Oleh
! !
Heida Zakiya Fitri Titis Sofi Hanifa Rizki Faisal Tanjung Raudhatun Nisa
HlEl 14043 HIE114036 HIEl 14221 HIE114026
22
2
6. Anggota Kelorrpok :
• Titis Sofi Hanifa
• Heida Zak:iya Fitri
• Raudhatun N sa
44
4
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena limpahan rahmat,
karunia, hidayah, inayah dan maghfirah-Nya, makalah kami yang berjudul:
"Surveilans Epidemiologi Penyakit Diare", ini dapat kami selesaikan.
Terima kasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada:
1. Kedua orang tua dan keluarga yang telah memberikan doa dan dukungan
dalam pengerjaan makalah ini.
2. Bapak Prof. Dr. H. Sutarto Hadi, M.Si., M.Sc selaku Rektor Universitas
Lambung Mangkurat.
3. Bapak Dr. Ing. Yulian Firmana Arifin, ST. MT selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Lambung Mangkurat.
4. Bapak Chairul lrawan, ST., MT., Ph.D selaku Dekan I Dekan Fakultas Teknik
Universitas Lambung Mangkurat.
5. bu Maya Amalia, M.Eng selaku Dekan II Dekan Fakultas Teknik Universitas
Lambung Mangkurat.
6. Bapak Nurhakim, ST.MT selaku Dekan Ill Fakultas Teknik Dekan Fakultas
Teknik Universitas Lambung Mangkurat.
7. Bapak Dr. Rony Ridwan ST.MT selaku kepala prodi Teknik Lingkungan
Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat.
8. bu Dr. Qomariyatus Sholihah,Amd.hyp., ST,.M.Kes dan lbu Nova Annisa, S.
Si.Ms selaku dosen mata kuliah Epidemiologi.
9. bu Gusti Masdiana selaku pembimbing lapangan.
10.Teman-teman yang mendukung penulis dalam menyelesaikan makalah ini
11 .Semua pihak yang telah m embantu penulisan makalah ini.
Kami merasa dalam pembuatan makalah ini sangat jauh dari sempurna,
sehingga diharapkan kritik dan saran yang membangun untuk makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Penulis
55
5
DAFTAR ISi
STRUKTUR .i
KAT A PENGANT AR iv
DAFT AR ISi v
DAFT AR TABEL vii
DAFT AR GAMB AR viii
DAFT AR GRAFIK ix
BAB 1 1
PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Bela kan g 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.2 Tujuan 2
1.4 Manfaat 2
BAB 11 ••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••• 3
T INJ AU AN PUSTAK A 3
2.1 Pengertian Surveilans Epidemiologi 3
2.2 KonsepSurveilans 3
2.3 Tujuan dan Fungsi Surveilans Epidemiologi 5
2.4 Langkah-Langkah Surveilans Epidemiologi 12
2.5 Lingkup Surveilans Epidemiologi 19
2.6 lndikatorsurveilans 20
2.7 Jen is Surveilans 20
2.8 Penya kit Diare 23
BAB Ill 26
METODOLOGI PENELrTIAN 26
3.1. Pengertian Metodologi 26
3 ..2. Rancangan Penelitian 26
3.3. lnforman/SubjekPenelitian 26
3 ..4. PengumpulanData 26
3.5. Penyajian Data 27
66
66
4.2 Pembahasan 31
BAB V 33
PENUTU P 33
5.1 Kesimpulan 33
5 . 2 Saran 33
DAFT AR RUJUKAN ix
LN.JIPIRAN xii
Lampi ran 1 Dokumentasi Lapangan xii
Lampi ran 2 Contoh Soal xiii
DAFT AR INDEKS xiv
77
77
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jumlah Kasus Diare Perbulan Wilayah Puskesmas Pasayangan Tahun
2009 - 2014................................................ . 27
Tabel 3.2 Rekapitulasi Penyakit Diare Menurut Golongan Umur dan Jenis
Kelamin Di Wilayah Kerja UPT-Puskesmas Pasayangan 29
888
8
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GRAFIK
Grafik 3.1 Perbandingan Jumlah Jumlah Kasus Pada 2013 dengan Kasus
lv1aksimum dan Kasus Mnimum................................................... 30
1
1
BAB1
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui penyebab kasus diare di daerah Pasayangan
Martapura.
2. Untuk mengetahui cara mengatasi permasalahan kasus diare di daerah
Pasayangan Martapura.
1.4 Manfaat
Manfaat dari makalah ini agar mahasiswa serta pembaca lainnya dapat
memahami surveilans epidemiologi dan dapat menerapkannya pada saat
diperlukan.
3
3
BAB II TINJAUAN
PUST AKA
keuangan, dan donor, untuk memonitor sejauh mana populasi telah terlayani
dengan baik (Bonita, 2006).
(Noor, 2008).
1\11anfaat surveilans epidemiologi yaitu deteksi perubahan akut dari
penyakit yang terjadi dandistribusinya, perhitungan trend, identifikasi pola
penyakit, identifikasi kelompok risikotinggi menurut waktu, orang dan tempat,
identifikasi faktor risiko dan penyebab lainnya,deteksi perubahan pelayanan
kesehatan yang terjadi, dapat memonitoring kecenderungan penyakit endemis,
mempelajari riwayat alamiah penyakit dan epidemiologinya,
memberikaninformasi dan data dasar untuk proyeksi kebutuhan pelayanan
kesehatan dimasa akan datang,membantu menetapkan masalah kesehatan
prioritas dan prioritas sasaran program pada tahap perencanaan. Inti kegiatan
surveilans pada akhirnya adalah bagaimana data yang sudahdikumpul,
dianalisis, dan dilaporkan ke pemegang kebijakan guna ditindaklanjuti
dalam pembuatan program intervensi yang lebih baik untuk menyelesaikan
masalah kesehatan dilndonesia (Amiruddin, 2011).
Proses pengumpulan data diperlukan sistem pencatatan dan pelaporan
yang baik. Secaraumum pencatatan di Puskesmas adalah hasil kegiatan
kunjungan pasien dan kegiatan luar gedung. Sedangkan pelaporan dibuat
dengan merekapitulasi data hasil pencatatan denganmenggunakan formulir
tertentu, misalnya form W1 Kejadian Luar Biasa (KLB) , form W2(1aporan
mingguan) dan lain-lain (Noor, 2008).
1. Pengolahan dan penyajian data
Data yang sudah terkumpul dari kegiatan diolah dan disajikan dalam
bentuk tabel, grafik (histogram, poligon frekuensi), chart (bar chart, peta/map
area). Penggunaan komputer sangatdiperlukan untuk mempermudah dalam
pengolahan data diantaranya dengan menggunakan program (software) seperti
epi info, SPSS, lotus, excel dan lain-lain (Budioro, 2007).
2. Analisis data.
Analisis merupakan langkah penting dalam surveilans epidemiologi
karena akandipergunakan untuk perencanaan, monitoring dan evaluasi serta
tindakan pencegahan dan penanggulangan penyakit. Kegiatan ini menghasilkan
ukuran-ukuran epidemiologi sepertirate, proporsi, rasio dan lain-lain untuk
mengetahui situasi, estimasi dan prediksi penyakit (Noor, 2008).
3. Data yang sudah diolah selanjutnya dianalisis dengan membandingkan data
bulanan atau tahun-tahun sebelumnya, sehingga diketahui ada peningkatan atau
10
10
Distribusi data surveilans dari unit surveilans kepada unit surveilans yang
akan melakukan kompilasi data.
I
- !
lntervensi .
informasi
!
Pelaporan i--, Feed Back
data
t
Kompilasi
data
- -
Analisis/
Pengumpulan Kompilasi lnterpretasi
data data data
1
Keputusan/
penentuan
tindakan
- lnvestigasi
!
lindak
Lanjut
-
Gambar 2.3 AJur surveilans epidemiologi
per hari (Tanpa Nama,2013). Diare tejadi akibat pencernaan bakteri E.Coli
terhadap makanan. Bakteri ini sangat senang berada dalam tinja manusia, air
kotor, dan makanan basi. Untuk mencegah terjadinya diare, makanan yang
diberikan kepada anak harus hygenis. Jangan lupa juga untuk selalu mencuci
tangan dengan bersih. Sedangkan menurut Suriadi (2006:80) menyatakan
bahwa diare adalah kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang
terjadi karena frekuensi satu kali atau lebih buang air bentuk tinja encer atau cair.
tv1enurut data badan Kesehatan Dunia (WHO-World Healt Organitation)
Penyakit mencret atau diare adalah penyebab nomor satu kematian balita
diseluruh dunia. Yang membunuh lebih dari 1,5 juta orang pertahun.Penyakit
diare masih menjadi masalah kesehatan dunia terutama di negara berkembang.
Di Indonesia diare merupakan salah satu masalah utama kesehatan masyarakat.
Hal ini disebabkan masih tingginya angka kesakitan dan menimbulkan banyak
kematian, serta sering menimbulkan kejadian luar biasa (KLB). Berdasarkan
profil kesehatan Indonesia 2003, penyakit diare menempati urutan kelima dari 10
penyakit utama pada pasien rawat jalan di rumah sakit dan menempati urutan
pertama pada pasien rawat inap di rumah sakit (Adisasmito, 2007).
tv1enurut data World Health Organization(WHO) pada tahun 2009, diare
adalah penyebab kematian kedua pada anak dibawah 5 tahun. Secara global
setiap tahunnya ada sekitar 2 miliar kasus diare dengan angka kematian 1.5 juta
pertahun. Pada negara berkembang, anak-anak usia dibawah 3 tahun rata-rata
mengalami 3 episode diare pertahun. Setiap episodenya diare akan
menyebabkan kehilangan nutrisi yang dibutuhkan anak untuk tumbuh, sehingga
diare merupakan penyebab utama malnutrisi pada anak (WHO, 2009).
Beberapa faktor yang meningkatkan risiko diare lainnya antara lain
kurangnya air bersih untuk kebersihan perorangan dan kebersihan rumah
tangga, air yang tercemar tinja, pembuangan tinja yang tidak benar, penyiapan
dan penyimpanan makanan yang tidak layak, khususnya makanan pendamping
ASI. Tindakan pencegahan diare antara lain menjaga kebersihan lingkungan,
personal hygiene, pemberian ASI dan gizi secara terus menerus, serta imunisasi
(Tanpa Nama,2013).
Secara klinis penyebab diare dapat dikelompokkan dalam golongan enam
besar, tetapi yang sering ditemukan di lapangan adalah diare yang disebabkan
infeksi dan keracunan. Penyebab diare secara lengkap adalah sebagai berikut:
25
BAB Ill
METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV
4.1. Hasil
Diare adalah perubahan frekuensi dan konsistensi tinja. WHO pada tahun
1984 mendefenisikan diare sebagai berak cair tiga kali atau lebih dalam sehari
semalam (24 jam). Diare adalah buang air besar lembek atau cair dapat berupa
air saja yang frekuensinya lebih sering dari biasanya (biasanya tiga kali atau
lebih dalam sehari) (Depkes RI, 2000). Berikut adalah data kasus diare yang ada
di Puskesmas Pasayangan, IVartapura.
Tabel 3.1 Jumlah Kasus Diare Perbulan Wilayah Puskesmas Pasayangan Tahun
2009 - 2013 dan 2014
BULAN 2009 2010 2011 2012 2013 KASUS KASUS 2014
P/M P/M P/M P/M P/M MAX MIN P/M
JANUARI 33 61 22 26 14 61 14 16
FEBRUARI 45 23 12 18 16 46 12 13
MARET 32 18 22 8 11 32 8 24
APRIL 41 28 32 15 26 41 16 13
MEI 35 40 18 17 15 40 15 28
JUNI 48 33 39 20 15 48 15 13
AGUSTUS 72 39 20 12 21 72 12 24
SEPTEl\!8ER 39 52 26 31 14 52 14 38
OKTOBER 72 26 40 11 28 72 11 106
NOVEl\!8ER 55 46 27 17 23 55 17 50
29
DESEtv8ER 21 47 16 17 14 47 14 27
Dari tabel 3.1 angka kasus diare paling tinggi terjadi pada bulan Juli tahun
2009 dan yang paling rendah pada bulan IVaret tahun 2012. Sedangkan dari
jumlah total per tahun angka kasus diare tertinggi adalah 603 tahun 2009 dan
terendah adalah 216 tahun 2012. Dapat kita simpulkan bahwa jumlah penyakit
diare tiap tahun cenderung menurun dan perbandingannya jauh lebih kecil dari
angka maksimal. Hal ini diduga karena salah satunya pemahaman masyarakat
mengenai sanitasi dan penggunaan air bersih semakin meningkat dari tahun ke
tahun. Seperti observasi pada lingkungan masyarakat yang bermukim padat
daerah aliran sungai (DAS) di sekitar Pusekesmas Pasayangan, sebagian besar
masyarakat sudah memiliki kakus di rumahnya sendiri. Namun masyarakat
beberapa masih menggunakan air sungai untuk keperluan 1\/CK (mandi, cuci,
kakus) sedangkan untuk keperluan konsumsi masyarakat telah banyak
menggunakan air PDAM dan air sumur.
30
Grafik 3.1 Perbandingan Jumlah Kasus pada 2013 dengan Kasus Maksimum
dan Kasus Mnimum
120 ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~-
-MAX
-MIN
Grafik 3.1 menunjukkan bahwa pada kasus di tahun 2013 tidak terlalu
tinggi dari batas minimum dan tidak di dapat jumlah penyakit yang melewati
batas maksimum sehingga dapat dikatakan bahwa kasus diare di daerah
Pasyangan Martapura tidak melewati batas maksimum.
31
Tabel 3.2 Rekapitulasi Penyaktt Diare tv1enurut Golongan Umur dan Jenis
Kelamin Di Wilayah Kerja UPT-Puskesmas Pasayangan Tahun 2013
girr-,~t:acJ Tc:a I
M ~ <1 jl-iill >9dl i~!~::i l1>1So1I ~.1 -5-~u: j S-:i5i:: i Um I . ,JJ:jt..,
lao-hll p;:r-.,-;:;p;.n
- ? I- ?1 t ? i i > ~1? ti? t J t? _ ,1
I 1 I m.ai a oI1 2 1l1l1lolul1l1 l c 1 I1 0 0 1 I 6 0 I -•·•
I 1 =elr.ali OI1 3.!l3ID 1 o lo 2 I 0 0a oI 5 3 li
I 3 IBa
~
1 aI2 l s l i l a D u le D 0 c '
II
~
0 0 1 oI 1 . I :r
8
! A:r1 I 11~1:; 3lo11lololcl1l1 0 1 Io I 1 oI !j I s I 1il
5 Ma 1 1 I1 2 ! 0'110
1 1 IoI 1 0 c 1 0 0 0 aI ll I J I 15
6 .I 3.:1 1 012 1 1 0 D 0 oI1 2 3 0 0 0 0 1 1 I 7 I s 13
I ] ,.i I
0 2 z ! ! 2 1 I1 [j I2 2 I1 0 2 0 1 0 O I
6 1! I 2S
I
z 2 I 8 3I 1 l I1 1 I D
. oI
I 8 A~ 0 0 1 I) 0 - 0 0 l.l Ii 21
I 9 S€V.s::118 ! 3 I 1 l 2 l G IO ri Io G a 0 i 0 0 0 oI s 6 ••-·
' 11I 2a
s I n
I u btre I1 1I ! I 1'r,'olol1lol1 ~ I) :. I a D O Q I !I) I
4 I -••·
I .l'!!:llah Zl !3 I!! 381n B 1l1lsl1lnl11 2 :; I 2 2 3 2 !ll BB I za
Sum ber: Puskesmas Pasayangan, Martapura
Pada tabel 3.2 dapat dilihat kasus diare di tahun 2013 paling tinggi terjadi
pada bulan Oktober yaitu 28 kasus dan paling rendah pada bulan 1\11aret yaitu 11
kasus. Dari tabel tersebut juga menunjukkan umur yang paling banyak terkena
diare yaitu sekitar 1-4 tahun dan dari jumlah kasus yang terjadi laki-laki lebih
banyak dari perempuan.
4.2 Perrbahasan
tv1elihat dari data sekunder yang didapat, penyebab terjadinya diare yattu
berkaitan dengan lingkungan dan perilaku masyarakat. Pemahaman akan
menjaga diri dan lingkungan untuk tetap bersih perlu diperhatikan, terutama bagi
ibu-ibu, mengingat umur yang rentan terkena diare adalah anak-anak balita.
Anak-anak tentu lebih rentan terkena diare karena masih dalam masa
pertumbuhan sehingga sistem kekebalan tubuhnya masih rendah, juga pemikiran
anak-anak yang masih minim. Tidak membiarkan anak-anak memasukkan
tangan/mainan atau apapun kedalam mulut, mencuci tangan dengan bersih
sebelum makan dan setelah selesai buang air adalah beberapa contoh yang
32
perlu dilakukan para ibu-ibu untuk anak-anaknya karena hal tersebut dilakukan
guna mencegah virus terkontamniasi/masuk kedalam tubuh. Hal lainnya berupa
33
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh adalah:
1. Kasus diare yang terjadi di daerah Pasayangan, Martapura terjadi karena
kurangnya pemahaman masyarakat akan air bersih dan sumber air yang
digunakan masyarakat. Selain itu cuaca juga dapat mempengaruhi kasus diare.
Berdasarkan data yang diperoleh angka diare tertinggi terjadi pada bulan
Oktober yang dimana pada bulan tersebut merupakan musim kemarau berada
pada puncaknya sehingga minimnya ketersediaan air bersih. tmur juga salah
satu faktor penting dari kasus diare karena berdasarkan data survei anak-anak
lebih rentan terkena diar, karena masih dalam masa pertumbuhan sehingga
kekebalan tubuh masih rendah dan pola pikir yang masih minim mengenai
pentingnya memperhatikan dan menjaga kebersihan diri agar terhindar dari
terjangkitnya penyakit.
2. Yang harus dilakukan yaitu melakukan sosialisasi yang dapat dilakukan oleh
petugas kesehatan ataupun lembaga swadaya masyarakat dan lain-lain guna
meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai kesehatan terutama tentang
air bersih sehingga kasus diare menurun. Contoh dengan memberi pemahaman
tidak membuang sampah ke sampah dan menggunakan sungai sebagai mana
mestinya (MCK) untuk masyarakat yang tinggal di pinggiran sungai. Dan
berdasarkan data yang diperoleh, angka terkena diare setiap tahunnya menu run.
5.2 Saran
1. Saat melakukan penelitian maupun observasi lapangan pastikan data yang
diperoleh lengkap sehingga tidak terjadi masalah saat pembuatan laporan.
DAFTAR RUJUKAN
Turnock, Bernard J. 2014. Essentials of Public Health. United States: Jones &
Bartlett Publishers.
LAMPI RAN
DAFTAR INDEKS
Demografi 7
Dentifikasi 4
Disease 4, 5, 21, 23
E
Efektif 3, 5, 17, 18
Histogram 9
lnkubasi 20
lnstitusional 20
Kluster 14
Outbreak 4, 5
Pandemic4
Prevalence 14,
Prevalensi 14
s
Sentinel 7, 10, 11, 12, 15, 22
Sentral 22
xv
Sistematik 3, 7
Strain 22
T
Trends 5
v
Vektor 7, 8