
34 40 Laki-Laki SMA Swasta Menikah 3 Cukup Sedang
35 33 Perempuan S1 Swasta Menikah 3 Baik Tinggi
36 29 Laki-Laki D3 Swasta Menikah 3 Baik Tinggi
37 38 Laki-Laki SMA Swasta Menikah 5 Cukup Sedang
38 29 Perempuan SMA Swasta Menikah 3 Cukup Sedang
39 28 Laki-Laki SMP Swasta Menikah 3 Kurang Rendah
40 27 Perempuan SMA Swasta Menikah 2 Cukup Sedang
41 32 Laki-Laki D3 Swasta Menikah 4 Baik Tinggi
42 42 Laki-Laki D3 Swasta Menikah 5 Baik Tinggi
43 47 Perempuan SMA Wiraswasta Menikah 5 Cukup Sedang
44 42 Laki-Laki SMP Wiraswasta Menikah 4 Kurang Rendah
45 43 Perempuan SMA Wiraswasta Janda 5 Cukup Sedang
46 32 Laki-Laki SMA Swasta Menikah 4 Cukup Sedang
47 48 Laki-Laki SMA Wiraswasta Menikah 5 Cukup Sedang
48 30 Perempuan D3 Wiraswasta Menikah 3 Baik Tinggi
49 33 Perempuan SMA Wiraswasta Menikah 3 Cukup Sedang
50 33 Laki-Laki SMA Swasta Menikah 3 Cukup Sedang
51 28 Perempuan S1 Swasta Menikah 3 Baik Tinggi
52 50 Laki-Laki S1 Swasta Menikah 6 Baik Sedang
53 27 Perempuan D3 Swasta Menikah 3 Baik Tinggi
54 29 Laki-Laki SMA Wiraswasta Menikah 3 Cukup Sedang
55 30 Laki-Laki SMA Wiraswasta Menikah 3 Cukup Sedang
56 56 Laki-Laki D3 Swasta Menikah 4 Baik Tinggi
57 50 Laki-Laki SMA Swasta Menikah 3 Cukup Sedang
58 26 Laki-Laki SMP Swasta Belum Menikah 1 Kurang Rendah
59 20 Laki-Laki SMA Swasta Belum Menikah 1 Cukup Sedang
60 26 Laki-Laki D3 Wiraswasta Belum Menikah 1 Baik Tinggi
61 39 Laki-Laki SMA Wiraswasta Menikah 4 Cukup Sedang
62 46 Perempuan SMP Swasta Menikah 5 Kurang Rendah
63 39 Laki-Laki SMA Swasta Menikah 4 Cukup Sedang
64 24 Perempuan D3 Swasta Belum Menikah 1 Baik Tinggi
65 35 Perempuan D3 Swasta Menikah 4 Baik Tinggi
66 25 Perempuan SMA Swasta Belum Menikah 1 Cukup Sedang
67 40 Laki-Laki SMA Swasta Menikah 5 Cukup Sedang
68 44 Laki-Laki SMP Wiraswasta Menikah 5 Kurang Rendah
69 27 Laki-Laki S1 Swasta Belum Menikah 1 Baik Tinggi
70 25 Perempuan SMA Swasta Belum Menikah 1 Cukup Sedang
71 25 Laki-Laki SMK Swasta Belum Menikah 1 Cukup Sedang
72 62 Laki-Laki SD Swasta Menikah 6 Kurang Rendah
73 26 Laki-Laki SMA Swasta Menikah 2 Cukup Sedang
74 52 Laki-Laki SMP Swasta Menikah 6 Kurang Rendah
75 61 Laki-Laki SMA Swasta Menikah 6 Cukup Sedang
76 24 Perempuan SMA Swasta Menikah 2 Cukup Sedang
77 43 Perempuan SMA Swasta Menikah 5 Cukup Rendah
78 40 Laki-Laki SMA Swasta Menikah 5 Baik Sedang
79 36 Laki-Laki SMA Swasta Menikah 4 Baik Sedang
80 24 Perempuan SMA Swasta Belum Menikah 1 Cukup Sedang
81 26 Perempuan D3 Swasta Menikah 3 Baik Tinggi
82 41 Laki-Laki D3 Swasta Menikah 4 Baik Tinggi
83 30 Laki-Laki SMA Swasta Menikah 3 Cukup Sedang
84 40 Laki-Laki SMA Wiraswasta Menikah 4 Kurang Sedang
85 49 Perempuan SMA Swasta Menikah 5 Cukup Sedang
86 48 Laki-Laki SD Swasta Menikah 5 Kurang Rendah
87 38 Perempuan SMP Swasta Menikah 4 Kurang Rendah
88 47 Perempuan SMA Swasta Menikah 5 Cukup Sedang
89 29 Laki-Laki SMA Swasta Menikah 3 Cukup Sedang
90 36 Perempuan SMA Swasta Menikah 5 Cukup Sedang
91 43 Laki-Laki SMA Swasta Menikah 5 Baik Sedang
92 38 Laki-Laki SMA Swasta Menikah 4 Cukup Tinggi
93 29 Perempuan SMA Swasta Menikah 3 Cukup Tinggi
Correlations
Pengetahuan Minat
Spearman's rho Pengetahuan Correlation
1.000 .842**
Coefficient
Sig. (2-tailed) . .000
N 93 93
Minat Correlation
.842** 1.000
Coefficient
Sig. (2-tailed) .000 .
N 93 93
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-
tailed).
Correlations
Pendidikan Minat
Spearman's rho Pendidikan Correlation
1.000 .860**
Coefficient
Sig. (2-tailed) . .000
N 93 93
Minat Correlation
.860** 1.000
Coefficient
Sig. (2-tailed) .000 .
N 93 93
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Pengetahuan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Baik 29 31.2 31.2 31.2
Cukup 47 50.5 50.5 81.7
Kurang 17 18.3 18.3 100.0
Total 93 100.0 100.0
Pendidikan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Tinggi 26 28.0 28.0 28.0
Menengah 51 54.8 54.8 82.8
Rendah 16 17.2 17.2 100.0
Total 93 100.0 100.0
Minat
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Tinggi 28 30.1 30.1 30.1
Sedang 50 53.8 53.8 83.9
Rendah 15 16.1 16.1 100.0
Total 93 100.0 100.0
pengetahuan * minat Crosstabulation
Minat
cukup Count 4 42 1 47
kurang Count 0 3 14 17
Total Count 28 50 15 93
Minat
Menengah Count 5 45 1 51
Rendah Count 0 2 14 16
Total Count 28 50 15 93