SKRIPSI
Oleh:
SARINAH
NPM. 12142011288
Oleh:
SARINAH
NPM. 12142011288
i
ii
iii
iv
PROGRAM STUDI S.1 KEPERAWATAN
v
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KEPERAWATAN
Sarinah
12142011288
Abstrak
vi
KATA PENGANTAR
Skripsi ini dapat terwujud dengan adanya bantuan, bimbingan, petunjuk serta
dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Ahmad Khairudin, M.Ag, sebagai Rektor Universitas
Muhammadiyah Banjarmasin
2. Bapak M.Syafwani, S.Kp.,M.Kep.,Sp.Jiwa., sebagai Dekan Fakultas
Keperawatan dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin.
3. Ibu Hj.Ruslinawati, Ns., M.Kep, sebagai Ketua Program Studi S.1
Keperawatan Fakultas Keperawatan dan Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Banjarmasin.
4. Ibu Nurhikmah, SST., MPH sebagai Pembimbing I yang telah dengan sabar
membimbing, memberikan banyak masukan serta meluangkan waktunya
untuk membimbing dalam hal materi.
5. Ibu Hapisah, S.Si.T., MPH, sebagai Pembimbing II yang telah dengan sabar
membimbing, memberikan banyak masukan serta meluangkan waktu, tenaga
dan sumbangan pikiran dalam membimbing penulis dalam hal metodologi
penelitian.
vii
6. Bapak Hiryadi, Ns., M.Kep., SP.Kom selaku penguji III dalam hal ini yang
telah memberikan masukan berupa wawasan dalam penelitian.
7. Bapak H.Rahmadi, SKM., MA selaku Kepala Puskesmas S.Parman
Banjarmasin yang telah memberikan izin untuk penulis melakukan penelitian
di puskesmas tersebut.
8. Seluruh Dosen Program Studi S.1 Keperawatan Fakultas Keperawatan dan
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin yang telah
mendidik dan memberikan motivasi kepada penulis.
9. Kedua Orang Tua Tercinta yaitu Bapak H. Sahbana dan Ibu Hj.Marniah yang
selalu dengan penuh keikhlasan mendoakan anaknya demi menggapai cita-
cita, selalu memberikan nasehat, motivasi, dukungan dan dorongan agar tetap
maju dan semangat sehingga skripsi ini selesai.
10. Sahabat tersayang yang sudah seperti keluarga sendiri yaitu Eka Mahdaliani,
Wirna Fuspina Amd.Far, Indria Fitri Ramadhan Amd.Keb, Ayu Wulandari
S.Ikom, & Regina Arisandi Spd, susah dan senang dilewati bersama serta
selalu memberikan arahan dan motivasi dalam mengerjakan skripsi.
11. Sahabat saat menuntut ilmu dikelas keluarga acikidut yaitu Khoiru
Rahmawati, Novie Maynitasari A, Winarti, Sri Suhartini, M.Rizal Firdaus,
Hariyo Sulistyo dan Apriyanto terimakasih telah memberikan momen
perkuliahan yang menyenangkan kita sama-sama saling memotivasi dalam
proses belajar dikelas hingga pengerjaan skripsi ini selesai.
12. Teman-teman mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan Ners-A Fakultas
Keperawatan dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin
semester 8 yang telah membantu dalam bertukar pikiran maupun dalam proses
pengerjaan skripsi ini, memberikan saran dan inspirasi untuk kelancaran
penulisan skripsi ini terurtama kelas 8D.
13. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini, yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu terimaksih atas bantuannya.
viii
Tidak ada satupun yang terlepas dari segala kesalahan dan kekurangan, begitu pula
dalam penyusunan skripsi ini, karena segala kelebihan dan kesempurnaan hanyalah
milik Allah ‘Azza wa zalla. Karenanya penulis mengharapkan kritik maupun saran
yang sifatnya membangun dalam menyempurnakan penulisan ini.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
pada umumnya dan penulis sendiri khususnya.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Penulis
ix
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI iii
PERNYATAAN ORISINALITAS PENELITIAN iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI v
ABSTRAK vi
KATA PENGANTAR vii
DAFTAR ISI x
DAFTAR TABEL xii
DAFTAR GAMBAR xiii
DAFTAR LAMPIRAN xiv
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 7
1.3 Tujuan Penelitian 7
1.4 Manfaat Penelitian 8
1.5 Penelitian Terkait 9
x
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 69
4.1 Hasil Penelitian 70
4.2 Analisis Univariat 76
4.3 Analisis Bivariat 78
4.4 Pembahasan 79
4.5 Keterbatasan Penelitian............................................................. 85
4.6 Implikasi Keperawatan.............................................................. 86
DAFTAR RUJUKAN 89
LAMPIRAN – LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 2.1 Klasifikasi Hipertensi 41
Tabel 3.1 Definisi Operasional 58
Tabel 3.2 Interprestasi Terhadap Koefesien Korelasi 67
Tabel 4.1 Jumlah Tenaga Puskesmas S.Parman Banjarmasin Tahun 2016 72
Tabel 4.2 Jumlah Kunjungan Penyakit Terbanyak 73
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur 74
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir 74
Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Riwayat Penyakit 75
Tabel 4.6 Distribusi Riwayat Hipertensi 76
Tabel 4.7 Tabel Silang Riwayat Hipertensi Berdasarkan Umur Responden 76
Tabel 4.8 Distribusi Terjadinya Andropause.................................................. 77
Tabel 4.9 Tabulasi Silang Andropause Berdasarkan Umur Responden 77
Tabel 4.10 Hubungan Hipertensi Dengan Terjadinya Andropause 78
xii
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 2.1 Kerangka Teori 55
Gambar 2.2 Kerangka Konsep 56
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB 1
PENDAHULUAN
Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO), ada empat tahapan lanjut usia,
usia pertengahan (middle age) usia 45-59 tahun, lanjut usia (elderly) usia
60-74 tahun, lanjut usia tua (old) usia 75-90 tahun, dan usia sangat tua (very
old) usia >90 tahun (Artinawati,2014). Menurut Depertement Kesehatan
Republik Indonesia (Depkes RI) membagi lanjut usia menjadi kelompok
menjelang usia lanjut (45-54 tahun), sebagai masa virilitas, kelompok usia
lanjut (55-64 tahun) sebagai masa presenium, dan kelompok usia lanjut (>65
tahun) sebagai masa senium (Aspiani 2014).
1
2
Secara fisik semakin menua daya tahan tubuh akan semakin lemah. Beberapa
penyakit seperti kardiovaskuler, kanker, athritis,diabetes maupun perubahan
sistem tubuh akibat gangguan sistem reproduksi perubahan hormonal
seringkali menjadi gangguan (Widiyanto,2008).
Andropause adalah suatu keadaan pria berumur diatas baya yang mempunyai
keluhan, gejala dan tanda yang menyerupai menopause pada wanita. Istilah
andropause berasal dari bahasa Yunani, Andro artinya pria sedangkan Pause
artinya penghentian. Berbeda dengan wanita yang mengalami menopause
secara mendadak, pada pria proses andropause ini terjadi secara perlahan-
lahan (Wahyunita dan Fitriah,2010).
Andropause adalah sindroma klinik yang ditandai dengan perubahan fisik dan
emosional yang dihubungkan dengan menurunnya kadar hormon, seperti
hormon pertumbuhan, dan khususnya hormon tostesteron dalam konsentrasi
yang bermakna. Dengan demikian, fungsi seksual maupun fertilitas
(kesuburan) tidak berhenti sama sekali pada laki-laki yang mengalami gejala
andropause namun terjadi penurunan secara bertahap (Widiyanto,2008).
Penurunan hormon tostesteron terjadi secara perlahan-lahan. Perubahan yang
3
terjadi pada andropause tidak hanya aspek fisik, tetapi juga aspek psikologis
(Asmaningrum,2014). Penurunan ini berdampak pada kenyamanan secara
umum, fungsi seksual, fungsi kognitif, volume sel darah merah, kekuatan
otot, masa tulang, sistem imun (Pangkhaila,2011).
Pada pria, tostesterone mulai diproduksi sejak masa pubertas dan tetap stabil
produksinya hingga 40 tahun. Sejak saat itu, produksi tostesteron secara
berangsur menurun kira-kira 0,5-1,5% setiap tahun. Penurunan ini umumnya
disebabkan faktor usia yang semakin menua. Meskipun presentasinya kecil,
namun pada usia 60 tahun, penurunan hormon itu akan semakin besar.
Umumnya andropause dimulai pada umur 50-60 tahun (Saryono,2010).
4
Cepat atau lambatnya proses andropause dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu
faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal dapat berasal dari lingkungan,
polusi, kebisingan, stress, gaya hidup tidak sehat, merokok,pola tidur, dan
pola makan tidak seimbang. Faktor internal bisa dari dalam tubuhnya sendiri
atau faktor genetik, bisa juga disertai sindroma metabolik misalnya kolesterol
tinggi, obesitas, kencing manis (DM) dan darah tinggi (hipertensi)
(Hermawati,2009).
Penyebab penyakit pada lansia pada umumnya berasal dari dalam tubuh
(endogen). Hal ini disebakan karena pada lansia telah terjadi penurunan
fungsi dari berbagai organ-organ tubuh akibat kerusakan sel-sel karena proses
menua, sehinggan produksi hormon, enzim dan zat-zat yang di perlukan
untuk kekebalan tubuh menjadi berkurang. Sering pula, penyakit lebih dari
satu jenis (multipatologi), dimana satu sama lain dapat berdiri sendiri maupun
saling berkaitan dan memperberat (Maryam et al,2008).
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah penelitian ini adalah
apakah ada hubungan riwayat hipertensi dengan terjadinya andropause di
wilayah kerja Puskesmas S.Parman Banjarmasin Tahun 2016.
1.4.5 Masyarakat
Dengan penelitian ini diharapkan agar masyarakat mengetahui riwayat
hipertensi dapat menyebabkan terjadinya andropause pada lansia laki-
laki.
TINJAUAN PUSTAKA
Lanjut usia adalah bagian dari proses tumbuh kembang. Manusia tidak
secara tiba-tiba menjadi tua, tetapi berkembang dari bayi, anak-anak,
dewasa dan akhirnya menjadi tua. Hal ini normal, dengan perubahan
fisik dan tingkah laku yang dapat diramalkan yang terjadi pada semua
orang pada saat mereka mencapai usia tahap perkembangan kronologis
tertentu. Lansia merupakan suatu proses alami yang ditentukan oleh
Tuhan Yang Maha Esa. Semua orang akan mengalami proses menjadi
tua dan masa tua merupakan masa hidup manusia yang terakhir. Dimasa
ini orang mengalami kemunduran fisik, mental dan sosial secara
bertahap (Azizah, 2011).
Menurut Aspiani (2014) sampai saat ini belum ada kesepakatan batas
umur lanjut usia secara pasti, karena seorang tokoh psikologis
membantah bahwa usia dapat secara tepat menunjukkan seseorang
11
12
setiap orang, fungsi fisiologis alat tubuhnya sangat berbeda, baik dalam
hal pencapaian puncak maupun saat menurunnya. Namun umumnya,
fungsi fisiologis tubuh mencapai puncaknya umur antara 20-30 tahun.
Setelah mencapai puncak, fungsi alat tubuh akan berada dalam kondisi
tetap utuh beberapa saat, kemudian menurun sedikit demi sedikit sesuai
bertambahnya umur (Aspiani,2014).
a. Sel
Lebih sedikit jumlahnya, lebih besar ukurannya,
berkurangnya jumlah cairan tubuh dan berkurangnya cairan
intraseluler dan menurunnya proporsi sel di otak, ginjal,
darah dan hati.
b. Sistem Persarafan
14
i. Sistem Endokrin
1) Produksi dari hampir semua hormon menurun.
2) Fungsi paratiroid dan sekresinya tidak berubah.
3) Menurunnya aktifitas tiroid, menurunnya BMR
(Basal Metabolic Rate).
4) Menurunnya daya pertukaran gas, serta menurunnya
sekresi hormon kelamin, misalnya progesteron,
estrogen dan testosterone.
j. Sistem Integumen
1) Pada lansia, kulit akan mengeriput akibat
kehilangan jaringan lemak, permukaan kulit kasar
dan bersisik karena kehilangan proses keratinisasi,
serta perubahan ukuran dan bentuk-bentuk sel
epidermis.
2) Mekanisme proteksi kulit menurun, ditandai dengan
produksi serum menurun dan gangguan pigmentasi
kulit.
3) Kulit kepala dan rambut pada lansia akan menipis
berwarna kelabu, rambut dalam hidung dan telinga
menebal.
4) Berkurangnya elastisitas akibat menurunnya cairan
dan vaskularisasi.
5) Pertumbuhan kuku lebih lambat, kuku jari menjadi
keras dan rapuh serta kuku menjadi pudar dan tidak
bercahaya.
k. Sistem Muskuloskeletal
18
Menurut Setiawan (2010) Banyak istilah yang dipakai para ahli untuk
keluhan yang mirip dengan menopause ini, antara lain :
a. Klimakterum pada pria,
b. Viropause
c. PADAM (Partial Androgen Deficiency in Aging Men),
d. PTDAM (Partial Testosteron Deficiency in Aging Men),
e. Andropause (untuk defisiennsi testosteron),
f. Adrenapouse (untuk defisiensi dehydroepiandrosteron (DHEA)
dan dehydroepiandrosteron sulphate (DHEAS)),
g. Somatopause (untuk defisiensi Growth Hormone (GH) dan Insulin
like Growth Factor-1 (IGF-1)),
h. Low Testosteron Syndrome .
Menurut Guyton dan Hall (1997) dalam Umam (2010) nilai rujukan
normal testosteron totsl pada pria adalah 300-1000 ng/dl. Menurut
Molina (2006) dalam Sudharma (2012) 54% testosteron terikat pada
albumin, 44% terikat pada SHBG (Sex Hormone Binding Globulin)
dan sekitar 2% berada dalam bentuk bebas.
27
Menurut Tan (2001) dalam Setiawan (2010), gejala dan keluhan yang
timbul pada pria andropause bersifat kompleks. Gejala dan keluhan
tersebut meliputi:
f. Kelenjar ludah
Pada pria andropause dengan adanya penurunan hormon
testosteron, sekresi kelenjar ludah menjadi menurun,
sehingga dapat menimbulkan kesulitan menelan.
tidak hanya di bagian pembuluh jantung atau otak, melainkan juga dibagian
genital. Akibatnya, aliran darah kegenital berkurang. Gangguan ereksi
sangat mungkin terjadi (Saryono,2010). Penelitian ponholzer dkk
menyebutkan, terdapat korelasi terbalik antara hipertensi dengan kadar
tostesteron, dimana semakin tinggi tekanan darah seseorang semakin
rendah kadar tostesteronnya (andropause).
Pada pria, tostesterone mulai diproduksi sejak masa pubertas dan tetap
stabil produksinya hingga 40 tahun. Sejak saat itu, produksi tostesteron
secara berangsur menurun kira-kira 0,5-1,5% setiap tahun. Penurunan ini
umumnya disebabkan faktor usia yang semakin menua. Meskipun
presentasinya kecil, namun pada usia 60 tahun, penurunan hormon itu akan
semakin besar. Umumnya andropause dimulai pada umur 50-60 tahun
(Saryono,2010).
Cepat atau lambatnya proses andropause dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu
faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal dapat berasal dari
lingkungan, polusi, kebisingan, stress, gaya hidup tidak sehat,
merokok,pola tidur, dan pola makan tidak seimbang. Faktor internal bisa
dari dalam tubuhnya sendiri atau faktor genetik, bisa juga disertai
sindroma metabolik misalnya kolesterol tinggi, obesitas, kencing manis
(DM) dan darah tinggi (hipertensi) (Hermawati,2009).
54
yang terlalu tinggi. Pada penderita hipertensi akut (antara 2-4 bulan) pada
bulan ke enam akan mulai terlihat bebrapa gejala-gejala andropause.
Hipertensi menyebabkan penyempitan pembuluh darah, termasuk
pembuluh darah yang mengalirkan darah ke penis juga ikut menyempit.
Dari waktu ke waktu, kerusakan pembuluh darah di dalam dan sekitar
penis (arterosklerosis) membuat semakin sedikit darah yang dapat masuk
ke dalam penis. Bagi beberapa laki-laki, kondisi ini membuat munculnya
disfungsi ereksi. Permasalahan ini menjadi sangat umum, terutama pada
laki-laki yang tidak mengobati tekanan darah tingginya secara teratur dan
berkelanjutan (Cahya,2013).
Hipertensi (tekanan darah tinggi) adalah salah satu penyakit kronis yang
termasuk dalam faktor-faktor yang berhubungan dengan penurunan
hormon testosteron sehingga menyebabkan andropause pada seorang
laki-laki.
Andropause
Diteliti
Tidak Diteliti
2.7 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara dari rumusan masalah atau
pertanyaan penelitian. Hipotesis adalah suatu pernyataan asumsi tentang
hubungan antara dua atau lebih variabel yang diharapkan bisa
menjawab suatu pertanyaan dalam penelitian (Nursalam,2014)
Dalam penelitian Sudharma (2012) didapatkan hasil laki-laki yang
mempunyai riwayat keluarga hipertensi mempunyai kecenderungan
hormon testosterone yang rendah.
Hipotesis dari penelitian ini adalah “Ada hubungan antara riwayat
hipertensi dengan andropause pada lansia laki-laki di Puskesmas
S.Parman Banjarmasin Tahun 2016”.
BAB 3
METODE PENELITIAN
57
58
3.3.1 Populasi
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah
dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono,
2012). Sampel dalam penelitian ini adalah lansia laki-laki yang berobat
jalan ke Puskesmas S.Parman Banjarmasin dengan usia 51-60 tahun
dan sesuai kriteria inklusi pada bulan April-Mei 2016 yang berjumlah
35 orang.
3.3.3 Sampling
Data primer adalah data yang diperoleh dari hasil pengamatan dan
pengukuran peniliti mengenai tekanan darah dan status andropause
yang dikumpulkan dengan menggunakan pengisian kuesioner ADAM.
a. Persiapan Peralatan
1) Buku Catatan
2) Pulpen
3) Rekam Medik
b. Prosedur Pelaksanaan
1) Peneliti datang ke Puskesmas S.Parman menunjukkan
surat ijin penelitian ke petugas Puskesmas.
2) Kebagian tata usaha dan meminta izin untuk
mengambil data yang diperlukan untuk penelitian.
3) Mencatat data responden yang sesuai dengan
kriterianinklusi seperti nama, jenis kelamin, umur,
alamat, penyakit di derita dan riwayat tekanan darah
selama reponden berobat di Puskesmas S.Parman.
62
a. Persiapan Peralatan
1) Kuesioner andropause
2) Inform Consent
3) Permohonan Menjadi Responden
4) Persetujuan Menjadi Responden
5) Data Pelengkap Responden
6) Pulpen
b. Prosedur Pelaksanaan
1) Peneliti menemui pasien yang sedang berobat di
Puskesmas S.Parman.
2) Menjelaskan tujuan penelitan, tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan
antara riwayat hipertensi dengan andropause pada
lansia laki-laki di wilayah kerja Puskesmas
S.Parman Banjarmasin Tahun 2016, setelah itu
memberikan lembar permohonan menjadi
responden dan lembar inform Consent.
3) Bila pasien bersedia menjadi responden dia harus
menandatangani lembar inform Consent. Peneliti
akan menjelaskan cara menjawab kuesioner
ADAM yang merupakan kuesioner tertutup
berjumlah 10 pertanyaan tentang gejala-gejala
andropause, Data tentang andropause diperoleh
dari responden dengan menggunakan kuesioner
dibuat oleh bagian geriatri Universitas St.Louis
Adam dari Canada berupa 10 pertanyaan
berdasarkan keluhan yang sering dirasakan oleh
penderita. (Saryono,2010).
63
Dalam melakukan analisa data terlebih dahulu data harus diolah dengan
tujuan mengubah data menjadi informasi. Adapun langkah-langkah
dalam proses pengolahan data dalam dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut (Hidayat,2009).
3.7.1.1 Editing
3.7.1.2 Coding
3.7.1.4 Cleaning
2
2 ∑ (O−E)
χ=
E
Keterangan:
χ2 = Statistik chi square
∑ = Jumlah
O = Nilai yang diamati
E = Nilai yang diharapkan
Pengambilan Keputusan:
a. Jika p < α= 0,05 maka hipotesis diterima yang berarti ada
hubungan yang bermakna antara variabel bebas dengan
variabel terikat.
b. Jika p > α= 0,05 maka hipotesis ditolak yang berarti tidak ada
hubungan yang bermakna antara variabel bebas dan variabel
terikat.
67
3.8.3 Kerahasiaan
4.1 Hasil
69
70
Umur Frekuensi
No Persentase
(Tahun) (Orang)
1. 51-55 15 43%
2. 56-60 20 57%
Total 35 100%
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa sebagian besar responden pada usia 56-
60 tahun memiliki riwayat hipertensi kronis sebanyak 14 orang (40%).
4.2.3 Andropause
Terjadinya Andropause
Tidak Jumlah
No Riwayat Hipertensi Andropause
Andropause
F % F % F %
1. Hipertensi Akut 3 8% 8 23% 11 100%
2. Hipertensi Kronis 22 63% 2 6% 24 100%
Total 25 79% 10 29% 35 100%
P=0.000 < ( α=0,05)
4.4 Pembahasan
4.4.1 Riwayat Hipertensi Pada Lansia Laki-laki usia 51-60 tahun di wilayah
kerja Puskesmas S.Parman Kota Banjarmasin
Faktor internal biasanya dari dalam tubuh sendiri atau faktor genetik.
Terjadi karena adanya perubahan hormon atau organik, Juga bisa
karena mengidap penyakit tertentu yang disebut sindroma metabolik
seperti kolesterol tinggi, obesitas, dan penyakit kronis seperti kencing
manis, dan hipertensi (darah tinggi) (Hermawati,2009).
Berdasarkan tabel 4.8 dari 15 orang responden berusia 51-55 tahun ada
9 orang (26%) andropause dan 6 orang (17%) tidak andropause,
sedangkan dari 20 responden berusia 56-60 tahun ada 16 orang (46%)
andropause dan 4 orang (11%) tidak andropause, dapat disimpulkan
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori Saryono (2010) yang
mengatakan andropause umumnya dimulai pada umur 50-60 tahun,
namun pada usia 60 tahun penurunan hormon itu akan semakin besar.
Perubahan yang terjadi pada andropause tidak hanya aspek fisik, tetapi
juga aspek psikologis (Asmaningrum,2014). Penurunan ini berdampak
pada kenyamanan secara umum, fungsi seksual, fungsi kognitif, volume
sel darah merah, kekuatan otot, masa tulang dan sistem imun
(Pangkahila,2011). Menurunnya testosterone didalam tubuh
83
Cepat atau lambatnya proses andropause yang terjadi pada seorang pria
dipengaruhi oleh riwayat hipertensi. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Chih Yeh dkk (2012) di Universitas
Texas Austin yang melibatkan 108 responden laki-laki, didapatkan hasil
risiko terjadi nya andropause pada pria yang hipertensi 5,5 kali lebih
besar di bandingkan laki-laki yang tidak mempunyai penyakit
hipertensi.
Adapun hal-hal yang menjadi keterbatasan pada penelitian ini antara lain:
4.5.3 Dalam hal pencarian responden bila pasien yang tidak rutin berobat ke
puskesmas tidak bisa di jadikan responden karena riwayat hipertensinya
tidak diketahui.
Hasil penelitian ini akan menambah informasi tentang salah satu dampak
yang dialami laki-laki yang memiliki riwayat hipertensi yaitu terjadinya
andropause, sehingga dapat dijadikan sebagai dasar dalam tindakan
keperawatan terutama dalam tindakan pencegahan pada lansia laki-laki yang
akan memasuki masa tua maupun tindakan perawatan pada lansia laki-laki
yang akan memasuki masa andropause, antara lain dengan memantau
perubahan tekanan darah lansia laki-laki setiap kali memeriksakan diri dan
memberikan konseling terkait dengan masalah andropause dan hipertensi,
sehingga dapat mencegah dan menurunkan angka kejadian hipertensi. Selama
ini yang terjadi dilapangan semakin bertambahanya usia yang mengalami
penurunan hormon adalah wanita atau yang sering disebut dengan menopause
saja yang diperhatikan padahal yang tejadi sesungguhnya laki-laki juga
mengalami hal serupa dengan wanita yaitu andropause.
87
BAB 5
5.1 Kesimpulan
5.1.2 Jumlah responden yang mengalami andropause yaitu 25 orang (71 %).
5.2 Saran
Saran yang ingin peneliti sampaikan pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
87
88
Aspiani, R.Y. (2014). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Gerontik. Jakarta: CV.
Trans Info Media.
Chih Yeh Hsin., Chii-Jye Wang., Yung-Chin Lee, Hsi-Lin Hsiao., Wen-Jeng Wu.,
Yi Her Chou., Chun Hsiung Huang. (2012) Association Among Metabolic
Syndrome, Testosterone level, and severity of erectile dysfunction.
Kaohsiung J Med Sci.May 2008 vol.24 n0.%.240-6
Dwipayana Krisna. (2015). Hipertensi Pada Lanjut Usia (Lansia). Tersedia dalam
<https://krisnamed.wordpress.com/2015/03/12/hipertensi-pada-lanjut-usia-
lansia/> (diakses tanggal 19 Juni 2016)
Vina W D., Fitrah. (2010). Memahami Kesehatan Pada Lansia. Jakarta: CV.
Trans Info Media.
OLEH : SARINAH
NPM : 12142011288
NO FORMULIR : ..................................
NO RESPONDEN : ...................................
Nama : Sarinah
NPM : 12142011288
Alamat : Jl. S.Parman Gg.Nusa Indah No.18 RT.04 RW.01 Kel. Belitung Utara
Kec.Banjarmasin Barat,Banjarmasin.
Telepon : 087879974858
Adalah mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah
Banjarmasin, akan melakukan penelitian sebagai persyaratan tugas akhir tentang: “Hubungan
Riwayat Hipertensi Dengan Andropause di Wilayah Kerja Puskesmas S.Parman Banjarmasin
Tahun 2016”.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara hipertensi dengan terjadinya
andropause pada pasien rawat jalan laki-laki di wilayah kerja Puskesmas S.Parman
Banjarmasin. Penelitian ini dilakukan dengan cara saat melakukan penelitian, peneliti akan
membagikan kuesioner yang berisi 10 pertanyaan dan pertanyaan-pertanyaan tersebut akan
dijawab dan di isi sendiri oleh reponden, responden boleh bertanya kepada peneliti apabila
saat mengisi kuesioner ada pertanyaan yang tidak dipahami. Penelitian ini mempunyai resiko
yang minimal dan tidak akan merugikan responden, resiko yang muncul adalah responden
mungkin merasa sedikit malu karena isi dari kuesioner gejala-gejala andropause tentang
seksualitas. Manfaat penelitian ini adalah hasil yang diperoleh dari penelitian ini akan sangat
bermanfaat bagi peneliti, dunia keperawatan, bagi institusi sebagai referensi untuk penelitian
selanjutnya dan Puskesmas S.Parman. Hasil penelitian ini akan mengetahui apakah ada
hubungan antara riwayat hipertensi dengan terjadinya andropause di Puskesmas S.Parman
Kota Banjarmasin Tahun 2016.Peneliti akan merahasiakan identitas dan jawaban responden
dalam penelitian ini hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.
Bersama surat ini peneliti lampirkan lembar persetujuan menjadi responden. Saudara
dipersilahkan menandatangani lembar persetujuan apabila bersedia menjadi responden
penelitian(terlampir). Jika saudara tidak menyetujui permohonan ini saudara berhak menolak
atau mengundurkan diri. Atas bantuan dan kerjasamanya, saya ucapkan terimakasih.
SARINAH
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini bersedia menjadi responden penelitian yang dilakukan
oleh:
Nama : Sarinah
NPM : 12142011288
Status : Mahasiswa Program Studi S.1 Keperawatan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin
Saya telah mendapat penjelasan dari peneliti mengenai tujuan penelitian ini. Saya mengerti
bahwa data mengenai penelitian ini akan dirahasiakan. Semua berkas yang mencantumkan
identitas responden hanya digunakan untuk terkait penelitian.Saya mengerti bahwa tidak ada
risiko yang akan terjadi. Apabila ada pertanyaan dan respon emosional yang tidak nyaman atau
berakibat negatif pada saya, maka peneliti akan menghentikan pengumpulan data dan peneliti
memberikan hak kepada saya untuk mengundurkan diri menjadi responden dari penelitian ini
tanpa risiko apapun.
Demikian surat pernyataan ini saya tandatangani tanpa suatu paksaan. Saya bersedia menjadi
responden dalam penelitian ini secara sukarela.
Banjarmasin, 2016
(.................................................)
LEMBAR KUESIONER
Tanggal : …………….
B. Identitas Responden
a. Inisial Nama : …………….
c. Umur : …………….
No Pertanyaan Ya Tidak
Petunjuk: Berilah tanda (√) pada kolom jawaban (ya) bila anda merasa pertanyaan ini sesuai
dengan kondisi anda. Sebaliknya, berilah (√) pada kolom jawaban (tidak) bila anda merasa
pertanyaan ini tidak sesuai dengan kondisi anda.
JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN
No November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus
Kegiatan
. 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Memilih dan mengajukan topik/judul
2. Studi pendahuluan
3. Menyusun proposal
4. Seminar proposal
5. Revisi proposal
6. Pelaksanaan penelitian
7. Penyusunan laporan
8. Seminar skripsi
9. Revisi skripsi
10. Pengumpulan naskah skripsi
Sarinah
Tabulasi Kuesioner ADAM (Androgen Deficiency in Aging Men)
Soal 1 Soal 2 Soal 3 Soal 4 Soal 5 Soal 6 Soal 7 Soal 8 Soal 9 Soal 10
No Responden Skor Kategori Andropause
ya tidak ya tidak ya tidak ya tidak ya tidak ya tidak ya tidak ya tidak ya tidak ya tidak
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 6 Ya
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 Ya
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 7 Ya
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 6 Ya
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 Tidak
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 Ya
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Tidak
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 Ya
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 Ya
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 Ya
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 Tidak
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 Ya
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 Tidak
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 Ya
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 Tidak
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 6 Ya
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 8 Ya
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Tidak
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 6 Ya
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 Tidak
21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 Ya
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 8 Ya
23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 6 Ya
24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 Ya
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 Tidak
26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 Tidak
27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 Tidak
28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 6 Ya
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 7 Ya
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 Ya
31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 6 Ya
32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 8 Ya
33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 6 Ya
34 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 7 Ya
35 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 Ya
Jumlah 22 13 21 14 21 14 6 29 14 21 17 18 25 10 20 15 7 28 20 15
Total 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Persentase (%) 63% 37% 60% 34% 60% 34%% 17% 83% 34% 60% 49% 51% 71% 29% 57% 43% 20% 8% 57% 43%
Total Persentase (%) 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
REKAPITULASI DATA
No Umur Pendidikan Riwayat Riwayat Andropause
Resp Penyakit Hipertensi
1 60 SD Gastritis Kronis Ya
2 52 SMA Jantung koroner Kronis Ya
3 55 SMA Asma Kronis Ya
4 60 Perguruan Tinggi Prostat Kronis Ya
5 60 Perguruan Tinggi Arthritis Akut Tidak
6 60 SMP Jantung Koroner Kronis Ya
7 54 SMP Hernia Akut Tidak
8 51 Perguruan Tinggi Stroke Kronis Ya
9 60 SMA TB Paru Kronis Ya
10 60 SD Ginjal Kronis Ya
11 60 Perguruan Tinggi Jantung Koroner Kronis Tidak
12 59 Perguruan Tinggi Arthritis Akut Ya
13 51 SMA TB Paru Akut Tidak
14 60 SMP Diabetes Melitus Kronis Ya
15 60 SMA Hernia Akut Tidak
16 60 SMA Prostat Kronis Ya
17 50 SMA Diabetes Melitus Kronis Ya
18 58 Perguruan Tinggi Ambeien Akut Tidak
19 56 Perguruan Tinggi TB Paru Kronis Ya
20 51 Perguruan Tinggi Gastritis Akut Tidak
21 51 SMP Jantung Koroner Kronis Ya
22 51 Perguruan Tinggi Gastritis Kronis Ya
23 55 SMP Diabetes Melitus Kronis Ya
24 56 SMA Stroke Kronis Ya
25 51 SMA Diabetes Melitus Kronis Tidak
26 54 SD Ginjal Akut Tidak
27 54 SMP Stroke Akut Tidak
28 55 Perguruan Tinggi Prostat Kronis Ya
29 59 SMA Stroke Kronis Ya
30 60 SMA Arthritis Kronis Ya
31 60 SMA Asma Akut Ya
32 56 SMA Arthritis Kronis Ya
33 60 SMP Stroke Kronis Ya
34 60 Perguruan Tinggi Asma Akut Ya
35 51 SMA Jantung Koroner Kronis Ya
Frequencies
[DataSet0]
Statistics
Riwayat Terjadi
Hipertensi Andropause
N Valid 35 35
Missing 0 0
Frequency Table
Riwayat Hipertensi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Hipertensi akut 11 31,4 31,4 31,4
Hipertensi Kronis 24 68,6 68,6 100,0
Total 35 100,0 100,0
Terjadi Andropause
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ya 25 71,4 71,4 71,4
Tidak 10 28,6 28,6 100,0
Total 35 100,0 100,0
Correlations
[DataSet0]
Descriptive Statistics
Correlations
hipertensi andropause
hipertensi Pearson Correlation 1 -.662**
Sig. (2-tailed) .000
Sum of Squares and
7.543 -4.857
Cross-products
Covariance .222 -.143
N 35 35
andropause Pearson Correlation -.662** 1
Sig. (2-tailed) .000
Sum of Squares and
-4.857 7.143
Cross-products
Covariance -.143 .210
N 35 35
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Crosstabs
[DataSet0]
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Riwayat Hipertensi *
Terjadi Andropause 35 100,0% 0 ,0% 35 100,0%
Count
Terjadi Andropause
Ya Tidak Total
Riwayat Hipertensi Hipertensi akut 3 8 11
Hipertensi Kronis 22 2 24
Total 25 10 35
Chi-Square Tests
Symmetric Measures(c)
Risk Estimate
95% Confidence Interval
Tempat Penelitian
Peneliti Menjelaskan Tujuan Penelitian Kepada responden